Anda di halaman 1dari 13

Samuel Patrick

13111810202

Group MNC

Industri penyiaran ditemukan oleh John Logie Baird pada tahun 1929. Sedangkan di Indonesia
televisi mulai tayang pada 17 Agustus 1962 dan stasiun televisi pertama di Indonesia adalah
TVRI. Karena TVRI tidak mampu menyiarkan semua siaran, maka televisi swasta mulai masuk.
Pemain-pemain industri penyiaran pada tahun 80-90an adalah RCTI, SCTV, dan lainnya.

Televisi sebenarnya masih memiliki porsi iklan sebesar 60% sedangkan media digital hanya
20%. Hal ini cukup menunjukkan kalau televisi sebenarnya masih belum sepenuhnya
ditinggalkan karena brand-brand besar masih beriklan menggunakan televisi.

Kelompok melakukan interview MNC Media, induk dari RCTI, GTV, MNCTV, dan Inews TV.
Perusahaan televisi dan media ini didirikan tahun 1997, dan per tahun 2018 jumlah karyawan
perusahaan ini mencapai 7787 orang. Narasumber kelompok adalah Bapak Rio Ricardo,
department head of Talent Services.

Workflow di MNC TV dibagi menjadi 3 yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Pada
tahap pra produksi, kegiatan yang dilakukan seputar dengan pembuatan konsep, mencari talent,
menentukan budget, dan negosiasi kontrak. Pada tahap produksi kegiatannya adalah LO talent.
Pada tahap pasca produksi berfokus pada pembayaran talent.

Pada industry value chain terbagi jadi 2 aktivitas utama yaitu primary dan supporting. Pada
MNC primary nya adalah menentukan konsep dan talent, lalu melakukan rekaman dan produksi
acara menggunakan teknologi dan software. Tahap berikutnya adalah mengkomersialkan acara
tersebut dengan iklan dari perusahaan-perusahaan yang sedang mencari exposure. Tahap terakhir
adalah distribusi dimana siaran ditayangkan baik melalui TV maupun digital.
Supporting activities juga dilakukan oleh MNC. Beberapa contoh supporting activities adalah
wardrobe dan set dekorasi. Human resource juga merupakan hal yang tidak kalah penting dan
hal ini ditangani melalui training. Procurement dan keuangan juga tidak kalah penting dalam
kegiatan operasional perusahaan.

Dari BMC MNC Group, dapat kita ketahui kalau mereka memiliki 4 pelanggan utama. Pertama
adalah generasi X (35 - 49 tahun) dan generasi Y (20-34 tahun). Kedua adalah pelanggan yang
sedang mencari sinetron. Ketiga adalah pelanggan yang mencari kompetisi musik. Ketiga adalah
pelanggan yang mencari acara game show.

Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, MNC group menawarkan value antara lain stasiun
televisi RCTI untuk pelanggan yang memilih menggunakan televisi dan RCTI + untuk
pelanggan yang memilih menggunakan aplikasi. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan nomor
2, kini MNC group memiliki acara Ikatan Cinta, sebuah sinetron yang sedang naik daun. Untuk
kebutuhan ketiga, MNC Group memiliki acara lomba vokal yaitu Indonesian Idol.

Industri kreatif sangat tergantung pada kreativitas terutama dalam membuat sebuah acara.
Kualitas dan edukasi juga merupakan hal penting. Tidak hanya menghibur, acara juga harus bisa
mengedukasi. Maka dari itu MNC juga memprioritaskan edukasi, tidak seperti pesaingnya yang
lebih fokus ke hiburan.

Menanggapi perubahan dalam kebiasaan baru yang lebih banyak menggunakan handphone,
MNC melakukan inovasi seperti meluncurkan layanan streaming stasiun televisi mereka seperti
RCTI, MNCTV, GTV, dan Inews. Selain itu MNC juga menghadirkan film-film luar negri. Hal
ini dilakukan agar mereka tetap relevan di mata konsumen. Walaupun tidak ada televisi, tetapi
konsumen tetap bisa menonton acara-acara lewat streaming.

