Anda di halaman 1dari 123

Mely Simpony

API,
Pengawasan &
Tingkat Kesehatan Bank
Mely Simpony

Arsitektur Perbankan Indonesia


– API
Mely Simpony
Struktur 6 Pilar API
• Bank Indonesia pada tanggal 9 Januari 2004 telah meluncurkan API
direvisi 29 Desember 2007
• Suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat
menyeluruh dan memberikan arah, bentuk dan tatanan industri
perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke
depan
Sistem perbankan yang sehat, kuat, dan
efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan
dalam rangka membantu pertumbuhan ekonomi nasional

Sistem Infrastruktur
Struktur Pengawasan
yang Pendukung
Perbankan
Independen yang
yang Sehat
dan Efektif Mencukupi

Sistem Industry Perlindungan


Pengaturan Perbankan Nasabah
yang Efektif yang kuat

Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3 Pilar 4 Pilar 5 Pilar 6


Mely Simpony

Sasaran Pokok API


 Menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yang
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong
pembangunan ekonomi nasional yang berkesinambungan.
 Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang
efektif dan mengacu pada standar internasional
 Menciptakan perbankan yang kuat dan memiliki daya saing serta
ketahanan dalam menghadapi risiko
 Menciptakan good corporate govermence dalam rangka
memperkuat kondisi internal perbankan nasional
 Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mewujudkan
terciptanya industri perbankan yang sehat
 Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa
perbankan
Mely Simpony

Struktur
Perbankan
yang Sehat
Mely Simpony
Penguatan Struktur Perbankan Nasional

Permodalan (tier 1) Rp triliun

Penguatan > 50 trilyun


2-3
Bank
Permodalan Internasional

Bank Umum

3-5
10 – 50 T
Bank Nasional

30-50
Bank dengan fokus:

0,1 – 10 T
Daerah Korporasi Ritel Lainnya

< 0,1 Bank dengan kegiatan usaha


BPR terbatas
Mely Simpony
Sistem
Pengaturan yang
Efektif
Mely Simpony

Sistem
Pengawasan
yang
Independen
dan Efektif
Industri Mely Simpony
Perbankan
yang Kuat
Mely Simpony
Infra Struktur
yang
mencukupi
Mely Simpony
Perlindungan
Nasabah
Mely Simpony

Pencapaian API
s/d 2020
Sumber: OJK Mely Simpony

Mengembangkan
Credit Bureau

EPK: Edukasi
Perlindungan
Konsumen
Sumber: OJK Mely Simpony

Mengembangkan
Credit Bureau
Sumber: OJK Mely Simpony
Ada tiga jenis Layanan Layanan Konsumen
Konsumen OJK kepada
Konsumen dan/atau Terintegrasi OJK (Contact
masyarakat Center OJK/Kontak 157)

Pelayanan &
Pengaduan
Nasabah
Sumber: OJK Mely Simpony

Pelayanan &
Pengaduan
Nasabah
Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Mely Simpony
(LAPS)

Khusus Perbankan: Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Perbankan Indonesia

Pelayanan &
Pengaduan
Nasabah
SLIK diatur dalam POJK No.18/POJK.03/2017 Mely Simpony
dan SEOJK No.50/SEOJK.03/2017

Pelayanan &
Pengaduan
Nasabah

Sumber: OJK
Mely Simpony
Asean Economic Community (AEC)
Masyarakat Ekomomi Asean (MEA)

Pencapaian 2015, Perbankan 2020


Sumber: OJK
Mely Simpony
Jenis Perbankan di Indonesia

Sumber: OJK
POJK N0 12 /POJK.03/2021 Mely Simpony
tanggal 30 Juli 2021 tentang Bank Umum
,
Bank Digital KCBLN KPBLN
KBMI 1 KBMI 2 KBMI 3 KBMI 4
>=10T >=10T >=3T
<= 6T >6T - <=14T >14- <=70T >70T
Bank BHI CEBA Deposito di BHI
BUKU 1,2,3 BUKU 3 BUKU 3,4 BUKU 4 (sebagian)
<= 1T >1T - <=5T >5- <=30T >30T
KCBLN: Kantor Cabang Bank Luar negeri
BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3,4 BUKU 4
KPBLN: Kantor Pusat BLN (dilarang melakukan KU Bank)
Bank BHI= Berstatus Hukum Indonesia
Pengelompokan Bank Berdasarkan
Modal Inti June 2021
Top 10 Bank Pengelompokan
BUKU 4 KMBI 4
March 31 (Bank Only, not Consolidated) Bank
Mandiri Mandiri
Aset Ekuitas BUKU Berdasarkan
BRI BRI
1 BRI 1,374 188 4 Jumlah Aset
BCA BCA
BNI BNI 2 Mandiri 1,253 167 4 March 2021
CIMB Niaga 3 BCA 1,071 170 4
Danamon 4 BNI 840 111 4
Panin 5 BTN 376 19 3
Permata 6 CIMB Niaga 270 40 4
OCBC NISP 7 OCBC NISP 208 30 4
Hampir BUKU 4 8 Panin 191 41 4
BTPN 9 Danamon 177 43 4
Bank Syariah Indonesia 10 BTPN 159 29 3
Notes: 2021 Replaced PBI No.14/26/PBI/2012 Mely Simpony
by KBMI
BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4
Modal Inti re 1T 1 - <5T 5 - < 30 >=30 T
Mata Uang IDR IDR & FX IDR & FX IDR & FX
DPK Same Same Same Same
+ arranger + arranger
+ arranger
Basic Syndicated Syndicated
Syndicated loan
Kredit loan loan
Trade Finance No SKBDN All All All
agen, SBN,SBSN,
Refrence
Bancassurance distribusi idem Buku 2 idem Buku 2
only
Bancasurance
No CC &
All All All
sistem pembayaran' internet
Invest for preserving Loan Same Same Same Same
Invest in others None 15% 25% 35%
Invest in Syariah 5% 20% 30%
BG & SDB Same Same Same Same
Spot & Drv plain Spot & Drv Spot & Drv
Same
Pedagang Valas vanilla plain vanilla plain vanilla
Productive Loan 55% 60% 65% 70%
Excl BTN KPR 75% 75% 75% 75%
Others IDR IDR & FX IDR & FX IDR & FX
Difference 2,3,4 Go regional Go Global

Valid 2-Jan-13
Transisition 3 years
Sumber: OJK Mely Simpony
Sumber: OJK Mely Simpony
Mely Simpony

Pengawasan
Perbankan
Mely Simpony

Definisi& Fungsi Bank

PEMILIK
PEMINJAM
DANA
BANK

“Bank adalah bidang usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat dalam
bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak”
Lembaga keuangan dengan fungsi intermediasi →Lembaga Intermediasi
Hanya dapat berjalan bila ada kepercayaan → Lembaga Kepercayaan
Mely Simpony
Mengapa bank perlu diawasi?

