Oleh :
KELOMPOK 5
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah subehanahu wata’ala yang
wawasan pengetahuan kepada kita semua, terutama bagi kami. Makalah ini telah
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Kami mohon
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi konsumsi
B. Faktor-faktor konsumsi
C. Prinsip-prinsip konsumsi
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dunia namun memiliki efek pada pahala diakhirat). Pengeluaran tipe kedua adalah
nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara
perekonomian, karena tiada kehidupan bagi manusia tanpa konsumsi. Oleh karena
pahala. Sebab hal-hal yang mubah bisa menjadi ibadah jika disertai niat
pendekatan diri (taqarrub) kepada Allah, seperti: makan, tidur dan bekerja, jika
ekonomi islam, konsumsi dinilai sebagai sarana wajib yang seorang muslim tidak
Nya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
barang hasil produksi (bahan pakaian, makanan, dan sebagainya) atau barang-
juga diartikan dengan penggunaan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan
manusiawi (the use of goods and services in the satisfaction of human wants).
guna) barang dan jasa. Barang meliputi barang tahan lama dan barang tidak tahan
manusia memakai dan menikmati guna barang ataupun jasa untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
secara langsung, penggunaan terhadap barang atau jasa diluar tujuan tersebut
makan untuk hidup, berpakaian untuk melindungi tubuhnya dari berbagai iklim
ekstrem, memiliki tempat untuk berteduh dan beristirahat serta menjaganya dari
kebutuhan akan konsumsi semakin lama semakin berkembang sejalan dengan pola
dan gaya hidup manusia. Semakin maju peradaban manusia, semakin tinggi pula
jenisnya.2
a. Pendapatan
yang diterima oleh seseorang, maka akan semakin besar pula daya belinya.
pendapatan tertinggi yang pernah dicapai pada masa lampau hingga tingkat
bunga juga termasuk di dalamnya. Untuk tingkat bunga ini khususnya mereka
konsumsinya.
2
Idri, Hadis Ekonomi, (Cet.II, Jakarta : Prenamedia Group , 2016), h.134-135.
Tetapi perubahan harga barang ini tidak berlaku untuk barang serta
kebutuhan pokok pada umumnya yang selalu dapat dibeli dalam jumlah yang
para pendahulunya. Karena itu juga adat istiadat maupun kebiasaan ini sangat
yang biasa dilakukan seperti untuk upacara ritual yang menggunakan bahan-
d. Barang Pengganti
Barang pengganti atau yang juga dikenal barang subtitusi ini juga akan
harga yang lebih murah, maka barang tersebut dapat mempengaruhi tingkat
konsumsi seseorang.
yang mahal sedangkan banyak makanan yang tidak jauh berbeda namun tidak
memiliki franchise harganya lebih murah, maka dari itu orang membeli
makanan yang lebih murah dengan rasa yang tidak jauh berbeda.
e. Jumlah Penduduk
besarnya.
konsumsi tersebut seperti dengan memiliki sebuah televisi, maka acara seperti
kendaraan dengan hal itu acara pergi keluar kota akan semakin sering.
dan sebagainya.
Pada kenyataannya harga barang dan jasa tidaklah cukup stabil. Kalau
demikian fungsi dari konsumsi akan bergeser ke atas dan sebaliknya apabila
h. Selera
Diantara orang-orang yang memiliki usia yang tidak jauh berbeda, namun
konsumsinya.
3. Prinsip-Prinsip Konsumsi
Dalam soal makanan dan minuman, yang terlarang adalah darah, daging
binatang yang telah mati sendiri, daging babi, daging binatang, daging
yang sempit berarti barang dikonsumsi harus bersih dan sehat (bebas dari
penyakit) yang bisa diindera secara konkrit. Makna yang luas berarti harus
harus tetap tunduk pada norma-norma yang berlaku dalam Islam yang
ٌ َبَّهMMصلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَقُو ُل ْال َحالَ ُل بَي ٌِّن َو ْال َح َرا ُم بَي ٌِّن َوبَ ْينَهُ َما َم َش
َات ال َ َِرسُو َل هللا
Artinya:
siapa menjaga diri dari subhat, maka ia telah bebas untuk agama dan harga
sesungguhnya dalam jasad terdapat segumpal daging jika baik maka baiklah
seluruhnya, jika jelek maka jeleklah seluruh tubuhnya, ingatlah daging itu
adalah hati.”
Ibnu Katsir berkata, Allah menjelaskan tentang tidak ada Tuhan selain
minuman sehat, pakaian dari kapas atau wol, pernikahan yang sah, warisan,
Haram yang murni misalnya bangkai, darah, babi, arak, pakaian sutra bagi
kaum lelaki, pernikahan sesama mahram, riba, hasil rampok dan curian.
binatang buas.
badannya dari segala hal yang dapat melenyapkan iman. Hal itu dilakukan
dengan memperbaiki hati dan anggota badannya sehingga akan semakin kuat
hatinya.
