Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KELOMPOK 8

NILAI NILAI PANCASILA DALAM UUD 1945

Disusun oleh:

 Erien Febina Mawaranti (11)


 Farah Annisa (13)
 M.Ihsan Maulana (26)

Mata kuliah : Pancasila

Pengajar : Drs. Maserani Noor

POLITEKKES KEMENKES BANJARMASIN

Prodi Sarjana Terapan Jurusan Keperawatan

Tahun 2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nantikan syafa’atnya di akhirat.
Tidak lupa, Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas kelompok dari mata kuliah Pancasila
dengan judul “nilai nilai pancasila dalam UUD 1945”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB 1...........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................3
A. Hubungan Pancasila dengan Undang Undang Dasar 1945..............................................................3
B. Nilai-nilai Pancasila Dalam UUD 1945..............................................................................................3
C. Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari.........................................................................8
BAB III........................................................................................................................................................13
PENUTUP...................................................................................................................................................13
A. Kesimpulan....................................................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................14

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu


Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.Empat pilar tersebut harus
diperkokoh untuk membangun bangsa dalam tatangan kehidupan bernegara, berbangsa
dan bermasyarakat.Jika diibaratkan pilar merupakan tiang penyangga suatu bangunan
agar bisa berdiri secara kokoh. Bila tiang ini rapuh maka bangunan akan mudah roboh.
Empat tiang penyangga ditengah ini disebut soko guru yang kualitasnya terjamin
sehingga pilar ini akan memberikan rasa aman tenteram. Dengan demikian pilar pada
Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan tiang penyangga
bagi berdirinya negara Indonesia.Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional
membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila dijadikan landasan pokok,
landasan fundamental bagi penyelenggaraan negara Indonesia. Pancasila berisi lima sila
yang pada hakikatnya berisi lima nilai dasar yang fundamental. Nilainilai dasar dari
Pancasila tersebut adalah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, Nilai Kemanusiaan Yang Adil
dan Beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalan permusyawaratan/ perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
UUD 1945 merupakan pilar kedua dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam UUD 45 tertuang Tujuan Negara yang tertuang dalam PembukaanUUD 1945
adalah “Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpahdarah Indonesia” hal ini
merupakan tujuan Negara Rumusan “Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa” hal ini merupakan tujuan Negara hukum material, yang secara
keseluruhan sebagai tujuan khusus atau nasional.
NKRI sebagai pilar ketiga lahir dari pengorbanan jutaan jiwa dan raga para
pejuang bangsa yang bertekad mempertahankan keutuhan bangsa.Sebab itu, NKRI adalah
prinsip pokok, hukum, dan harga mati.NKRI hanya dapat dipertahankan apabila
pemerintahan adil, tegas, dan berwibawa.Dengan pemerintahan yang adil, tegas, dan
berwibawalah masalah dan konflik di Indonesia dapat diselesaikan.NKRI adalah hal

1
pokok yang harus kita pertahankan.Pilar keempat dalam kehidupan berbangsa dan negara
Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika.Bhinneka Tunggal Ika adalah motto atau semboyan
Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali diterjemahkan dengan
kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu” yang berarti walapun bangsa Indonesia
mempunyai latar belakang yang berbeda baik dari suku, agama, dan bangsa tetapi adalah
bangsa Indonesia.
Untuk itu sebagai warga Negara yang baik dan bertanggung jawab seharusnya
masyarakat mengikuti dan mematuhi pancasila, karena seperti pemaparan di atas telah
disebutkan bahwa pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum atau dasar Negara
yang harus dipatuhi.Karena dalam sila-sila pancasila tidak memihak kepada satu orang
saja melainkan keseluruh warga Negara Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang melatar belakangi penulisan makalah ini,makadapat


dirumuskan masalah-masalah yang akan diangkat adalah sebagai
berikut.:
1. ApaHubungan Pancasila Dengan UUD 1945?
2. Apa saja Nilai-nilai Pancasila Dalam UUD 1945?
3. Bagaimana Penerapan Pancasila Dalam Kehidupan Sehari Hari?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagi berikut:


1. Untuk mengetahuiHubungan Pancasila Dengan UUD 1945
2. Untuk mengetahui Nilai-nilai Pancasila Dalam UUD 1945
3. Untuk mengetahui Penerapan Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hubungan Pancasila dengan Undang Undang Dasar 1945


