MG Catering
Disusun Oleh :
S1 Business
Universitas Prasetiya Mulya
2021
DAFTAR ISI
BAB 1 3
1.1 Subsektor Outlook Global & Indonesia 3
1.2 Company Profile 4
1.3 Respondent Profile 5
1.4 Company Workflow 6
BAB 2 7
2.1 Industry Value Chain (Creation – Production – Commercialization – Distribution) 7
2.2 Business VPD (Perusahaan yang diinterview) (billy) 7
DAFTAR PUSTAKA 19
LAMPIRAN 22
BAB 1
PENDAHULUAN
MG Catering adalah sebuah usaha yang bergerak pada bidang jasa penyediaan makanan.
MG Catering telah beroperasi selama 16 tahun, berdiri sejak tahun 2005. Bisnis katering ini
berlokasi di Cirebon, Jawa Barat. MG Catering melayani pemesanan berbagai macam masakan
sesuai dengan keinginan client. Pemesanan dapat dilakukan secara online melalui aplikasi pesan
daring seperti WhatsApp dan Line
Proses workflow (seperti gambar di atas) dimulai ketika customer melakukan order 1
hari/1 minggu sebelumnya, lalu dicatat untuk menu pesanannya karena dalam satu hari bisa ada
minimal 2 menu, dan pada hari H dibuatkan makanan tersebut. Lalu proses pembayarannya bisa
melalui cash atau transfer. Biasanya customer seperti anak sekolah sudah menentukan menu
makanan pada 1 minggu sebelumnya dan akan melakukan pembayaran setelahnya (1 minggu
setelahnya).
BAB 2
INDUSTRY OVERVIEW
Berikut adalah industry value chain dari sektor catering menurut narasumber maupun menurut
analisa kelompok:
- Creation
Tahap pertama adalah mencari ide resep, untuk mencari ide resep ini diperlukan
informasi terkait makanan apa yang sedang populer di kalangan masyarakat. Informasi
tersebut didapat (namun tidak terbatas) dari customer ataupun mengikuti trend di
internet. Contohnya Ibu Maya memakai resep ayam geprek, ini didapat dari feedback
anak-anak yang ingin memakan menu tersebut namun belum ada di MG Catering.
- Production
Ide resep itu tentu perlu dilakukan testing untuk menentukan jumlah takaran yang pas.
Bahan-bahan yang diperlukan baik dalam testing maupun dalam kegiatan operasional
didapat melalui bandar atau distributor-distributor. Bandar ini menjual dalam harga yang
lebih murah namun dalam quantity yang lebih besar. Proses dilanjuti dengan bagian
kitchen atau memasak. Tahap terakhir adalah melakukan packing untuk memastikan
apakah makanan sudah di kemas dengan baik.
- Distribution
Untuk mengirim makanan ke pelanggan, kedua founder yang mengirim secara langsung
ke customer. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kebersihan produk.
- Market
Target market MG Catering ada dua. Pertama adalah pelajar, dengan gap usia yang
cukup besar mulai dari anak SD bahkan sampai anak kuliah. Untuk anak sekolahan,
decision making masih di tangan orang tua, dan umumnya orang tua yang membeli
katering karena ingin menghemat waktu. Kedua adalah orang dewasa, disini MG
catering memiliki beberapa customer langganan seperti sekolahan, perusahaan, dan
pemerintah.
BAB 3
PEMBAHASAN
2. Makanan Barat (Western Food) : Makanan utama yang biasa menjadi favorit
dari western food yakni steak yang bisa dimasak dengan pilihan setengah matang
ataupun sangat matang, hingga makanan penutup yang biasanya berbentuk
hidangan manis seperti apple pie dengan es krim yang berguna untuk menetralisir
rasa dari makanan pembuka dan makanan utama yang gurih (Soekresno, 2000).
3. Makanan Asia : Makanan Asia memiliki ciri khas yaitu menggunakan bumbu
bawang putih, jahe, minyak wijen, dan kecap asin di dalam masakannya (Chen,
2015).
● Arsitektur
● Periklanan
● Film /Fotografi /video
● Musik
● Penerbitan
● Pasar seni dan budaya
● Kerajinan
● Fashion
● Desain
● Permainan Interaktif
● Web Desain
● Seni Pertunjukan
● Penerbitan dan Percetakan
● Riset dan Pengembangan
Keempat belas jenis industri tersebut, termasuk kategori kreatif. Hal tersebut
dikarenakan, tumbuhnya Industri ini karena kreatifitas dan ide yang dihasilkannya.
Seseorang bisa menghasilkan ide yang menjadi karya yang bisa menghasilkan uang.
Banyak industri yang ada pada saat ini, tidak mungkin sepenuhnya bergantung kepada
alam. Mengingat keterbatasannya, oleh sebab itu Indonesia sedang mencontoh dari
negara-negara maju yang menjadikan industri di bidang kreatif sebagai tulang punggung
perekonomian negara tersebut. Manfaat lainnya dari adanya industri ini, yaitu dapat
menumbuhkan kreativitas dan inovasi produk dari masing-masing pelaku bisnis.
Khususnya negara Indonesia yang memiliki banyak tenaga kerja usia produktif. Dengan
demikian, memungkinkan untuk menciptakan ide-ide baru di kalangan mereka.
Industri di bidang kreatif bisa sebagai penopang perekonomian Indonesia. Itulah
sebabnya, industri ini mulai dilirik oleh negara, sebagai penopang perekonomian di
Indonesia. Industri ini diharapkan menjadi alternatif lain perkembangan industri saat ini.
Pemerintah mengeluarkan kebijakannya agar industri ini bisa terus tumbuh dan
berkembang. Mengingat dampak yang diberikan terhadap tegaknya perekonomian di
Indonesia, sebagaimana negara-negara maju lakukan saat ini.