Kesimpulannya adalah industri kreatif akan selalu ada namun para pelaku industri harus bersaing
dengan cara menciptakan konten-konten yang menarik pelanggan. Mereka juga harus bisa
beradaptasi dengan kehidupan pelanggan seperti membuat siaran streaming untuk menargetkan
pelanggan yang lebih memilih menggunakan ponsel daripada televisi.
Threetones Music Studio
Narasumber kelompok ini adalah Alvin Wirianata. Beliau adalah owner dari Threetone Music
Studio, sebuah sekolah musik di Jakarta Selatan. Pak Alvin mendirikan Threetone pada tahun
2001 dan kini Threetone sudah ekspansi dan memiliki 2 studio dengan kapasitas 30-40 orang
setiap ruangnya.

Untuk value chain dari bisnis threetone ada tiga, creation, production, dan distribution. Pada
tahap creation kegiatan utamanya adalah mencari sumber inspirasi untuk menciptakan sebuah
lagu. Setelah mendapatkan inspirasi, langkah berikutnya adalah mencatat lagu tersebut. Pada
tahap production ide lagu dibuat menjadi nyata dengan menggunakan jasa pihak ketiga seperti
label musik, promotor, produser, dan pihak lainnya. Pada tahap distribusi, terdapat dua piliuhan
cara distribusi, pertama adalah melakukan secara sendiri atau bisa menggunakan pakai jasa pihak
ke tiga. Untuk platform tempat menyebarkan konten lagi ada beberapa seperti Instagram,
Youtube, radio, Spotify, tampil pada acara, dan lain-lain. Selain cara tersebut, dapat juga
menggunakan cara lain seperti iklan.

Dari business model canvas, saya dapat menarik kesimpulan kalah Threetone memiliki
pelanggan orang-orang yang memiliki keinginan untuk belajar musik namun memiliki hambatan.
Hambatan dapat terjadi karena usia, kurangnya pengalaman, bahkan tidak memiliki alat musik.

Maka dari itu, Threetone memiliki value proposition yaitu mengadakan program kelas yang
terdiri dari 3 - 4 pertemuan intensif setiap minggunya. Kelas diajarkan oleh narasumber yang
telah dilatih sehingga bisa mengajar murid dengan segala kondisi. Threetone juga memberi
garansi bahwa setiap murid menjadi bisa bermain musik. Threetone menggunakan media sosial
seperti youtube dan instagram sebagai media promosi.

Untuk key activities Threetone ada tiga. Pertama adalah mengajarkan musik ke murid-muridnya.
Kedua adalah melakukan kegiatan marketing dan promosi melalui media sosial maupun melalui
word of mouth dan terakhir adalah melakukan kolaborasi dan kerjasama dengan perusahaan lain.
Customer feedback di Threetone tidak menggunakan teknologi namun menggunakan real
experience dalam bentuk feedback dari pelanggan secara langsung. Umumnya feedback
disampaikan langsung ataupun tidak langsung ke owner.

Untuk menjalankan kegiatan-kegiatan operasional, juga dibutuhkan sumber daya. Pertama


adalah SDM. Seperti yang kita ketahui, bisnis music school merupakan bisnis di bidang jasa.
Maka keberhasilan bisnis tersebut sangat bergantung dengan tingkat sumber daya manusia,
dalam hal ini guru. Kedua adalah tempat fisik untuk mengadakan pertemuan dan kelas.
Threetone memiliki studio untuk melakukan kegiatan ini. Terakhir adalah alat musik dimana hal
ini disediakan bagi guru maupun para pelanggan.

Sumber pendapatan utama dari bisnis Threetone ada tiga. Pertama adalah melalui uang kursus.
Kedua berasal dari penyewaan studio dan ketiga adalah melalui adsense youtube.

Dalam menciptakan value, Pak Alvin setuju bahwa bisnis harus berubah dan mengikuti
perkembangan jaman. Salah satunya adalah mengikuti perkembangan sosial media seperti
Instagram dan Youtube. Hal ini dilakukan untuk menarik minat konsumen. Selain dari segi
bisnis, karya musiknya juga harus terus berkembang. Dalam hal ini Pak Alvin mengatakan
bahwa sebelum ia berkeluarga, ia bisa latihan 9 jam sehari. Hal ini untuk melatih musik jazz
yang notabene cukup abstrak dan membutuhkan banyak sense dan improvisasi.

