Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PERENCANAAN BISNIS

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

(Dosen Pengampu: Bapak Arief Andy Soebroto, ST., M.Kom.)

Mewujudkan DisArt Co Sebagai E-Commerce Berbasis Inclusive Economic Fashion


yang Berkelanjutan

Disusun oleh:

Brigitta Mery Rosarie Eufra Nilapaksi 225150207111016

Farhan Rahmansyah 225150207111017

Gratia Yudika Morado Silalahi 225150207111015

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA KELAS A

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MARET 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya
proposal perencanaan bisnis dengan judul, “Mewujudkan DisArt Co Sebagai E-
Commerce Berbasis Inclusive Economic Fashion yang Berkelanjutan” dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. 

Proposal perencanaan bisnis ini disusun sebagai pemenuhan tujuan pembelajaran


mata kuliah Kewirausahaan, yaitu memberikan pandangan holistik tentang bagaimana
sebuah bisnis baru dapat direncanakan dan dijalankan dengan sukses. Proposal
perencanaan bisnis ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Arief Andy Soebroto, ST., M.Kom. selaku dosen pengampu mata kuliah
Kewirausahaan.
2. Keluarga penulis yang telah memberi dukungan doa serta berbagai hal sehingga
dapat terselesaikannya proposal perencanaan bisnis ini.
3. Semua rekan yang bersedia membantu dalam menyelesaikan proposal perencanaan
bisnis ini.

Penulis menyadari bahwa proposal perencanaan bisnis ini masih banyak


kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan. Penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membagun, sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua. 

Malang, 10 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
1.1. Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 6
1.3 Tujuan 6
1.4 Manfaat 6
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 8
2.1 Identitas dan Keunikan Produk 8
2.1.1 Identitas 8
2.1.2 Analisis SWOT 10
2.2 Potensi dan Segmentasi Pasar 10
2.2.1 Potensi Pasar 10
2.2.2 Segmentasi Pasar 11
2.2.3 Media Promosi yang Akan Digunakan 11
2.3 Manajemen Bisnis 11
2.4 Jadwal Pembangunan Bisnis 12
BAB 3. ANGGARAN BIAYA 13
3.1 Pendanaan Awal 13
3.2 Proyeksi dan Skenario Penjualan 13
3.3 Rencana Penganggaran 14
3.4 BEP 17
3.5 Perkiraan arus kas - Most Likely 18
BAB 4. PENUTUP 20
4.1 Kesimpulan 20
4.2 Saran 20
DAFTAR PUSTAKA 22
LAMPIRAN 23
Lampiran 1. Logo Produk 23
Lampiran 2. Proses Pembuatan 23
Lampiran 3. Gambaran Produk 24
Lampiran 4. Biodata Tim Perencana 25

iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Kebutuhan sandang merupakan kebutuhan pokok yang sangat esensial dalam


kehidupan manusia, hal ini juga berlaku di Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari,
sandang berperan penting sebagai pelindung tubuh dari suhu lingkungan yang berubah-
ubah serta sebagai sarana ekspresi diri dan gaya hidup. Oleh karena itu, pemenuhan
kebutuhan sandang menjadi sangat penting terutama dalam konteks pertumbuhan
penduduk yang terus meningkat di Indonesia. 

Pemenuhan kebutuhan sandang di Indonesia pastinya tidak akan terlepas dari


brand fashion lokal. Kehadiran brand fashion lokal ini memberikan alternatif bagi
konsumen untuk mendapatkan produk fashion yang berkualitas dan beragam dengan harga
yang lebih terjangkau. Selain itu, brand fashion lokal juga mampu memberikan dampak
positif bagi perekonomian Indonesia melalui peningkatan produksi sandang dan penciptaan
lapangan kerja di sektor industri fashion. Menurut Nurhayati dan Putri (2021), brand
fashion lokal memiliki potensi untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam
bidang fashion, sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan memiliki daya
saing di pasar. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Tjondronegoro
dan Soetanto (2016), yang menyatakan bahwa brand fashion lokal mampu memberikan
nilai tambah pada produk sandang yang dihasilkan, seperti desain yang unik, kualitas
bahan yang baik, dan identitas lokal yang kuat.