Industri kreatif yang menghasilkan sebuah karya, namun memiliki nilai ekonomi
yang tinggi, dengan mengasah kreatifitas dari para pelaku bisnisnya yaitu
menitikberatkan pada sektor perfilman, fashion, percetakan buku, majalah, fotografi, dan
yang saat ini sedang trending, yaitu menjadi seorang youtuber dan selebgram.
Pembuatan batik pun berupa contoh dari Industri kreatif. Kreatifitas seorang pembatik
ditentukan oleh karya yang dihasilkannya. Dengan demikian, pengrajin batik ini selain
turut serta membudidayakan kain khas Indonesia. Disamping itu, kreativitas membatik
merupakan salah satu industri yang menghasilkan kreatifitas. Dengan demikian, industri
pembuatan batik menjadi salah satu industri yang cukup mendapatkan perhatian yang
besar dari pemerintah. Contoh lainnya, yaitu menjadi seorang youtuber dan selebgram.
Keduanya menuntut kreatifitas yang tinggi agar bisa menghasilkan konten yang
berkualitas dan menarik serta digemari oleh para pemakai akun media sosial tersebut.
Walaupun terbilang baru, Industri kreatif cukup dapat memperbaiki perekonomian
masyarakat Indonesia. Dengan demikian, industri ini menjadi perhatian pemerintah agar
senantiasa terus tumbuh dan berkembang. Mengingat banyaknya penduduk usia produktif
di Indonesia. Belajar dari Industri negara maju. Dimana, industri ini bisa menumbuhkan
perekonomian negara menjadi lebih baik. Disamping itu, kreativitas merupakan salah
satu bagian dari ide yang dapat menciptakan barang ekonomi yang tak berwujud.
Perkembangan industri ini di Indonesia cukup banyak memiliki potensi. Terbukti
banyaknya kreatifitas-kreatifitas yang dihasilkan oleh para generasi milenial yang
merupakan turut serta menopang perekonomian Indonesia dari kreatifitas yang
dihasilkan. (Accurate.id : Pengertian Industri Kreatif dan Contoh Industri Kreatif di
Indonesia, 2020)
Terutama pada industri kuliner di Indonesia yang terus berkembang. Direktur
Riset dan Pengembangan Bekraf, Dr. Ir. Wawan Rusiawan, M.M., menyampaikan
industri kuliner memiliki kontribusi besar terhadap PDB ekonomi kreatif. Subsektor
kuliner telah memberikan kontribusi sebesar 41 persen dari total pendapatan sektor
pariwisata dan ekonomi kreatif di tahun 2017. “Kuliner telah menjadi kontributor terbesar
atau utama terhadap PDB ekonomi kreatif Indonesia yaitu sebesar 41 persen atau sebesar
Rp 410 triliun,” jelasnya saat membuka Seminar Keunggulan Kuliner Indonesia, Rabu
(4/9) di Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM. Dia menyebutkan pertumbuhan
industri kuliner di Indonesia cukup stabil dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, sektor
ini menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar hingga 8,8 juta orang dan sampai sekarang
terdapat 5,5 juta pelaku industri kuliner. “Pertumbuhan sektor kuliner relatif stabil dan
kita dorong agar terus bertumbuh. Perlu inovasi baru untuk meningkatkan pertumbuhan
sektor kuliner ini,”terangnya. (UGM: Industri Kuliner Jadi Penopang Terbesar
Perekonomian Kreatif Indonesia.2019)
Menurut data dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Republik Indonesia, subsektor
kuliner berkontribusi 41,4 persen dari total kontribusi perekonomian kreatif Rp 922
triliun pada 2016. Jumlah tersebut merupakan yang paling tinggi dibandingkan 14
subsektor lain di Bekraf RI. "Kuliner merupakan salah satu penopang di industri kreatif.
Dari unit 8,2 juta unit industri kreatif, 68 persen bergerak di industri kuliner," kata Deputi
Riset, Edukasi, dan Pengembangan Bekraf RI AR Boy Berawi. Boy mengungkapkan
industri kuliner memiliki potensi besar di Indonesia untuk terus berkembang. Bekraf RI
mencoba memaksimalkan ekosistem dalam industri kuliner Indonesia yang dibagi
menjadi beberapa aspek. Aspek tersebut adalah pengembangan sumber daya manusia,
permodalan, pemasaran, hak kekayaan intelektual, dan infrastruktur. "Bekraf
memperbaiki ini agar industri kuliner dapat kondusif dan tumbuh berkembang. Intervensi
yang dilakukan oleh Bekraf masuk dalam lingkaran ekosistem, tetapi intervensi itu tidak
dapat dilakukan satu aspek karena permasalahan ekosistem itu tidak akan selesai," sebut
Boy (Travel.kompas.com : "Industri Kuliner, Penopang Tertinggi Perekonomian Kreatif
di Indonesia". 2018)
Walaupun dalam masa pandemi COVID-19, Industri kuliner memiliki peluang
besar untuk berkembang. Bahkan, Kemenparekraf menginisiasi program Foodstartup
Indonesia agar pelaku kuliner lebih produktif.Ajang FoodStartup Indonesia (FSI) MMXX
yang diinisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/ Baparekraf) menjaring 1.000 peserta FSI yang lolos
menuju tahap berikutnya menuju tahapan inkubasi. Deputi Bidang Industri dan Investasi
Kemenparekraf/ Baparekraf, Fadjar Hutomo mengumumkan, 1.000 peserta yang
sebagian besar merupakan pelaku ekonomi kreatif bidang kuliner berhasil lolos seleksi
untuk masuk ke tahap berikutnya. Fadjar Hutomo menjelaskan, FoodStartup Indonesia
merupakan salah satu program yang diinisiasi Kemenparekraf sebagai upaya membantu
wirausaha atau pelaku usaha ekonomi kreatif (bekraf) di bidang kuliner, dengan harapan
