Anda di halaman 1dari 20

” Dampak Pandemi terhadap

Perekonomian dan Sistem Keuangan,


serta Peran Otoritas Jasa Keuangan
dalam Pemulihan Ekonomi Nasional"
Jumat, 12 November 2021

Drs. Ahmad Hidayat, Akt., CA., MBA.


Anggota Dewan Komisioner
Otoritas Jasa Keuangan
AGENDA:
1. DAMPAK COVID PADA PEREKONOMIAN
2. PERKEMBANGAN KONDISI SEKTOR JASA KEUANGAN
3. PERAN OJK DALAM MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI
NASIONAL

2
DAMPAK COVID PADA PEREKONOMIAN

3
Perkembangan Covid-19
Kasus aktif mulai mengalami penurunan namun masih fluktuatif

5 Negara Total Kasus Total Total Kasus


ASEAN Kasus Baru Kematian Sembuh Aktif

Indonesia 4,2 juta +801 143ribu 4 juta 11,5 ribu

Filipina 2,7 juta +1,5 ribu 43 ribu 2,7 juta 38 ribu

Malaysia 2,4 juta +5,2 ribu 29 ribu 2,3 juta 67 ribu

Thailand 1,9 juta +7,6 ribu 19 ribu 1,8 juta 97 ribu

Vietnam 939 ribu +7,1 ribu 22 ribu 833 ribu 83 ribu

Indonesia menjadi urutan pertama dengan total kasus tertinggi di Presentasi kasus harian masih berfluktuatif namun, penambahan
ASEAN yang mencapai 4,2 juta kasus baru berangsur menurun.

Jumlah Kasus Covid-19


Propinsi Kasus Aktif
Tertinggi
DKI Jakarta 861.701 (20,3%) 1.114 (9,61%)

Jawa Barat 705.958 (16,6%) 1.413 (12,19%)

Jawa Tengah 485.240 (11,4%) 1.923 (16,59%)

Jawa Timur 398.373 (9,4%) 488 (4,21%)

Kalimantan Timur 157.977 (3,7%) 196 (1,69%)

4 dari 5 propinsi dengan jumlah kasus tertinggi berada di pulau Vaksinasi terus berjalan, dengan jumlah vaksinasi ke-1 telah
jawa. DKI Jakarta menempati kasus tertinggi sebesar 20,3% . mencapai 58% dari target sasaran vaksinasi nasional.(Data per 2
Namun, kasus aktif tertinggi ada di Jawa Tengah yaitu 1.923 Nov 2021)
(16,59%) dari 11.592 total kasus aktif.
Update terakhir: 5 November 2021
Sumber: worldometers.info/coronavirus/ dan Guguscovid-19 4
Merebaknya Covid-19 membuat indikator kesejahteraan masyarakat mengalami
kontraksi

Tingkat Pengangguran (%) Rasio Gini


9.1 0.401 0.399 0.401
0.392 0.391 0.393

0.291
7.7
7.07 Perkotaan
5.94 6.18
5.61 5.5 5.34 5.28 0.389

0.385
0.384 0.384
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021F 0.382
Base Berat 0.38
0.381

Pada tahun 2020, kontraksi PDB mendorong Tingkat Pengangguran Terbuka Perkotaan+Pedesaan
(TPT) naik menjadi 7,07%. Tingkat pengangguran diperkirakan meningkat 0.324
menjadi 7,7% hingga 9,1%
0.319 0.319
0.317 0.317
Tingkat Kemiskinan (%) 0.315 0.315

Pedesaan
11.5
11 11.1 03/2018 09/2018 03/2019 09/2019 03/2020 09/2020 03/2021
10.7
10.1 10.19 9.7 Pada Maret 2021, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk
9.66 Indonesia sebesar 0,384. Angka ini menurun 0,001 poin jika
9.22 9.2 dibandingkan dengan Gini Ratio September 2020 yang sebesar
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021F 0,385 dan meningkat 0,003 poin dibandingkan dengan Gini Ratio
Base Berat Maret 2020 yang sebesar 0,381.
Tingkat kemiskinan turut naik dan kembali ke angka double digit yaitu sebesar
10,19% pada tahun 2020 dan diperkirakan akan turun menjadi 9,2% hingga 9,7%

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Kebijakan Fiskal (BKF) 5


Dampak Pandemi terhadap UMKM

78,35% UMKM 25% UMKM 62,21% UMKM 33,23% UMKM


84% UMKM mengalami pada sektor Jasa mengalami melakukan
mengalami penurunan dan Makanan & kendala pengurangan
penurunan permintaan Minuman keuangan jumlah
pendapatan karena mengalami terkait pegawai pegawai
pelanggan yang penurunan omset dan operasional
terkena dampak >50%
COVID