َ َّ ُل إِالMَا النَّاسُ إِ َّن هللاَ طَيِّبٌ الَ يَ ْقبMMَلَّ َم أَيُّهM ِه َو َسMصلَّى هللاُ َعلَ ْي
َا َوإِ َّن هللاMMًطيِّب َ َِرسُو َل هللا
ِ اMMَوا ِم ْن الطَّيِّبMMُأَ َم َر ْال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ بِ َما أَ َم َر بِ ِه ْال ُمرْ َسلِينَ فَقَا َل يَا أَيُّهَا الرُّ ُس ُل ُكل
واMMُت َوا ْع َمل
ِ صالِحًا إِنِّي بِ َما تَ ْع َملُونَ َعلِي ٌم َوقَا َل يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آمنُوا ُكلُوا ِم ْن طَيِّبَا
ا ُك ْمMMَت َما َرزَ ْقن َ
َّ ِه إِلَىM ُّد يَ َد ْيM َر يَ ُمM َث أَ ْغب
ِّا َربMMَا َربِّ يMMَ َما ِء يM الس َ َعM فَ َر أَ ْشM الس
َّ ُلM َل يُ ِطيMثُ َّم َذ َك َرال َّر ُج
Nabi SAW bersabda: “wahai manusia! Sesungguhnya Allah itu baik, tidak
Baca ayat lagi “makanlah sesuatu yang baik dari apa yang kami rezekikan
sedang yang di makan dan yang di minum serta yang di pakai adalah berasal
berbahaya bagi kesehatan seperti bangkai, darah dan daging babi. Tetapi lebih
dari itu, Islam juga memperhatikan tentang kualitas bentuk makanan yang
darat dan daging binatang laut serta segala sesuatu yang dihasilkan bumi
seperti biji-bijian, buah-buahan, termasuk juga minum madu dan susu karena
bergizi disamping halal adalah karena untuk kebaikan manusia itu sendiri.
yang baik berarti sangat berpengaruh terhadap kualitas akal dan rohaninya.
Nabi muhammad saw bersabda dalam khotbahnya yang artinya “Dan untuk
َ َو ْال َموْ ُشو َم ِة َوآ ِك ِل ال ِّربَا َو ُمو ِكلِ ِه َولَ َعنَ ْال ُم
.ُص ِّور
Artinya:
Orang yang tidak takut kepada Allah, tentu tak peduli dari mana ia
meskipun hartanya hasil dari pencurian, suap, kegiatan ribawi, atau gaji dari
pekerjaan haram. Padahal pada hari kiamat, ia akan ditanya tentang hartanya,
bahwa semua pihak yang berperan dalam kegiatan riba, baik yang secara
kelancaran kegiatan riba adalah orang-orang yang dilaknat melalui lisan Nabi
Muhammad SAW.
Artinya:
pemberi riba, penulis dan kedua orang yang menjadi saksi atasnya.” Ia
dan si miskin. Pengharaman itu berlaku untuk semua orang dan dalam semua
keadaan.
Artinya:
perangkap suap, hadiah, atau penghormatan melalui jalur kerja. Orang yang
menyuap dan menerima suap itu akan diusir dari rahmat Allah yang luas. Hal
itu disebabkan oleh sejumlah uang yang tidak bernilai. Yakni, demi Allah
alangkah ruginya seperti ini. Sebagian dari sifat amanah adalah hendaknya
dekatnya. Sebenarnya kenyang dengan harta publik adalah suatu dosa dan
kepuasan dari sebuah perilaku konsumsi sebagaimana yang dianut dalam ilmu
menurut Islam harus berlandaskan pada tuntunan ajaran Islam itu sendiri.
kehidupan apapun. Diriwayatkan, ketika Nabi lewat dan melihat Sa’ad bin
yang mengalir.”4
3
Said, Ekonomi Isla h. 76.
4
Yusuf Qardhawi, Norma da n Etika Ekonomi Isla m, (Jakarta: Gema Insani Press, 1997)
dalam distribusi harta kekayaan yang seharusnya tetap terjaga demi
kehidupan apapun. Diriwayatkan, ketika Nabi lewat dan melihat Sa’ad bin
sikap tarf dan israf bukan berarti mengajak seorang muslim untuk
5
Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Isla m, h. 133.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islamiyyah.
https://kbbi.web.id/konsumsi
Qardhawi, Yusuf. Norma da n Etika Ekonomi Isla m, (Jakarta: Gema Insani Press, 1997).