Anda di halaman 1dari 27

PROSES KEPERAWATAN JIWA

Ns Riris Ocktryna , MKep SpKep J


PROSES KEPERAWTAN

• Proses yang interaktif dan menyelesaikan masalah


dengan sistimatis dan secara individual untuk
mencapai asuhan keperawatan.
• Proses keperawatan diberika perawat: individu,
keluarga, kelompok
MODEL STRESS ADAPTASI (STUART)
PENGKAJIAN

1. Faktor predisposisi
2. Faktor stessor presipitasi
3. Pengkajian Psikososial (ketegangan dan kesulitan hidup)
4. Pengkajia status mental
5. Penilaian terhadap stressor (kognitif, afektif, fisiologis,
perilaku, sosial)
6. Sumber koping
7. Mekanisme koping
8. Kebutuhan persiapan pulang
PENGKAJIAN………………………
 Mengumpulkan data data kesehatan komprehensif terkait
dengan kesehatan klien
 Pengkajian biopsikososial
 Penilai klien dan keluarga tentang sehat sakit
 Riwayat sebelumnya klien keluarga
 pengobatan saat ini
 Tehnik:
 Wawancara
 Observasi
 Pemeriksaan fisik
GANGGUAN JIWA DALAM
KEPERAWATAN JIWA
• proses terjadinya gangguan jiwa
• rentang sehat sakit
• Konsep stress, rentang sehat sakit jiwa, koping mekanisme
• Model stress adaptasi keperawatan jiwa
KESEHATAN JIWA
Keadaan sejahtera: kebahagian, kegembiraan, kepuasan, pencapaian, optimis dan
juga adanya harapan.
Sehat Jiwa:
 Sikap positif terhadap diri sendiri
 Berkembang, aktualisasi diri dan ketahanan diri, integrasi
 Otonomi
 Persepsi sesuai relita
 Penguasaan lingkungan
GANGGUAN JIWA

Perilaku, psikologis yang terjadi pada individu sehingga menyebakan distres,


disfungsi, dan menurun kualitas hidupnya
MODEL STRESS ADAPTASI
(STUART)
Faktor risiko FAKTOR PREDISPOSIS
Faktor protektif
1. Biologis: genetik, status nutrisi, kepekaan biologis, riawayat kesehatan, terpapar
racun,
2. Psikologis: intelegensi, ketrampilan,verbal, moral, kepribadian, pengalaman masa lalu,
konsep diri dan motivasi, pertahanan psikologis, pengendalian diri
3. usia, gender, pendidikan ,penghasilan, pekerjaan, latar belakang budaya, keyakinan,
religi, kegiatan kelompok, kegiatan politik
STRESSOR PRESIPITASI

• SIFAT: Biologi, Psikologis, sosial Budaya


• ASAL: lingkungan internal dan eksternal
• WAKTU: kejadain stresor, lama terpapar stressor dan dan
berap kali sering terjadi
• JUMLAH: jumlah stressor yang dialami dalam satu periode
PENILAIAN TERHADAP STRESSOR

• Respon Kognitif: Faktor yang memberi dampak pada koping,


stress emosi, fisiologi, perilaku dan sosial
• Respon Afektf: munculnya suatu perasaan
• Respon Fisiologis: stress mempengaruhi kekebalan sistem
tubuh
• Respon Perilaku: hasil dari respon fisiologi, emosional,dan
kognitif
• Respon sosial: mencari makna, atribusi sosial, perbandingan
sosial
SUMBER KOPING
 Sebagai faktor pelindung
 Pilihan atau strategi yang dipakai untuk membantu menentukan apa yang
dapat dilakukan dan apa resikonya
 Finansial/kemampuan ekonomi
 Kemampuan/ketrampilan
 Dukungan sosial
 Motivasi
 Kesehatan dan energi
 dukungan spritual
 keyakinanpositif
 ketrampilan sosial
MEKANISME KOPING
Upaya yang diarahkan untuk mengelola stress dapat bersifat konstruktif atau
destruktif
Jenis mekanisme koping:
1. Fokus pada masalah: negoisasi, konfrontasi, mencari saran
2. Fokus secara kognitif: perbandingan positif, ketidaktahuan selektif, subsitusi
penghargaan, deevaluasi objektif yg diiunginkan
3. Fokus pada emosi: menggunakan mekanisme pertahanan ego: denial, supresi,
proyeksi
DIAGOSA KEPERAWATAN

• Respon individu, keluarga, atau komunitas terhadap stress


• baik aktual ataupun potensial
• Mulai dari rentang adapti sampai maldadaptif
• menggunkan NANDA
• berbeda dengan diagnosa medis: masalah kesehatan atau
keadaan sakit klien dalam psikiatri disebut gangguan jiwa
atau penyakit jiwa
PERBEDAAN MODEL ASUHAN KEPERAWATAN
DAN ASUHAN MEDIS

