Anda di halaman 1dari 41

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI – NILAI DASAR ASN

DENGAN “GERAS KECE” MENINGKATKAN KESADARAN,


KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN WARIA DI UPT PUSKESMAS
KECAMATAN EMPANG

DISUSUN OLEH :

NAMA : dr. ULIL AMRI PRAMADANI


NIP : 19920923 202012 1 007
GOL/ ANGKATAN : III / LII
NO. PRESENSI : 02
JABATAN : AHLI PERTAMA – DOKTER UMUM
UNIT KERJA : UPT PUSKESMAS KECAMATAN EMPANG
COACH : Drs. CUKUP WIBOWO, M.M.Pd
MENTOR : H. IRFAN AGUNG RIANTO, S.Kep

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III


ANGKATAN LII KELOMPOK 1
KERJASAMA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN
SUMBAWA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2021
HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR ASN

Judul : DENGAN “GERAS KECE” MENINGKATKAN KESADARAN,


KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN WARIA DI UPT
PUSKESMAS KECAMATAN EMPANG

Penulis : dr. Ulil Amri Pramadani


Angkatan : 52 Kelompok 1
Intansi : UPT Puskesmas Kecamatan Empang

Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan

Sumbawa, 4 November 2021


Penulis,

dr. Ulil Amri Pamadani


NIP. 19910923 202012 1 007

Mentor, Coach,

H. Irfan Agung Rianto, S.Kep Drs. Cukup Wibowo, M.M.Pd


NIP. 19680119 198803 1 005 NIP. 19651105 199412 1 003
RANCANGAN AKTUALISASI

A. UNIT KERJA
1. Nama Komunitas, Visi, Misi, dan Nilai Komunitas
a. Unit Kerja
UPT Puskesmas Kecamatan Empang berlokasi di Jalan Lintas
Sumbawa-Bima KM 92 Desa Pamanto, Kecamatan Empang
b. Visi
“Terwujudnya Puskesmas Empang sebagai puskesmas yang mampu
memberikan Pelayanan Kesehatan Prima dan menjadi pilihan pertama
menuju tercapainya kecamatan Empang yang sehat”.
c. Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau bagi masyarakat Empang dan sekitarnya
b. Mengembangkan pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada
kepuasan pelanggan
c. Mendorong kemandirian masyarakat Empang untuk hidup sehat
dengan meningkatkan peran serta masyarakat
d. Mengembangkan sumber daya manusia yang profesional di bidang
tugasnya
e. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan
d. Nilai Komunitas
Nilai Komunitas UPT Puskesmas Kecamatan Empang
EMPANG
1. Empati : Perhatian yang tulus dan memahami keinginan pasien
2. Mudah : Memberikan pelayanan tidak berbelit-belit (sesuai SOP)
3. Profesional : Memiliki kompetensi dan kemampuan terbaik
4. Akuntabel : Sesuai dengan pedoman
5. Nyaman : Perasaan menyenangkan
6. Gesit : Giat, cekatan dan penuh semangat

1
2. Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas
a. Tugas Pokok Puskesmas
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
b. Fungsi Puskesmas
Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
1. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
2. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
3. wahana pendidikan Tenaga Kesehatan.

3. Kedudukan Penulis dalam Struktur Komunitas


Penulis bekerja di lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa
sebagai Dokter Umum dalam pelayanan kesehatan tingkat pertama di UPT
Puskesmas Kecamatan Empang. Adapun struktur komunitas UPT
Puskesmas Kecamatan Empang sebagai berikut :

2
Tabel 1. Struktur Puskesmas
Kepala Puskesmas Empang
H. Irfan Agung Rianto, S.Kep

Kepala Sub. Bag. Tata Upaya Kesehatan Upaya Kesehatan


PJ. Jaringan dan Jejaring
Usaha Masyarakat Perorangan

kepegawaian Essensial Pengembangan PEL. KES. UMUM PJ. Jejaring PJ. Jaringan

keuangan KES.GIGI
PROMKES UKS PRAKTEK DOKTER PUSTU ONGKO
KIA
Pengelola barang
KESLING KESWA PRAKTEK DOKTER PUSTU TERO
UGD & RAWAT INAP
SP2TP KIA UKGS BPM PUSTU LAMENTA
REMAJA & LANSIA
PPDI GIZI KESOGA BPM PUSTU BOAL
IMUNISASI
P4 INDRA BPM PUSTU GAPIT
PONED
LANSIA BPM BIDES EMP. ATAS
VCT
REMAJA BIDES EMP. BAWA
PEL.HENTI ROKOK
PTM BIDES PAMANTO
PUSKEL
BIDES JOTANG
PEL.LAB
BIDES JOTANG BERU
PEL. OBAT
BIDES LAMENTA
TFC & GIZI
BIDES BOAL
AKUPRESURE
BIDES GAPIT
KLINIK SANITASI
BIDES BUNGA EJA