Rp
Sumber : Survey BPS, Juli 2020 dan Survey OJK-BCG, Desember 2020 6
6
Proyeksi Pertumbuhan dan Isu Global
PROYEKSI EKONOMI GLOBAL
Proyeksi PDB global oleh IMF diturunkan di 5,9% pada bulan Oktober 2021, dengan penurunan proyeksi di negara Advanced Economies dari 5,6% menjadi 5,2%
seiring dampak perkembangan pandemi dan dukungan kebijakan, sedangkan proyeksi untuk negara berkembang naik 0,1% menjadi 6.4%.
Projections Δ from Juli WEO Projections Δ from Juli WEO

2020 2021F 2022F 2021F 2022F 2020 2021F 2022F 2021F 2022F

World -3.1 5.9 4.9 -0.1 = 0.0 EMDEs -2.1 6.4 5.1 0.1 -0.1
AE -4.5 5.2 4.5 -0.4 0.1 Tiongkok 2.3 8.0 5.6 -0.1 -0.1
AS -3.4 6.0 5.2 -1.0 0.3 India -7.3 9.5 8.5 = 0.0 = 0.0
Euro Area -6.3 5.0 4.3 0.4 = 0.0 ASEAN-5 -3.4 2.9 5.8 -1.4 -0.5
Jepang -4.6 2.4 3.2 -0.4 0.2 Indonesia -2.1 3.2 5.9 -0.7 = 0.0
Inggris -9.8 6.8 5.0 -0.2 0.2 Arab Saudi -4.1 2.8 4.8 0.4 = 0.0
Sumber: IMF, Oktober 2021
Afsel -6.4 5.0 2.2 1.0 = 0.0
TANTANGAN DAN ISU GLOBAL
 Varian baru Covid-19 OJK akan terus mendukung kebijakan
PANDEMI  Ketersediaan dan Penurunan Efikasi Vaksin Pemerintah untuk mendorong sektor usaha
 Kebijakan restriksi mobilitas yang berdampak bagi pemulihan ekonomi
nasional. OJK juga akan memperkuat koordinasi
 Tren peningkatan inflasi akibat penyebaran varian Delta dengan para stakeholders dalam rangka
 Pengetatan kebijakan moneter yang lebih cepat dari menjaga stabilitas sistem keuangan khususnya
EKONOMI dalam mengantisipasi risiko tapering di
estimasi awal
GLOBAL  Pengetatan regulasi di Tiongkok advanced economics
 Rencana pengurangan stimulus (tapering) oleh the Fed 7
Perkembangan Ekonomi Nasional
Indikator sektor Riil membaik, namun secara kuartalan menurun di Q3-21...
PDB INDONESIA Masyarakat mulai keluar rumah sehingga aktivitas belanja dan mobilitas kembali
naik
Spending: supermarket, restoran, mall
PDB Indonesia kembali tumbuh positif 3,51% yoy pada TW III-2021 Mobility: stasiun, taman, kantor
40
Residential: perumahan
7.07
20
5.03 5.07 5.17 5.02
2.97 0
3.51
-20
-40
-0.74
-2.19
-3.49 -60
-5.32

Feb.20

Feb.21
May.20

Sep.20

May.21

Sep.21
Apr.20

Oct.20

Apr.21
Jun.20

Aug.20

Nov.20
Dec.20

Jun.21

Aug.21
Mar.20

Mar.21
Jul.20

Jan.21

Jul.21
-2.07 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3
2016 2017 2018 2019 2020 2020 2021

Keyakinan konsumen pada Sep ‘21 Indeks penjualan riil pada Ags ‘21 Inflasi umum pada Sep ‘21 tercatat Masyarakat mulai mengalihkan porsi
tumbuh sebesar 23,5% mtm, berada terpantau masih tumbuh positif sebesar 1,6% yoy, dengan inflasi inti pendapatan dari tabungan ke
di atas rata-rata historis prapandemi.. sebesar 2,1% mtm. terjaga di level 1,3% yoy (Ags ’21: konsumsi dan ke cicilan.
30 1,3% yoy). 80 25
40 % mtm Inflasi umum 75
% mtm 20 4 % yoy
23.5 2.1 Inflasi Inti 75 20
20 10 3
70 15
0 0 2 1.60
-10 65 10
-20 -1.2(F) 1
-20 1.30 14 11
60 5
-40 0