peserta yang nantinya terpilih agar tetap produktif selama pandemi Covid-19. Sebanyak
1.000 peserta tersebut telah dikurasi dari 6.499 peserta FoodStartup Indonesia MMXX
yang pendaftarannya telah dibuka pada 20 April-31 Mei 2020. Adapun profil dari 1.000
peserta tersebut terdiri dari 625 peserta pria dan 375 perempuan yang berasal dari 26
provinsi di Indonesia.1.000 peserta yang lolos telah dikurasi berdasarkan besaran omzet
yang dimiliki. Peserta dengan pendapatan kurang dari 50 juta mendominasi, baik dari
jenis badan usaha food service (75%) maupun food manufacture (79%). Sedangkan
omzet terbesar dari kedua jenis badan usaha yaitu lebih dari Rp200 juta yang dimiliki
5-6% pendaftar. Besaran omzet ini dibuktikan dengan pembukuan keuangan usaha yang
turut dilaporkan kepada panitia FoodStartup Indonesia.(iNews.id : Industri Kuliner
Produktif di Tengah Pandemi lewat FoodStartup Indonesia MMXX. 2020)
Ada juga anggapan jika produk industri kreatif Indonesia sulit bersaing di kancah
internasional. salah satunya di sektor kuliner. Menanggapi pernyataan ini, Kepala Badan
Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf angkat bicara. Menurutnya, sektor kuliner
Indonesia bisa bersaing di tingkat internasional. Namun memang masih terdapat kendala
yang membuat kuliner Nusantara susah mendunia seperti negara lain. "Yang sudah ada di
sana makanan bagus, tempat bagus, disuruh scale up tidak mau, maunya begitu saja
sudah. Jadi tantangannya bukan hanya mau nggak mau tapi tidak ada sampai sekarang
yang punya ambisi besarkan kulinernya di luar negeri," kata Triawan dalam sebuah acara
di Jakarta, Jumat (27/9). Triawan menilai, banyak pengusaha yang hanya puas dengan
pencapaian yang telah diraih dan enggan membesarkan usahanya, alias tidak mau go
international. Inilah salah satu faktor pangkal kenapa kuliner-kuliner di Tanah Air sukar
mendunia.
Oleh sebab itu, tidak heran bila kuliner Indonesia masih kalah bersaing
dibandingkan dengan Thailand yang sudah banyak membuka gerai di seluruh dunia.
"Kita tidak bisa seperti Thailand membawa makanan keluar, karena memang tidak ada
pelakunya. Susah banget dan makanya sampai sekarang kita terus eksplore buka restoran
di luar negeri," terangnya. Dia menyebutkan, sejauh ini salah satu yang menjadi andalan
Indonesia ialah kopi. Komoditas ini tidak lagi diekspor dalam bentuk bahan baku tetapi
sudah dalam bentuk olahan produksi. Sehingga punya nilai ekonomis yang lebih tinggi.
Triawan pun berharap kedepannya akan lebih banyak produk Indonesia yang bisa
merambah ke mancanegara. "Kita tidak bisa mengikuti model Korea, Singapura, Jepang,
kita luas banget. Kita tidak hanya harus turun ke hilir, packaging dan lain lain, tapi ke
hulu juga. Gimana misalnya untuk kualitas biji kopinya sudah baik," sebut dia.
Melihat realitas itu, Triawan mengatakan pemerintah lewat Bekraf berkomitmen
mendukung para pelaku industri kreatif di Indonesia agar bisa terus berkembang. Salah
satu bentuknya adalah dengan berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia (
SDM) Indonesia lewat berbagai agenda, supaya bisa berdaya saing dan berkontribusi
pada negara. "Bekraf secara aktif menyelenggarakan berbagai program pengembangan
kompetensi SDM di berbagai subsektor ekonomi kreatif yang tersebar di seluruh
Indonesia. Peningkatan kualitas SDM ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan industri
di era 4.0," pungkasnya. (Industri.kontan.co.id : Benarkah kuliner Indonesia sulit
mendunia ?. 2019)
Pesatnya perkembangan industri kuliner belakangan ini terus menggairahkan
minat pengusaha untuk menggarapnya. Bukan hanya restoran dan kafe yang banyak
muncul, tetapi bisnis rumahan seperti bisnis katering tak kalah hebat pertumbuhannya.
Ya, saat ini banyak bermunculan usaha catering rumahan yang membuat persaingan kian
ketat. Biasanya, bisnis ini dilirik karena perpaduan hobi sekaligus memperoleh
keuntungan, apalagi bagi kaum hawa bisnis ini akan sangat menarik, karena biasanya
wanita lebih concern pada urusan yang satu ini. Nah, karena hobi justru membuat akses
ke bisnis ini lebih mudah. Sekalipun tidak memiliki keahlian memasak, cukup mencari
koki atau juru masak yang andal. Selain itu, membuka bisnis katering tidak perlu modal
yang besar, modal pertama cukup memanfaatkan dapur yang telah ada. Namun jangan
salah, meski simpel, dalam menjalankan bisnis ini, juga harus didukung pengetahuan
yang cukup. Baik dari segi makanan ataupun pemasaran. Kalau tidak, jangan harap usaha
Anda akan sukses.
Di Indonesia sendiri perkembangan bisnis katering sudah sudah begitu pesat, kini
sudah banyak perusahaan katering terletak di berbagai daerah. Dalam perkembangannya
yang cukup signifikan ini, beberapa usaha catering memberikan pelayanan satu atap.
Maklum, bisnis ini selalu berhubungan dengan banyak hal. Misalnya, saja dalam sebuah
pesta pernikahan, selain membutuhkan makanan pasti membutuhkan hal lainnya seperti
tenda dan kursi untuk para tamu. Nah, ini yang kini mulai dilirik para pengusaha catering.