BIDES ONGKO

3
4. Tugas Pokok dan Fungsi Penulis
Uraian tugas Dokter berdasarkan Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara No.139/KEP/M.PAN/11/2003 adalah
sebagai berikut:
A. Pelayanan Kesehatan
1. Penyembuhan Penyakit:
a. Melakukan pelayanan medik umum.
b. Melakukan tindakan darurat medik/P3K.
c. Melakukan kunjungan (visite) pada pasien rawat inap.
2. Pemulihan Kesehatan Akibat Penyakit:
a. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
b. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
3. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat dan Pencegahan
Penyakit:
a. Melakukan Pemeliharaan Kesehatan Ibu.
b. Melakukan Pemeliharaan kesehatan Bayi dan Balita.
c. Melakukan Pemeliharaan Kesehatan Anak.
d. Melakukan Pelayanan KB.
e. Melakukan Pelayanan Imunisasi.
f. Melakukan Pelayanan Gizi.
g. Melakukan Penyuluhan Medik.
4. Pembuatan Catatan Medik untuk Pasien Rawat Jalan dan Rawat
Inap:
a. Membuat catatan medik pasien rawat inap.
b. Membuat catatan medik pasien rawat jalan.
5. Pelayanan Kesehatan Lainnya untuk Masyarakat:
a. Melayani atau menerima konsultasi dari luar.
b. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam.
c. Menguji kesehatan individu.
d. Melakukan Visum etRepertum.

4
6. Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Rangka Kemandirian di
Bidang Kesehatan:
a. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan
B. Pengabdian Pada Masyarakat
1. Pelaksanaan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan:
a. melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana alam/wabah di
lapangan
b. Membantu dalam kegiatan kesehatan
2. Pelaksanaan tugas lapangan di bidang kesehatan:
a. mengamati penyakit/wabah di lapangan
C. Pengembangan Profesi :Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang
kesehatan
D. Penunjang Tugas Dokter : Peran serta dalam seminar/lokakarya dalam
bidang kesehatan

B. IDENTIFIKASI ISU
Selama menjalankan tugas sebagai dokter di UPT Puskesmas Kecamatan
Empang, penulis menemukan beberapa isu antara lain :
1. Belum optimalnya pemberian informasi terapi.
2. Belum optimalnya pemeriksaan dan penanganan penyakit tidak menular
(Hipertensi).
3. Tingginya angka penolakan rujukan ke fasilitas kesehatan (FASKES)
tingkat dua.
4. Belum optimalnya pelayanan vaksinasi covid-19.
5. Belum optimalnya pengadaan dan penggunaan emergency kit di IGD.
6. Rendahnya skrining HIV-AIDS khusunya pada komunitas waria.
Proses identifikasi isu tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan
kriteria kualitas isu yaitu APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan
Kelayakan) dan USG (Urgent, Seriouness, dan Growth). Kriteria pertama
adalah aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah

5
yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya. Kekhalayakan artinya isu
yang menyangkut hajat orang banyak. Sedangkan kelayakan artinya isu yang
masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
massalahnya. Parameter APKL dan Analisis APKL disajikan dalam tabel
berikut ini:

Tabel 2. Hasil Penetapan Kualitas Isu dengan Metode APKL


No Isu Kriteria Isu Jumlah Rangking
A P K L
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Belum optimalnya pemberian 3 3 3 4 13 IV
informasi terapi
2 Belum optimalnya pemeriksaan 5 4 4 4 17 III
dan penanganan penyakit tidak
menular (Hipertensi)
3 Tingginya angka penolakan 5 4 4 4 17 III
rujukan ke fasilitas kesehatan
(FASKES) tingkat dua
4 Belum optimalnya pelayanan 5 5 5 3 18 II
vaksinasi Covid-19
5 Belum optimalnya pengadaan dan 5 4 5 4 18 II
penggunaan emergency kit di IGD
6 Rendahnya skrining HIV-AIDS 5 5 4 5 19 I
khusunya pada komunitas waria
Keterangan : A: Aktual, P: Problematika, K: Kekhalayakan, L: Layak

Berdasarkan analisis APKL diatas terdapat tiga peringkat isu dengan nilai
tertinggi yaitu belum optimalnya pelayanan vaksinasi covid-19, Belum
optimalnya pengadaan dan penggunaan emergency kit di IGD, dan rendahnya
skrining HIV-AIDS khusunya pada komunitas waria. Dari ketiga Isu tersebut
kemudian dianalisis lagi menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness,
Growth). yang mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1 (satu) – 5 (lima).
Adapun penjelasannya dan analisis USG adalah sebagai berikut :

6
Tabel 3. Parameter USG
No. Indikator Keterangan
1 2 3
1 Urgency (U) Seberapa mendesak isu tersebut dibahas dikaitkan
dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras
tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah
yang menyebabkan isu.
2 Seriousness (S) Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan
dengan akibat yang timbul dengan penundaan
pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut
atau akibat yang ditimbulkan masalah-masalah lain
kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan (bisa
mengakibatkan masalah lain).
3 Growth (G) Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab
isu akan semakin memburuk jika dibiarkan.

