Anda di halaman 1dari 3

Istilah “sport science” sengaja dipakai sebagaimana aslinya dan tidak diterjemahkan ke

dalam bahasa Indonesia , misalnya menjadi “sains olahraga” demi menghindar dari penafsiran
yang keliru. Dalam kamus Webster’s II: New Riverside University Dictionary, kata “science”
dijelaskan (salah satu) sebagai “Metodohgical activity displine, or study”, atau yang lebih luas
adalah “The observation identification, description, eksperimental investigation, and theoretical
explanation of natural phenonema”. Dalam bahasa Indonesia, kata science dialih-bahasakan
menjadi “sains”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sains diartikan sebagai “pengetahuan
sistematis tentang alam dan dunia fisik, termasuk didalamnya, botani, fifika, kimia, geologi,
zoology, dan sebagainya.
“Jadi secara singkat dapat dikatakan bahwa science (sains) adalah disiplin keilmuwan”.

Untuk membahas persoalan tersebut, perlu lebih dahulu dijelaskan perbedaan antara
profesi dengan disiplin (ilmu).
Tujuan dasar dari suatu profesi adalah “untuk mengubah beberapa aspek dari realitas, demi
meningkatkan kesejahteraan manusia” (Gerald S. Kenyon sebagaimana dikutip olrh Singer,
1976). Sedangkan disiplin (masih menurut Kenyon), bertujuan “untuk memahami beberapa
bagian dari realitas, yaotu dalam hal diskripsinya, penjelasannya, dan kadang-kadang
prediksinya”.

Disiplin dan profesi adalah dua istilah yang tidak selalu harus bertentangan, karena
fenomena yang sama dapat berfungsi sekaligus sebagai titik focus bagi profesi dan bagi disiplin.
Sebagai contoh, ilmu kimia adalah suatu profesi disiplin tetapi pengajaran kimia disekolah
adalah suatu profesi. Titik focus pengajaran kimia itu adalah ilmu kimia.

Bagaimana dengan pendidkan jasmani? Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan jasmani itu
adalah suatu profesi. Ia memenuhi semua tolak ukur (criteria) dari suatu profesi.
Adapun kriteria dari suatu profesi itu adalah:
1. Aktivitas intelektual (batang tubuh pengetahuan).
2. Kegunaan yag praktis.
3. Penelitian yang menghasilkan pengetahuan atau ide yang baru.
4. Mempunyai organisasi profesi sendiri.
5. Ada arahan komunikasi (internal dan eksternal), misalnya majalah atau jurnal.
6. Ada dedikasi untuk membantu orang lain.

Dalam artikel tersebut Henry sebagaimana dikutip oleh freeman (1982) mendefenisikan
disiplin akademik sebagai:
…Suatu batang tubuh pengetahuan yang kolektif terangkum dalam sutau “course”
pembelajaran yang formal. Pengerahuan seperti itu sama sekali tidak mempunyai syarat untuk
penggunaan secara praltis. Isinya bersifat teoritis dan kesarjaan (theorical and scholarly), bukan
teknis dan professional.
A. DISIPLIN AKADEMIK UNTUK PENDIDIKAN JASMANI

Ada tiga tolak ukur yang harus dipenuhi oleh sesuatu untuk dapat disebut sebagai suatu
disiplin akademik:
1.Ada satu fokus perhatian
2.Adanya suatu batang tubuh pengetahuan yang unik, dan
3.Ada metode penelitan (mode of inquiry) yang khusus (Kenyon, yang dikutip oleh Freeman,
1982).

Jhon H. Hendry, sebagaiman dikutip oleh Freemen (1982) menyatakan:


kontribusi unik yang diberikan pendidikan jasmani kepada pendidikan umum adalah
perkembangan tubuh secara umum melalui kegiatan fisik. Jika kegiatan fisik ini di arahkan oleh
guru yang komponen sehingga hasil lainnya dari kependidikan menyertai kegiatan fisik itu maka
jelaslah bahwa kegiatan fisik itu tidak hanya berupa budaya jasmani atau “physical traning”

Clark V. White sebagamana dikutip oleh Singer (1976) menyatakan bahwa konsep sport
science, sebagai disiplin akademi modem untuk pendidikan jasmani yang munculdi tahun 1970-
an, memenuhi persyaratan dari segala segi.

1. Subdisiplin Sport Scince

SPORT SCIENCE

~ Filsafat Sport (Apa dan Mengapa)


~ Pedagogi Sport (Memperoleh Keterampilan)
~ Psikologi Sport (Individual dan Grup)
~ Sosiologi Sport (Kemasyarakatan)
~ Sejarah Sport (Kapan, Mengapa, Bagaimana)
~ Biomekanika Sport (Hukum Alam)
~ Fisiologi Sport (Urusan Tubuh dan Sport Medicine)

Semua dihubungkan ke satu titik yaitu ke titik “SPORT SCIENCE”

2. Pedagogi Sport

Pedagogi sport berurusan dengan pengajaran, khususnya keterampilan dalam situasi


sport. Ia meliputi metode pembelajaran dan unsur-unsur lain yang terkait dengan professi
pendidikan jasmani.

3. Biomekanika Sport

Biomekanika sport berurusan dengan efek hokum alam dan tenaga-tenaga pada tubuh
dalam sport. Ia diekmbangkan dari ilmu kinesiology, yang juga merupakan kajian tentang gerak.
4. Fisiologi Sport

Anda mungkin juga menyukai