Perbankan → Lembaga keuangan


utama dalam sistem keuangan
(terutama di negara berkembang) Kegagalan suatu bank dapat
menyebabkan krisis
Di Indonesia, perbankan perbankan → Sistem
menguasai hamper 78% asset keuangan → Sistem
industri keuangan (Q1 2021) perekonomian → Biaya
perbaikan yang sangat
Perbankan → Sistem dalam mahal
Sistem → Interdependen

Perbankan → Lembaga Perlunya bank


kepercayaan → sangat rentan diatur dan diawasi
/ fragile
15-28
Mely Simpony

Tugas Bank Indonesia

Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,

Mencetak dan mengedarkan uang, serta menjaga kelancaran


sistem pembayaran

mengatur dan mengawasi bank, telah diambil alih OJK


31 Desember 2013

Dinegara lain, terdapat bank sentral hanya bertugas dan


menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, selebihnya
oleh Financial Service Authority
Mely Simpony

Pembinaan Dan Pengawasan Bank


yang diambil alih OJK

Fungsi Pembinaan :
Regulation

Fungsi Pengawasan :
Supervision atau Penyelia

Kedua Fungsi Diatas Dilakukan Oleh BI s/d 31 Desember 2013


dan diambil alih OJK
15-30
Mely Simpony
1. Menetapkan & Melaksanakan
Kebijakan Moneter (by BI)
• Menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju
inflasi
• Melakukan pengendalian moneter, antara lain:
- Operasi pasar terbuka si pasar yang IDR & valas
- penetapan diskonto
- Penetapan cadangan wajib minimum,
- Pengaturan kredit atau pembiayaan
• 3. Memberikan kredit pembiayaan <= 90 hari untuk mengatasi
kesulitan pendanaan dengan agunan kualitas tinggi
Ke 3 butir diatas dilakukan melalui Peraturan BI

• Memberikan fasilitas pembiayaan darurat dengan beban pemerintah


kepada bank yg kesulitan dan berdampak sistemik
• Melaksanakan kebijakan nilai tukar
• Mengelola cadangan devisa
• Melakukan survey bersifat mikro dan makro
15-31
Mely Simpony

2. Mengatur dan menjaga kelancaran


sistem pembayaran (by BI)

• Izin penyelenggaraan jasa sistem pembayaran (JSP)


• Wajib pelaporan penyelenggara JSP
• Penggunaaan alat pembayaran
• Sistem kliring
• Settlement kliring
• Penetapan uang sebagai alat pebayaran yg sah
• Mengeluarkan, mengedarkan, mencabut, menarik, memusnahkan
uang
Mely Simpony

3. Mengatur dan mengawasi Bank


(by OJK sejak 31 Desember 2013)
Kewenangan OJK
• Perizinan
• Pengaturan dan Ketentuan Perbankan (Pembina)
• Pengawasan
• Pemberian sanksi
• Melakukan penyidikan (investasi)
• Perlindungan Konsumen
Bentuk Pengawasan:
• Compliance Based Supervision
• Risk Based Supervision (Risiko Kredit, Pasar,Likuiditas, Operasional.
, Hukum, Reputasi, Stratejik
Mely Simpony
Pemberian sanksi
Note : Menjaga efektivitas peraturan dan ketentuan perbankan → Perlu ada sanksi

SANKSI

ADMINISTRASI PIDANA

Pelanggaran Pidana
Ketentuan Kejahatan

• Denda uang Lalai dalam memberikan Melanggar


• Teguran tertulis keterangan yg wajib dipenuhi - Perizinan bank
• Penurunan TKS sbgmn dimaksud dlm UU - Rahasia bank
• Larangan ikut kliring - Perpajakan
• Pembekuan kegiatan usaha ttt Ps. 30 ayat 1,2
→ kooperatif thdp pengawasan OJK
• Pemberhentian Pengurus
• Pencantuman dalam DOT Ps. 34 ayat 1,2
• Pencantuman dalam DHBI → Kewajiban menyampaikan
Laporan keuangan OJK
Mely Simpony

Tingkat Kesehatan Bank

Pengaturan & Agar bank dapat bekerja dengan baik dan sistem
Pengawasan Bank perbankan stabil

Indikator?

Indikator keberhasilan
pengaturan dan Tingkat Kesehatan Bank
pengawasan bank

Definisi:
Bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara kepercayaan
masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi, dapat membantu kelancaran
sistem pembayaran, serta dapat dipergunakan oleh pemerintah dalam
melaksanakan kebijakannya, terutama kebijakan moneter.
Mely Simpony

Sumber: OJK
Mely Simpony

Otoritas Jasa Keuangan (OJK)


Dibentuk dengan UU RI No. 21 tahun 2011 dengan persetujuan
bersama DPR dan Presiden

Fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan terhadap


kegiatan didalam sektor jasa keuangan secara terpadu, independen,
dan akuntabel

Sektor Jasa Keuangan mencakup: perbankan, pasar modal,


perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga JK
lainnya (pergadaian, penjaminan, jaminan sosial, etc)

Dewan Komisioner adalah pimpinan tertinggi yang salah satu


anggotanya adalah kepala eksekutif yg memimpin OJK
Mely Simpony

Tujuan OJK

Sektor Jasa Keuangan:

a. Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan


akuntabel
b. Mampu mewujudkan sistem keuangan yg tumbuh secara
berkelanjutan dan stabil
c. Mampu melindungi kepentingan konsumen dan
masyarakat
Mely Simpony
Pembinaan Dan Pengawasan Bank
(BY OJK)
Fungsi Pembinaan :
Regulation

Fungsi Pengawasan :
Supervision atau Penyelia

Kedua Fungsi Diatas Dilakukan Oleh BI s/d 31 Desember 2013 dan


diambil alih OJK
Mely Simpony

Pihak yg berkoordinasi dengan OJK


Dalam hal membuat peraturan & berhubungan dengan pengawasan:

1. BI
• KPMM, sistem informasi perbankan, penerimaan dana dari LN: valas &
Pinjaman Komersial LN (PKLN), produk perbankan, transaksi derivatif dan
kegiatan usaha bank lainnya, penentuan kategori systematically important
bank, data lain yg tidak rahasia
• Informasi Bank kesulitan likuiditas, kesehatan memburuk
• BI dapat melakukan pemeriksaan khusus (tidak menilai tingkat kesehatan)
dan dilaporkan ke OJK

2. LPS
• OJK menginformasikan ke LPS: bank bermasalah dalam upaya penyehatan
• LPS dapat memeriksa bank (koordinasi pendahuluan dengan OJK)
Mely Simpony
15-41
OJK, BI, LPS berdasarkan Mely Simpony