Tabel 4. Hasil Pemilihan Isu Melalui Kriteria USG


No. Isu Skor Total Rangking
U S G
Skor
1 2 3 4 5 6 7
1 Belum optimalnya pelayanan 5 5 5 14 II
vaksinasi Covid-19
2 Belum optimalnya pengadaan dan 5 4 3 12 II
penggunaan emergency kit di IGD
3 Rendahnya skrining HIV-AIDS 5 5 5 15 I
khusunya pada komunitas waria

Keterangan :
U: Urgency ; S : Seriousness ; G : Growth.
Berdasarkan skala riter 1-5 (5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil,
1 = sangat kecil

7
C. ISU YANG DIANGKAT
Dari hasil analisis isu menggunakan metode USG diperoleh peringkat
tertinggi yaitu rendahnya skrining HIV-AIDS khusunya pada komunitas
waria. Pemilihan isu ini juga berdasarkan hasil konsultasi dengan Kepala
UPT Puskesmas Kecamatan Empang selaku mentor. Maka dapat disimpulkan
bahwa penulis akan menyelesaikan isu “rendahnya skrining HIV-AIDS
khusunya pada komunitas waria”.

D. DAMPAK JIKA ISU TIDAK DIPECAHKAN


Dampak yang terjadi bila isu tidak segera dipecahkan, yaitu:
1. Tidak adanya sistem kontrol dalam komunitas Waria.
2. Meningkatnya angka kesakitan karena IMS, HIV-AIDS dalam wilayah
kerja UPT Puskesmas Kecamatan Empang.
3. Meningkatnya jumlah kematian karena HIV-AIDS.
4. Rendahnya kualitas hidup ODHA
5. Rendahnya kesadaran Waria tentang pentingnya kesehatan seksual.
6. Tidak tercapainya upaya prefentiv petugas dalam upaya peningkatan
derajat kesehatan masyarakat.

E. GAGASAN PEMECAHAN ISU


Berdasarkan isu di atas, gagasan pemecahan yang dilakukan penulis
adalah dengan “GERAS KECE” meningkatkan kesadaran, kesehatan dan
pemberdayaan waria di upt puskesmas kecamatan empang”
Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk memenuhi gagasan
pemecahan isu diatas sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi dengan penanggung jawab UKP, UKM esensial,
koordinator program HIV serta KUPT Puskesmas selaku mentor.
2. Membentuk suatu wadah waria dengan struktur komunitas yang jelas.
3. Mengadakan pertemuan dengan teman-teman waria yang tujuan untuk
menetapkan nama komunitas, menetapkan struktur komunitas.

8
4. Merencanakan kegiatan komunitas, rancangan kegiatan 3 bulanan maupun
6 bulanan, dimana kegiatan yang dilakukan berorientasi dari anggota
untuk anggota dan sesekali menghadirkan nara sumber dari segi
keagamaan.
5. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan seksual dan menanamkan
survey mawas diri pada anggota.
6. Melakukan wawancara pribadi pada masing-masing anggota komunitas
dengan tetap menjaga kerahasian data dan hasil wawancara yang
didapatkan. Poin wawancara termasuk menelusuri orientasi seksual dan
pasangan seks.
7. Melakukan skrining penyakit menular seksual (HIV – AIDS).
8. Anggota yang terkonfirmasi positif akan dikelompokkan dan mendapatkan
pendampingan lebih lanjut tentang HIV,terapi, kesehatan seksual bagi
pengidap HIV, tata cara berhubungan seks dengan pasangan (istri) sampai
edukasi ketika ODHA ingin memiliki keturunan sehingga anak tidak ikut
terinfeksi HIV.

9
F. MATRIKS RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

Tabel 5. Matriks rancangan kegiatan aktualisasi


Kontribusi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Nilai-Nilai Dasar Teknik Aktualisasi Penguatan
Terhadap
Nilai Dasar Nilai-Nilai
Visi/Misi
Komunitas
Komunitas
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Melakukan 1. Melakukan Mendapatkan 1. Akuntabilitas: 1. Akuntabilitas: Jujur, Kegiatan ini Nilai-nilai
koordinasi konsultasi dukungan dari PJ Jujur, tanggung tanggung jawab. merupakan komunitas
dengan tentang gagasan UKP, PJ UKM, jawab Penulis bertanggung bentuk yang menguat
penanggung rancangan Koordinator jawab terhdapa tugas kontribusi dalam kegiatan
jawab UKP, aktualisasi Program HIV untuk 2. Nasionalisme : yang dilakukan saya dalam ini adalah
UKM kepada mentor. melaksanakan musyarawarah. sehingga misi Akuntabel.
esensial, kegiatan aktualisasi mengumpulkan isu mengembang Dalam
koordinator 2. Melakukan CPNS sehingga 3. Etika Publik : dengan jujur untuk kan sumber melakukan
program HIV konsultasi pelaksanaan Santun dalam dikoordinasikan daya manusia sebuah
serta KUPT tentang gagasan program dapat berkomunikasi, dengan tutor dan yang kegiatan,
Puskesmas rancangan berjalan dengan berkonsultasi coach. profesional di koordinasi