Merujuk pada beberapa hal di atas, dapat dikatakan bahwa dunia fashion
merupakan industri yang terus berkembang dan menjanjikan, tidak hanya dari segi
finansial tetapi juga dalam hal kreativitas dan inovasi. Namun, meskipun industri fashion
terus berkembang, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama dalam hal
inklusivitas ekonomi. Inklusivitas ekonomi dalam dunia fashion berarti adanya kesetaraan
akses dan kesempatan dalam industri ini, sehingga tidak hanya segelintir orang atau
perusahaan yang mendapatkan manfaatnya, tetapi juga masyarakat luas. Sayangnya,
realitas industri fashion saat ini masih belum mencapai inklusivitas ekonomi yang ideal.
Terdapat ketimpangan akses dan kesempatan dalam industri ini, baik dari segi produksi
maupun konsumsi, yang mengakibatkan tidak semua pihak mendapatkan manfaat yang
sama. Hal ini sangat disayangkan mengingat potensi besar yang dimiliki oleh industri
fashion untuk memberikan dampak positif bagi ekonomi dan masyarakat secara luas. 

4
Salah satu contoh nyata dari ketimpangan dalam industri fashion adalah tantangan
yang dihadapi oleh teman teman kita, para penyandang disabilitas dalam berkontribusi dan
menerima manfaatnya. Hal ini sangat berkontradiksi dengan Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas Pasal 5 ayat (1) yang menyatakan bahwa
"setiap penyandang disabilitas memiliki hak yang sama untuk hidup, memperoleh
perlindungan, manfaat, dan kesempatan yang sama dalam kehidupan bermasyarakat,
berpolitik, berbudaya, dan beragama". Menurut survei oleh Open Society Foundation pada
tahun 2017, hanya 1% dari model yang muncul dalam iklan fashion adalah penyandang
disabilitas. Padahal, banyak penyandang disabilitas yang memiliki bakat dan potensi di
bidang seni dan fashion. Bahkan, beberapa desainer fashion dan seniman ternama seperti
Andrea Bocchio dan Sinéad Burke juga merupakan penyandang disabilitas. 

Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan yang ada, kami sekelompok


menawarkan perencanaan bisnis brand fashion e-commerce yang berfokus pada inovasi
dan inklusivitas dengan nama DisArt Co. Nama "DisArt Co" ini sendiri adalah gabungan
dari dua kata yaitu "Dis" dan "Art". "Dis" merujuk pada "disabilitas" yang menjadi fokus
utama dari bisnis ini, sedangkan "Art" melambangkan seni dan kreativitas.  Sedangkan, Co
sendiri merepresentasikan kata company yang artinya sebuah perusahaan. Ide bisnis DisArt
Co. terlahir dari sebuah inisiatif untuk melibatkan para penyandang disabilitas yang
memiliki kemampuan dan bakat di bidang seni sebagai desainer produk. Filosofi DisArt
Co. adalah untuk memperlihatkan bahwa keindahan dan karya seni tidak terbatas pada
kemampuan fisik seseorang, tetapi dapat dilahirkan dari imajinasi, kreativitas, dan talenta
yang dimiliki oleh setiap individu. Dengan melibatkan para penyandang disabilitas sebagai
desainer produk, DisArt Co. memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkembang di
bidangnya dan mendapatkan pengakuan atas karya-karya mereka. Selain itu, DisArt.Co
juga memberikan dukungan dalam menciptakan produk yang dapat diakses dan digunakan
oleh semua orang, termasuk para penyandang disabilitas.

Secara keseluruhan, inovasi yang dibawa oleh DisArt Co. dalam bisnis e-commerce
ini adalah menciptakan sebuah brand fashion lokal yang inklusif, ramah lingkungan, dan
berfokus pada penyaluran bakat para penyandang disabilitas. Inovasi ini memberikan
kesempatan bagi para penyandang disabilitas untuk meraih pengakuan dan kesuksesan
dalam bidang seni, serta memberikan produk fashion yang dapat diakses dan digunakan
oleh semua orang.