Industri kreatif terutama musik kedepannya sangat cerah mengingat market size yang masih
sangat besar. Banyak orang yang ingin belajar musik, namun karena pandemi, bisnis model harus
berubah. Kegiatan marketing yang awalnya tampil di depan umum kini menjadi membuat konten
sosial media terutama youtube dan instagram. Dari kedua platform inilah client bisa melihat
musik dari Threetones dan semakin percaya dengan perusahaan.
Graha Anugerah
Graha Anugrah merupakan architect and construction firm dimana perusahaan tidak hanya
berperan dalam membuat rencana namun juga menjadi kontraktor yang membangun bangunan
tersebut. Graha Anugrah didirikan oleh Bapak Young dan Bapak Jacob.

Dalam value chain Graha Anugrah, terdapat 4 kegiatan yaitu creation, production,
commercialization, and distribution.

Untuk kegiatan creation, hal yang pertama dilakukan adalah melakukan riset dan brainstorming
terkait rencana. Hal ini perlu dilakukan karena client membutuhkan gambaran besar. Setelah itu,
perusahaan akan memberikan visualisasi dalam bentuk blueprint beserta RAB atau rancangan
anggaran biaya pembangunan. Tahap berikutnya adalah mencari supplier, mandor, dan jasa pihak
ke 3 lainnya jika memang dibutuhkan.

Tahap berikutnya adalah production. Seperti semua bangunan, pembangunan dimulai dari
pondasi dan struktur beton. Kemudian diikuti dengan kegiatan berikutnya seperti membuat
dinding, pemasangan pintu, plumbing, listrik, air, lampu, dan lain-lain. Tahap terakhir adalah
melakukan pengecekan fungsi baik listrik maupun air.

Pada tahap berikutnya, commercialization, Graha Anugrah melakukan kegiatan marketing secara
offline baik melalui penyebaran brosur maupun sistem kerja sama commision based dengan agen
yang dapat membawakan client. Selain itu kegiatan seperti event properti juga dihadiri oleh
perusahaan.

Untuk distribution dapat dilakukan baik online seperti menggunakan aplikasi whatsapp maupun
offline dimana client mampir ke kantor yang berada di Citra Garden 5.

Berdasarkan SIPOC diagram, supplier perusahaan adalah bahan baku bangunan seperti semen,
baja, batu bata, dan lain-lain. Proses perusahaan ada beberapa seperti membuat design dan RAB,
melakukan negosiasi dan dealing, serta membangun bangunan tersebut. Outputnya adalah
bangunan itu sendiri.
Secara BMC, customer segment perusahaan bisa memiliki demographic pria dan wanita dengan
range usia 30 - 50 tahun dan tinggal di daerah JABODETABEK dengan Social economic status
kelas A. Mereka merupakan customer yang ingin membangun rumah. Customer sangat peduli
dengan keunikan, kenyamanan, dan kualitas bangunan. Sebagian besar dari pelanggan
merupakan first time user.

Untuk menjawab kebutuhan ini, Graha Anugerah hadir dan menawarkan jasa arsitektur. Graha
Anugrah juga menggunakan split level technique yang memberikan kesan luas.

Untuk channel distribusi, sama seperti yang sudah dibahas diatas, Graha Anugrah memiliki
offline dan online channel. Offline channel adalah dengan bertemu fisik di kantor sedangkan
online channel menggunakan whatsapp.

Menjaga hubungan dengan customer juga sangat diperlukan. Hal ini untuk menjamin repeat
order atau setidaknya word of mouth yang baik. Untuk menjamin hal ini, Graha Anugrah
memberikan garansi pembangunan 1 tahun. Graha Anugrah juga giat berkomunikasi dengan
customer untuk memastikan customer puas. Apabila ada keluhan, maka Graha Anugrah siap
untuk melakukan revisi design.