10
selaku mentor. aktualisasi baik, mendapatkan dan bekerja 2. Nasionalisme : bidang dengan seluruh
kepada coach. masukan dari sama, musyarawarah. tugasnya pihak tekait
semua pihak profesional. Penulis merupakan hal
3. Mengadakan tentang langkah dan berkonsultasi, esensial untuk
pertemuan strategi yang akan 4. Komitmen berdiskusi secara dilakukan.
dengan seluruh dilakukan. mutu: Efektif. mustawarah dengan
pihak terkait. coach dan mentor.
5. Antikorupsi :
4. Melakukan Disiplin 3. Etika Publik :
diskusi serta Santun dalam
meminta berkomunikasi,
masukan berkonsultasi dan
bersama pihak bekerja sama;
terkait untuk profesional. Penulis
melaksanakan bersikap sopan
program santun dalam
aktualisasi. berkomunikasi, dan
5. Terbentuknya berkonsultasi dengan
perencanaan coach dan mentor

11
program yang secara profesional
matang berdasarkan
kompertensi.

4. Komitmen mutu :
Efektif, efisien
Kegiatan konsultasi
diharapkan
mendapatkan hasil
yang baik untuk
diangkat dalam
rancangan
aktualisasi.

5. Antikorupsi :
Disiplin
Penulis
bekonsultasi sesuai
dengan kesepakatan

12
waktu dengan
mentor dan coach
2 Melakukan 1. Merencanakan 1. Mendapatkan 1. Akuntabilitas : 1. Akuntabilitas : Kegiatan ini Nilai-nilai
pertemuan pertemuan persetujuan dari Tanggung Tanggung jawab, merupakan komunitas
dengan dengan waria- komunitas jawab, partisipatif. bentuk yang menguat
beberapa waria yang ada waria, agar partisipatif Penulis melakukan kontribusi dalam kegiatan
teman waria di lingkup pelaksanaan pertemuan dengan saya dalam ini adalah
dengan tujuan wilayah kerja kegiatan dapat 2. Nasionalisme : waria – waria misi Empati.
menjelaskan UPT berlangsung Musyawarah, sebagai bentuk mendorong Pembentukan
rencana Puskesmas dengan baik. persamaan tanggung jawab kemandirian wadah waria
pembentukan Kecamatan derajat. dalam masyarakat ini merupakan
suatu wadah Empang. 2. Merumuskan melaksanakan Empang bentuk
waria dengan schedule 3. Etika Publik : menyelesaikan isu untuk hidup perhatian saya
struktur 2. Melakukan kegiatan dan Santun dalam rancangan sehat dengan kepada seluruh
komunitas pertemuan pokok kegiatan berkomunikasi, aktualisasi dan meningkatkan elemen
yang jelas. dengan yang akan berkonsultasi wujud partisipasi peran serta masyarakat.
beberapa dilaksanakan dan bekerja tenaga kesehatan masyarakat
teman-teman (direncanakan sama; dalam proses
Waria untuk minggu profesional. promotif, kuratif,

13
menjelaskan pertama bulan rehabiliatif.
tentang November) 4. Komitmen
program. mutu: Inovasi, 2. Nasionalisme :
efektifitas. Musyawarah,
3. Mendapatkan 5. Antikorupsi : persamaan derajat.
persetujuan displin Pertemuan
dari komunitas . dilakukan secara
Waria. musyawarah.

3. Etika Publik :
Santun dalam
berkomunikasi,
berkonsultasi dan
bekerja sama;
profesional.
Penulis bersikap
profesional sesuai
dengan
kompetensi dan

14
santun dalam
berkomunikasi
dengan waria-
waria. Karena
dengan sikap
tersebut para
waria akan lebih
aktif dan
partisipatif dalam
komunitas.

4. Komitmen mutu:
Inovasi,
efektifitas.
Pembuatan
komunitas waria
ini merupakan
suatu inovasi dan
diharapakan dapat

15
memberikan hasil
yang baik.

5. Antikorupsi :
displin
Kegiatan ini
dilaksanakan
dengan disiplin
tepat waktu.
3 Mengadakan 1. Mengadakan 1. Terlaksananya 1. Akuntabilitas 1. Akuntabilitas : Kegiatan ini Nilai-nilai
pertemuan diskusi pertemuan : Tanggung Tanggung jawab, merupakan komunitas
dengan teman- lanjutan terkait komunitas jawab, kejelasan bentuk yang menguat
teman waria komunitas Waria. kejelasan target.Adanya kontribusi dalam kegiatan
yang tujuan Waria. target. kejelasan target saya dalam ini adalah
untuk 2. Mendapatkan sasaran waria dan misi Empati.
menetapkan 2. Membuat form nama 2. Nasionalisme tujuan yang jelas mendorong Pembentukan
nama daftar hadir. komunitas : dalam pertemuan kemandirian wadah waria
komunitas, Waria yang Musyawarah, yang merupakan masyarakat ini merupakan
menetapkan 3. Menentukan disetujui persamaan tanggung jawab Empang bentuk

