Anda di halaman 1dari 4

Bab 12 : AKHLAK : ASPEK MORAL AJARAN ISLAM

A. Islam dan persoalan Moral


 Pada dasarnya manusia tidak bisa menentukan mana perilaku yang benar dan
perilaku yang salah, namun manusia dapat mengetahuinya melalui Al-Qur’an
 Penentu Hal yang benar hanyalah ALLAh semata dengan petunjuk yang telah
diberikan-NYA dalam Al-Quran
 Hal yang tentu salah adalah godaan syetan perilaku mereka menyesatkan umat
manusia.

 Referensi surat :

B. Dimensi Moral Ajaran Islam

 Ahklak berasal dari Bahasa arab yaitu akhlaqu yang berarti tabi’at, kelakuan,
perangai, tingkah laku, karakter, budi pekerti dan adat kebiasaan

 Menurut istilah ahklak adalah Suatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia
dengan sendirinya (Tanpa paksaan) yang membuat manusia memiliki nilai,
baik dimata sang pencipta ataupun sesama mahkluk.

 Ahklak dibagi menjadi dua bagian :

1. Ahklak Mahmudah : Ahklak yang terpuji , contohnya sodaqoh, Menolong


sesama, berbakti kepada kedua orang tua, dll.
2. Ahklak Mazmumah : Ahklak tercela, contohnya gibah, mencuri, berbohong,
Fitnah, dll.

C. Cakupan dan lingkup ajaran ahklak

1. Terhadap Allah : hubungan makhkluk dan penciptanya, kita dapat terhubung


dengan Allah SWT dengan cara beribadah dan berdoa kepada-NYA
2. Terhadap Diri sendiri : Ditunjukan untuk membersihkan jiwa sehingga
mendapatkan ketentraman dalam kehidupan sehari-hari
3. Terhadap Sesama Manusia : Hubungan antar sesame mahkluk, Kita harus
menghargai semua hak orang lain, karena semua mahkluk sama dimata sang
pencipta kecuali dalam hal ketaatan
4. Terhadap Lingkungan Alam : Tujuannya agar kita menjaga lingkungan
dengan baik, kitab oleh memanfaatkan lingkungan tetapi tidak boleh
merusaknya.

D. Pendidikan Ahklah Mulia (Upaya mencapai manusia sempurna)

Ada tujuh macam nafsu sebagai proses menaik manusia menuju tuhan (semakin tinggi
nomor nafsu semakin baik kita di mata sang pencipta) :

1. Nafsu Amarah : Sombong,iri dengki


2. Nafsu Lawwamah : Pamer, mencari aib
3. Nafsu Mulhimah : Suka memberi, sabar
4. Nafsu Mutma’innah : senang beribadah
5. Nafsu Rodhiyah : Pribadi yang mulia, ikhlas
6. Nafsu Mardhiyah : Senang mengajak orang lain beribadah
7. Nafsu Kamilah : ilmu yaqin, ainul yaqqin

E. Latihan Batin menuju Insan Kamil


Ada beberapa tahapan:

1. Taubat: Orang yang berada pada tahap taubat ini selalu menuduh kepada dirinya
sendiri bahwa dirinyalah orang yang paling banyak dosa-dosanya, paling banyak
sendiri salah dan kurangnya, tidak bisa apa-apa dan tidak punya apa-apa, Mereka
sadar sebagai hamba yang faqir (membutuhkan).
2. Zuhud: Orang yang berada pada tahap ini mempunyai kepedulian yang tinggi
memajukan lingkungannya tapa pamrih. Mereka senang membero, senang
membantu, senang memberikan solusi-solusi yang termudah bagi lingkungannya.
Lingkungan dijadikan lahan tambahan ibadah dan amal sosial dalam memproses
diri untuk mendekat kepada Allah.
3. Qonnah: Menerima pemberian dari Tuhan dengan senang hati seberapa pun
besarnya (besar atau kecil, banyak atau sedikit). Juga sungguh-sungguh berusaha
mengurangi dan menghilangkan watak dan kehendak bangsa hewan dari dalam
dirinya.
4. Tawakkal: Menyerahkan (mewakilkan) segala urusannya kepada Allah, sehingga
perhitungan-perhitungan dan pertimbangan-pertimbangan rasional tidak
difungsikan lagi. Mereka benar-benar bergantung secara kuat kepada Allah.
5. Uzlah: Menyendiri di tengah-tengah hiruk pikuknya kehidupan manusia pada
umumnya. Di lingkungannya masing-masing mereka berusaha keras untuk maju
dan profesional dalam menyiapkan diri sebagai SDM yang sebesar- besarnya
bermanfaat bagi kemajuan ummat manusia.
6. Mulazimatu dz-Dzikr: Melanggengkan zikir (ingatan) kapada Allah, dengan
membuang ingatan-ingatan kepada selain Allah.
7. Shabar: selalu dengan sadar dan rela memaksa jiwa-raganya sendiri untuk selalu
mau melaksanakan perintah Allah dan RasulNya seperti shalat 5 waktu, shalat
sunnah, zakat, shodaqoh, infaq dan seluruh ibadah harta dijalaninya.

Anda mungkin juga menyukai