5
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perencanaan bisnis brand fashion e-commerce DisArt Co. yang fokus pada
inklusivitas dan inovasi dapat membantu mengatasi tantangan inklusivitas ekonomi di
industri fashion?
2. Bagaimana DisArt Co. dapat melibatkan para penyandang disabilitas sebagai desainer
produk dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkembang di bidangnya?
3. Bagaimana DisArt Co. dapat mempromosikan fashion brand mereka dan mendorong
kesadaran tentang inklusivitas dalam industri fashion? 

1.3 Tujuan

1. Mengetahui perencanaan bisnis brand fashion e-commerce DisArt Co.yang fokus pada
inklusivitas dan inovasi dapat membantu mengatasi tantangan inklusivitas ekonomi di
industri fashion.
2. Mengetahui cara DisArt Co. dapat melibatkan para penyandang disabilitas sebagai
desainer produk dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkembang di
bidangnya.
3. Mengetahui cara DisArt Co. dapat mempromosikan fashion brand mereka serta
mendorong kesadaran tentang inklusivitas dalam industri fashion.

1.4 Manfaat

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, maka perencanaan bisnis ini diharapkan


dapat memberikan manfaat di bidang ekonomi, lingkungan, dan sosial. Adapun
perencanaan bisnis ini adalah sebagai berikut:  

1. Memberikan inovasi bagi industri fashion untuk dapat menerapkan inclusive economic
fashion.
2. Memberikan kesempatan bagi para penyandang disabilitas untuk berkembang di
bidang seni dan fashion serta mendapatkan pengakuan atas karya-karya mereka.
3. Membantu konsumen untuk mendapatkan pakaian yang berkualitas dengan harga
terjangkau.
4. Menciptakan produk yang dapat diakses dan digunakan oleh semua orang, termasuk
para penyandang disabilitas.

6
5. Meningkatkan rasa kepedulian antar sesama, menurunkan tingkat diskriminasi yang
masih terjadi terhadap para penyandang disabilitas, dan kesadaran akan mencintai
produk lokal.

1.5 Luaran yang Diharapkan

1. Laporan Kemajuan
Laporan kemajuan dilakukan untuk menyajikan informasi mengenai perkembangan dan
juga progres dari inovasi perencanaan bisnis yang sedang dibuat, meliputi kemajuan
pemasaran, keuangan, dan manajemen bisnis. 
2. Laporan Akhir
Laporan akhir dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan dari implementasi inovasi
perencanaan bisnis yang sedang dibuat.
3. Produk Bisnis
Laporan bisnis yang dimaksud adalah bisnis brand fashion e-commerce DisArt Co. DisArt
Co nantinya akan melibatkan para penyandang disabilitas sebagai desainer dalam proses
kreatifnya. Dalam konteks ini, DisArt Co mengadopsi konsep desain universal, yang
memperhatikan keberagaman dan inklusivitas dalam menciptakan produk fashion yang
dapat digunakan oleh semua orang, termasuk orang dengan disabilitas.
4. Akun Media Sosial
Akun media sosial dilibatkan untuk mempublikasikan konten-konten promosi,
pengumuman special edition, ataupun karya-karya desain dari para penyandang disabilitas
berupa foto maupun video. Akun media sosial yang digunakan berupa instagram, youtube,
dan tiktok.
5. Hak Cipta Karya Inovasi
Hak cipta karya inobasi diajukan untuk melindungi inovasi yang telah dibuat. 