Jan-19

Jul-19

Jan-20

Jul-20

Jan-21

Jul-21
Apr-19

Oct-19

Apr-20

Oct-20

Apr-21

Oct-21
-30

Jul-20

Jan-21

Jul-21
Mar-20
May-20

Sep-20
Nov-20

Mar-21
May-21

Sep-21
J F M A M J J A S O N D
J F M A M J J A S O N D
2021 2020 hist. avg rentang 2021 2020 hist. avg rentang Cicilan Tabungan Konsumsi (rhs)

8
PERKEMBANGAN KONDISI SEKTOR JASA
KEUANGAN

9
Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga
PASAR MODAL Ketahanan sistem keuangan tetap terjaga
IHSG (05 Oct ‘21) 6.581,7 7,81% ytd Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR)
PENGHIMPUNAN DANA perbankan September 2021 naik sebesar 25,24%, dan
551,76T rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL
Jul-21 116,64T
turun, yakni 3,22% (bruto) dan turun 1,04% (neto).
542,54T
pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan
538,48T melambat pada September 2021 menjadi 7,69% (yoy).
Aug-21 255,45T
Penghimpunan Dana di Pasar Modal terus meningkat.
IHSG sempat menyentuh kembali ke angka 6.600.
Jul-21 Aug-21 28 Sept
28 Sep-21 264,52T
- 21
IKNB
PERBANKAN PEMBIAYAAN
INTERMEDIASI PROFITABILITAS Des-20 Jul-21 Aug-21 Sep-21

Des-20 Jul-21 Aug-21 Sep-21 Des-20 Jul-21 Aug-21 Sep-21 Piutang Pembiayaan 370 359 358,7 359,1
Yoy (%) -18,23 -9,86 -8,47 -7,04
Kredit (T) 5.482 5.564 5.586 5.652 NIM (%) 4,32 4,54 4,53 4,52
Ytd (%) -18,23 -2,97 -3,05 -2,95
Ytd (%) -2,41 1,50 1,91 3.12 BOPO (%) 86,55 84,23 83,70 83,61
Mtm (%) -1,64 -1,10 -0,08 0,11
Mtm (%) 0,63 -0,32 0,40 1,20
PROFIL RISIKO
Yoy (%) -2,41 0,50 1,16 2,21 RISIKO PEMBIAYAAN
Des-20 Jul-21 Aug-21 Sep-21
Des-20 Jul-21 Aug-21 Sep-21
DPK 6.665 6.966 7.060 7.162 Risiko Kredit
NPF PP (%) 4,01 3,95 3,90 3,85
Ytd (%) 11,11 4,51 5,91 7,45 NPL Gross (%) 3,06 3,35 3,35 3,22
Mtm (%) 0,46 -0,01 1,33 1,46 NPL Nett (%) 0,98 1,09 1,08 1,04
PERMODALAN
Yoy (%) 11,11 10,43 8,81 7,69 Risiko Pasar Des-20 Jul-21 Aug-21 Sep-21

PERMODALAN PDN (%) 1,58 1,89 2,09 1,82 RBC Asuransi Umum (%) 343 347 337 341
Des-20 Jul-21 Aug-21 Sep-21 Risiko Likuiditas RBC Asuransi Jiwa (%) 529 654 634 587

CAR (%) 23,81 AL/NCD (%) 146,72 149,32 149,72 152,8 Gearing Ratio PP (x) 2,15 1,99 1,96 1,95
24,57 24,38 25,24
Sumber: Publikasi OJK dan BI 10
Restrukturisasi Covid-19 Menunjukkan Tren Menurun

Tren Restrukturisasi Kredit 738,678


Restrukturisasi Kredit & Pembiayaan 1,000 770,762

Thousands
Outstanding Kredit Restru COVID 800
RESTRUKTURISASI Nasional 600 62,59%
Nominal Debitur
63,39% 37,41%
400
Perbankan (Sep-21) Rp738,67 Triliun 4,60 juta debitur
200 36,61%
UMKM Rp276,35 Triliun 3,33 juta debitur -

