DISUSUN OLEH:
FARCHAN HAMDANI (07)
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul “Ketimpangan
pembangunan akibat dari pertumbuhan industri ekspor di jawa.”
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Sosiologi.
Penyusunan Makalah ini bertujuan untuk Menganalisis Ketimpangan pembangunan akibat
dari pertumbuhan industri ekspor di jawa Juga Memperjelas hasil penelitian yang telah saya
lakukan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ratna Suharti selaku Guru Pembimbing
dalam mata pelajaran Sosiologi,sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Terima kasih pula kepada pihak yang telah membantu saya dalam proses penyusunan
makalah ini
Saya menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam rangka
penyempurnaan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca
maupun saya dan menambah pengetahuan dalam Ketimpangan pembangunan akibat dari
pertumbuhan industri ekspor di jawa.
ii
Farchan Hamdani
Kata Pengantar………………………………………………………………………………………… ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………… 2
C. Tujuan………………………………………………………………………………………………………….. 2
D. Manfaat……………………………………………………………………………………………………….. 2
Bab V Penutup
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………………… 9
B. Saran………………………………………………………………………………………………………………… 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu negara yang turut merasakan dampak dari globalisasi ekonomi adalah
Indonesia. Demi menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi pasar global, Indonesia terus
berinovasi dan melakukan transformasi baik di bidang ekonomi hingga politik. Hal ini
didasarkan kepada tuntutan pasar global yang mendorong Indonesia agar selalu mampu
bersaing dalam kompetisi global. Berbagai upaya dilakukan oleh Indonesia untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat dan negara. Beberapa upaya tersebut seperti
meningkatkan jumlah ekspor produk Indonesia ke luar negeri. Jika permintaan ekspor
meningkat maka akan dapat dipastikan bahwa hal itu juga mampu meningkatkan
kesejahteraan perekonomian Indonesia.
Jawa Barat adalah salah satu dari sekian banyak provinsi yang ada di Indonesia. Dalam
hal ini tercatat bahwa di Januari 2019, ekspor terbesar dihasilkan oleh provinsi tersebut.
Dengan persentase sebesar 18.62% atau senilai USD 2,58 miliar. 2 Besarnya penghasilan dari
industri ekspor di Jawa Barat menjadikan pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap
pembangunan disana. Pembangunan tersebut seperti misalnya infrastruktur jalan dan lain
sebagainya demi menunjang kemudahan bagi kegiatan ekonomi terutama ekspor. Namun
industri ekspor ini rupanya hanya ada di Jawa Barat Utara, sedangkan di Jawa Barat Selatan
tidak. Pada akhirnya ketidakmerataan pembangunan tersebut menyebabkan terciptanya
ketimpangan pembangunan di Jawa Barat.
B. Rumusan Masalah
1
1
A. Apa saja Faktor penyebab terjadinya Ketimpangan pembangunan akibat dari
pertumbuhan industri ekspor di jawa
B. Program perencanaan pengajuan Ketimpangan pembangunan akibat dari pertumbuhan
industri ekspor di jawa
C. Apa saja dampak dari terjadinya Ketimpangan pembangunan akibat dari pertumbuhan
industri ekspor di jawa
C. Tujuan Penelitian
A. Untuk mengetahui apa saja faktor penyebab Ketimpangan pembangunan akibat dari
pertumbuhan industri ekspor di jawa
D. Manfaat Penelitian
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Berdasarkan penelitian
yang berjudul Analisis Determinan Ketimpangan Pembangunan Wilayah di Provinsi
Jawa Tengah 1998-2015 oleh Lilin Diva Nuartha3 memaparkan bagaimana alasan dari
terjadinya ketimpangan pembangunan di Jawa Tengah. Penulis menggunakan metode Indeks
Williamson serta metode OLS atau Ordinary Least Square. Hasil dari analisis berdasarkan
metodenya adalah pertama, nilai ketimpangan rata-rata yaitu 0.69 atas dasar dari metode
Indeks Williamson. Hal ini berarti bahwa nilai ketimpangan yang ada di wilayah tersebut
masih tergolong tingkat tinggi. Atas dasar dari nilai atau angka ketimpangan yang hampir
mendekati angka 1.