UU No 21 tahun 2011
• Bapepam LK melebur dalam OJK
• OJK mengambil alih fungsi pengaturan pengawasan dari Menteri Keuangan
(IKNB – 31 Desember 2012) dan BI (Perbankan – 31 Desember 2013), dimana
fungsi perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis IKNB
sudah melekat di Bapepam LK sejak Bapepam menjadi Bapepam LK di tahun
2005
• OJK mengambil alih fungsi, tugas dan wewenang Komite Koordinasi LPS
• UU OJK pasal 43: OJK, BI & LPS wajib membangun dan memelihara sarana
pertukaran informasi secara terintegrasi
• UU OJK pasal 44: dibentuk forum koordinasi stabilitas sistem keuangan (KSSK)
- Menkeu: anggota dengan hak suara merangkap coordinator
- Gubernur BI: anggotadengan hak suara
- Ketua Dewan Kosisioner OJK: anggota dengan hak suara
- Ketia Dewan Komisioner LPS: anggota dengan hak suara
• UU No 7 tahun 1992, UU No 23 tahun 1999, UU No 21 tahun 2008, masih
berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan UU OJK
Mely Simpony

Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank
Sumber: BIS, updated 2019
Mely Simpony
Organisasi International
Perbankan
Indonesia sebagai salah satu negara G20, merupakan anggota:
• Financial Stability Board (FSB0
• Basel of Banking Committee Supervision (BCBS)
RCAP= Regulatory Consistency Assessment Programme
Mely Simpony

OJK Box (O-Box) Aplikasi O-Box adalah aplikasi yang dapat menampilkan informasi
preliminary pengawasan yang terdiri dari informasi kuantitatif dan kualitatif yang
disediakan oleh Bank melalui sebuah repository. Repository tersebut akan diakses
oleh pengawas melalui O-Box Web Sumber: OJK
Mely Simpony

OJK
Mely Simpony
Mely Simpony

Sumber: OJK
Mely Simpony

Sumber: OJK
Mely Simpony

Sumber: OJK
Mely Simpony
Mely Simpony
Mely Simpony

Kesehatan Bank Umum Konvensional

Mapping peratutan baru (RGEC) terhadap CAMELS

R Resiko: Assets, Liquidity, Sensitivity to market risk


G GCG = Manajemen
E Rentabilitas (Earnings)
C Permodalan (Capital)
Mely Simpony
(Risk Based Bank Rating)

R
C

E
Mely Simpony
Mely Simpony

Sumber: OJK
Mely Simpony

Sumber: OJK
Mely Simpony

Sumber: OJK
Mely Simpony
Mely Simpony

Sumber: BI
Mely Simpony

Sumber: BI
Mely Simpony

Sumber: OJK
Mely Simpony

Sumber: OJK
Mely Simpony

Sumber: OJK
Mely Simpony

Sumber: OJK
Mely Simpony
Bulanan & Triwulan

(CKPN)

Sumber: OJK
BUKU 3 dan 4,Laporan Triwulan ditambah Pengungkapan permodalan paling sedikit meliputi:
a. Perhitungan Permodalan;
b. Rekonsiliasi Permodalan; dan
c. Rincian Fitur Instrumen Permodalan.
d. LCR & NSFR
Mely Simpony
Publikasi Tahunan
Pasal 23 POJK 32/03/2016,:
a. informasi umum;
b. laporan keuangan;
c. informasi kinerja keuangan; *)
d. pengungkapan permodalan dan praktik manajemen risiko yang diterapkan Bank
• uraian jenis risiko,
• potensi kerugian yang dihadapi Bank, dan mitigasi risiko sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan yang mengatur mengenai permodalan dan manajemen risiko;
• pengungkapan lain sebagaimana diatur dalam standar akuntansi keuangan; dan
• .informasi lain yang ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan

*) Informasi kinerja keuangan :


a. perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM);
b. jumlah dan kualitas aset produktif serta Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN), 1)
instrumen keuangan;
2) penyediaan dana kepada Pihak Terkait;
3) kredit atau pembiayaan kepada debitur atau nasabah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM);
4) kredit atau pembiayaan yang memerlukan perhatian khusus; dan
5) Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) yang wajib dibentuk berdasarkan instrumen keuangan.
C. Rasio keuangan Bank; dan
d. transaksi spot dan transaksi derivati
Sumber: OJK
Mely Simpony

AP: Akuntan Publik


Mely Simpony
Peraturan tentang Publikasi
Laporan bank

• POJK Nomor 37/POJK.03/2019 mencabut POJK No. 6/


POJK.03/2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank
sebagaimana telah diubah dengan POJK No. 32/POJK.03/2016
tentang Perubahan Atas POJK No. 6/POJK.03/2015 tentang
Transparansi dan Publikasi Laporan Bank

• POJK N0 32 /POJK.03/2016 tentang Perubahan atas POJK


No.03/2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank
Mely Simpony

POJK juga mencabut Pedoman


Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI)
dalam SE Bank Indonesia Nomor
11/4/DPNP dan Nomor 11/33/DPNP
sejak 1 Januari 2020, dengan
berlakunya PSAK 71
(Aplikasi Pelaporan Omline)
Mely Simpony
Mely Simpony

BASEL 1,2,3
Mely Simpony

Basel I Basel II & 2.5 Basel III


Dicetuskan 1974 Publikasi 2003, full adoption Revisi 2011, full adoption
2009 2019
Minimum CAR 8% Minimum CAR 8% Minimum CAR 10.5%
Credit Risk, later added Credit+Market+Operational
market risk Risk
Pengelompokan asset 0%-150%
dalam: 0-10%, 20%, 50%, Model internal
100%
Modal - standarisasi Modal Ekonomis (fleksibel Penambahan Modal Tier 1
sesuai kebutuhan) secara bertahap s/d 6%
ditahun 2015 + buffer
capital
Tier 1+2 Tier 1+2+3 Tier 1 + 2 + conservation
buffer (0.625%-2.5% from
2016 – 2019)
Standardize supervisory Best practice supervisory
review review
Mely Simpony

Sumber: OJK
Mely Simpony

Sumber: OJK
Kerangka Basel II (Pilar 1, Pilar 2 dan Pilar 3) di Indonesia Mely Simpony
telah diimplementasikan secara penuh sejak Desember 2012

(Advance
Measurement
Approach)

Sumber: OJK
Mely Simpony
PBI No. 15/12/PBI/2013 dan
POJK No 34/POJK 03/ 2016 (perubahan atas
POJK No 11/POJK 03/ 2016 )