Selai menyediakan menu makanan mereka juga berupaya menyertai pelayanan untuk
memudahkan konsumennya. Sementara itu, beberapa usaha katering yang sudah besar
banyak yang telah menyertai paket-paket perkawinan dengan tenda dan dekorasi
pelaminan. Dan ini semakin menjadi perhatian konsumennya, karena tidak perlu
merepotkan mereka. (Neraca.co.id : Perkembangan Industri Katering. 2012)
Sebelum membuka bisnis katering, tentukan jenis katering yang ingin ditekuni.
Penentuan ini memengaruhi juga target market bisnis katering. “Jadi bisnis katering itu
ada beberapa macam. Jadi ada katering industri, rumahan dan jenis-jenis katering
lainnya,” jelas Tashya Megananda Yukki selaku Owner Beranda Kitchen sekaligus Ketua
Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia ( APJI ). Tashya menjelaskan bahwa jenis
katering juga ada yang melayani bidang pernikahan dan transportasi. Berikut
selengkapnya 5 jenis bisnis katering di Indonesia.
1. Jasa katering pesta : Saat menyediakan katering wedding, pelaku bisnis tak
hanya memperhatikan rasa tapi juga dekorasi makanan. Tashya menyarankan
dalam bisnis katering wedding, pelakunya harus belajar mengenai dekorasi
makanan agar terlihat indah, unik, dan menarik. Katering ini melayani pesanan
makanan untuk acara tertentu dalam jumlah tertentu. Biasanya dalam jumlah
besar yang dihidangkan baik secara prasmanan atau buffet maupun secara a'la
carte atau piringan.
2. Jasa katering rantangan : Jenis katering rantangan melayani penyediaan
berbagai menu dalam kemasan rantang. Katering ini ditawarkan untuk konsumen
rumah tangga, anak kost, atau karyawan kantor yang membutuhkan makan siang
atau makan malam. Makanan diantar setiap hari dengan menu yang berbeda-beda.
Jenis kareting rantangan biasanya menawarkan daftar menu untuk satu bulan.
Konsumen katering rantangan umumnya berlangganan dan pembayarannya pun
dilakukan setiap bulan.
3. Jasa katering perusahaan, pabrik, atau industri : Jasa layanan katering ini
khusus menyediakan makanan untuk karyawan suatu perusahaan atau pabrik.
Bentuk pelayanannya dapat berupa rantangan atau prasmanan. Jenis katering ini
untuk perusahaan atau pabrik yang memiliki banyak karyawan. Selain itu,
biasanya waktu kerjanya terbagi beberapa shift.
4. Jasa katering transportasi : Jasa katering khusus transportasi diperuntukkan
perusahaan transportasi seperti pesawat, kereta api, kapal laut, maupun bus antar
kota atau provinsi.
5. Jasa katering rumah sakit : Katering jenis ini menyediakan makanan untuk
pasien rumah sakit. Saat menjalankan katering ini biasanya diawasi ketat oleh ahli
gizi yang direkomendasikan dari pihak rumah sakit. Menu yang disediakan
disesuaikan dengan jenis penyakit masing-masing pasien dan kebutuhannya.
Tashya menjelaskan, pelaku bisnis yang telah menjalankan satu jenis katering
tertentu akan merasa kesulitan jika berpindah ke jenis katering yang lain. “Karena setiap
jenis katering tersebut sangat berbeda, mulai dari biaya, konsep dan penyajiannya,”
jelasnya. (Kompas.com : 5 Jenis Bisnis Katering di Indonesia, Tidak Cuma Katering
Pernikahan. 2020)
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BEKRAF, B. (2018). Data Statistik dan Hasil Survei Ekonomi Kreatif 2016. Retrieved 29 March
2020, from
https://www.bekraf.go.id/pustaka/page/data-statistik-dan-hasil-survei-ekonomi-kreatif-2016
BEKRAF, B. (2019). OPUS - Creative Economy Outlook 2019 (Indonesia Version). Retrieved
19 March 2020, from
https://www.bekraf.go.id/pustaka/page/89-opus-creative-economy-outlook-2019-indonesia-v
ersion
Hariyani, I., Serfiyani, C.Y., 2015. PERLINDUNGAN HUKUM SISTEM DONATION BASED
CROWDFUNDING PADA PENDANAAN INDUSTRI KREATIF DI INDONESIA (THE
LEGAL PROTECTION OF THE DONATION-BASED CROWDFUNDING SYSTEM ON
THE CREATIVE INDUSTRY IN INDONESIA). Fakultas Hukum Universitas Jember &
Fakultas Hukum Universitas Airlangga
Alexandro, R., Uda, T., Pane, L.L., 2020. Analisis Pengembangan Ekonomi Kreatif Kuliner
Khas Suku Dayak Kalimantan Tengah . Universitas Palangka Raya.
Diana, P., Suwena, I.K., Wijaya, N.M.S., 2017. PERAN DAN PENGEMBANGAN
INDUSTRI KREATIF DALAM MENDUKUNG PARIWISATA DI DESA MAS DAN DESA
PELIATAN, UBUD. Universitas Udayana
Yusadi, R., Waluyo, B.S., Setyono, D.A., 2018. RENCANA AKSI PENGEMBANGAN
INDUSTRI KREATIF KULINER BERBASIS MEDIA ONLINE DI KOTA MALANG.
Universitas Brawijaya
Prabowo, P.A., 2020. ANALISA PERILAKU KONSUMEN JASA KATERING UNTUK
KEPERLUAN PESTA DI SURABAYA . Universitas Airlangga
Rohmalia, P.A., Djajalaksana, Y.M., 2015. Pengelolaan Bisnis Catering dengan Memanfaatkan
Sistem Informasi Berbasis Web (Studi Kasus pada Anggun Catering). Universitas Kristen
Maranatha
Sawong, K.S.A., Andrias, D.R., Muniroh, L. 2016. PENERAPAN HIGIENE SANITASI JASA
BOGA PADA KATERING GOLONGAN A2 DAN GOLONGAN A3 DI KOTA PALANGKA
RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH. Universitas Airlangga
Priharto, Sugi. 2020. Accurate.id : Pengertian Industri Kreatif dan Contoh Industri Kreatif di
Indonesia. Retrieved 3 April 2020, from
https://accurate.id/bisnis-ukm/pengertian-industri-kreatif/
Dimyati, Vien. 2020. iNews.id : “Industri Kuliner Produktif di Tengah Pandemi lewat
FoodStartup”. Retrieved 3 April 2020, from
https://www.inews.id/travel/kuliner/industri-kuliner-produktif-di-tengah-pandemi-lewat-foodstart
up-indonesia-mmxx
Lingga, Murti Ali. 2019. Industri.kontan.co.id : Benarkah kuliner Indonesia sulit mendunia ?.