16
struktur nama bersama. derajat. penulis untuk hidup perhatian saya
komunitas. komunitas sehat dengan kepada seluruh
Waria 3. Terbentuknya 3. Etika Publik : 2. Nasionalisme : meningkatkan elemen
kecamatan kepengurusan Santun dalam Musyawarah, peran serta masyarakat.
Empang. komunitas berkomunikasi, persamaan masyarakat
Waria berkonsultasi derajat.Penentuan
4. Melakukan kecamatan dan bekerja nama komunitas
pemilihan Empang. sama; dan susunan
pengurus profesional. komunitas
komunitas dilakukan secara
(Ketua, wakil 4. Komitmen musyawarah dan
ketua, mutu: Inovasi, tidak ada
sekretaris, efektifitas. kesenjangan
bendahara) antara satu dengan
yang dilakukan 5. Antikorupsi : yang lainnya.
secara displin. \.
musyawarah 3. Etika Publik :
mufakat Santun dalam
5. Menetapkan berkomunikasi,

17
pengurus berkonsultasi dan
komunitas bekerja sama;
waria profesional. Sikap
kecamatan sopan santun,
Empang hormat
menghormati
diterapkan dalam
kegiatan
pertemuan dan
bersikap
profesional dalam
merumuskan hasil
pertemuan.

4. Komitmen mutu:
Inovasi,
efektifitas.
Penentuan nama
komunitas yang

18
memiliki filosofi
yang baik
merupakan inovasi
yang dilakukan
serta adanya
kepengurusan
untuk
meningkatkan
efektifitas
komunitas.

5. Antikorupsi :
displin. Pertemuan
dilakukan sesuai
waktu yang telah
disepakati.
4 Merencanakan 1. Mengadakan Tersusunnya 1. Akuntabilitas : 1. Akuntabilitas : Kegiatan ini Nilai-nilai
kegiatan diskusi jadwal kegiatan kejelasan kejelasan target, merupakan komunitas
komunitas, bersama 3/6 bulanan target, partisipatif. Diskusi bentuk yang menguat

19
rancangan pengurus dan komunitas waria. partisipatif. ini dilakukan untuk kontribusi dalam kegiatan
kegiatan 3 anggota Meningkatkan menentukan saya dalam ini adalah
bulanan maupun tentang pemahaman agama 2. Nasionalisme : kegiatan 3, 6 misi gesit. Pertemua
6 bulanan, rencana dari setiap anggota. Kerjasama, bulanan mendorong ini
dimana kegiatan kegiatan 3 tanggung menunjukkan kemandirian dilaksanakan
yang dilakukan bulanan atau 6 jawab. adanya kejelasan masyarakat giat, cekatan
berorientasi dari bulanan. target dalam Empang dan penuh
anggota untuk 3. Etika Publik : pertemuan, serta untuk hidup semangat agar
anggota dan 2. Merumuskan Santun dalam bentuk partisipasi sehat dengan rencana
sesekali kegiatan yang berkomunikasi, penulis dalam meningkatkan kegiatan
menghadirkan dilakukan. berkonsultasi program yang peran serta komunitas
nara sumber dari 3. Menghadirkan dan dilakukan masyarakat dapat
segi keagamaan. narasumber bekerjasama. komunitas. terbentuk.
dari bidang
keagamaan. 4. Komitmen 2. Nasionalisme :
mutu: efektif, Kerjasama,
inovatif. tanggung jawab .
Kerjasama penulis
5. Antikorupsi : dengan pengurus

20
disiplin. komunitas dalam
pembentukan
rencana kegiatan
merupakan bentuk
tanggung jawab
dalam dibentuknya
oganisasi. Serta
penulis menjalin
kerjasama dengan
narasumber bidang
keagamaan untuk
menamkan nilai
keagamaan pada
pengurus dan
anggota.

3. Etika Publik :
Santun dalam
berkomunikasi,

21
berkonsultasi dan
bekerjasama..
Penulis bersikap
sopan santun dalam
berkomunikasi
pertemuan.

4. Komitmen mutu :
efektif, inovatif.
Menghadirkan
narasumber bidang
keagamaan
mmerupakan bentuk
inovasi agar adanya
variasi dalam setiap
pertemuan dan
mendapatkan hasil
yang ingin dicapai.