DISIPLIN KEPERAWATA KEDOKTERAN


N
Etiologi Kerentanan Penyebab
Pengkajian Faktor risiko Penyakit

Diagnosis Respon manusia Masalah kesehatan

Tndakan Asuhan Pengobatan


keperawatan
KLASIFIKASI GANGGUAN JIWA

Neurosis
Psikosis
 Satu atau sekelompok gejala
 perilaki regresif
yang tidak dapat diterima oleh
 disintegrasi
individu
kepribadian
 uji realita baik
 penurunan bermakna
 perilaku tidak mengganggu
pada tingkat kesadaran
norma sosial dapat berlangsing
 kesulitan dalam
lama dan berulsng jiks jika
berfungsi secra
tanpa pengobatan
adekuat
 Bukan rekasi dari stressor
 Kerusakan yang nyata/
 tanpa penyebab atau faktor
berat pada uji realitas
genetik
DSM-5

• Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders


• pengklasifikasian diagnosis medis
• Sistem multiaksial::
 Aksis I: sindrom klinis
 Aksis II: ganggua kepribadian
 Aksis III: kondisi medik umum
 Aksis IV: masalah psikososial dan lingkungan
 Aksis V: pengkajian fungsi global
POHON MASALAH
• bentuk PES
 Problem
 Etiologi
 Syntom
• here and now yang menjadi core problem
POHON
MASALAH

Akibat > core problem

Sebab
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Keputusan klinis tentang tentang respon individu,
keluarga atau komunitas tehadap masalah
kesehatan baik aktual atau potensial
 mencerminkan respon koping adaptif dan
maladaptif berdasarkan NANDA
 menggabungkan masalh kesehatan dan kondisi
penyakit sesuai dengan DSM V
 fokus pada fenomena yang menjadi perhatian
perawat kesehatan jiwa
DIAGNOSIS KEPERAWATAN JIWA
• Risiko perilaku kekerasan
• Perilaku kekerasan
• Gangguan sensori persepsi: halusinasi
• Gangguan proses pikir: waham
• Defisit perawatan diri
• Isolasi sosial
• Gangguan konsep diri: harga diri rendah
• Risiko bunuh diri
• Kerusakan komunikasi verbal
• Penatalaksanaan regimen terapeutik tak efektif
PERENCANAAN
 bersifat individu bagi pasien

 tindakan yang direncnakan berdasarkan


bukti dilahan praktik keperawatan jiwa
 perencanaan di buatberkolaborasi dengan
klien, keluarga dan tim kesehatan
 dokumentasi merupakan hal yang penting
IMPLEMENTASI
 tindakan keperawatan mencerminkan pendekatanholistik,
biopsikososial pada asuhan klien
 tindakan keperawatan diimplementasikan dengan sikap
peduli, efisien, dan aman
 Tindakan keperawatan harus berbasis pada bukti
keberhasilan praktik klinik
 Tindakan keperawatan jiwa membantu klien
mengembangkan koping dan mengubah perilaku
• Stuart, G.W. (2009). Principles and Practice of Psychiatric Nursing, 9th ed.
Missouri : Mosby, Inc.
• Townsend, M.C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing Concepts of Care in
Evidence-Based Practice. 6th ed. Philadelphia: F.A. Davis Company
• Varcarolis, E.M., Carson,V.B., & Shoemaker, N.C. (2006). Foundations of
Psychiatric Mental Health Nursing a Clinical Approach. Missouri : Saunders
Elsevier
• Videbeck, S.L. (2006). Psychiatric-Mental Health Nursing. 4th ed. Philadelphia :
Lippincott Williams & Wilkins
EVALUASI

 proses yang terus menerus dilakukan


 membandingkan respon klien dengan hasil yang
diharapkan
 merupakn proses timbal balik berdasarkan tujuan
awal yang teridentifikasi tentang klien dan keluarga
serta kepuasan terhadap proses dan hasil asuhan
yang diberikan
 memodifikasi peoses keprawatan sesuai dengan
kebutuhan
REFERENSI

• NANDA International Nursing Diagnoses Definition & Classification, 2012-


2014. Oxford: Wiley-Blackwell
• Stuart, G.W. (2016) Prinsip dan Praktek Keperawatan Kesehatan Jiwa,
Edisi Indonesia Keliat, B,A, Pasaribu Jesika Elsevier
• Keliat, B.A., dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas (CMHN -
Basic Course). Jakarta: EGC
• Stuart, G.W. & Laraia, M.T. (2005). Principles and Practice of Psychiatric
Nursing.
• Fortinash, K.M. (2004). Psychiatric Mental Health Nursing. 3th ed. St. Louis:
Mosby
• Sadock, B.J., & Sadock,V.A. (2007). Kaplan and Sadock’s Synopsis of
Psychiatry Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry. 10th ed. Lippincott Williams
& Wilkins

Anda mungkin juga menyukai