Retrieved 3 April 2020, from
https://industri.kontan.co.id/news/benarkah-kuliner-indonesia-sulit-mendunia
Syaikhon, Ahmad. 2012. Neraca.co.id : Perkembangan Industri Katering. Retrieved 3 April 2020
from https://www.neraca.co.id/article/21366/perkembangan-industri-katering
Wijaya, Yana Gabriella. 2020. Kompas.com : 5 Jenis Bisnis Katering di Indonesia, tidak cuma
katering pernikahan. Retrieved 3 April 2020 from
https://www.kompas.com/food/read/2020/11/25/172508375/5-jenis-bisnis-katering-di-indonesia-
tidak-cuma-katering-pernikahan?page=all
LAMPIRAN
TRANSKRIP
P : Penanya
N : Narasumber
P: Buat katering tante sendiri ada pelanggan tetap ga si tan yang sampai sekarang tiap minggu
pasti pesen?
N: Ada yang rumahan tuh. Kan katering di tante udah lama ya, dia punya toko satu di kuningan,
satu lagi di daerah subang. Itu diantaranya pagi, sebelum jam 7 atau setengah 7 buat dia bawa ke
toko.
P: Itu kena ongkir ya?
N: Engga kena. Kan mereka minimal pesan 3, buat suami istri, pegawai, supir, biasa diatas 3 lah.
Tapi kirimnya ke rumahnya, di cirebon. Pengirimannya bukan ke subang ato kuningan. Jadi buat
bekal mereka makan siang, mereka bawa katering dari tante. Udah lama si, diatas 5 tahun
kayaknya.
P: Tante kan lagi ada di industri kreatif kuliner, menurut tante apa sih definisi industri kreatif ini
tan?
N: Kalo kreatif, ya jadi menunya banyak gitu. Tiap hari ganti” menu, termasuk kreatif ya.
P: Jadi tiap hari tante kaya ada 2 pilihan menu ya?
N: Ada 2 cuma istilahnya kalo anak-anak ga suka menu yang dikasih atau alergi, biasa pilihan
buat menu pengganti antara nasi goreng maling, sosis, ato misalnya kentaki. Itu yang simple” ato
mungkin geprek pake sambel itu juga bisa ato mintanya katsu aja. P: Banyak ya tan menunya?
N: Iya kalo menunya banyak.
P : sorry tante, jadi dalam satu kali catering itu dapat berapa menu ya? Isinya apa aja?
N : iya dapat 1 main course biasanya daging sama nasi, terus dapet sayur, terus sekarang juga
dapet buah sebagai dessertnya tapi biasa khusus yang pesen aja. Nah terus kalo buat catering
anak sekolah itu gaboleh jus karena di kantinnya udah ada yang jual jus. Jadinya biasa pake buah
potong aja bukan di jus. Ya kadang melon, manggis, nanas, semangka tergantung musim
buahnya juga. Buahnya juga beda-beda buat variasi
P : oke tann, buat buah sendiri itu berarti tiap pagi nyetok ya?
N : biasa tiap ke pasar tapi setiap 2-3 hari sekali baru beli, ga setiap hari ke pasar beli karena
tante harus ngurus di dapur jadi kalo tiap hari kan gasempet.
P : ohh iya tan, mereka gabisa atau gamau anterin ya tan?
N : kalo buat buah tante sih harus liat sendiri, harus tau, jadi bagus ngga nya itu tante harus pilih
dulu supaya bener bener fresh gitu.
P : iyaa, karena mereka kadang kan kalo jual anter kita kan gatau ya ada yang fresh ada yang
engga.
N : iyaa, yang tempat langganan tante beli buah itu dia bilang kalo buahnya emang lagi gabagus,
misalkan beli pepaya trus lagi kurang manis itu dia bilang, jadi dia kasih tau mending yang ini
aja atau yang lain.
P : baik yaa berarti orangnya tante
N : iya soalnya tante juga sempet bilang, kamu kasih buah yang bagus dong kalo gabagus terus
nanti tante gamau langganan di kamu begitu. Nah makanya jadi penjual bilang kalo emang lagi
gabagus. Karena tante juga gamau asal apalagi buat catering anak sekolah kan buat anak-anak
juga.
P : kalo bahan lainnya gimana tan? Biasanya beli dipasar juga atau gimana?
N : iya, kalo kepasar itu kalo ayam saya beli yang fresh jadi kalo beli pagi ya dipotongnya pagi
dan juga dianter pagi. Saya gamau kalo dianternya siang karena nanti bisa jadi udah
terkontaminasi laler. Jadi kalo dari supplier dagingnya di potong subuh maksimal jam 6 udah
harus sampe dirumah saya. Kalo sapi suami saya beli langsung ke bandar suppliernya, kalo cumi
udang tuh biasanya jam 3 pagi udah sampe dirumah saya. Ya prinsip saya pokoknya kalo ga
fresh dan barangnya gabagus saya gamau langganan. Dan kalo ngga fresh saya balikin barangnya
P : okee tan, jadi ambilnya subuh begitu ya? Berarti udah punya supplier tetap ya dan udah tau
kalo tante mau ambil kapan?
