Disusun oleh:
Tahun 2020
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nantikan syafa’atnya di akhirat.
Tidak lupa, Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas kelompok dari mata kuliah Pancasila
dengan judul “nilai nilai pancasila dalam UUD 1945”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB 1...........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................3
A. Hubungan Pancasila dengan Undang Undang Dasar 1945..............................................................3
B. Nilai-nilai Pancasila Dalam UUD 1945..............................................................................................3
C. Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari.........................................................................8
BAB III........................................................................................................................................................13
PENUTUP...................................................................................................................................................13
A. Kesimpulan....................................................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................14
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
pokok yang harus kita pertahankan.Pilar keempat dalam kehidupan berbangsa dan negara
Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika.Bhinneka Tunggal Ika adalah motto atau semboyan
Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali diterjemahkan dengan
kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu” yang berarti walapun bangsa Indonesia
mempunyai latar belakang yang berbeda baik dari suku, agama, dan bangsa tetapi adalah
bangsa Indonesia.
Untuk itu sebagai warga Negara yang baik dan bertanggung jawab seharusnya
masyarakat mengikuti dan mematuhi pancasila, karena seperti pemaparan di atas telah
disebutkan bahwa pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum atau dasar Negara
yang harus dipatuhi.Karena dalam sila-sila pancasila tidak memihak kepada satu orang
saja melainkan keseluruh warga Negara Indonesia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pasal 29
3
Nilai nilai sila pertama pada UUD 1945
1. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama
dankepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama
dan penganut penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina
kerukunanhidup.
3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama
dankepercayaan masing-masing.
4. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain
Pasal 26
Yang menjadi warga Negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara.
Penduduk ialah warga Negara Indonesia yang bertempat tinggal di Indonesia.
Hal-hal yang mengenai warga Negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.
Pasal 27
Segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan peerintahan dan
wajib mejunjung hukum dan pemerintahan itu tidak ada kecualinya.
Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan hukum.
Pasal 28
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-Undang. Juga terdapat dalam pasal 28 (A-J)
Pasal 30
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan
Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan
kedaulatan negara.
Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta
menegakkan hukum.
4
Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan
diatur dengan undang-undang.
Pasal 31
3.Persatuan Indonesia
Pasal 1
5
Pasal 35
Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih.
Pasal 36
Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia. Juga terdapat dalam pasal 36 (A-C)
Pasal 2
Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan
anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut
dengan undang-undang.
Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota
negara.
Segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan dengan suara yang terbanyak.
Pasal 3
Pasal 4
6
Pasal 5
Pasal 6
Calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus seorang warga negara Indonesia sejak
kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri,
tidak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan
tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Syarat-syarat untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden diatur lebih lanjut dengan
undang-undang.
Pasal 27
Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Pasal 33
8
Mengetahui.Kenyataannya masih banyak kebohongan kecurangan, konspirasi, dan
masih banyak hal lainnya yang diperbuat oleh manusia.
Sebagai contoh kecil yaitu masih banyak pelajar yang berbuat kecurangan dalam
pembelajaran seperti mencontek, membuat cara apapun untuk mendapatkan jawaban
saat ujian, dan masih banyak lagi. Juga seperti koruptor, yang berbuat seenaknya
merampas uang yang bukan haknya.Hal-hal tersebut menandakan bahwa orang
tersebut merasa tidak diawasi oleh Tuhan mereka.Kemudian mengembangkan sikap
hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Membina
kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa. Akur dalambermasyarakat sebagai umat beragama saling
menghormati kehendak beribadah satu sama lain sesuai agama yang sah di
Indonesia. Tidak menghalang-halangi umat beragama lain untuk beribadah dan
berdakwah masing-masing asalkan masih dalam norma-norma yang berlaku.
2. Sila Kedua “KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB”
Pada sila kedua yaitu Kemanusian yang adil dan beradab, mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa.Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. Tidak merendahkan
orang lain dengan mudah tetapi bersikaplah rendah diri agar tidak menimbulkan
perpecahan satu sama lain. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,
mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, sikap saling tenggang rasa
dan tepa selira, dan sikap tidak semenamena terhadap orang lain. Mulailah
menghargai satu sama lain memberikan perhatian kepada mereka yang mengalami
kesusahan.Makna dari sila ini diharapkan dapat mendorong seseorang untuk
senantiasa menghormati orang lain sebagai pribadi dan anggota masyarakat. Dengan
sikap ini diharapkan dapat menyadarkan bahwa dirinya merupakan makhluk sosial
yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama, atas dasar sikap prikemanusian ini.
3. Sila Ketiga “ PERSATUAN INDONESIA”
9
Persatuan Indonesia, maksud dari sila ketiga ini mengutamakan persatuan atau
kerukunan bagi seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai perbedaan agama, suku,
Bahasa dan budaya.kita sebagai warga negara Indonesia harus mampu menempatkan
persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Sanggup dan rela
berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. Perlu dijelaskan
bahwasudah tidak sedikit lagi orang-orang yang sudah hilang rasa persatuan
dannasionalisme, mulai acuh tak acuh apa yang terjadi pada negara kita.
Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa dan mengembangkan rasa
kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. Mulailah dengan cara
mencintai produk Indonesia, Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Mengembangkan persatuan
Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika dan memajukan pergaulan demi
persatuan dan kesatuan bangsa. Menjalin hubungan baik antara negara lain, tidak
saling menjatuhkan dan menimbulkan perselisihan.