• Bank melakukan Internal Capital Adequacy Assessment Process


(ICAAP) untuk menetapkan kecukupan modal sesuai dengan
profil resiko bank
• BI melakukan Supervisory Review and Evaluation Process (SREP)
atau kajian ulang
• Terdapat 3 resiko: Kredit, Operasional dan Pasar
Mely Simpony
Istilah Basel 3
• Capital Equivalancy Maintenance Assets (CEMA) untuk Bank Asing
• Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP) dilakukan Bank sesuai
profil resiko bank
• Supervisory Review and Evaluation (SREP) adalah proses kaji ulang yang
dilakukan oleh Bank Indonesia atas hasil ICAAP Bank.
• Capital Conservation Buffer = tambahan modal yang berfungsi sebagai
penyangga (buffer) apabila terjadi kerugian pada periode krisis.
• Countercyclical Buffer = tambahan modal yang berfungsi sebagai penyangga
(buffer) untuk mengantisipasi kerugian apabila terjadi pertumbuhan kredit
perbankan yang berlebihan sehingga berpotensi mengganggu stabilitas sistem
keuangan.
• Capital Surcharge untuk Domestic Systemically Important Bank (D-SIB) =
tambahan modal yang berfungsi untuk mengurangi dampak negatif terhadap
stabilitas sistem keuangan dan perekonomian apabila terjadi kegagalan Bank
yang berdampak sistemik melalui peningkatan kemampuan Bank dalam
menyerap kerugian.
Mely Simpony

Bank Capital & Liquidity


(Basel 3)
Mely Simpony

Basel 3: Peraturan

• PBI Nomor 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang


Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)Bank Umum

• POJK Nomor 34/POJK.03/2016 tanggal 22 September 2016 tentang


KPMM BU (penyempurnaan PBI dan perubahan atas POJK No 11/POJK
03/ 2016)

• POJK Nomor 42/POJK.03/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang


Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity Coverage
Ratio) Bagi Bank Umum

• POJK No. 50/POJK.03/2017 tanggal 13 Juli 2017 tentang Kewajiban


Pemenuhan Rasio Pendanaan Stabil Bersih (Net Stable Funding Ratio)
Bagi Bank Umum
Mely Simpony
Mely Simpony

Basel 3: Liquidity
Mely Simpony
Liquidity Coverage Ratio

POJK 42/POJK 03/2016

Stock of HQLA
LCR = ---------------------
Total Net Cash Outflow within 30 days

31/12/15 31/12/16 31/12/17 31/12/18


BUKU 4 dan cabang Asing 70% 80% 90% 100%

30/6/16 30/6/17 30/6/18 30/6/19 30/6/20


Buku 3 70% 80% 90% 100%

Lainnya 70% 80% 90% 100%


Mely Simpony
Net Stable Funding Ratio
POJK 50/ POJK 03/ 2017

Availability Stable Funding (ASF)


NSFR = --------------------------------------------------- harus > = 100%
Required Stability Funding (RSF)

ASF adalah jumlah liabilitas dan ekuitas yang stabil selama periode 1 tahun
untuk mendanai aktivitas Bank (carrying value liabilitas + ekuitas)
Faktor Liabilitas: 100%; 95%; 90%; 50%;
Faktor Ekuitas: 100% atau 0%

RSF adalah jumlah aset dan transaksi rekening administratif yang perlu didanai
oleh pendanaan stabil.
Faktor Aset: 0%, 5%, 10%, 15%, 50%, 65%,85%, atau 100%;
Rekening administratif yang mendapatkan faktor RSF 0%, 3% atau 5%.

Berlaku untuk BUKU 3.4. Asing


Frekuensi Laporan: Triwulan dengan pemantauan tiap bulan
Mely Simpony

Basel 3: Capital
Mely Simpony

Istilah

• Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan atau pihak
lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank

• Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening


administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara
keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga
option.

• Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau


tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan
sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang
mempengaruhi operasional Bank.
Mely Simpony

Capital Requirement
BU : PBI No 15/ 12 /PBI/2013, KPMM BU
POJK 11/POJK 03/2016, KPMM BU
POJK 34/POJK 03/2016, KPMM BU

BUS: POJK No 21/POJK 03/ 2014 KPMM BUS

BPR: POJK No 5/POJK 03/ 2015 KPMM BPR


POJK No 66.POJK 03/2016 KPMM BPRS
Mely Simpony
Capital Requirement
Persyaratan Tingkat Kesehatan Bank

BPR
• Capital Adequacy Ratio (Rasio Kecukupan Modal) minimum 12%
• Komposisi Modal Tier 1,2
• Rasio modal lainnya
• PK 1-4

Bank Umum Konvensional


• CAR 8% - 14% sesuai profil risiko
• ATMR kredit dan operasional wajib dihitung
• ATMR risiko pasar hanya berlaku bagi (indivual & konsolidasi):
- Assets >= 10 trilyun
- Devisa: instrument keuangan & derivatif dalam trading book >= 20
milyar (self or consolidated)
-Non-devisa: instrument keuangan & derivatif suku bunga dalam
trading book >= 25 milyar (self or consolidated)
• PK 1-5
Mely Simpony
Capital Requirement

Persyaratan Tingkat Kesehatan Bank

Bank Umum Syariah


CAR sesuai profil risiko
ATMR kredit dan operasional wajib dihitung
ATMR risiko pasar hanya berlaku bagi (indivual & konsolidasi):
-Devisa: instrument keuangan & derivatif dalam trading book >= 20
milyar(self or consolidated)
-Non-devisa: instrument keuangan & derivatif suku bunga dalam
trading book >= 25 milyar (self or consolidated)
PK 1-5

Bank Asing
• CAR 8% -14% sesuai profil risiko
• modal 1 triliun December 2017
Mely Simpony

KPMM BU: PBI No. 5/12/PBI/2013, 11/POJK


03/2016 dan 34/POJK 03/2016
KPMM BUS: POJK No 21/POJK 03/ 2014

Berlaku bagi:

1. Bank Umum & BUS


2. Perusahaan anak dengan kepemilikan Bank >50% atau jika
kurang memiliki pengendalian, 20%-50% kepemilikan dan
pengendalian sama, atau wajib konsolidasi oleh PSAK
3. Cabang Bank Asing
Mely Simpony

Self Assessment:
BU: PBI No. 15/12/PBI/2013, 11/POJK 03/2016, 34/POJK
03/2016 dan
BUS: POJK No 21/POJK 03/ 2014