N : iyaa udah, jadi malem udah saya telfon dulu, saya beli lewat bandar banndar begitu jadi kalo
mereka tuh jam 5 pagi tokonya udah tutup. Jadi mulai bukanya jam 1-2 malem udah jualan nanti
jam 5 pagi biasanya udah abis.
P : ohh oke tan, jadi ini supplier ya beda sama yang jualan di pasar?
N : iya beda, beda ini langsung bandarnya atau kayak langsung ke distributornya gitu istilahnya.
P : kalo lewat bandar begitu ambilnya sekali pesen harus banyak ya tan atau gimana?
N : engga juga sih, tergantung kadang-kadang kalo misalkan sapi lagi banyak orderan ya bisa
sampe 5-6kg tapi kalo lagi gabanyak ya saya ambil 2 kg juga gamasalah
P : berarti prosesnya tetep harus diambil sendiri juga ya? Gabisa dianterin?
N : kalo kayak udang dan ikan begitu gabisa, tapi kalo ayam bisa dianter. Kalo sayuran bisa
dianter juga.
N : biasa tahu tempe saya juga ambil dibandar langsung juga, karena kan kalo ambilnya dibandar
harganya bisa lebih murah juga dibandingkan di supermarket atau di pasar.
P : sorry tan, berarti tante itu jam tidurnya suka kebalik gitu ya tan, malem bangun siang malah
tidur? Boleh tolong diceritain proses dari awal bangun tidur sampai selesainya?
N : saya bangun jam 12 malem, kita langsung proses racik bumbu dan potong-potong, nah
kemudian sekitar jam 4 kita baru mulai masak, nah kalo udah mulai masak itu kita sekaligus jadi
kompor itu nyala semua, kompor itu jumlahnya ada 8 tungku, 1 orang biasa pegang 1-2 tungku
begitu, kemudian sekitar jam 5.30 udah mulai packing makanannya, setelah selesai packing jam
7-7.30 itu saya sudah berangkat ke sekolah untuk anter makananya. Kalo suami saya udah
berangkat dari jam 5.30 pagi jadi packing itu buat anter batch suami saya dulu yang biasa ke
kosan dan kantor karena mereka itu butuhnya pagi. Jadi sampe kosan dan kantor itu jam 6.
Kemudian saya abis nganter makanan dari sekolah itu jam 9.30 pagi, saya mengatur dulu
karyawan untuk racikracik bumbunya dulu, untuk membuat bumbu intinya, saya taker takerin
dulu abis itu mereka nanti buat bumbunya jadi mudah buat nanti dimasak. Nah kemudian, abis
selesai manage itu saya istirahat sampe sekitar jam 2an, jam 2an saya bangun lanjut manage buat
anak kos yang untuk menu sore. Abis itu baru nanya feedback tentang makanannya biasa lewat
chat di hp. Jadi jam tidurnya kebalik, biasa kalo anakanak pas sekolah itu saya jam 6/7 sore udah
tidur karena jam 12 harus bangun
P : okee tante, kalau untuk packaging sendiri tante itu pake apa ya?
N : pake box seperti tupperware gitu kalau catering biasanya, tapi ada juga kalo yang rumahan
begitu ada yang minta pake sterofom aja atau yang kayak bento gitu gapapa karena biasanya
mereka pindahin ke piring. Tapi sterofom juga biasanya diwadahin plastik itupun juga pake
plastik masak jadi aman makananya galangsung nyentuh sterofom. Kalo kantor ada yang
menggunakan box bisa juga sterofom
P : tante, saya mau nanya lagi kan kalau sekarang udah gaada anak-anak sekolah offline, nha
kalo buat sekarang catering lebih jual ke siapaa?
N : ke rumahan
P : ohh oke tan, jadi tante baru jual ke rumahan barubaru ini atau udah dari dulu?
N : udah dari dulu, catering tuh anak sekolahan, rapat, kantor, rumahan, ulang tahun buat bikin
tumpengan juga bisa
P : oh oke tan, tapi buat jumlahnya mayoritas lebih ke yang catering sekolah ya tan?
N : iyaa bener, lebih banyak ke sekolah. Tapi kadang ada dari panti jompo atau ngasih ke polri
karena naik jabatan itu minta dibuatin tumpeng besar buat acaranya itu kita bisa juga buat
tumpeng gitu.
P : jadi kalau begitu intinya bisnis catering ini harus punya banyak kenalan ya tan?
N : iyaa, jadi puji Tuhannya yang kenal sama saya itu dia bisa kenalin ke orang lain juga buat
pake catering saya. Buat saya modalnya yang penting itu hubungan baik sih, soalnya kalo kita
hubungan baik orang lain kan juga bakal respect sama kita
P: tapi kalo menurut tante, selain modal koneksi itu perlu modal apalagi, misalkan anak muda
mau mulai bisnis makanan juga itu butuh apaja?
N : yaa, modal utamanya sih dia harus bisa masak dulu ya, karena kalau udah bisa masak dan
enak ya jualannya bisa lewat temen-temen juga, awalnya tante juga gaada mau bisnis catering,
cuman awalnya anak saya yang pertama ada jam tambahan gitu disekolah trus saya bawain
makanan buat makan siang sama adik-adiknya karena nungguin. Trus darisitu temennya pada liat
trus jadi pada mau dan nitip ehh ternyata rasanya enak trus jadi muali rame yang mau beli.
P : Halo Tante, sorry tadi terputus. Tadi sampai teman-teman pada nitip jadinya.