Dalam penghitungan pada metode Indeks Williamson, PDRB per kapita adalah faktor
yang penting karena digunakan dalam mengetahui besarnya tingkat dari suatu ketimpangan
pembangunan wilayah. Jika suatu wilayah memiliki PDRB per kapita yang rendah, maka
akan terjadi hambatan pada pertumbuhan ekonomi serta pembangunan di wilayah tersebut. Di
wilayah Jawa Tengah pada 1998-2015, variable pengangguran memiliki pengaruh yang
signifikan pada ketimpangan pembangunan wilayah. Hal ini berdasarkan dari simultan atau
sesuatu yang terjadi secara bersamaan di waktu yang sama.
Peneliti menyatakan bahwa jika secara parsial, variabel dari penanaman modal
memiliki pengaruh yang positif serta tidak signifikan pada ketimpangan pembangunan di
Jawa Tengah. Disini, variabel belanja pemerintah daerah memiliki pengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap ketimpangan pembangunan. Mengenai variabel pengangguran sendiri
memiliki pengaruh positif serta signifikan pada ketimpangan pembangunan di Jawa Tengah.
Pada nilai koefisien determinasi R2 adalah 0.458325. Hal tersebut berarti bahwa variabel
dependen Indeks Williamson di Jawa Tengah mampu dijabarkan oleh variabel independen
yaitu penanaman modal, pengangguran serta belanja pemerintah. Jika distatistikan akan
mencapai angka 46%. Sisa-sisa dari variasi Indeks Williamson dapat dijabarkan berdasarkan
faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model statistik sebesar 54%.
3
Williamson, penulis memaparkan bahwa angka indeks mencapai 0.5. Dalam hal ini 0.5
adalah angka atau nilai yang menunjukkan level menengah dan tinggi.
Tulisan ini juga mengulas tentang temuan dimana terdapat kabupaten yang sangat
bergantung terhadap penghasilan dari pertambangan batu bara. Kuadrannya berada pada
kuadran 2 dimana daerahnya maju namun tertekan. Sedangkan berada di kuadran 4 adalah
daerah yang relatif tertinggal berdasarkan dari hasil Tipologi Klassen.
Bagi kabupaten yang tidak bergantung pada pertambangan batu bara berada di
kuadran 1 atau daerah yang maju serta tumbuh pesat. Kemudian daerah berkembang cepat
atau daerah yang potensial berada di kuadran 3. Untuk meningkatkan potensi perekonomian
daerah di Kalimantan Selatan disarankan agar berfokus kepada potensi sumber daya alam
selain pertambangan serta penggalian. Hal ini dikarenakan oleh tidak semua daerah memiliki
sumber daya alam tersebut.
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
B. Program perencanaan pengajuan Ketimpangan pembangunan
akibat dari pertumbuhan industri ekspor di jawa
1. Meningkatkan Pembanguan dari pertumubuhan industri ekpor menjadi lebih baik
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
3. Menstabilkan Pembangunan dari pertumbuhan industri ekspor di jawa
6
BAB IV
ANALISA DATA
10
11
7
B. Persetujuan Masyarakat Mengenai Faktor-Faktor Penyebab
Terjadinya Ketimpangan
# Dari 3 program perencaan yang sudah saya buat diatas hampir 97% masyarakat
setuju dengan program tersebut dikarenakan ketiga program yang saya buat benar-
benar berkaitan dengan faktor-faktor Ketimpangan pembangunan akibat dari
pertumbuhan industri ekspor di jawa
8
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebaiknya pemerintah segera melakuan tindakan atau upaya yang tegas mengenai
masalah di atas dan bisa melaksanakan berbagai kebijakan yang dapat Mengatasi
segala Ketimpangan pembangunan akibat dari pertumbuhan industri ekspor di jawa
9
DAFTAR PUSTAKA
- https://www.bps.go.id/publication.html?page=4
- https://media.neliti.com/media/publications/165288-ID-analisis-hubungan-ekspor-
pertumbuhan-eko.
- https://jepi.fe.ui.ac.id/index.php/JEPI/article/download/805/311/1
- http://jp.feb.unsoed.ac.id/index.php/sca-1/article/viewFile/1412/1441
- https://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/dampak%20penurunan%20ekspor
%20terhadap%20tenaga%20kerja.
10