Anda di halaman 1dari 3

Dalam penulisan essay opini terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan.

Yaitu, aspek
pendekatan personal (sudut pandang pribadi si penulis) dan aspek pendekatan argumentatif
(mengedepankan argumen-argumen untuk mendukung opini dalam penulisan).

Berikut ini adalah unsur-unsur utama sebuah essay opini:


1. Topik/permasalahan yang mau ditulis.
2. Opini/pandangan pribadi si penulis tentang topik/permasalahan itu.
3. Argumen-argumen yang menjelaskan dan mendukung opini/pandangan tesebut.

Sedangkan struktur sebuah essay opini secara sederhana dapat dibagi menjadi tiga bagian:
Pengantar/pendahuluan; tubuh tulisan; dan kesimpulan/penutup. Isi tiap bagian itu dapat dirinci
sebagai berikut:

Pengantar/Pendahuluan:

- Penjelasan tentang topik/permasalahan


- Topik ini terkadang disajikan dalam bentuk pertanyaan (yang akan dijawab secara lebih
mendalam dalam tubuh tulisan)
- Pandangan penulis secara umum tentang topik itu.
- Pembaca perlu mendapat kejelasan tentang sikap dan pandangan penulis tentang masalah
tersebut sejak awal tulisan.

Si penulis sendiri sejak awal harus paham betul tentang apa yang mau ditulisnya. Kejelasan
tentang topik dan gagasan itu bisa diperoleh dengan, misalnya, mengajukan pertanyaan sebagai
berikut:
- Apa tujuan utama Anda menulis essay ini?
- Pembelajaran apa yang sekiranya akan diperoleh para pembaca sehabis membaca tulisan ini?
- Apa pesan utama tulisan ini?

Tubuh Tulisan:

- Penjelasan secara lebih rinci dari penulis tentang opininya


- Argumentasi yang dikedepankan untuk mendukung opini tersebut.

Ada dua macam argumentasi yang mendukung opini si penulis:


Pertama, argumentasi yang berbasis pada pribadi si penulis (latar belakang budaya, usia, status
keluarga, pengalaman pribadi, aktivitas di organisasi, dan sebagainya). Biarkan pembaca
menempatkan dirinya dalam situasi Anda, dalam kaitan dengan topik/permasalahan yang sedang
dibahas.

Kedua, penggunaan berbagai sumber informasi untuk memvalidasi opini atau pandangan penulis.
Penggunaan perspektif dari berbagai disiplin ilmu dapat digunakan untuk membuat
permasalahan makin mudah dipahami, misalnya, pendekatan sosiologis, ilmu budaya, dan
sebagainya. Lewat cara berargumentasi seperti ini, di mata khalayak pembaca, si penulis
terkesan otoritatif, dan memiliki kapasitas yang layak untuk membahas topik/masalah
bersangkutan. Selain itu, pemikiran si penulis terkesan telah dipertimbangkan dengan matang,
dan bisa dibenarkan oleh pembaca.

Tapi harus diingat pula bahwa suatu pernyataan bisa didukung, namun juga bisa ditentang,
dengan menggunakan referensi sejarah, ilmiah, aksiologis (nilai-nilai), dan sebagainya.

Kesimpulan/Penutup

Kesimpulan menjadi penutup essay dan memberi tanda pada pembaca bahwa si penulis telah
mengakhiri diskusi/pembahasannya. Kesimpulan ini merangkum seluruh argumen dan
pembahasan yang telah disajikan pada tubuh tulisan, dan bagaimana argumen-argumen itu
mendukung sikap atau opini si penulis. Sering terjadi, dan hal ini tidak jadi masalah, jika
kesimpulan itu tampak mirip dengan pengantar/pendahuluan tulisan.

Bagi Anda yang baru belajar menulis essay opini, bisa belajar bisa lebih mudah dengan bantuan
outline (garis besar isi tulisan). Essay yang mau ditulis tidak usah panjang-panjang. Cobalah
membuat sebuah ”essay opini lima paragraf.” Kira-kira outline itu seperti contoh di bawah:

Paragraf 1:
Pernyataan tesis (topik/masalah) dan opini Anda terhadapnya.

Paragraf 2:
Argumen yang mendukung opini penulis berdasarkan fakta/rincian, dengan menggunakan unsur:
Pemaparan
Contoh-contoh
Elaborasi, perluasan/penambahan informasi
Penjelasan rinci
Bantahan

Paragraf 3:
Argumen yang mendukung opini penulis berdasarkan fakta/rincian, dengan menggunakan unsur:
Pemaparan
Contoh-contoh
Elaborasi, perluasan/penambahan informasi
Penjelasan rinci
Bantahan
Paragraf 4:
Argumen yang mendukung opini penulis berdasarkan fakta/rincian, dengan menggunakan unsur:
Pemaparan
Contoh-contoh
Elaborasi, perluasan/penambahan informasi
Penjelasan rinci
Bantahan

Paragraf 5:
Kesimpulan, yang terdiri dari:
Penyebutan kembali tesis essay Anda
Penyebutan kembali rangkuman argumen
Doronglah pembaca ke arah tindakan (action)

Tentang Penggunaan dan Gaya Bahasa

Penulis harus menghindari gaya bahasa yang terlalu personal. Jangan ungkapkan terlalu banyak
atau terlalu rinci tentang kehidupan pribadi Anda kepada pembaca.
Hindari uraian yang terlalu melantur atau melebar ke mana-mana. Setiap argumen yang ditulis
harus mendukung tesis Anda.

Hindari pernyataan emosional yang berlebihan. Karena, pada dasarnya, essay opini itu
menyajikan pandangan si penulis, serta bagaimana pandangan itu dibangun oleh penulis
berlandaskan pada argumen-argumen yang mendukungnya. Tulisan yang bernada terlalu
emosional akan terlihat kurang profesional.

Penulis juga harus menghindari nada yang agresif, penghakiman moral, dan sebagainya. Jangan
menyerang pihak lain yang berbeda pandangan. Cukuplah opini penulis dan argumen yang
mendukung opini tersebut diajukan dalam tulisan. Di situlah letak kekuatan tulisan, bukan pada
caci maki atau serangan personal.

Sebagai saran tambahan: Walaupun opini Anda sebagai penulis sangat kuat, tidak perlu terlalu
berapi-api atau emosional dalam mengekspresikannya. Fokuslah pada penyusunan alur yang
logis dari argumen-argumen yang Anda ajukan, serta contoh-contoh yang penting untuk
mendukung opini Anda, jika ada.

Anda mungkin juga menyukai