Jul-20

Jan-21
Feb-21

Jul-21
Nov-20
Mar-20
Apr-20
May-20

Sep-20

Mar-21
Apr-21
May-21

Sep-21
Jun-20

Aug-20

Oct-20

Dec-20

Jun-21

Aug-21
Non UMKM Rp462,32 Triliun 1,27 juta debitur

Perusahaan Pembiayaan (16 Agustus-21) Rp211,05 Triliun 5,15 juta kontrak


UMKM Non UMKM Restru COVID

NPL kredit restrukturisasi COVID-19 900 8

40 4.40% 5%
4.39% 738.67 6
Nominal NPL Restru COVID 4% 600
30
Rasio NPL Restru COVID (rhs) 33.8
3% 4.98 4
4.60
20 32.5 Jumlah Debitur (rhs)
2% 300 Kredit Restru Covid-19
2
10
1%

- 0% 0 -
May-20

Aug-20

Dec-20

May-21

Aug-21
Apr-20

Nov-20

Jan-21
Feb-21

Apr-21
Jul-20

Oct-20

Jul-21
Mar-20

Jun-20

Sep-20

Mar-21

Jun-21

Sep-21

Sumber: SLIK (2021), penarikan data per tanggal 23 Agustus 2021 11


PERAN OJK DALAM MENDUKUNG
PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

12
Sinergi Kebijakan OJK, Pemerintah dan BI
Kebijakan OJK
 Stabilisasi pasar untuk
menjaga sentimen pasar
 Komunikasi kebijakan yang
efektif dan masif

Investors Outflow

Sektor
Debitur Keuangan
Inflow Kredit

Default
CKPN Likuiditas
(Bank, IKNB, Pasar Outflow DPK
Modal)

Kebijakan OJK
Kebijakan Pemerintah
 Restrukturisasi MODAL LIKUIDITAS Penempatan dana
 Kredit Modal Kerja
pemerintah di bank umum
Tambahan

Kebijakan Pemerintah Kebijakan Bank Indonesia


 Subsidi bunga Mendukung Program  Skema Likuiditas
 Penjaminan  Quantitative Easing
Pemulihan Ekonomi Nasional

13
Sinergi Kebijakan OJK, Pemerintah dan BI

Pemerintah
(Kemenkeu)
Fase Survival Fase Pertumbuhan
Ekonomi

Kebijakan 2020
Kebijakan 2021
Restrukturisasi
Relaksasi ATMR
Pelonggaran Likuiditas (QE)
Relaksasi LTV/DP
Subsidi Bunga
Fase Recovery Insentif Pajak
Penjaminan Kredit Modal Kerja
Melanjutkan Kebijakan Restrukturisasi
Penurunan Suku Bunga Acuan
14
Kebijakan Stabilisasi Pasar
Kebijakan Restrukturisasi  Short Selling Ban
Perpanjangan hingga Maret 2023 (Perbankan)  Trading Halt
dan April 2023 (PP)  Penyesuaian Auto Rejection Limit
Debitur dapat melakukan restrukturisasi  Buyback saham tanpa RUPS
kredit/pembiayaan berulang selama periode
relaksasi sepanjang masih memiliki prospek usaha
dan tanpa biaya yang tidak wajar/berlebihan.

Digitalisasi UMKM
Memperluas ekosistem
digitalisasi UMKM dari hulu ke
hilir dengan platform UMKM-
MU, dan BWM Mobile

Kredit Rumah Tinggal


Uang Muka 0-30% (LTV ≥70%) ATMR 35%
Uang Muka 30-50% (LTV 50-70%) ATMR 25% Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)
Uang Muka ≥ 50% (LTV ≤ 50%) ATMR 20% 1. ATMR untuk KKB: 100%  50%
2. Banks with risk profile 1 and 2 may provide loan
for automotive sector:
Kredit Sektor Kesehatan Uang Muka 0%
3. ATMR untuk produsen kendaraan berbahan bakar
ATMR untuk kredit di sektor kesehatan:
baterai / listrik (KBLBB): 100%  50%
100%  50%
15
Dukungan OJK pada Ekosistem UMKM

16
16
Security Crowdfunding sebagai alternatif sumber pendanaan bagi UKM
Strategi Menjaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi

Mempertahankan dan meningkatkan


konsumsi domestik
Struktur ekonomi Indonesia didorong oleh konsumsi
domestik yang sangat dipengaruhi mobilitas masyarakat.
Mengawal pelaksaan PPKM Darurat, khususnya Mempercepat implementasi program vaksinasi yang
15% terkait pelaksanaan peran sektor jasa keuangan (SJK) terdistribusi dengan baik. Hal ini dilakukan dengan
sebagai sektor esensial menggelar vaksinasi massal pelaku SJK dan masyarakat
2020: Q1 Q2 dengan target minimal 335 ribu orang sampai Juli
Q3 Q4 2021.
10%
2021: Q1 Q2

5%
PDB % qtq

0% Mempertahankan kebijakan stimulus di sektor Mendorong pembiayaan melalui pasar modal


properti dan kendaraan bermotor yang mempunyai terutama didorong oleh antusiasme investor ritel
multiplier effect tinggi untuk mendorong konsumsi domestik di sektor teknologi dan keuangan.
-5% rumah tangga.

