Skala pengukuran yang dikembangkan oleh S.S. Stevens, cukup luas digunakan
dalam setiap penelitian yang membagi tingkat ukuran ke dalam empat kategori,
yaitu :
1. Skala nominal
Skala yang berfungsi untuk mengelompokkan data tetapi tidak mempunyai makna
besaran (hanya sekedar label) dan tidak bisa diurut atau dijumlah.
2. Skala ordinal
Skala pengukuran yang yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat atau
urutan, akan tetapi jarak atau interval antar tingkatan belum jelas.
3. Skala interval
Skala pengukuran ini memiliki sifat ukuran ordinal dan dapat menunjukkan sifat
berurutan.
3= biasa
4= baik
4. Skala rasio
Skala ini memiliki sifat skala nominal, ordinal, interval, dan juga mempunyai titik nol
absolut dengan makna empiris. Pada skala rasio semua operasi matematik (penambahan,
penguangan, pengalian dan pembagian) dapat diterapkan.
Contoh: Berat badan
Berat badan Rina 44 kg
Skala pengukuran
Nominal Ordinal Interval Rasio
Bilangan menunjukkan perbedaan Ya
Pengukuran dapat digunakan untuk Ya Ya
membuat peringkat atau penurutan objek
Perbedaan bilangan mempunyai arti Ya Ya Ya
mempunyai nol mutlak dan rasio antara Ya Ya Ya Ya
dua bilangan mempunyai arti
Dalam suatu penelitian, jika kita ingin mengamati atau memeriksa secara
keseluruhan subjek, hal ini berarti kita mempelajri populasi. Populasi adalah
totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran
kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota
kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Sangat sering
kita mengalami kesulitan untuk mengamati populasi, karena dari segi jumlah
subjek, dana, tenaga, dan alat yang dibutuhkan sangat besar, maka dengan teori
sampling dapat dilakukan dengan mengamati sebagian dari jumlah populasinya
saja. Sampling adalah cara pengumpulan data penelitian yang hanya mengamati
sebagian (elemen sampel) dari keseluruhan subjek penelitian yang diteliti.
Ada beberapa alasan pekerjaan yang melibatkan populasi tidak digunakan, karena:
Mahal dari segi biaya dan waktu yang panjang
Populasi akan menjadi rusak atau habis jika disensus
Sebagai contoh, seorang pengusaha donat ingin menilai kualitas donat yang dihasilkan.
Dalam hal ini, jika seluruh donat dicicipi dan dinilai, makaakan menghabiskan waktu dan
biaya, sehingga hanya dibutuhkan sampel yang dapat mewakili rasa dan kualitas dari
keseluruhan donat.
Sampling adalah cara pengumpulan data penelitian yang hanya mengamati sebagian dari
keseluruhan subjek penelitian yang diteliti.
1) Dana, waktu, alat dan tenaga ahli yang diperlukan lebih sedikit dibandingkan jika
penelitian dilakukan langsung pada populasi.
2) Mudah dan lebih cepat dikerjakan serta hasilnya dapat segera dievaluasi dan di
analisa.
3) Data yang dikumpulkan lebih komprehensif (dengan cakupan lebih besar) dan
representatif, serta merupakan refleksi dari karakteristik populasi yang diteliti.
4) Tingkat ketelitian lebih besar, artinya pemeriksaan pada sampel akan lebih teliti
dan sangat objektif daripada pemeriksaan lengkap pada seluruh elemen populasi.
Penarikan sampel bila dilakukan dengan prosedur yang sesuai dan benar, maka suatu
sampel dapat merupakan cara yang lebih efisien (cost efficient) untuk mengunpulkan data
dari harus meliputi keseluruhan elemen populasi.
Hal prinsip pada probability sampling adalah bahwa setiap unit (elemen) dalam populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih (terambil) sebagai sampel.
Pada setiap unit (elemen) populasi diberi nomor, kemudian sampel yang diinginkan
ditarik secara acak, baik dengan menggunakan tabel random ataupun dengan undian.
Pada setiap unit (elemen) populasi diberi nomor dan diurut, kemudian ditentukan satu
nomor sebagai titik tolak penarikan sampel sampel secara acak. Nomor berikut dapat
ditarik dengan kelipatan (K = N/n) yang dilakukan secara sistematis.
3) Penarikan Sampel Acak Berlapis (Stratified Random Sampling)
Populasi dibagi dalam kelompok yang homogen lebih dahulu, atau dalam strata.Elemen
sampel dapat ditarik dari setiap strata.
Populasi dibagi dulu atas kelompok berdasarkan area atau cluster. Elemen sub populasi
tiap cluster tidak harus homogen. Lakukan sampling acak pada cluster lebih dulu,
kemudian pada cluster yang terpilih dapat dilakukan sampling dengan cara simple
random sampling atau systematic random sampling ataupun juga dapat langsung
mengamati seluruh elemen dalam cluster.
Populasi dibagi dalam beberapa tahap (stage). Tahap pertama menentukan subpopulasi
dimana sampel akan ditarik. Jika peneliti ingin menentukan populasi tahap berikutnya
dapat dilakukan dengan menentukan sub-sub populasi sampai dimungkinkan pada
populasi mana elemen sampel dapat ditarik.
Untuk lebih jelasnya tentang perbedaan penarikan sampel ini, silahkan lihat dan pahami
dalam video dengan link :
https://youtu.be/yNXWEfajE6c
Penarikan sampel non probability prosedurnya lebih sederhana dan lebih praktis.
Oleh karena penarikan sampelnya tidak acak, maka kesahihan sampel non
probability tergantung pada sejauh mana penarikan sampel yang dilakukan dapat
menyerupai probability sampling. Cara yang dilakukan untuk mendekati prosedure
probability sampling yang dimaksdud, dilakukan dengan menentukan kriteria
inklusi dan eksklusi terhadap sampel sampel yang ditetapkan berdasarkan
pencapaian tujuan penelitian yang diinginkan. Apakah penarikan sampel non
probability ini sudah sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
1) Purposive Sampling
2) Quota Sampling
Penarikan sampel dilakukan dengan cara menetapkan sejumlah eleman sampel secara
kuota (jatah) sesuai dengan keiinginan peneliti.
3) Convinience Sampling
Sampel dipilih dengan semaunya saja tanpa menggunakan prosedur yang jelas.
4) Consecutive Sampling
Pemilihan sampling ditetapkan berdasarkan kriteria penelitian dalam kurun waktu terentu
sampai jumlah sampel yang diinginkan terpenuhi.
5) Judgement Sampling
Pada cara ini peneliti memilih subjek penelitian berdasarkan pertimbangan subjektifnya,
dengan harapan subjek tersebut nantinya akan mampu memberikan informasi yang
memadai untuk menjawab permasalahan penelitian.
6) Panel Sampling
Sampel semi permanen yang dipilih untuk keperluan suatu studi yang berkelanjutan.
Contoh: Penarikan sampel dari satu populasi mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat
(FKM), maka unit samplingnya adalah fakultas kesehatan masyarakat.Hal ini berarti unit
sampling identik dengan elemen dalam populasi-nya. Dengan demikian kerangka
samplingnya dapat berupa daftar nama seluruh mahasiswa FKM.