22
5. Antikorupsi :
disiplin.
Pelaksanaan
pertemuan
dilakukan sesuai
run down yang
telah disepakati.
5 Mengadakan 1. Merencanakan 1. Terlaksananya 1. Akuntabilitas 1. Akuntabilitas : Kegiatan ini Nilai-nilai
penyuluhan waktu dan penyuluhan : Kepercayaan, merupakan komunitas
tentang tempat kesehatan Kepercayaan, tanggung jawab. bentuk yang menguat
kesehatan penyuluhan. seksual yang tanggung Kepercayaan dari kontribusi dalam kegiatan
seksual dan dihadiri oleh jawab. anggota saya dalam ini adalah
menanamkan 2. Melakukan anggota diperlukan serta misi professional.
survey mawas penyuluhan komunitas. 2. Nasionalisme penulis mampu mendorong Kegiatan
diri pada tentang : Mencintai meyakinkan kemandirian penyuluhan ini
anggota. kesehatan 2. Anggota sesama peserta masyrakat merupakan
seksual yang komunitas manusia, penyuluhan empang untuk wujud
dihadiri oleh paham akan kerjasama. dengan baik. hidup sehat proseionalisme
anggota pentingnya kegiatan serta Penulis dengan kerja saya

23
komunitas. survey mawas pelaksanaan bertanggung meningkatkan sebagai dokter
diri, sehingga inisebagai jawab dalam peran serta dalam
3. Menanamkan ketika terjadi wujud rasa terlaksananya masyarakat. pelayanan
pengertian gangguan cinta terhadap kegiatan. kesehatan
survey mawas kesehatan sesama agar promotif –
diri pada khususnya 3. Etika Publik : 2. Nasionalisme : preventif.
anggota kesehatan Berdaya guna Mencintai sesama
komunitas. seksual, dan berhasil manusia,
anggota bisa guna, Santun kerjasama. Penulis
secara cepat dalam menjalin
dan sadar berkomunikasi, kerjasama dengan
untuk mencari berkonsultasi tim HIV dalam
solusi atau dan pelaksanaan
pengobatan. bekerjasama. kegiatan serta
pelaksanaan
4. Komitmen inisebagai wujud
mutu: rasa cinta terhadap
Berorientasi sesama agar
mutu. anggota

24
mendapatkan
5. Antikorupsi : pengetahuan
mandiri tentang survey
mawas diri dan
kesehatan seksual.

3. Etika Publik :
Berdaya guna dan
berhasil guna,
Santun dalam
berkomunikasi,
berkonsultasi dan
bekerjasama.
Kegiatan ini
diharapakan dapat
memberikan
manfaat dan
berguna sebagai
langkah awal

25
pencegahan IMS
dan HIV. Dalam
penyuluhan sikap
sopan santun tetap
ditanamkan oleh
penulis.
4. Komitmen mutu:
Berorientasi mutu.
Pertemuan ini
bertujuan untuk
meningkatkan
mutu/kulitas hidup
anggota.

5. Antikorupsi :
mandiri
Anggota dapat
melakukan survey
mawas diri dengan

26
mandiri
6 Melakukan 1. Membuat form Mendapatkan data 1. Akuntabilitas : 1. Akuntabilitas : Kegiatan ini Nilai-nilai
wawancara wawancara. rinci setiap Kepercayaan, Kepercayaan, merupakan komunitas
pribadi pada anggota, kejelasan target, kejelasan target, bentuk yang menguat
masing-masing 2. Merencakan menelusuri riwayat jujur. jujur. Penulis kontribusi dalam kegiatan
anggota waktu dan anggota, 2. Nasionalisme : memegang teguh saya dalam ini adalah
komunitas tempat mengetahui tidak kepercayaan yang misi akuntabel.
dengan tetap dilaksanakan- orientasi seks tiap diskriminatif, diberikan peserta menyelenggar Wawancara
menjaga nya anggota. Data kerjasama. wawancara atau akan elayanan dilakukan
kerahasian data wawancara tersebut akan anggota dengan kesehatan sesuai dengan
dan hasil pribadi setiap digunakan sebagai 3. Etika Publik : menjaga privasi yang bermutu, SOP yang
wawancara anggota. acuan untuk Santun dalam peserta yang merata, dan berlaku yaitu
yang rencana tindak berkomunikasi, diwawancara. terjangkau. menjaga
didapatkan. 3. Melaksanakan lanjut berkonsultasi Peserta yang kerahasiaan
Poin wawancara dan diwawancara pasien
wawancara pribadi. bekerjasama, adalah waria
termasuk professional. sekitar wilayah
menelusuri kerja UPT
orientasi 4. Komitmen Puskesmas

27
seksual dan mutu: Empang.
pasangan seks. berorientasi Kejujuran
mutu, efekfif. diharakan dalam
pelaksanaan agar
5. Antikorupsi : didapatkan data
disiplin dan hasil yang
Pelaksanaan valid.
wawancara
dilakukan tepat 2. Nasionalisme :
waktu agar tidak
semua peserta diskriminatif,
mendapatkan kerjasama.
kesempatan. Kerjasama dengan
pengurus
organiasasi untuk
penyenggaraan
wawancara.
Semua anggota
memiliki

28
kesempatan dalam
wawancara tanpa
adanya skala
prioritas.