Kedepannya jasa konstruksi dan arsitek akan tetap relevan karena kedua jasa tersebut merupakan
high skill. Tidak semua orang dapat menggambar blueprint maupun membangun rumahnya
sendiri. Namun untuk kondisi saat ini, kondisi pasar pembangunan rumah masih belum kembali
kondusif. Kasus-kasus korona masih menghambat recovery industri ini. Namun Bapak Wijaya
yakin dengan adanya distribusi vaksin, laju recovery dapat semakin cepat.
Davynci Creative

Davynci Creative merupakan Agency periklanan khususnya Instagram, Tiktok, website, konten,
fotografi, dan videografi. Dayvinci didirikan oleh Leonardo Andre dan dua partnernya. Dayvinci
memiliki visi untuk menjadi starting point dimana karyawan dapat belajar tentang industri
kreatif. Nilai - nilai yang dianut perusaahan ada tiga yaitu be different, think outside the box,
dan kekeluargaan. Kini tim Dayvinci berjumlah 12 orang, 3 founder, 5 karyawan, dan 4
freelancer. Narasumber topik ini adalah Bapak Leonardo Andre, salah 1 owner dari Dayvinci
Creative

Dalam industry value chain Dacynci terdapat 3 tahap yaitu creation, production, dan
commercialization / distribution. Pertama dalam tahap creation, kegiatan seputar mencari client
dan melakukan marketing. Tahap kedua adalah production dimana terdapat 4 fungsi utama
sebagai berikut, marketing, creative, production, dan freelance partners. Pada tahap distribusi,
umumnya dilakukan via social media seperti instagram dan tiktok.

Secara BMC kita dapat melihat kalau customer segment utama perusahaan adalah BIsnis UKM
yang memiliki domisili Jakarta dan Serpong. Bisnis UKM tersebut memiliki penghasilan 7
sampai 10 juta.

Value yang ditawarkan oleh perusahaan adalah memberikan konsep ide yang unik dan berbeda
dibandingkan kompetitornya. Kedua adalah membuat strategi marketing yang bukan hanya
sekedar template. Ketiga adalah memberikan penawaran yang menarik baik dari segi harga
maupun kualitas sehingga jasa yang ditawarkan perusahaan menganut prinsip value for money.

Untuk menjaga hubungan dengan customer, dayvinci memiliki 2 prinsip yaitu membangun
hubungan seperti teman dan berkomunikasi secara efektif. Sedangkan untuk channel ke customer
menggunakan 3 cara yaitu media sosial, website, dan refrensi. Revenue stream perusahaan
berasal dari jasa konsultasi yang diberikan.
Untuk pihak-pihak stakeholders dayvinci ada 3 yaitu web agency (Fodea), fotografer, dan
videografer. Key activities perusahaan seputar mencari iklan, melakukan brainstorming ide,
melakukan post dan ads, mengumpulkan insight dari data, memberikan laporan ke customer,
melakukan evaluasi, dan menciptakan brand awareness.

Key resource perusahaan adalah tim kerja (tim kreatif, tim marketing, tim design, dan fotografer
/ videografer). Sedangkan cost structure perusahaan adalah gaji pegawai, budget untuk campaign
dan ads, serta peralatan operasional lainnya.

Dalam menjalankan bisnis di industri kreatif, keberhasilan sangat ditentukan oleh skill dari
karyawan perusahaan tersebut. Modal kenalan juga dibutuhkan untuk menjalankan bisnis ini.

Dalam menjalankan agency, Dayvinci memiliki beberapa kompetitor yang menawarkan jasa
serupa yaitu Garis Temu dan Analogi. Dasar produk yang ditawarkan ketiga perusahaan
sebenarnya sama, social media marketing namun jika dilihat dari jumlah folowers, Garis temu
adalah market leadernya.

Garisa temu memiliki service model yang berbeda bagi setiap client dengan menggunakan
custom strategy. Hal ini menghasilkan konten berbeda dan unik bagi client. Sedangkan
kompetitor kedua adalah Analogi yang lebih cenderung fokus ke jasa fotografi. Hal ini terlihat
dari penawaran Analogi yaitu paket 29 foto dan 1 video.

Pada awal pandemi, pendapatan perusahaan turun hingga 70% dari semula. Namun kondisi covid
yang mulai mereda serta PSBB yang mulai melonggar membuat perusahaan dapat melakukan
comeback. Kini pendapatan Dayvinci menjadi 2x lipat dari sebelum masa pandemi. Hal ini
berkat kerjasama dengan client yang baik.