7
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Identitas dan Keunikan Produk
2.1.1 Identitas

DisArt Co. merupakan sebuah e-commerce berbasis aplikasi dan sosial media yang
menyediakan brand fashion lokal yang diproduksi oleh para disabilitas pada market secara
luas. Tujuannya secara garis besarnya, yaitu untuk berfokus pada penyaluran bakat bagi
para penyandang disabilitas yang berkapasitas pada pengembangan ilmu dan bakat di
bidang seni rupa khususnya di seni lukis, tetapi masih kurang mendapat kesempatan untuk
mengeksplorasi karyanya. Pada proses produksinya sendiri para artis nantinya tidak akan
direkrut secara sistem employed / karyawan melainkan dengan metode freelance / self
employed. Sistem freelance yang dilakukan nantinya, yaitu dengan melakukan pengikatan
kontrak sementara sesuai dengan proyek lukisan yang dikerjakan oleh para artis nantinya.
Karya lukisan yang telah dibuat oleh artis nantinya akan dipamerkan terlebih dahulu pada
pameran lukisan yang diselenggarakan oleh DisArt Co sendiri. Lukisan yang dipamerkan
itulah yang akan menjadi desain dari pakaian DisArt Co nantinya. 

Transaksi pembelian pada ide bisnis ini dapat dilakukan melalui bank dan juga e-
wallet di mana pembagian keuntungan akan diberikan pada persenan royalti artis pada
setiap karyanya serta tabungan untuk melaksanakan proyek menarik dari DisArt Co seperti
perlombaan, akademik seni disabilitas, maupun sumbangan bagi korban bencana alam.
Selain itu, DisArt Co juga menawarkan berbagai fitur menarik sebagai berikut.

1) All About DisArt Co


All about DisArt Co merupakan fitur yang menjelaskan secara umum mengenai Dis Art
Co. Hal - hal seperti sejarah singkat, biodata perusahaan, dan juga visi misi dari DisArt Co
sendiri. Timeline proyek juga akan ditampilkan pada fitur ini agar konsumen dapat
mengetahui agenda penting yang akan dilakukan DisArt Co ke depannya.
2) Fakta Harian DisArt Co
Fakta Harian DisArtCo merupakan fitur di awal aplikasi yang akan menampilkan fakta -
fakta menarik seputar disabilitas di Indonesia maupun dunia. Tujuannya tidak lebih agar
para konsumen dapat semakin peduli dan mengetahui dan dapat menanggapi secara positif
terkait informasi-informasi mengenai disabilitas di luar sana.
3) Belanja

8
Belanja merupakan fitur yang menjadi tempat berbelanja. Di sini para pelanggan dapat
membeli pakaian atau hanya sekedar melihat-lihat. Pada fitur belanja juga akan
menampilkan beberapa hal lain seperti “Shocking Sale” yang akan menjadi tempat barang
diskon nantinya serta fitur kategori yaitu Popular, Man, Woman, dan Kids. Fitur review
juga akan tersedia pada kolom pembelian setiap barang 
4) Biodata 
Biodata merupakan fitur yang akan menjadi tempat mendaftarkan akun konsumen (Sign
Up dan Sign in / Log in) serta mengisi / mengedit biodata.
5) FAQ
FAQ merupakan fitur untuk melihat pertanyaan yang sering ditanyakan oleh konsumen
beserta jawabannya. Pertanyaannya nanti dapat berupa masalah teknis (Adanya proses
perbelanjaan yang terhambat karena ketidak tahuan fitur dsb), fakta menarik seputar
DisArt Co (seperti: keuntungan berbelanja dibanding e-commerce lain), dan fakta khusus
(seperti Syarat ketentuan serta kebijakan privasi)

9
2.1.2 Analisis SWOT

Gambar 2.1 Analisis SWOT

2.2 Potensi dan Segmentasi Pasar


2.2.1 Potensi Pasar

Bisnis baju atau yang biasa disebut clothing line merupakan hal yang sangat
penting di dunia fashion saat ini. Adanya desain yang beragam pada clothing line
menyebabkan adanya daya tarik dan daya beli yang tinggi di masyarakat, sehingga
permintaan terus bertambah setiap tahunnya. 

10
2.2.2 Segmentasi Pasar

Target pasar yang dituju adalah kalangan masyarakat terutama anak muda yang
memiliki daya tarik di dunia fashion dan desain. Selain itu, bisnis ini dapat diakses
melalui aplikasi ecommerce.

