Anda di halaman 1dari 10

“MAKALAH ENGINE”

Dosen Pengampuh : Catra Indra Cahyadi , S. SiT, M. Pd

Disusun Oleh :
Muhammad Rizky Fadilah
56192030043

POLITEKNIK PENERBANGAN PALEMBANG


T.A 2020/2021
A. DEFINISI MESIN

Mesin adalah suatu alat yang memeliki kemampuan untuk merubah energi panas yanag dimiliki
oleh bahan bakar menjadi energi gerak. Berdasarakna fungsinya maka mesin pada caterpillar
bisa digunakan sebagai sumber tenaga atau penggerak utama (Prime Power) pada machine.
Generator-Set, kapal ( Marine) ataupun berbagai macam perlatan industry lainnya.

Pemanasan udara digabungkan dengan induksi bahan bakar menghasilkan pembakaran, yang
menciptakan gaya yang diperlukan untuk menjalakan mesin.

B. KOMPONEN UTAMA MESIN

Hampir semua engine otomotif terdiri dari dua bagian utama-yaitu blok silinder dan kepala
silinder (atau kepala untuk sejumlah engine). Kedua komponen dan sistem pendukungnya,
seperti system bahan bakar, system pendingin, system kelistrikan, system pelumasan, dsb
merupakan bagian tak terpisahkan dari sebuah engine pada kendaraan. Mari kita amati lebih
dekat system-system pendukung ini, sekarang kita akan berkonsentrasi pada block silinder dan
kepala silinder.

1. Block Slinder
Block Slinder yaitu dan komponen utama yang dipasang di bagian dalam block mempunyai
lubang vertikal yang disebut silinder, dimana jumlahnya bervariasi (ada yang 1 silinder, 2
silinder, 3 silinder, dst). Pada saat kepala silinder dipasang, kepala silinder ini dibaut ke
bagian permukaan atas dari block dan menutup ujung bagian atas dari silinder. Gasket khusus
tahan panas, disebut gasket kepala silinder, dipasang diantara permukaan block dan kepala
silinder.

Block biasanya terbuat dari besi tuang atau aluminium. Block mempunyai saluran-saluran
tempat aliran pendingin yang berfungsi untuk mencegah engine tidak menjadi terlalu panas.
Juga ada saluran-saluran (galleries) yang dicetak di dalam block sebagai tempat aliran oli,
yang fungsinya sebagai saluran pelumasan engine.

2. Crankshaft
Fungsi crankshaft adalah untuk merubah gerak bolak balik piston menjadi gerak putar.
Crankshaft ini terletak di bagian dasar dari block engine pada daerah yang disebut crankcase.
Crankshaft disangga oleh bearing dan bearing cap pada tempatnya di dalam crankcase. Bearing
ini disebut bearing utama (main bearing). Connecting rods, yang menghubungkan piston dan
crankshaft, terikat pada crankshaft dengan menggunakan sejumlah bearing dan caps. Bearing-
bearing ini biasanya disebut big end bearing. Bila crankshaft rusak, jurnalnya dapat digerinda
dan dipasang bearing baru sebagai pengganti. Bila mengganti bearing perlu diperhatikan apakah
crankshaft telah digerinda (under size), sehingga ukuran bearing yang digunakan sesuai dengan
kebutuhannya.

3. Flywheel

Pada kendaraan yang menggunakan transmisi manual (gear


box) flywheelnya berukuran besar dan berat yang dibaut ke
bagian ujung crankshaft. Ini berfungsi untuk menghaluskan
kerja engine dan menyediakan permukaan penggerak untuk
kopling. Gigi flywheel dipasang pada dudukannya melalui
proses pemesinan. Sebuah roda gigi yang kecil di bagian
ujung poros motor starter berhubungan dengan gigi-gigi
flywheel pada saat motor starter bekerja. Hal ini akan
memutar crankshaft dan menghidupkan engine.
Flywheel pada kendaraan yang menggunakan transmisi otomatis biasa disebut plat penggerak
(drive plate). Biasanya lebih tipis dan lebih ringan daripada kendaraan-kendaraan transmisi
manual.

4. Connecting Rod (Batang penyambung)

Rod (batang) mempunyai dua tempat untuk bearing-


bearing. Bearing yang besar ditempatkan pada
crankshaft dan bearing yang kecil ditempatkan pada
piston. Sebuah pin digunakan untuk menghubungkan
piston ke con rod, pin ini disebut piston pin atau
gudgeon pin. 