• Bank melakukan Internal Capital Adequacy Assessment Process


(ICAAP) untuk menetapkan kecukupan modal sesuai dengan profil
risiko bank
• OJK melakukan Supervisory Review and Evaluation Process (SREP)
atau kajian ulang
• Terdapat 3 risiko: Kredit, Operasional dan Pasar
Mely Simpony
BU: PBI No. 15/12/PBI/2013, 11/POJK 03/2016,
34/POJK 03/2016 dan
BUS: POJK No 21/POJK 03/ 2014
Modal Minimum:
8% = KPMM profil risiko peringkat 1
9%-10% = KPMM profil risiko peringkat 2
10%-11% = KPMM profil risiko peringkat 3
11%-14% = KPMM profil risiko peringkat 4 atau 5
Dapat ditetapkan lebih besar oleh OJK jika OJK menilai Bank menghadapi
potensi kerugian yang membutuhkan modal lebih besar

Modal Penyangga (buffer):


• Capital Conservation Buffer 2.5% (oleh OJK) bertahap 1 Jan 2016-2019,
• Countercyclical Buffer 0%-2.5% (oleh OJK) mulai 1 January 2016,
dan/atau
• Capital Surchange untuk Domestic Systematically Important Bank (D-
SIB) 1%-2.5% (oleh otoritas berwenang) mulai 1 January 2016
Mely Simpony

BU: PBI No. 15/12/PBI/2013, 11/POJK 03/2016,


34/POJK 03/2016 dan
BUS: POJK No 21/POJK 03/ 2014

Modal Minimum:

Modal Inti (Tier 1) minimum 6% terdiri dari:


- Modal inti utama (Common Equity Tier 1) minimal 4.5%
- Modal inti tambahan (Additional Tier 1), terdiri dari
- cadangan tambahan modal (disclosed reserve)

Modal Pelengkap (Tier 2), maksimum 100% Tier 1


Mely Simpony
Capital Requirement

Persyaratan Tingkat Kesehatan Bank


Bank Umum Konvensional
• KPMM sesuai profil risiko: 8% PK1, 9% - <10% PK2, 10% - <11% PK3,11%- <14% PK
4&5, atau > sesuai potensi kerugian assessment OJK
• Tambahan modal:
a. Capital Conservation Buffer 2.5% (BUKU 3&4), 0.625% 1/1/2016, 1.25%
1/1/2017, 1.875% 1/1/2018, 2.5% 1/1/2019
b. Countercyclical Buffer 0% -2.5% (semua bank, dilakukan BI) mulai 1 January 2016
atau lebih awal; dan/atau
c. Capital Surcharge untuk D-SIB (BUKU 3 & 4), sebesar 2.5% (DSIB ditentukan oleh
OJK).
• Berlaku individual & konsolidasi, per 1 May 2018 ada 15 bank
• Komposisi modal Tier 1 & 2

BPR
• Capital Adequacy Ratio (Rasio Kecukupan Modal) minimum 12%
• Komposisi Modal Tier 1,2
• Rasio modal Inti (Tier 1) minum 8%
•Tier 2 maksimum 100% Tier 1
Mely Simpony
Capital Requirement

Persyaratan Tingkat Kesehatan Bank

BUS
•KPMM sesuai profil risiko: 8%
PK1, 9% - <10%, PK2, 10% - <11% , PK3,11%- <14% PK 4&5,
atau > sesuai potensi kerugian assessment OJK, pertama dilakukan 31/12/2014
• Tambahan modal:
a. Capital Conservation Buffer 2.5% (BUKU 3&4), 0.625% 1/1/2016, 1.25%
1/1/2017, 1.875% 1/1/2018, 2.5% 1/1/2019
b. Countercyclical Buffer 0% -2.5 mulai 1 January 2016 atau lebih awal;
dan/atau
c. Capital Surcharge untuk D-SIB 1%-2.5% (dilakukan OJK).
• Berlaku individual & konsolidasi
• Komposisi modal Tier 1 & 2
Mely Simpony

BUK (indiv/Conso) BUS (indiv/Conso) BPR Asing


CAR Sesuai profil risiko Sesuai profil risiko 12% 8%
8%, 3 trillion by
31/12/2016 & 6 No Tier 1 & 2
Modal Inti 6% 6%
trillion by criteria
31/12/2024
A1. Modal Inti minimum 8%, IDR 1
4.50% 4.50%
Utama trillion
start Dec 2017 on
(Common
paid up capital paid up capital paid up capital monthly basis not
Equity Tier 1)
semester)
CEMA as asset: non
equity local
securities with A+
disclosed reserve disclosed reserve disclosed reserve
rating, non trading,
max 20% from
corporation

Maximum 100% Maximum 100% Maximum 50% Tier


Tier 2
Tier 1 Tier 1 1
Mely Simpony
Domestically Systemically Important Bank (D-SIB)
PBI No. 15/ 12 /PBI/2013 tentang KPMM BU

Indikator yang digunakan dalam metodologi penetapan SIB


a. ukuran Bank (size);
b. keterkaitan dengan sistem keuangan (interconnectedness); dan
c. kompleksitas kegiatan usaha (complexity)
Mely Simpony
Domestically Systemically Important Bank (D-SIB)
PBI No. 15/ 12 /PBI/2013 tentang KPMM BU
Dibagi dalam 5 bucket, modal dari CET 1
Bucket 1: 1% dari ATMR
Bucket 2: 1.5% dari ATMR
Bucket 3: 2% dari ATMR
Bucket 4: 2.5% dari ATMR
Bucket 5: 3.5% dari ATMR
Bucket baru sesuai ketentuan OJK : tambah 1%

Tahapan Penerapan D-SIB:


2016 2017 2018 2019
Bucket 1 0.25% 0.50% 0.75% 1.00%
Bucket 2 0.375% 0.7500% 1.125% 1.5%
Bucket 3 0.50% 1% 1.5% 2%
Bucket 4 0.6% 1.25% 1.9% 2.5%
Mely Simpony
ATMR
PBI No. 15/ 12 /PBI/2013 tentang KPMM BU

Terdiri dari:
• ATMR risiko kredit
• ATMR risiko operasional
• ATMR risiko pasar

ATMR risiko pasar hanya khusus untuk:


• Bank bermodal 10 trilyun, or
• Devisa: Trading book > = 20 milyar (incl consolidated) , or
• Non devisa: trading book suku bunga >= 25 milyar (incl consolidated)
• Kewajiban memperhitungkan resiko pasar cabang LN

ATMR risiko Pasar:


• risiko Suku bunga dan nilai tukar
• Ditambah risiko ekuitas dan komoditas untuk konsolidasi
Mely Simpony
ATMR
ATMR Risiko Kredit:
• Standardize Approach
(SE OJK No 11 /SEOJK.03/2018 perubahan atas No 42 /SEOJK.03/2016)
• Internal Rating Based Approach (with prior approval- not yet implemented)

ATMR Risiko Operasional:


• Basic Indicator Approach (SE OJK No 24 /SEOJK.03/2016)
• Standardized Approach; (with prior approval approval- not yet implemented)
• Advanced Measurement Approach(with prior approval approval- not yet
implemented)

ATMR Risiko Pasar (individual & Conso): risiko suku bunga; dan/atau nilai tukar
• Standard Method (SE OJK No 38 /SEOJK.03/2016)
• Internal Model (with prior approval approval- withdrew SEBI 9/31/DPNP/2007)
Mely Simpony

Change in Internal Rating


Based Approach
(Basel 4)
Mely Simpony

Basel IV
Other Names:
• Basel 3.1 (UK)
• Basel 3 Finalised Reform (BCBS)
• Basel 4 (Industry)

Background:
• Disparity of Banks’ weighted risk due to Internal Model particularly between US
and Europe with similarity risk

Dates:
• Adopted Dec 7, 2017, adjustment market risk Jan 14, 2019
• Intended Implementation Jan 2022, but due to Covid delay to Jan 2023

Content:
• Basically revised Basel 2: IRB on Credit Risk,the quantivitation of Credit Valuation
Adjustment (CVA) Risk and Operational Risk Approach, higher Leverage Ratio,
more detail disclosures of reserve
• Limit the Floor to at least 72.5%in 2027 of Standardised approach (start 50% in
2022 & gradually increase)
Mely Simpony

Basel 4

TLAC= Total Loss-Absorbign Capacity for G-


SIB where bailout by debt/equity not public Sumber: OJK
funds
Mely Simpony

Kepatuhan & GCG


• POJK 46/POJK 03/2016, tentang
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan BU
• POJK No 55/POJK.03/2016 tentang Tata
Kelola Bank Umum
Mely Simpony

Kepatuhan Bank
No 46/POJK.03/2017

• Wajib ada direktur yang mengawasi kepatuhan yg tidak merangkap


operasional. risiko kegiatan usaha, trasuri, keuangan dan
akuntansi, pengadaan, TI dan audit
• Di evaluasi komisaris paling sedikit 2X setahun & pemberian saran
• Berlaku untuk BU dan BUS
Mely Simpony
Good Corporate Governance (GCG)

Dalam rangka meningkatkan kinerja Bank, melindungi kepentingan


stakeholders, dan meningkatkan kepatuhan terhadap UU yang berlaku
serta etika umum industry perbankan, pelaksanaan GCG Bank
didasarkan pada 5 prinsip:

1. Transparansi (Transparency): keterbukaan informasi dalam


pengambilan keputusan
2. Akuntabilitas (Accountability): kejelasan fungsi dan pelaksanaan
pertanggung jawaban organ Bank
3. Pertanggungjawaban (Responsibility): kesesuaian pengelolaan Bank
dengan UU berlaku dan prinsip sehat
4. Independensi (Independency): pengeloalaan profesional tanpa
pengaruh/tekanan pihak manapun
5. Kewajaran (Fairness): keadilan dan kesetaraan pemenuhan hak2
stakeholders berdasarkan perjanjian dan UU berlaku
Mely Simpony

GCG bagian dari TKS

Penilaian Kesehatan Bank dengan Risk Based Bank Rating (RBBR)


mencakup:
Risk, GCG, Earnings, Capital (RGEC)
Merupakan pengganti penilaian faktor Manajemen dalam
penilaian tingkat kesehatan umum berdasarkan CAMELS
Tertuang dalam No 55/POJK 03/2016
Mely Simpony
Prinsip Penilaian Faktor GCG
• Self assessment tingkat kesehatan dengan RBBR approach posisi Juni &
Desember termasuk faktor GCG
• Penilaian dikatagorikan dalam 5 peringkat: 1 Sangat baik, 2 Baik, 3
Cukup Baik, 4 Kurang baik, 5 Tidak baik
• Analisis GCG dan kesimpulan faktor postif & negatif dari masing2 aspek
governance
• Fokus penilaian: substansi (bukan hanya pemenuhan syarat), kebijakan
dan prosedur
• Outcome dikaitkan juga kuantitas: R,E,C, naik/turun kepatuhan,
penyelesaian fraud, pelanggaran BMPK, pelanggaran laporan BI serta
tindak lanjut
• Memperhatikan Kualitas Penerapan Manajemen Resiko (KPMR) dalam
rangka penilaian profil resiko Bank karena keterkaitan dengan GCG
• Jika peringkat 3,4,5 wajib menyusun action plan ke BI
Mely Simpony
Faktor Penilaian GCG

1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris


2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite
4. Penanganan benturan kepentingan (conflict of interest)
5. Penerapan fungsi kepatuhan (compliance)
6. Penerapan fungsi audit intern (internal audit)
7. Penerapan fungsi audit ekstern (external audit)
8. Penerapan manajemen resiko (risk management) termasuk sistem
pengendalian intern (internal control)
9. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan
penyediaan dana besar (large exposure)
10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank, laporan
pelaksanaan GCG dan pelaporan internal; dan
11. Rencana strategis Bank
Mely Simpony

Isi laporan GCG

Minimum:
1. Transparansi pelaksanaan GCG Bank
2. Self assessment 1 tahun terakhir (dari RBBR)
3. Action Plan
Mely Simpony

Penerapan Tata Kelola Bank Umum


No 55/POJK.03/2016
• Pelaksanaan tugas & tanggung jawab direksi
• Kelengkapan komite dan satuan kerja yg menjalankan fungsi pengendalian intern
• Penerapan fungsi kepatuhan, ausit intern, dan audit ektern
• Penerapan manajemen Risiko
• Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar
• Rencana strategis
• Transparansi konsisi keu dan non keu
• Min direksi 3 berdomisili di Indonesia dan tidak merangkap jabatan pada perusahaan
/lembaga lain dan tidak sendiri atau bersama memiliki 25% modal disetor
• Membentuk satuan kerja audit intern, MR, kepatuhan dan komite MR
• Min komisaris 3 berdomisili di Indonesia min 1 dipimpin komut
• Komisaris Independen min 50%
• Is Komisaris tidak merangkap jabatan pada lembaga keu lain atau lebih dr 1
perusahaan /lembaga non keu kecuali perus anak atau nirlaba
• Penjabaran tugas & tanggung jawab direksi dan komisaris serta komite
Mely Simpony

POJK & PBI


Mely Simpony
PBI & PADG sehubungan Covid
PADG N0 22/10/PADG/2020 tanggal 29 April tentang GWM dalam Rupiah dan
Valas bagi BUK, BUS, dan UUS
• BUK dari 5.5% menjadi 3.5% (IDR) Valas tetap 2%
• BUS dan UUS dari 3.5% menjadi 3% (IDR), Valas tetap 2%