2.2.3 Media Promosi yang Akan Digunakan

1) Sosial Media
Mempromosikan produk melalui media sosial merupakan hal yang banyak dilakukan
saat ini. Sosial yang banyak dipakai antara lain tiktok, instagram, dan facebook.
2) Pameran
Mempromosikan produk dapat melalui pameran juga. Pameran merupakan sarana
promosi yang dapat memikat daya tarik masyarkat secara langsung. Pameran akan
dilakukan secara berkelompok
3) Manusia
Promosi produk data berupa sebuah pembicaraan dari satu orang ke orang lainnya.
Sehingga informasi tentang produk dapat tersalurkan dengan cepat

2.3 Manajemen Bisnis

Untuk melakukan proses promosi dan jual beli produk, bisnis clothing line ini
menggunakan platform sosial media dan e-commerce milik bisnis sendiri. Oleh sebab itu,
diperlukan beberapa orang yang bekerja dalam perusahaan tersebut dalam tujuan
memanajemen bisnis tersebut di antaranya:

1) Manager, sebagai orang yang bertanggung jawab untuk memimpin


keberlangsungan dan kegiatan bisnis clothing line.
2) Social Media Manager, sebagai orang yang bertanggung jawab untuk mengelola
promosi melalui sosial media.
3) Treasurer, sebagai orang yang bertanggung jawab atas keuangan baik pemasukan
maupun pengeluaran. dan juga menghitung risiko finansial dan membuat
pembukaan.
4) Manufacter, sebagai orang yang membuat dan mengahasilkan produknya. Dalam
bisnis ini manufacter memproduksi clothingline dan menyablon dengan design
yang dibuat artis/pelukis.

11
2.4 Jadwal Pembangunan Bisnis
Dalam menyusun rencana bisnis brand fashion e-commerce DisArt Co, dibutuhkan
waktu sekitar 4 (empat) bulan. Hal ini kami lakukan supaya mempermudah dalam
mengelola dan menjalankan usaha dengan mengetahui Langkah-langkah praktis dalam
menghadapi persaingam, membuat promosi dan sebagainya, sehingga usaha yang
dijalankan akan lebih efektif dan berjalan sesuai dengan tujuan awal perusahaan.

Bulan

No. Jenis Kegiatan 1 2 3 4

1 Survey Pasar

2 Menyusun Rencana Usaha

3 Survey dan Persiapan Mesin Peralatan

4 Memulai Kerja Sama Bersama dengan


Para Penyandang Disabilitas

5 Uji Coba Produk

6 Promosi

7 Produksi dan Pemasaran

8 Evaluasi

12
BAB 3. ANGGARAN BIAYA
3.1 Pendanaan Awal
Untuk memulai bisnis DisArt Co, pendanaan awal dapat diperoleh dari berbagai
sumber seperti pinjaman dari bank, modal dari investor, atau menggunakan dana pribadi
dari para founder DisArt Co. Selain itu, DisArt Co. dapat mencari dukungan dari
pemerintah dan organisasi yang bergerak di bidang inklusivitas untuk mendapatkan
dukungan pendanaan. Selanjutnya, dalam mengelola pendanaan awal, DisArt Co perlu
membuat perencanaan keuangan yang matang dan efisien, termasuk dalam memilih jenis
bahan dan peralatan yang digunakan dalam produksi, serta mempertimbangkan biaya
operasional lainnya seperti biaya gaji tenaga kerja, biaya pemasaran, dan lain sebagainya.
Dalam jangka panjang, DisArt Co dapat mempertimbangkan untuk membuka toko fisik
atau memperluas jaringan distribusi secara online untuk meningkatkan penjualan dan
mengembangkan bisnis yang lebih besar lagi.