-10% R2 = 0,43

-15%
-35% -25% -15% -5% 5% 15% 25%
qtq mobilitas penduduk Mendukung rencana percepatan serapan belanja Memperluas ruang pertumbuhan ekonomi baru yang
Pemerintah, terutama Pemerintah Daerah, dalam rangka menyerap banyak tenaga kerja dan berorientasi ekspor, dan
Sumber: BPS, Google Community Mobility Report, mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah terutama ramah lingkungan yang sejalan dengan kebijakan Pemerintah
sektor Pertanian di bidang perubahan iklim (climate change dan sustainable
finance).

18
Dukungan OJK dalam PEN - Implementasi SMAP di OJK dan SJK
Implementasi SMAP di OJK Implementasi SMAP di SJK
OJK menganut prinsip REKOMENDASI TINDAK LANJUT ATAS PENGATURAN SMAP DI SJK:
zero tolerance 1. SMAP merupakan bagian dari implementasi pelaksanaan
Strategi Anti Kecurangan OJK. 1. Mengeluarkan arahan terkait penerapan SMAP
terhadap perilaku 2. Kebijakan SMAP berlaku untuk seluruh pihak internal OJK,
dalam bentuk surat kepada seluruh IJK terkait penerapan
memberikan atau
SMAP dan pengendalian gratifikasi di IJK;
termasuk Dana Pensiun dan YKP OJK sebagai organisasi
yang dikendalikan OJK.
menerima suap yang 2. Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk pengaturan terkait
dilakukan oleh lnsan 3. Dalam rangka komitmen zero tolerance OJK terhadap
fraud, OJK melaksanakan siklus SMAP secara utuh sesuai
penerapan SMAP.

OJK atau orang lain ketentuan dan akan terus dilaksanakan secara
berkelanjutan sebagai bagian dari continous improvement.
yang bertindak atas Perbankan 5 (20%) Per tanggal 31 Agustus 2021

nama OJK 4. OJK berkomitmen menyediakan sumber daya yang Pasar Modal
Dari 25 LJK yang berkomitmen
memadai untuk penetapan, penerapan, pemeliharaan, dan Jumlah LJK
IKNB Berkomitmen untuk menerapkan SMAP sesuai
peningkatan berkelanjutan dari SMAP. Menerapkan SMAP SNI ISO 37001 pada tahun 2021,
secara voluntary 4 (16%) LJK sudah berhasil
PRINSIP ZERO TOLERANCE DIWUJUDKAN MELALUI IMPLEMENTASI STRATEGI 14 pada tahun 2021 memperoleh SNI ISO 37001.
MANAJEMEN ANTI PENYUAPAN (SMAP) BERIKUT : (56%) (25 IJK)

 Fraud Risk Management  Kewajiban penyampaian Laporan Harta Rincian LJK: 6 (24%)
1. Perbankan: 5 Bank Umum masih dalam proses (1 BUS dan 4 BPD);
 Ketentuan kode etik serta tata tertib dan Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)
2. Pasar Modal: 3 SRO dan 3 Perusahaan Efek masih dalam proses;
disiplin pegawai  Penandatanganan pakta integritas 3. IKNB:
 Program pengendalian gratifikasi  Program edukasi berkesinambungan a. 6 Perusahaan Asuransi (5 dalam proses dan 1 telah tersertifikasi);
kepada insan OJK dan Stakeholder b. 2 Perusahaan Dana Pensiun masih dalam proses;
 Whistle Blowing System c. 3 Perusahaan Pembiayaan (2 dalam proses dan 1 telah
tersertifikasi);
d. 2 Perusahaan Penjaminan (1 dalam proses dan 1 telah
Implementasi Strategi Anti Penyuapan di OJK dan IJK adalah salah satu tersertifikasi); dan
e. 1 Perusahaan Modal Ventura telah tersertifikasi.
bentuk sinergi OJK untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional,
khususnya dalam rangka menciptakan perekonomian yang lebih efisien,
mengurangi Cost of doing Business 19
19
TERIMA KASIH

20

Anda mungkin juga menyukai