PBI No 22/5/PBI/2020 tentang perubahan kedua atas PBI no 19/3/2017


tentang pinjaman Likuiditas Jangka Pendek (PLJP) bagi BUK
• Penyesuaian persyaratan kecukupan solvabilitas & agunan berkualitas tinggi

PBI No 22/6/PBI/2020 tentang perubahan kedua atas PBI no 19/4/2017


tentang Pembiayaan Likuiditas Jangka Pendek Syariah (PLJPS) bagi BUS
• Perubahan persyaratan memperoleh PLJPS
• Perubahan persyaratan waktu tidak direstrukturisasi
• Penambahan Jaminan
• Perubahan Periode Pe;aporan
• Penyempurnaan dokumen
• Penyesesuai penghentian pencairan
Mely Simpony
PBI & PADG sehubungan Risiko Domestik
(akibat Covid)

PADG N0 22/11/PADG/2020 tanggal 30 April, 2020 tentang Rasio


Intermediasi Makro Prudential (RIM) dan Penyangga Likuiditas Makro
Priudential (PLM) bagi BUK BUS dan UUS
• RIM (LFR) BUS & UUS Insentif dan disinsentif menjadi 0%
• PLM (secondary Reserve) BUK menjadi 6% dari DPK (dari 4%) BUS dan UUS
menjadi 4.5% (dari 2%)

PBI N0 22/7/PBI/2020 tentang Penyesuaian Pelaksanaan Beberapa


Ketentuan BI sebagai dampak pandemic Covid 19
• Penyesuaian: proses perizinan, penyampaian laporan, koresponden dg BI,
sanksi, layanan kas BI, biaya SKNBI, penyelenggaraan kartu kredit,
pemenuhan kewajiban implementasi sesuai ketentuan BI
BU: Pendirian,Kepemilikan,Kepengurusan, Mely Simpony
Pembukaan & Penutupan, Kantor Cabang
Pembukaan Unit Usaha Syariah
• POJK N0 12 /POJK.03/2021 tanggal 30 Juli 2021 tentang Bank Umum
• POJK No. 41/POJK.03/2019 tanggal 23 Desember 2019 tentang Penggabungan,
Peleburan, Pengambilalihan, Integrasi dan Konversi Bank Umum
• POJK No.36/POJK.03/2017 tanggal 12 Juli 2017 tentang Prinsip Kehati-hatian dalam
Kegiatan Penyertaan Modal
• PBI No.15/14/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 perihal Perubahan Atas PBI
No.11/10/PBI/2009 tentang Unit Usaha Syariah.
• PBI No.14/8/PBI/2012 tanggal 13 Juli 2012 tentang Kepemilikan Saham Bank Umum
• PBI No.13/27/PBI/2011 tanggal 28 Desember 2011 tentang Perubahan atas PBI
No.11/1/PBI/2009 tanggal 27 Januari 2009 tentang Bank Umum
• PBI No.11/10/PBI/2009 tanggal 19 Maret 2009 tentang Unit Usaha Syariah.
• PBI No.11/1/PBI/2009 tanggal 27 Januari 2009 tentang Bank Umum
• POJK No. 39/POJK.03/2017 tanggal 12 Juli 2017 tentang Kepemilikan Tunggal pada
Perbankan Indonesia
• POJK No.56/POJK.03/2016 tanggal 9 Desember 2016 tentang Kepemilikan Saham Bank
Umum
Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Mely Simpony
Berdasarkan Modal Inti Bank Umum,&
Permodalan Bank
• POJK N0 12 /POJK.03/2021 tanggal 30 Juli 2021 tentang Bank Umum
• POJK No. 17/POJK.03/2018 tanggal 15 Agustus 2018 tentang Perubahan atas POJK No
6/POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor berdasarkan Modal Inti Bank
• POJK No 6/POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor berdasarkan Modal Inti
Bank
• POJK No. 17/POJK.03/2018 tanggal 15 Agustus 2018 tentang Perubahan atas POJK No
6/POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor berdasarkan Modal Inti Bank
• POJK No.6/POJK.03/2016 tanggal 27 Januari 2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor
Berdasarkan Modal Inti Bank
• POJK No.34/POJK.03/2016 tanggal 26 September 2016 tentang Perubahan atas POJK No.11/
POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum(KPMM) Bank Umum
• POJK No.11/POJK.03/2016 tanggal 2 Februari 2016 tentang KPMM BU
• POJK No.26/POJK.03/2015 tanggal tentang KPMM Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan
• POJK No.21/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum Bank Umum Syariah
• PBI No 15/ 12 /PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang KPMM BU
• PBI No 14/ 18 /PBI/2012 tanggal 28 November 2012 tentang KPMM BU
• PBI No.9/16/PBI/2007 tanggal 3 Desember 2007 tentang Perubahan atas PBI No.7/15/PBI/2005
tentang Jumlah Modal Inti Minimum BU
• PBI No.7/15/PBI/2005 tentang Jumlah Modal Inti Minimum BU
Mely Simpony
Pengawasan