Untuk memulai bisnis DisArt Co., pendanaan awal dapat diperoleh dari berbagai
sumber seperti pinjaman dari bank, modal dari investor, atau menggunakan dana pribadi
dari para pendiri bisnis. Selain itu, DisArt Co. dapat mencari dukungan dari pemerintah
dan organisasi yang bergerak di bidang inklusivitas untuk mendapatkan dana hibah atau
dukungan lainnya. Selanjutnya, dalam mengelola pendanaan awal, DisArt Co. perlu
membuat perecanaan keuangan yang matang dan efisien, termasuk dalam memilih jenis
bahan dan peralatan yang digunakan dalam produksi, serta mempertimbangkan biaya
operasional lainnya seperti gaji karyawan, biaya pemasaran, dan biaya distribusi produk.
Dalam jangka panjang, DisArt Co. dapat mempertimbangkan untuk membuka toko fisik
atau memperluas jaringan distribusi secara online untuk meningkatkan penjualan dan
mengembangkan bisnis yang lebih besar lagi.iaya yang dibutuhkan untuk pengeluaran
awal sekitar Rp38.500.000. Pendanaan awal bagi DisArt Co sendiri sebagai modal awal
yaitu melalui investor pribadi senilai Rp. 800.000.000

3.2 Proyeksi dan Skenario Penjualan


Dari scenario optimist, most-likely, dan pessimist maka kami menggunakan scenario
most-likely karena yang paling sesuai dengan kemampuan tim kami. Apabila terjadi

13
scenario pesimis pada saat penjualan, kami tetap akan mendapatkan balik modal dan
keuntungan. Hanya terjadi perbedaan waktu kembali modal saja.

Total pendapatan
Sekenario Jumlah Produk Harga Jual
selama 12 bulan

Low Level
7500 Rp 100.000
Item

Middle
7500 Rp 125.000 Rp 2.812.500.000
Optimist Level Item

High Level
7500 Rp 150.000
Item

Low Level
5000 Rp 100.000
Item

Middle
Most Likely 5000 Rp 125.000 Rp 1.875.000.000
Level Item

High Level
5000 Rp 150.000
Item

Low Level
2500 Rp 100.000
Item

Middle
Pessimist 2500 Rp 125.000 Rp 937.500.000
Level Item

High Level
2500 Rp 150.000
Item

3.3 Rencana Penganggaran


Tabel di bawah ini adalah rencana anggaran yang dikeluarkan untuk DisArt Co dalam
setahun

Deskripsi Kuantitas Unit Harga / Unit Total

14
COGS

1 COGS of Low Level 5000 pcs Rp 40.000 Rp 200.000.000

2 COGS of Middle 5000 pcs Rp 65.000 Rp 325.000.000


Level

3 COGS of High 5000 pcs Rp 90.000 Rp 450.000.000


Level

Total COGS Rp 975.000.000

Pengeluaran Pemasaran

1 Advertisement 12 Bulan Rp 100.000 Rp 1.200.000

2 Logo Designer 1 1 kali Rp 150.000 Rp 150.000

3 Market Research 2 2 kali Rp 250.000 Rp 500.000

4 Content Designer 12 Bulan Rp 250.000 Rp 3.000.000

5 Endorsement 12 Bulan Rp 500.000 Rp 6.000.000

Total pengeluaran marketing Rp 10.850.000

Pengeluaran aplikasi

1 Platform Hosting 12 Bulan Rp 90.264 Rp 1.083.168


Cloud

Total Pengeluaran Aplikasi Rp 1.083.168

Pengeluaran warehouse (gudang)

1 Sewa gudang 12 Bulan Rp 4.000.000 Rp 48.000.000

2 Air & Listrik 12 Bulan Rp 500.000 Rp 6.000.000

Total pengeluaran warehouse (gudang) Rp 54.000.000

Pengeluaran operasi

1 Pengeluaran Gaji 12 Bulan Rp 33.500.000 Rp 402.000.000

Total pengeluaran operasi Rp 402.000.000

Pengeluaran menarik (interest expense)

15
1 Pengeluaran 12 Bulan Rp 201.923 Rp 2.423.076
menarik

Total pengeluaran menarik Rp 2.423.076

Total Pengeluaran Rp 1.445.356.244

Tabel di bawah ini adalah rencana anggaran yang dikeluarkan untuk memproduksi
100 baju khususnya dalam kegiatan pameran seni DisArt Co secara offline.