3. Etika Publik :
Santun dalam
berkomunikasi,
berkonsultasi dan
bekerjasama,profe
ssional. Bersikap
profesional, sopan
santun dalam
wawancara agar
peserta dapat
menjawab dengan
objektif

4. Komitmen mutu:

29
berorientasi mutu,
efektfif. Kegiatan
wawancara ini
diharapkan
mendapatkan
rumusan awal
untuk menentukan
langkah
selanjutnya dala
tahapan skrining.

5. Antikorupsi :
disiplin
Pelaksanaan
wawancara
dilakukan tepat
waktu agar semua
peserta
mendapatkan

30
kesempatan.
7 Melakukan 1. Melakukan 1. Mendapatkan 1. Akuntabilitas 1. Akuntabilitas : Kegiatan ini Nilai-nilai
skrining koordinasi perencanaan : Tanggung Tanggung jawab, merupakan komunitas
penyakit dengan PJ yang dalam jawab, kepercayaan. bentuk yang menguat
menular HIV. sebelum kepercayaan. Skrining penyakit kontribusi dalam kegiatan
seksual (HIV melakukan merupakan salah saya dalam ini adalah
– AIDS). 2. Menentukan kegiatan. 2. Nasionalisme satu tanggung misi Profesional.
ketersediaan : Tidak jawab yang harus menyelenggar Kegiatan
jumlah peserta 2. Memperoleh diskriminatif, dikakukan akan skrining ini
yang akan di hasil skrining kerjasama. olehpenulis pelayanan merupakan
test untuk masing dengan tetap kesehatan wujud
menentukan -masing 3. Etika Publik : mengedepankan yang bermutu, proseionalisme
jumlah HIV anggota. Hasil Professional. kepercayaan yang merata, dan kerja saya
kits yang tersebut akan diberikan oleh terjangkau. sebagai dokter
digunakan. digunakan 4. Komitmen peserta skrining. dalam
3. Merencanakan sebagai acuan mutu: pelayanan
waktu untuk rencana berorientasi 2. Nasionalisme : kesehatan
pemeriksaan. tindak lanjut mutu. Tidak promotif –
4. Melakukan diskriminatif, preventif.

31
screening 5. Antikorupsi : kerjasama.
HIV-AIDS. Jujur, disiplin. Kerjasama dengan
. PJ HIV dalam
tahapan skrining
untuk menentukan
jumlah HIV kits
yang digunakan
serta membantu
dalam pelaksanaan
skirining. Penulis
bersikap tidak
diskriminatif
terhadap peserta
tidak memandang
status sosial atau
kepentingan lain
peserta.

3. Etika Publik :

32
Professional.
Penulis bersikap
profesional sesuai
dengan bidangnya.

4. Komitmen mutu:
berorientasi mutu.
Kegiatan skrining
diharapkan
mendapatkan hasil
yang dapat
digunakan untuk
tindak lanjut.

5. Antikorupsi :
Jujur, disiplin.
Sikap jujur dan
disiplin tidak hanya
diterapkan oleh

33
penulis saja, tetapi
oleh peserta
skrining agar
pelaksanaan dapat
berjalan lancar.
8 Anggota yang 1. Mengelompok 1. Mendapatkan 1. Akuntabilitas 1. Akuntabilitas : Kegiatan ini Nilai-nilai
terkonfirmasi kan daftar data jumlah : Kepercayaan, merupakan komunitas
positif akan anggota anggota yang Kepercayaan, tanggung jawab. bentuk yang menguat
dikelompokkan dengan hasil terkonfirmasi tanggung Kegiatan tersebut kontribusi dalam kegiatan
dan screening HIV-AIDS, jawab. merupakan salah saya dalam ini adalah
mendapatkan positif. sehingga satu tanggung visi mudah dan
pendampingan anggota 2. Nasionalisme jawab yang harus “Terwujudnya profesional.
lebih lanjut 2. Mengadakan mendapatkan : Amanah, dikakukan oleh Puskesmas Pelayanan
tentang KIE secara pendampingan tidak penulis dengan Empang terhadap pasien
HIV,terapi, terpisah pada secara diskriminatif. tetap sebagai yang telah
kesehatan anggota yang menyeluruh mengedepankan puskesmas terkonfirmasi
seksual bagi terkonfirmasi. tentang HIV. 3. Etika Publik: kepercayaan yang yang mampu positif HIV
pengidap HIV, Professional. diberikan oleh memberikan dapat diberikan
tata cara 3. Memberikan 2. Taraf peserta. Pelayanan terapi dengan