• POJK No. 14/POJK.03/2017 tanggal 4 April 2017 tentang Rencana Aksi


(Recovery Plan) Bagi Bank Sistemik
• POJK No. 15/POJK.03/2017 tanggal 4 April 2017 tentang Penetapan Status
dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank Umum
• POJK No. 16/POJK.03/2017 tanggal 4 April 2017 tentang Bank Perantara
• POJK No. 41/POJK.03/2017 tanggal 12 Juli 2017 tentang Persyaratan dan
Tata Cara Pemeriksaan Bank
• POJK No. 43/POJK.03/2017 tanggal 12 Juli 2017 tentang Tindak Lanjut
Pelaksanaan Pengawasan Bank
• POJK No.5/POJK.03/2016 tanggal 27 Januari 2016 tentang Rencana Bisnis
Bank
Mely Simpony
Pelaporan & Informasi
• POJK No. 37/POJK.03/2019 tanggal 19 Desember 2019 tentang Transparansi dan Publikasi
Laporan Bank
• POJK No. 36/POJK.03/2019 tanggal 18 Desember 2019 tentang Penyampaian Laporan
Melalui Portal Pelaporan Terintegrasi
• POJK No. 12 /POJK.03/2019 tanggal 5 April 2019 tentang Pelaporan Bank Umum Melalui
Sistem Pelaporan Otoritas Jasa Keuangan
• POJK No.18/POJK.03/2017 tanggal 26 April 2017 tentang Pelaporan dan Permintaan
Informasi Debitur melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan. (SLIK)
• POJK No 32 /POJK.03/2016 tentang Perubahan atas POJK No 6/POJK.03/2015 tentang
Transparansi dan Publikasi Laparan Bank
• PBI 15/1/PBI/2013 tanggal 18 Februari 2013 tentang Lembaga Pengelola Informasi
Perkreditan (LPIP)
• PBI No14/14/PBI/2012 tanggal 18 Oktober 2012 tentang Transparansi dan Publikasi
Laporan Bank
• PBI No.14/12/PBI/2012 tanggal 15 Oktober 2012 tentang Laporan Kantor Pusat Bank
Umum
• PBI No.13/8/PBI/2011 tanggal 4 Februari 2011 tentang Laporan Harian Bank Umum
Mely Simpony
Manajemen Risiko
• POJK No. 13/POJK.03/2020 tanggal 31 Maret 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 38/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan
Teknologi Informasi oleh Bank Umum
• POJK No.39/POJK.03/2019 tanggal 19 Desember 2019 tentang Penerapan Strategi Anti Fraud Bagi BU
• POJK No. 38/POJK.03/2017 tanggal 12 Juli 2017 tentang Penerapan Manajemen Risiko Secara
Konsolidasi Bank yang Melakukan Pengendalian Terhadap Perusahaan Anak
• POJK 12/POJK.01/2017 tanggal 21 Maret 2017 tentang Peneragam Program Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme di Sektor Jasa Keuangan
• POJK No. 38/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam
Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum
• POJK No.57/POJK.03/2016 tanggal 9 Desember 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko pada
Bank Umum yang Melakukan Layanan Nasabah Prima
• POJK No.18/POJK.03/2016 tanggal 22 Maret 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi BU
• POJK No.17/POJK.03/2014 tanggal 21 November 2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko
Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan.
• PBI No.11/36/DPNP tanggal 31 Desember 2009 tentang Perubahan atas SE BI No.7/19/DPNP tanggal
14 Juni 2005 tentang Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Aktivitas Berkaitan
dengan Reksa Dana 45 Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Umum yang Melakukan Layanan
Nasabah Prima (LNP)
Mely Simpony

Tingkat Kesehatan (TKS) & Basel 3


• POJK No. 31/POJK.03/2019 tanggal 2 Desember 2019 tentang Kewajiban
Pemenuhan Rasio Pengungkit Bagi BU
• POJK No. 1/POJK.03/2019 tanggal 29 Januari 2019 tentang Penerapan Fungsi Audit
Intern pada BU
• POJK No. 2/POJK.03/2018 tanggal 26 Maret 2018 tentang Penetapan Bank Sistemik
dan Capital Surcharge BU
• POJK No. 46/POJK.03/2017 tanggal 12 Juli 2017 tentang Pelaksanaan Fungsi BU
• POJK No.55/POJK.03/2016 tanggal 9 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola
Bagi BU
• POJK No.4/POJK.03/2016 tanggal 27 Januari 2016 tentang Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum
• POJK Nomor 45/POJK.03/2015 tanggal 28 Desember 2015 tentang Penerapan Tata
Kelola dalam Pemberian Remunerasi bagi Bank Umum.
• POJK No.18/POJK.03/2014 tanggal 21 November 2014 tentang Penerapan Tata
Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan
Mely Simpony
Tingkat Kesehatan (TKS) dan Basel 3
• POJK No. 40/POJK.03/2019 tanggal 19 Desember 2019 tentang Penilaian Kualitas Aset BU
• POJK No. 38/POJK.03/2019 tanggal 19 Desember 2019 tentang Perubahan atas POJK No.
32/POJK.03/2018 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit dan Penyediaan Dana Besar
Bagi Bank Umum
• POJK No. 32/POJK.03/2018 tanggal 26 Desember 2018 tentang Batas Maksimum Pemberian
Kredit dan Penyediaan Dana Besar Bagi Bank Umum
• POJK No. 15/POJK.03/2018 tanggal 15 Agustus 2018 tentang Batas Maksimum Pemberian
Kredit (BMPK) atau Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD) Bank untuk Mendorong
Pertumbuhan Sektor Pariwisata dan Peningkatan Devisa
• POJK No. 14/POJK.03/2018 tanggal 15 Agustus 2018 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank
Umum untuk Mendorong Pertumbuhan Sektor Perumahan dan Peningkatan Devisa
• POJK No. 50/POJK.03/2017 tanggal 13 Juli 2017 tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio
Pendanaan Stabil Bersih (Net Stable Funding Ratio) Bagi Bank Umum
• POJK Nomor 42/POJK.03/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Kewajiban Pemenuhan
Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity Coverage Ratio) Bagi Bank Umum
• PBI No.14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum (PPAP)
• PBI No.8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang perubahan atas PBI No.7/3/PBI/2005
tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum
• PBI No.7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit
Bank Umum
Mely Simpony
Digitalisasi

• POJK No. 13/POJK.03/2020 tanggal 31 Maret 2020 tentang Perubahan atas Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 38/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko
dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum
• POJK No. 12/POJK.03/2018 tanggal 6 Agustus 2018 tentang Penyelenggaraan Layanan
Perbankan Digital oleh Bank Umum
• POJK No. 38/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko
dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum
• POJK No.19/POJK.03/2014 tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan
Inklusif (Laku Pandai)
Mely Simpony

Edukasi & Perlindungan Konsumen


• POJK No.18/POJK.07/2018 tanggal 10 September 2018 tentang
Layanan Pengaduan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan
• POJK No.76/POJK.07/2016 tanggal 28 Desember 2016 tentang
Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan
bagi Konsumen dan/ atau Masyarakat
• POJK No.1/POJK.07/2014 tanggal 16 Januari 2014 tentang Lembaga
Alternatif Penyelesaian Sengketa Di Sektor Jasa Keuangan
• POJK No.1/POJK.07/2013 tanggal 26 Juli 2013 tentang
Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan
Mely Simpony
Lain-lain
• POJK No. 11/POJK.03/2020 tanggal 16 Maret 2020 tentang Stimulus
Perekonomian Nasional sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak
Penyebaran Coronavirus Disease 2019
• POJK No.22/POJK.01/2015 tanggal 28 Desember 2015 tentang
Penyidikan Tindak Pidana di Sektor Jasa Keuangan
• POJK No.11/POJK.03/2015 tanggal 24 Agustus 2015 tentang Ketentuan
Kehati-hatian dalam rangka Stimulus Perekonomian Nasional bagi Bank
Umum
• PBI No.2/19/PBI/2000 tanggal 7 September 2000 tentang Persyaratan
dan Tata Cara Pemberian Perintah atau Izin Tertulis Membuka Rahasia
Bank
• POJK No.13/POJK.03/2017 tanggal 27 Maret 2017 tentang Penggunaan
Jasa Akuntan Publik Dan Kantor Akuntan Publik Dalam Kegiatan Jasa
Keuangan

Anda mungkin juga menyukai