N : Hmm, jadi temen-temen pada nitip bekal, dari anak SD, terus ada yang salah satu temen
Tante kerja kantor, yang temen kantornya punya anak SMP. Jadi yang SMP kelas 3 juga
automatis pulangnya agak sorean juga jadi bilangin sama Maya buat nitip sama anak SMP nya
satu ya. Akhirnya kemana-mana lagi dari 1 orang itu, temen-temen lain juga pada ikut. Ada yang
anak nya di SMA juga ikut. Ada yang kakanya sekolah di Santa Maria dan adiknya di SPB (
Sekolah Pelita Bangsa ) ikut juga. Ada yang anak kos misalnya, satu kos sama sekolah Al Azhar
juga liat dan suka makanan nya. Jadi ada orang yang anterin ke Al Azhar. Sebenernya dari situ
sih mulai kemana-mana nya. Gara-gara ada yang adik dan kakaknya beda sekolah.
P : Udah langganan ya dan cocok ya Tan ?
N : Iya, Puji Tuhan ya begitu.
P : Jadi tadi modalnya minimal bisa masak ya Tan ? dan harus banyak temen juga ya
N : Iya, jadi sesekali mesti sabar ngadepin anak-anak ya, karena anak-anak typical nya banyak,
mood nya juga kadang-kadang ga stabil. Jadi kita harus ngeladenin moodnya kalau lagi ngambek
atau gimana. Apalagi kalau ngadepin anak-anak SD agak susah ya, makan juga masih susah
masih baru belajar makan. Beda sama anak SMP SMA yang komunikasinya udah lebih enak
dibandingin anak SD kan susah.
P : Kalau waktu baru mulai sama sekarang Tan, mungkin dari dapur gitu ya. Soalnya kan mau
katering butuh tempat juga ya. Itu ada nambah tempat atau nambah fasilitas mungkin ?
N : Kalo fasilitas kan kayak alat masak ya. Kalau alat masak kan pasti nambah dari yang dulu
cuma kecil jadi akhirnya punya dandang yang besar. Sebenernya Tante gapake rice cooker kalau
masak nasi. Pakai nya dandang, jadi kalau pake dandang itu nasi bisa tahan 24 jam. Lama terus
ga cepet bau karena mungkin air dari beras netes ke bawah. Kalau rice cooker kan berputar disitu
kan, jadi mungkin nasi jadi lebih pulen dan lebih empuk lebih awet lah. Kalau dari peralatan
masak pasti nambah. Tapi kalo dapur emang dari awal dapur nya udah besar. Jadi dapurnya Tante
dari pertama udah 3 x 10 meter.
P : Ohh gede ya ?
N : Iya udah besar, jadi gaada penambahan dapur. Cuma ada penambahan itu tempat cuci.
Tempat cuci nya dulu kan agak kecil, begitu katering nya banyak kita otomatis kan harus banyak
perabotan yang besar-besar juga jadi kita bikin tambahan tempat cuci.
P : Tambahan tempat cuci itu kayak nambah wastafel gitu ya Tan ?
N : Engga, jadi kita bikin tempat cucinya dibawah, bukan di wastafel. Kalo wastafel kan gabisa
kita suruh naroh dandang atau wajan besar-besar di wastafel. Jadi otomatis kan kita di lantai, ya
begitu.
P : Renov sedikit ya dapurnya Tan ?
N : Iya, nanti tempat cuci nya Tante fotoin besok ya
P : Oiya tante, tadi aku lupa nanya. Jadi tuh tante punya berapa karyawan ya sekarang ?
N : Kalo sekarang selama pandemi udah 1 tahun, Tante ga pake karyawan. Kalo dulu itu ada 6.
Yang nginep dirumah ada 4 dan yang 2 nya karena rumahnya deket jadi dateng pagi pulang sore.
Kalau yang 4 orang kan mereka masih gadis dan agak jauh rumahnya, jadi mereka harus nginep.
Karena untuk packing-packing harus bantuin Tante dari jam 2 pagi kan. Kalau mereka startnya
jam 2 pagi, kalau Tante sama Om jam 12 udah bangun karena tante harus siapin bumbu dulu dan
kalau udah beres mereka baru siap-siap bangun untuk masak-masak.
P : Kalau yang selama COVID ini Tan, makanan nya tetap dikirim ya. Cuma kalau ada
perubahan ga di packaging ? Mungkin ada yang pake cable ties ya sekarang.
N : Oh engga, Tante gapake cable ties karena kita pengiriman nya sendiri. Kita ga pake gojek
atau gitu nggak. Jadi kita kirim makanan sendiri, om yang ngirim. Jadi otomatis keselamatan
barang sampai ke konsumen itu pasti safety. Terus kalau pake Gojek atau apa kan terlalu
beresiko jadi Tante ngirim sendiri semua
P : Jadi pasti aman ya semua ?
N : Iya jadi pasti aman sampai ke tangan konsumen.
P : Kalau menurut Tante sendiri, industri makanan itu khususnya katering ya untuk kedepan nya
gimana sih Tan ?
N : Ya kalau sampe sekarang untuk industri makanan, orang pasti makan sih. Kan beda ya kalau
makanan orang pasti makan, dan selera orang kan beda-beda. Jadi semakin banyak yang usaha
makin banyak variasi. Jadi kita juga belajar, dan masih liat-liat dari orang lain. Contohnya kayak
packaging, ada yang bagus tapi mahal dan harus nambah biaya. Kalau dipikir-pikir ngapain ya
harus nambah biaya packaging, mending nambahin menu masakan nya. Yang penting kan
masakan nya bukan packing nya. Packing yang penting aman kan selesai, ada yang berpikir
kesana. Ada juga yang lebih suka packaging bagus jadi lebih enak, ya balik lagi ke selera
masing-masing. Kan konsumen nya juga masing-masing. Kadang anak-anak Tante kebetulan
mereka kan dirumah juga, jadi mereka suka kasih rekomendasi makanan menu baru dan
lihat-lihat di Google juga. Yang tadinya Tante orangnya tradisional beda dengan anak-anak yang
kekinian. Jadi mereka ya suka kasih ide-ide buat variasi menu.
P : Tapi kedepannya pasti resep-resep nya berubah ya Tan, yang dulu belum terkenal jadi
terkenal.