5. Piston

Piston memindahkan tekanan hasil pembakaran campuran


bahan bakar dan udara melalui con rod ke crankshaft.
Biasanya piston-piston dilengkapi dengan tiga ring di
sekelilingnya. Dua ring utama adalah ring kompresi. Ring
tersebut menyekat celah diantara piston dan dinding silinder.
Ring tersebut dirancang untuk mencegah agar gas bertekanan
tinggi dari
proses
pembakaran mengalir melewati piston.
Bila telah lama dipakai ring menjadi aus dan perlu diganti. Demikian juga silinder bores dapat
menjadi aus dan perlu dibor. Untuk alasan tersebut, bila anda menyediakan ring pengganti atau
piston dan seperangkat ring, anda perlu memastikan bahwa ukurannya sesuai dengan silinder
engine. Fungsinya adalah untuk mencegah oli pelumas pada dinding-dinding silinder masuk ke
ruang pembakaran. Ring piston yang telah aus di kendaraan seringkali dapat terditeksi melalui
emisi gas buang yang berasap. Asap ini disebabkan oleh oli, yang berhasil melampaui piston dan
ikut terbakar dalam proses pembakaran.

6. Camshaft

Camshaft dapat ditempatkan apakah di block silinder atau di kepala silinder, sebagian engine
memiliki lebih dari satu camshaft. Namun bagaimanapun juga jumlah camshaft pada engine
tidak menjadi masalah, demikian juga dengan penempatannya, fungsi dasar dari camshaft adalah
sama, yaitu untuk menggerakkan katup masuk dan katup yang terdapat pada kepala silinder.
Camshaft digerakkan oleh seperangkat roda gigi yang terdapat di crankshaft, roda gigi ini
disebut timing gear.

Cara lain digunakan untuk memutar crankshaft dengan menggunakan timing belt dan rantai.


Camshaft disangga oleh bearing di bagian depan dan belakang dari crankcase. Poros ini biasanya
bentuknya tidak simetris, terdapat tonjolan-tonjolan disepanjang poros.

6. Kepala Silinder

Kepala silinder juga mempunyai saluran-


saluran yang disebut ports. Saluran masuk
adalah saluran lewat campuran bahan
bakar dan udara ke dalam ruang
pembakaran. Saluran buang adalah saluran
pembungan gas bekas dari dalam ruang
pembakaran ke dalam system pembuangan. Katup-katup masuk dan buang ini
ditempatkan sebagai penyekat terhadap ruang pembakaran dan saluran buang, pada saat
katup-katup berada posisi menutup. Manifold masuk (intake manifold) dan manifold
buang (exhaust manifold), yaitu pipa yang menyalurkan campuran bahan bakar dan
membawa gas bekas keluar dari dalam kepala siinder dibautkan ke sisi kepala silinder,
sehingga pipa-pipa tersebut segaris dengan saluran.

C. Prinsip Kerja Mesin

1. Diesel

Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakan dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan
dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik
(reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol
(crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik
torak pada langkah kompresi.

Berdasarkan cara menganalisa sistim kerjanya, motor diesel dibedakan menjadi dua, yaitu motor
diesel yang menggunakan sistim airless injection (solid injection) yang dianalisa dengan siklus
dual dan motor diesel yang menggunakan sistim air injection yang dianalisa dengan siklus diesel
(sedangkan motor bensin dianalisa dengan siklus otto).
Pada mesin Diesel, dibuat ”ruangan” sedemikian rupa sehigga pada ruang itu akan terjadi
peningkata suhu hingga mencapai ”titik nyala” yang sanggup ”membakar” minyak bahan bakar.
Pemampatan yang biasanya digunakan hingga mencapai kondisi ”terbakar” itu biasanya 18
hingga 25 kali dari volume ruangan normal. Sementara suhunya bisa naik mencapai 500 oC

Ketika udara dikompresi suhunya akan meningkat mesin diesel menggunakan sifat ini untuk
proses pembakaran. Udara disedot ke dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresi oleh piston
yang merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari mesin bensin. Beberapa saat sebelum
piston pada posisi Titik Mati Atas (TMA) atau BTDC (Before Top Dead Center), bahan bakar
diesel disuntikkan ke ruang bakar dalam tekanan tinggi melalui nozzle supaya bercampur dengan
udara panas yang bertekanan tinggi. Hasil pencampuran ini menyala dan membakar dengan
cepat.