4. Sila Keempat “KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT
KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN “
Sila keempat ini mempunyai makna bahwa kekuasaan ada ditangan rakyat, dan
dalam melaksanakan kekuasaannya, kuat menjalankan sistem perwakilan dan
keputusan-keputusan yang diambil dilakukan dengan jalan musyawarahyang
dikendlikan dengan pikiran yang sehat, jernih, logis serta penuh tanggung jawab
baik.
Menerapkan sila keempat ini kita sebagai warga negara dan warga masyarakat,
setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama dan
tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. Mengutamakan musyawarah
dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama , mencapai mufakat diliputi
oleh semangat kekeluargaan, menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan
yang dicapai sebagai hasil musyawarah dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab
menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan, Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan
10
hati nurani yang luhur.Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan
demi kepentingan bersama.Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.Tetapi saat ini banyaknya krisis
kepercayaan,banyak orang yang dipercaya tetapi ingkar. Oleh sebab itu saat ini
sudah kurangnya kepercayaan satu sama lain.
5. Sila kelima “KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA”
Keadilan berarti adanya persamaan dan saling menghargai karya orang lain. Jadi
seseorang itu bertindak adil apabila orang memberikan sesuatu kepada orang lain
sesuai dengan haknya. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti
dinamis dan meningkat.Dinamis dalam arti diupayakan lebih tinggi dan lebih
baik.Hal ini berarti peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran yang lebih
baik.Seluruh kekayaan alam tidak dikuasai oleh sekelompok orang, tetapi harus
untuk kesejahteraan semua orang, kepentingan bersama menurut potensi
masingmasing.Jadi sesuatu yang diberikan kepada seseorang sesuai dengan
kemampuan, sesuai dengan potensinya utulh yang disebut adil.Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia memiliki makna yang sangat luas seperti kekeluargaan dan
kegotongroyongan, sikap adil terhadapsesama.
Tingkatkan rasa kerjasama kepada siapapun untuk meningkatkan keadilan satu
sama lain, tidak saling melempar kesalah satu sama lain. Menjaga keseimbangan
antara hakdan kewajiban, menghormati hak orang lain, dan suka memberi
pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. Yang perlu digaris bawahi
adalah jangan menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain, hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah,
maupun bertentangan dengan atau merugikan kepentinganumum. Banyaknya
penggunaan hak milik yang telah dijelaskan membuat banyak timbulnya penipuan
dan berperilaku buruk yang merusak bangsa kita.
Mulailah dengan hal yang positif seperti bekerja keras, menghargai hasil karya
orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama, dan
melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
11
berkeadilan sosial. Bukan melakukan tindakan yang merusak dan merugikansangat
luas seperti kekeluargaan dan kegotongroyongan, sikap adil terhadap sesama.
Tingkatkan rasa kerjasama kepada siapapun untuk meningkatkan keadilan satu sama
lain, tidak saling melempar kesalah satu sama lain. Menjaga keseimbangan antara
hakdan kewajiban, menghormati hak orang lain, dan suka memberi pertolongan
kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
Yang perlu digaris bawahi adalah jangan menggunakan hak milik untuk usaha-
usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain, hal-hal yang bersifat pemborosan
dan gaya hidup mewah, maupun bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum. Banyaknya penggunaan hak milik yang telah dijelaskan membuat banyak
timbulnya penipuan dan berperilaku buruk yang merusak bangsa kita.Mulailah
dengan hal yang positif seperti bekerja keras, menghargai hasil karya orang lain yang
bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama, dan melakukan kegiatan
dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. Bukan
melakukan tindakan yang merusak dan merugikan orang lain.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ditinjau dari pembukaan UUD 1945 pada alinea pertama, kedua, dan ketiga yang
memicu keinginan untuk merdeka dalam wujud Negara kebangsaan Indonesia dan pada
alinea keempat yang merupakan cita-cita setelah bangsa Indonesia terwujud maka
pancasila merupakan inti dari pembukaan UUD 1945.
Sila pertama dan kedua pancasila terdapat pada pembukaan UUD 1945 alinea
keempat yaitu Negara berdasarkan atas Ketuhan Yang Maha Esa menurut dasar
Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila ketiga terdapat pada alinea pertama yaitu
Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dengan berdasar asas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Sila keempat terdapat pada alinea ketiga yaitu Negara yang berkedaulatan
rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan. Sila kelima
terdapat pada alinea kedua yaitu Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
B. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya
pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan
makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://damariswidyanti.blogspot.com/2017/03/makalah-tentang-sila-ke-3.html
http//etikaberwarganegara.blogspot.com/2013/12/implementasi-silakeempat.
kerakyatan.html
http://damariswidyanti.blogspot.com/2017/03/makalah-tentang-sila-ke-3.
http://dinasaput.blogspot.com.
http://myarticleoftheworld.blogspot.com/2017/05/implementasi-sila-ke-2-pancasiladalam.
html.
https://fatkhiyahwae.wordpress.com/2017/05/22/nilai-nilai-pancasila-dalam-uud-1945/
https://www.academia.edu/35141965/NILAI_NILAI_PANCASILA_DALAM_UUD_1945
14