34
berhubungan edukasi lebih kesehatan 4. Komitmen Kesehatan proses yang
seks dengan lanjut tentang seksual pada mutu: inovasi, 2. Nasionalisme : Prima dan mudah dengan
pasangan (istri) HIV-AIDS, pasangan dapat berorientasi Amanah, tidak menjadi tetap menjaga
sampai edukasi terapi, tatacara ditingkatkan. mutu. diskriminatif. pilihan kerahasiaan
ketika ODHA berhubungan Penulis dapat pertama pasien secara
ingin memiliki seks denga 3. Meminimalkan 5. Antikorupsi: menjaga menuju profesional
keturunan pasangan transmisi HIV Jujur ,adil. kerahasiaan tercapainya yang dilakukan
sehingga anak (istri) sampai pada Penulis peserta dan tidak kecamatan oleh dokter.
tidak ikut perencanan keturunan, bersikap jujur bersikap Empang yang
terinfeksi HIV. kehamilan jika sehingga anak dalam diskriminatif sehat dan misi
anggota ingin tidak terjangkit penegakan terhadap peserta terwujudnya
memiliki HIV. diagnosa dan yang telah puskesmas
keturunan. edukasi serta terkonfirmasi empang
adil dalam positif. sebagai
terhadap puskesmas
peserta. 3. Etika Publik: yang mampu
Professional. memberikan
Penulis bersikap pelayanan
profesional sesuai kesehatan

35
dengan bidang prima dan
ilmu. menjadi
pilihan
pertama
4. Komitmen mutu: menuju
inovasi, tercapainya
berorientasi mutu. kecamatan
Kegiatan edukasi empang yang
tersebut sehat.
merupakan bentuk
inovasi agar
paeserta dapat
memahami lebih
lanjut tentang HIV
agar dapat
menekan angka
penularan HIV.

5. Antikorupsi:

36
Jujur ,adil.
Penulis bersikap
jujur dalam
penegakan diagnosa
dan edukasi serta
adil dalam terhadap
peserta.

37
G. JADWAL KEGIATAN

Tabel 6. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


No Kegiatan Bulan Pelaksanaan Bukti Kegiatan
Nopember Desember
2 3 4 1 2
1 Melakukan koordinasi dengan  Foto
penanggungjawab UKP, UKM
esensial, koordinator program
HIV serta KUPT Puskesmas
selaku mentor.
2 Bertemu dengan beberapa  Foto
teman-teman Waria dengan
tujuan merencanakan
pembentukan suatu wadah waria
dengan struktur komunitas yang
jelas.
3 Mengadakan pertemuan dengan  1. - Daftar hadir
teman-teman waria yang tujuan 2. - Foto
untuk menetapkan nama
komunitas, menetapkan struktur
komunitas.
4 Merencanakan kegiatan  - Daftar hadir
komunitas, rancangan kegiatan 3 - Foto
bulanan maupun 6 bulanan,
dimana kegiatan yang dilakukan
berorientasi dari anggota untuk
anggota dan sesekali
menghadirkan nara sumber dari
segi keagamaan.
5 Mengadakan penyuluhan tentang  - Daftar hadir
kesehatan seksual dan - Foto
menanamkan survey mawas diri

38
pada anggota.
6 Melakukan wawancara pribadi  - Daftar hadir
pada masing-masing anggota - Foto
komunitas dengan tetap menjaga
kerahasian data dan hasil
wawancara yang didapatkan.
Poin wawancara termasuk
menelusuri orientasi seksual dan
pasangan seks.
7 Melakukan skrining penyakit  - Daftar hadir
menular seksual (HIV – AIDS). - Foto
- Data hasil
skrining
8 Anggota yang terkonfirmasi   - Daftar hadir
positif akan dikelompokkan dan - Foto
mendapatkan pendampingan - Data akhir yang
lebih lanjut tentang HIV,terapi, dikelompokkan
kesehatan seksual bagi pengidap berdasarkan
HIV, tata cara berhubungan seks hasil skining
dengan pasangan (istri) sampai
edukasi ketika ODHA ingin
memiliki keturunan sehingga
anak tidak ikut terinfeksi HIV.

39

Anda mungkin juga menyukai

  • Soal Latihan Paru 2
    Soal Latihan Paru 2
    Dokumen8 halaman
    Soal Latihan Paru 2
    Ulil Amri Pramadani
    Belum ada peringkat
  • Tugas Rencana Aksi
    Tugas Rencana Aksi
    Dokumen5 halaman
    Tugas Rencana Aksi
    Ulil Amri Pramadani
    Belum ada peringkat
  • DERAJAT-indikator KESEHATAN
    DERAJAT-indikator KESEHATAN
    Dokumen52 halaman
    DERAJAT-indikator KESEHATAN
    Ulil Amri Pramadani
    Belum ada peringkat
  • Ulilamri
    Ulilamri
    Dokumen17 halaman
    Ulilamri
    Ulil Amri Pramadani
    Belum ada peringkat
  • Data
    Data
    Dokumen51 halaman
    Data
    Ulil Amri Pramadani
    Belum ada peringkat
  • BAB 3 Revisi
    BAB 3 Revisi
    Dokumen21 halaman
    BAB 3 Revisi
    Ulil Amri Pramadani
    Belum ada peringkat
  • Dapus
    Dapus
    Dokumen5 halaman
    Dapus
    Ulil Amri Pramadani
    Belum ada peringkat
  • Teori DHF
    Teori DHF
    Dokumen2 halaman
    Teori DHF
    Ulil Amri Pramadani
    Belum ada peringkat