Pancasila dan UUD 1945 adalah dasar negara bahkan disebut prioritas negara. Pancasila
merupakan ideologi dasar negara sedangkan UUD sebagai bingkai kita dalam
bernegara.Disini penulis akan menyebutkan 3 hubungan pancasila dengan UUD:
1. Pancasila merupakan kaidah negara
Ketika suatu negara telah menyatakan kemerdekaannya, maka negara tersebut harus
mempunyai tujuan atau kebijakan yang dapat disebut dengan kaidah untuk tujuan negara
tersebut kedepannya.Maka dari itu negara kita membuat pancasila sebagai dasar negara,
serta pasal dan ayat yang terkandung dalam UUD, sehingga dinyatakan juga sebagai
dasar negara.
2. Dalam pembukaan UUD terdapat Pancasila
Kita semua tau bahwa di alinea ke-4 pada pembukaan UUD terdapat rumusan pancasila,
maka secara tidak langsung tujuan UUD adalah yang terdapat dalam pancasila sehingga
keduanya saling berhubungan.
3. Kesimpulan dari UUD adalah pancasila
Ketika kita mulai mempelajari pasal serta setiap ayat dari UUD, maka kit dapat
menyimpulkan bahwa apapun isi didalam UUd tetap saja kembali lagi kepada pancasila
sebagai dasar kita bernegara.

B. Nilai-nilai Pancasila Dalam UUD 1945


1.Ketuhanan yang Maha Esa

Pasal 29

 Negara Berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.


 Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-
masing untuk beribadat meurut agamanya dan kepercayaannya itu.

3
Nilai nilai sila pertama pada UUD 1945

1. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama
dankepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama
dan penganut penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina
kerukunanhidup.
3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama
dankepercayaan masing-masing.
4. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain

2.Kemanusiaan yang adil dan beradab

Pasal 26

 Yang menjadi warga Negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara.
 Penduduk ialah warga Negara Indonesia yang bertempat tinggal di Indonesia.
 Hal-hal yang mengenai warga Negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.
Pasal 27

 Segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan peerintahan dan
wajib mejunjung hukum dan pemerintahan itu tidak ada kecualinya.
 Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
 Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan hukum.

Pasal 28

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-Undang. Juga terdapat dalam pasal 28 (A-J)

Pasal 30

 Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
 Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
 Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan
Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan
kedaulatan negara.
 Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta
menegakkan hukum.

4
 Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan
diatur dengan undang-undang.

Pasal 31

 Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.


 Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
 Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
 Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari
anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah
untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
 Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-
nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

Nilai nilai sila kedua pada UUD 1945

1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajibanantara sesama


manusia.
2. Saling mencintai sesama manusia.
3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
7. Berani membela kebenaran dan keadilan.

3.Persatuan Indonesia
Pasal 1

 Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.


 Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.
 Negara Indonesia adalah negara hukum.
Pasal 32

 Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan


menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.
 Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.

5
Pasal 35
Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih.

Pasal 36
Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia. Juga terdapat dalam pasal 36 (A-C)

Nilai nilai sila ketiga pada UUD 1945

1. Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.


2. Rela berkorban demi bangsa dan negara
3. Cinta akan Tanah Air.
4. Berbangga sebagai bagian dari Indonesia.
5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka
Tunggal Ika.

4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan


perwakilan
Pasal 1 ayat 2
Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.

Pasal 2

 Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan
anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut
dengan undang-undang.
 Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota
negara.
 Segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan dengan suara yang terbanyak.

Pasal 3

 Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang


Dasar.
 Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden.
 Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau Wakil
Presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar.

Pasal 4

 Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-


Undang Dasar.
 Dalam melakukan kewajibannya Presiden dibantu oleh satu orang Wakil Presiden.

6
Pasal 5

 Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada Dewan Perwakilan


Rakyat.
 Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang
sebagaimana mestinya.

Pasal 6

 Calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus seorang warga negara Indonesia sejak
kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri,
tidak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan
tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
 Syarat-syarat untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden diatur lebih lanjut dengan
undang-undang.

Nilai nilai sila keempat pada UUD 1945

1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.


2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan budaya rembug atau musyawarah dalam mengambil
keputusan bersama.
4. Berrembug atau bermusyawarah sampai mencapai konsensus atau katamufakat diliputi
dengan semangat kekeluargaan

5. Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia

Pasal 27

 Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
 Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Pasal 33

 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.


 Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.
 Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
 Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
7
 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Pasal 34

 Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.


 Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.
 Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak.
 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

Nilai nilai sila kelima pada UUD 1945

1. Bersikap adil terhadap sesama.


2. Menghormati hak-hak orang lain.
3. Menolong sesama.
4. Menghargai orang lain

C. Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari


Dalam hidup berbangsa dan bernegara, sebagai warga negara Indonesia kita harus
berpegang teguh pada Pancasila yang mana itu adalah ideologi dasar negara
kita.Pancasila sebagai pedoman bagi seluruh warga negara Indonesia seharusnya lebih
dari cukup untuk menjadi arah hidup kita dalam berbangsa dan bernegara.Namun
sebelum menerapkan nya kedalam bermasyarakat maka kita harus tau makna yang
terkandung dalam simbo-simbol sila pancasila.Sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha
Esa,
1. Sila Pertama “ KETUHANAN YANG MAHA ESA”
Pada sila pertama pancasila bangsa Indonesia harus memiliki agama ataupun
kepercayaan dalam memeluk dan beribadah sesuai dengan iman agama masing-
masing.Seharusnya dalam sila pertama ini, warga Negara Indonesia sudah jelas dan
mengerti tentang Tuhan Yang Maha Esa. Meyakini bahwa perbuatan dan sikap kita
pasti akandiperhatikan oleh Tuhan kita masing-masing. Bangsa harus berusaha
memberantas aliran aliran keagamaan yang menyimpang terhadap nilai-nilai maupun
moral pancasila.1 Tetapi pada kenyataannya masih banyak orang yang melakukan
penyimpangan dari nilai-nilai pancasila tanpa pengawasan dari Tuhan Yang Maha

8
Mengetahui.Kenyataannya masih banyak kebohongan kecurangan, konspirasi, dan
masih banyak hal lainnya yang diperbuat oleh manusia.
Sebagai contoh kecil yaitu masih banyak pelajar yang berbuat kecurangan dalam
pembelajaran seperti mencontek, membuat cara apapun untuk mendapatkan jawaban
saat ujian, dan masih banyak lagi. Juga seperti koruptor, yang berbuat seenaknya
merampas uang yang bukan haknya.Hal-hal tersebut menandakan bahwa orang
tersebut merasa tidak diawasi oleh Tuhan mereka.Kemudian mengembangkan sikap
hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Membina
kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa. Akur dalambermasyarakat sebagai umat beragama saling
menghormati kehendak beribadah satu sama lain sesuai agama yang sah di
Indonesia. Tidak menghalang-halangi umat beragama lain untuk beribadah dan
berdakwah masing-masing asalkan masih dalam norma-norma yang berlaku.
2. Sila Kedua “KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB”
Pada sila kedua yaitu Kemanusian yang adil dan beradab, mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa.Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. Tidak merendahkan
orang lain dengan mudah tetapi bersikaplah rendah diri agar tidak menimbulkan
perpecahan satu sama lain. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,
mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, sikap saling tenggang rasa
dan tepa selira, dan sikap tidak semenamena terhadap orang lain. Mulailah
menghargai satu sama lain memberikan perhatian kepada mereka yang mengalami
kesusahan.Makna dari sila ini diharapkan dapat mendorong seseorang untuk
senantiasa menghormati orang lain sebagai pribadi dan anggota masyarakat. Dengan
sikap ini diharapkan dapat menyadarkan bahwa dirinya merupakan makhluk sosial
yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama, atas dasar sikap prikemanusian ini.
3. Sila Ketiga “ PERSATUAN INDONESIA”

9
Persatuan Indonesia, maksud dari sila ketiga ini mengutamakan persatuan atau
kerukunan bagi seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai perbedaan agama, suku,
Bahasa dan budaya.kita sebagai warga negara Indonesia harus mampu menempatkan
persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Sanggup dan rela
berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. Perlu dijelaskan
bahwasudah tidak sedikit lagi orang-orang yang sudah hilang rasa persatuan
dannasionalisme, mulai acuh tak acuh apa yang terjadi pada negara kita.
Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa dan mengembangkan rasa
kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. Mulailah dengan cara
mencintai produk Indonesia, Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Mengembangkan persatuan
Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika dan memajukan pergaulan demi
persatuan dan kesatuan bangsa. Menjalin hubungan baik antara negara lain, tidak
saling menjatuhkan dan menimbulkan perselisihan.
4. Sila Keempat “KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT
KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN “
Sila keempat ini mempunyai makna bahwa kekuasaan ada ditangan rakyat, dan
dalam melaksanakan kekuasaannya, kuat menjalankan sistem perwakilan dan
keputusan-keputusan yang diambil dilakukan dengan jalan musyawarahyang
dikendlikan dengan pikiran yang sehat, jernih, logis serta penuh tanggung jawab
baik.
Menerapkan sila keempat ini kita sebagai warga negara dan warga masyarakat,
setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama dan
tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. Mengutamakan musyawarah
dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama , mencapai mufakat diliputi
oleh semangat kekeluargaan, menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan
yang dicapai sebagai hasil musyawarah dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab
menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan, Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan

10
hati nurani yang luhur.Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan
demi kepentingan bersama.Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.Tetapi saat ini banyaknya krisis
kepercayaan,banyak orang yang dipercaya tetapi ingkar. Oleh sebab itu saat ini
sudah kurangnya kepercayaan satu sama lain.
5. Sila kelima “KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA”
Keadilan berarti adanya persamaan dan saling menghargai karya orang lain. Jadi
seseorang itu bertindak adil apabila orang memberikan sesuatu kepada orang lain
sesuai dengan haknya. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti
dinamis dan meningkat.Dinamis dalam arti diupayakan lebih tinggi dan lebih
baik.Hal ini berarti peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran yang lebih
baik.Seluruh kekayaan alam tidak dikuasai oleh sekelompok orang, tetapi harus
untuk kesejahteraan semua orang, kepentingan bersama menurut potensi
masingmasing.Jadi sesuatu yang diberikan kepada seseorang sesuai dengan
kemampuan, sesuai dengan potensinya utulh yang disebut adil.Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia memiliki makna yang sangat luas seperti kekeluargaan dan
kegotongroyongan, sikap adil terhadapsesama.
Tingkatkan rasa kerjasama kepada siapapun untuk meningkatkan keadilan satu
sama lain, tidak saling melempar kesalah satu sama lain. Menjaga keseimbangan
antara hakdan kewajiban, menghormati hak orang lain, dan suka memberi
pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. Yang perlu digaris bawahi
adalah jangan menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain, hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah,
maupun bertentangan dengan atau merugikan kepentinganumum. Banyaknya
penggunaan hak milik yang telah dijelaskan membuat banyak timbulnya penipuan
dan berperilaku buruk yang merusak bangsa kita.
Mulailah dengan hal yang positif seperti bekerja keras, menghargai hasil karya
orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama, dan
melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan

11
berkeadilan sosial. Bukan melakukan tindakan yang merusak dan merugikansangat
luas seperti kekeluargaan dan kegotongroyongan, sikap adil terhadap sesama.
Tingkatkan rasa kerjasama kepada siapapun untuk meningkatkan keadilan satu sama
lain, tidak saling melempar kesalah satu sama lain. Menjaga keseimbangan antara
hakdan kewajiban, menghormati hak orang lain, dan suka memberi pertolongan
kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
Yang perlu digaris bawahi adalah jangan menggunakan hak milik untuk usaha-
usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain, hal-hal yang bersifat pemborosan
dan gaya hidup mewah, maupun bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum. Banyaknya penggunaan hak milik yang telah dijelaskan membuat banyak
timbulnya penipuan dan berperilaku buruk yang merusak bangsa kita.Mulailah
dengan hal yang positif seperti bekerja keras, menghargai hasil karya orang lain yang
bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama, dan melakukan kegiatan
dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. Bukan
melakukan tindakan yang merusak dan merugikan orang lain.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ditinjau dari pembukaan UUD 1945 pada alinea pertama, kedua, dan ketiga yang
memicu keinginan untuk merdeka dalam wujud Negara kebangsaan Indonesia dan pada
alinea keempat yang merupakan cita-cita setelah bangsa Indonesia terwujud maka
pancasila merupakan inti dari pembukaan UUD 1945.

Sila pertama dan kedua pancasila terdapat pada pembukaan UUD 1945 alinea
keempat yaitu Negara berdasarkan atas Ketuhan Yang Maha Esa menurut dasar
Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila ketiga terdapat pada alinea pertama yaitu
Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dengan berdasar asas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Sila keempat terdapat pada alinea ketiga yaitu Negara yang berkedaulatan
rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan. Sila kelima
terdapat pada alinea kedua yaitu Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.

B. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya
pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan
makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://damariswidyanti.blogspot.com/2017/03/makalah-tentang-sila-ke-3.html
http//etikaberwarganegara.blogspot.com/2013/12/implementasi-silakeempat.
kerakyatan.html
http://damariswidyanti.blogspot.com/2017/03/makalah-tentang-sila-ke-3.
http://dinasaput.blogspot.com.
http://myarticleoftheworld.blogspot.com/2017/05/implementasi-sila-ke-2-pancasiladalam.
html.
https://fatkhiyahwae.wordpress.com/2017/05/22/nilai-nilai-pancasila-dalam-uud-1945/

https://www.academia.edu/35141965/NILAI_NILAI_PANCASILA_DALAM_UUD_1945

14

Anda mungkin juga menyukai