Untuk meningkatkan kemampuan mesin diesel, umumnya ditambahkan komponen :


 Turbocharger atau supercharger untuk memperbanyak volume udara yang masuk ruang
bakar karena udara yang masuk ruang bakar didorong oleh turbin pada
turbo/supercharger.
 Intercooler untuk mendinginkan udara yang akan masuk ruang bakar. Udara yang panas
volumenya akan mengembang begitu juga sebaliknya, maka dengan didinginkan
bertujuan supaya udara yang menempati ruang bakar bisa lebih banyak.
 Mesin diesel sulit untuk hidup pada saat mesin dalam kondisi dingin. Beberapa mesin
menggunakan pemanas elektronik kecil yang disebut busi menyala (spark/glow plug) di
dalam silinder untuk memanaskan ruang bakar sebelum penyalaan mesin. Lainnya
menggunakan pemanas “resistive grid” dalam “intake manifold” untuk menghangatkan
udara masuk sampai mesin mencapai suhu operasi. Setelah mesin beroperasi pembakaran
bahan bakar dalam silinder dengan efektif memanaskan mesin.
 Dalam cuaca yang sangat dingin, bahan bakar diesel mengental dan meningkatkan
viscositas dan membentuk kristal lilin atau gel. Ini dapat mempengaruhi sistem bahan
bakar dari tanki sampai nozzle, membuat penyalaan mesin dalam cuaca dingin menjadi
sulit. Cara umum yang dipakai adalah untuk memanaskan penyaring bahan bakar dan
jalur bahan bakar secara elektronik.
2. Bensin

Prinsipnya, bahan bakar masuk ke dalam ruang bakar. Setelah itu terjadi ledakan yang dipicu
oleh loncatan bunga api di ujung busi. Ledakan ini menghasilkan tenaga untuk mendorong
piston yang dimanfaatkan untuk menggerakkan kendaran. Sisa gas dari ledakan ini dibuang
melalui sebuah katup keluar di dalam ruang bakar dan dibuang ke udara melalui knalpot.

1. Piston turun, posisi intake valve (katup masuk) terbuka dan exhaust valve (katup keluar)
tertutup. Bahan bakar bercampur udara terhisap masuk ke dalam ruang bakar.

2. Piston naik, posisi intake valve dan exhaust valve tertutup, terjadi kompresi (pemampatan
campuran udara bahan bakar) akibat tekanan dari piston yang bergerak naik

3. Terjadinya ledakan yang dipicu oleh percikan api dari busi yang dihasilkan oleh tegangan
tinggi dari coil, posisi intake valve dan exhaust valve tertutup, ledakan menghasilkan tenaga dan
mendorong piston kebawah sehingga menggerakkan crank shaft seperti ayunan sepeda.

4. Piston naik, posisi intake valve tertutup dan exhaust valve terbuka, dorongan dari naiknya
piston membuat gas buang hasil dari pembakaran (ledakan) terdorong kelur melalui exhaust
valve.

5. Proses berulang dari langkah 1 hingga 4 pada semua silinder.

Karakteristik Mesin Bensin (Gasoline Engine)

1. Bahan bakar yang digunakan adalah bensin (premium, pertamax, shell super, dll)

2. Membutuhkan komponen pengapian untuk proses pembakaran


3. Rasio Kompresi relatif kecil, umumnya antara 8:1 hingga 12:1 (bisa lebih bisa kurang)

4. Tenaga (power) dan torsi (torque) baru bisa dicapai pada rpm yang lebih tinggi dari mesin
diesel

5. Tenaga maksimum (max. power) lebih tinggi dari mesin diesel, namun torsi puncak (peak
torque) lebih rendah dari mesin diesel

6. Mampu dioperasikan pada rpm tinggi

7. Akselerasi terasa lebih baik daripada mesin diesel

8. Getaran dan suara yang dihasilkan mesin bensin lebih halus dari mesin diesel

9. Polusi yang dihasilkan terlihat lebih bersih dari mesin diesel, meskipun sama-sama beracun

10. Material mesin bensin tidak sekokoh dan seberat mesin bensin

Anda mungkin juga menyukai