N : Iya ya waktu jaman dulu dan sekarang pasti menu nya bertambah ya. Temen nya anak Tante
juga suka kangen sama makanan Tante dan minta dikirimin dong. Mereka udah pindah ke
Jakarta, tapi katering di Jakarta. Kata mama nya, anak nya ga betah katering di Jakarta baru
seminggu udah berhenti, tapi sama Tante katering 6 tahun ga bosen-bosen.
P : Cuma kalau banyak menu gitu Tan, pastiin semua nya bener gimana ya Tan? Pastiin masih
fresh atau karyawan pada buatnya bener itu gimana ya?
N : Quality Control ya ? Kalau misalnya control makanan atau control bahan, itu Tante pegang
sendiri. Karena kalo bahan kan start awal nya ya, jadi kalau bahan nya sudah baik dikasih bumbu
sedikit pasti enak. Tapi kalau bahan nya gak bagus, mau dikasih bumbu sebanyak apapun juga
pasti gak bakal enak. Kebetulan Tante kerjaan nya fokus disini, jadi kalau bisa di control bahan,
ya Tante pegang sendiri. Makanya kenapa yang ke pasar Om, dan cuma ngambil barang. Jadi
masih dikerjain sendiri, dan karyawan jadi asisten untuk membantu packing dan aduk-aduk
nyuci. Nyuci juga kita kontrol, karena nyuci itu resikonya kalau teknik nya ga bersih takutnya
bau makanan nya. Kan kasihan juga kalau pas dibuka makanan nya bau. Jadi bener-bener cucian
di kontrol. Lap juga harus dicuci setiap hari. Kalo karyawan maunya cepet, jadi kalau mau
dipake Tante cek. Jangan sampai kotor, karena prinsipnya Tante sayang sama anak-anak. Jadi
semua harus baik dan bener. Gitu aja sih
P : Kalau masak, karyawan pada bantu masak juga gak Tan ?
N : Ada, ada juga dan mereka di kontrol pasti. Karena mereka masak, bumbu-bumbu nya udah di
racik. Jadi Tante bisa istirahat, finishing juga pagi Jadi misalnya ayam diungkep dulu, terus
tinggal tidur. Karena lama bisa 1 jam bikin bumbu inti.
P : sebelum dituang ke packing tante cobain dulu ya satu-satu?
N : iya baru boleh dipacking
P : pernah lupa di control?
N : pernah, jadi pasti ada yang kelewat, karena buru-buru. Kalo yang bener mah bener tapi ada
juga yang kecolongan
P : cuman jarang ya tan?
N : iya cuma kalo timingnya ga pas pasti ada aja
P : karyawan uda pada pulang ya?
N : iya udah setahun, jadi dibantu sama om sama anak tante. Yang laki bantu deliver. Kalo yang
perempuan bantu di dapur seperti nyuci. Tapi yang laki juga bisa masak
P : selama covid orderan ngaruh ga ke jumlah orderan?
N : pengaruh banyak. Kalo selama covid yang rutin sama yang sekarang, sekarang cuman tinggal
15 sampai 20 persen dibanding dulu kalo PO bisa nyampe hampir 50%. Tapi pengeluaran juga
berkurang karena karyawan keluar. Jadi bersyukur
P : kalo buka PO gitu lewat mana tan?
N : WA. Biasa tante japriin satu-satu temen2 tante
P : ga pake IG?
N : IG mereka responnya lama. Jadi lebih ke WA, tiba2 ada WA masuk nomer ga dikenal
ternyata kenalan teman jadi tambah pelanggan.
P : pas sebelum corona ga main PO?
N : oh ngga, ngerjain buat catering anak sekolah aja repot. PO kan sekarang musimnya selama
pandemi.
P : kalo PO sistemnya gimana?
N : dianter kerumah, dibuka sehari sebelumnya karena kalo seminggu kelamaan. Kalo anak
sekolah seminggu sekali
P : kalo sekarang seminggu buka berapa PO tan?
N : kalo sekarang seminggu 2x karena anak2 repot uda punya kerjaan sendiri
P : harga catering seporsi berapa?
N : kalo anak sekolah 15 ribu
P : belum dapet minum?
N : belum
P : kalo buat orang kantor rumahan berapa?
N : 20 karena lauknya lebih banyak
P : selama corona naik turunin harga ga?
N : oh naikin dari biasa 20 jadi 25 dan pada ga masalah karena bahan juga jadi lebih mahal dari
dulu, apalagi cabe
P : kalo gitu makanan pedas dikurangi dari menu ya?
N : benar sekali, harga cabe dari 20 jadi 120 sekarang jadi 80
P : kalo nanti uda ga ada korona, bakal panggil karyawan balik ga?
N : lebih cenderung ke ganti personil karena yang ini udah kerja di tempat lain ga enak hati juga
kalo narik lagi. Kecuali orangnya yang bilang kalo mau dia balik. Lebih ke kekeluargaan
P : tapi sejauh ini belum ada rencana ya
N : kemarin tante ketemu sama guru SMA, gimana bulan juli sekolah ga? Agak repot sebenernya
buat gurunya. Karena gantian sekolahnya ada yang online sama offline. Jadi gurunya dobel
kerjaannya. Repot jadinya kayanya juga uda nyaman online
P : ada rencana masuk tokopedia shopee?
N : Shopee ada ayam wijen.
P : frozen?
N : ngga, krispi tahan lama sampai setengah bulan
P : tante kalo online kayak Grabfood sama gofood belum ada rencana ya tan?
N : tadinya anak saya nyaranin ke sana, cuman kalo belom ada karyawan timingnya ga menentu,
jadi pas tantenya istirahat atau pas gimana keganggu jadi ga ada istirahat takutnya kecapean.
Takutnya prepare nya belum siap, takut ngecewain orang. Kecuali tantenya buka warung dan
nunggu di sana. Jadi tante ga ada masakan lebih gitu langsung sehari abis.