Kedepannya, Dayvinci akan terus bergantung dengan existing client. Untuk maintain client
tersebut Dayvinci perlu meningkatkan trust melalui SOP dan laporan bulanan serta menentukan
KPI agar progress dari campaign tetap on track.
Binar Academy

Bidang education technology adalah bidang yang menggabungkan teknologi dan edukasi. Salah
satu contoh perusahan yang bergerak di industri ini adalah Binar Academy. Binar Academy
adalah startup yang bergerak di edukasi teknologi. Binar Academy memiliki empat jenis
bootcamp atau kelas yaitu android developer, full stack developer, UI/UX design dan product
management. Kelas ini umumnya berdurasi 4 - 6 bulan. Binar Academy juga memiliki jasa Binar
Talent Solution dimana mereka dapat menyalurkan talent ke perusahaan yang sedang
membutuhkan. Binar Academy juga memiliki program webinar rutin yang membahas skill dan
peran dunia digital, Binar Insights.

Binar Academy didirikan oleh Alamanda Shantika, Ex- CTO Gojek. Saat ini Binar Academy
sudah memiliki lebih dari 50 karyawan. Visi dan misi perusahaaan adalah mempersiapkan
generasi muda untuk bisa bersaing di dunia kerja dan membantu bagi mereka yang kurang
mampu dalam menempuh pendidikan karena adanya keterbatasan biaya.

Narasumber kelompok ini adalah Pak Agung Nugroho, Product Marketing Manager di Binar
Academy. Beliau merupakan lulusan dari Telkom University dan sudah bergabung di Binar
Academy sejak 2021

Hingga saat ini, alumni BInar Academy sudah berjumlah ribuan dan bahkan beberapa sudah
bekerja dengan perusahaan nasional seperti Telkom, BCA, dan BUMN.

Industry Value Chain perusahaan dibagi dua yaitu primary dan supporting. Pada Primary,
kegiatan utamanya adalah mengajar kelas dan webinar. Input kelas tersebut adalah materi dan
SDM berpengalaman. Perusahaan menggunakan social media seperti Instagram, Linkedin, dan
website sebagai media promosi.

Terdapat empat jenis supporting activities. Pertama adalah finance, planning dan control. Kedua
adalah human resource dimana kegiatan ini berkaitan dengan pegawai. Ketiga adalah teknologi
dimana Binar menggunakannya untuk membuat materi pengajaran. Ketiga adalah pengadaan
barang atau procurement yaitu kegiatan untuk mencari dan mendapatkan resources yang
dibutuhkan perusahaan.

Berdasarkan BMC, segmen utama pelanggan berusia 18 sampai 40 tahun, mereka tinggal di
Indonesia, memiliki ketertarikan untuk belajar terutama bidang digital. Customer kedua adalah
perusahaan yang ingin karyawannya dilatih. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Binar
memiliki 2 value proposition yaitu mengajarkan ilmu terkait teknologi serta mengajarkan skillset
yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

Untuk menjaga hubungan dengan previous customer, setelah setiap alumni dapat kembali dan
me-refresh dan mendapatkan insight baru lewat kelas tambahan.

Perusahaan memiliki 3 jenis revenue stream. Pertama dari yang mengikuti kelas, kedua dari user
Binar Insight, dan ketiga dari perusahaan yang memberikan karyawannya untuk di-training
Binar Academy.

Key Partners dalam bisnis ini adalah perusahaan- perusahaan nasional. Beberapa diantaranya
adalah Group Sinarmas, BCA, Telkom, bank-bank BUMN, dan perusahaan swasta lainnya.

Key Activities perusahaan adalah membuat materi edukasi, mengajar dan menggali potensi dari
murid-murid, dan menyalurkan talent ke perusahaan yang sedang membutuhkan.

Key resources dalam bisnis ini adalah programer, app manager, web manager, educational
content creator, dan graphic designer.

Cost structure utama perusahaan adalah biaya membuat dan maintain aplikasi, biaya marketing,
dan biaya operasional seperti gaji karyawan, dan biaya overhead lainnya.

Industri EduTech masih bertumbuh sangat pesat namun sayangnya di negara berkembang, masih
banyak orang yang tidak mengerti kegunaan teknologi. Maka dari itu, Pak Agung mengatakan
kalau sebenarnya industri ini masih sangat menarik. Bahkan kapitalisasi pasar EduTech di
Indonesia sudah mencapai 139 juta USD. Kedepannya potensi industri ini masih sangat besar
mengingat teknologi yang terus berkembang.
“Three Point Jersey”

Anda mungkin juga menyukai