No Jenis Anggaran Jenis Barang Satuan Banyak Harga Total

1. Anggaran Dasar Kain meter 20 Rp26.000 Rp520.000


Clothing line
Pewarna ons 10 Rp.20.000 Rp200.000
Batik/Pigmen

Kanvas meter 2 Rp17.000 Rp1.700.000

Mesin Jahit buah 1 Rp1.500.000 Rp1.500.000

Benang Jahit buah 10 Rp3.500 Rp35.000

Alat Sablon buah 1 Rp750.000 Rp750.000

Mesin Obras buah 1 800.000 Rp800.000

JUMLAH Rp5.505.000
TOTAL

2.  Anggaran Tripod Kanvas buah 5 Rp.300.000 Rp1.500.000


Penunjang
Kuas 1 Set buah 10 Rp50.000 Rp500.000
Lainya
Palet buah 5 Rp5.000 Rp25.000

Meteran buah 10 Rp5.000 Rp50.000

Pensil buah 50 Rp3.000 Rp150.000

16
Sewa Aplikasi buah 3 Rp500.000 Rp1.500.000
Design

JUMLAH Rp3.725.000
TOTAL

3. Jasa dan Proses Packing 100 buah Rp1.000 Rp100.000


Produksi
Tenaga Kerja 5 orang Rp500.000 Rp2.500.000

Artist/Pelukis 5 orang Rp500.000 Rp2.500.000

Listrik 1 bulan Rp100.000 Rp100.000

Air 1 bulan Rp100.000 Rp100.000

Promosi 1 - Rp1.000.000 Rp1.000.000

JUMLAH Rp6.300.000
TOTAL

TOTAL Rp15.530.000
ANGGARAN

3.4 BEP
BEP (Break Even Point) atau titik impas adalah titik di mana total biaya sama
dengan total pendapatan atau keuntungan, di mana laba tidak dihasilkan dan kerugian pun
tidak terjadi. Dalam bisnis, menghitung BEP adalah penting untuk menentukan tingkat
penjualan yang diperlukan untuk mencapai titik impas dan memperoleh keuntungan.

BEP Per Bulan

● Variabel Tetap atau fixed cost: 38.000.000


● Variable cost: 9.230.000
● Kontribusi Margin: Harga Jual – Variable cost
● Tiap Jenis Item dikali 100
· Low level item : 100.000 X 100 =10.000.000

17
· Middle Level Item 125.000 X 100 =12.500.000
· High Level Item : 150.000 X 100 = 15.000.000
Total Harga Jual: 37.500.000

● Kontribusi Margin: 37.500.000-9.230.000=28.270.000


● BEP dalam unit: 38.000.000/28.270.000=1.344
● BEP dalam rupiah : 1.344 x 37.500.000=504.000.000.000

3.5 Perkiraan arus kas - Most Likely


Sumber arus kas (pemasukan)
1. Pendapatan 12 bulan dari baju (most likely
a. Low : 5000 x Rp.100.000 = Rp. 500.000.000
b. Middle : 5000 x 125.000 = Rp. 625.000.000
c. High : 5000 x 150.000 = Rp. 750.000.000
Total : Rp. 1.875.000.000
2. Pendapatan offline - 100 baju
a. Low : 100 x Rp.100.000 = Rp. 10.000.000
b. Middle : 100 x 125.000 = Rp. 12.500.000
c. High : 100 x 150.000 = Rp. 15.000.000
Total : Rp. 37.500.000
3. Pendanaan Investor : Rp. 800.000.000

Total Sumber arus kas (pemasukan) : Rp. 2.712.500.000

Pengeluaran
1. Penganggaran utama
a. Pemasaran : Rp 10.850.000
b. Aplikasi : Rp 1.083.168
c. Warehouse (gudang) : Rp 54.000.000
d. Interest (menarik) : Rp 2.423.076
Total : Rp 795.356.244
2. Penganggaran offline
a. Anggaran Dasar Clothing line : Rp5.505.000
b. Anggaran Penunjang Lainya : Rp3.725.000
c. Jasa dan Proses Produksi : Rp6.300.000

18
Total : Rp15.530.000

Total Pengeluaran : Rp 810.886.244

Arus kas bersih : Rp. 1.901.613.756

19
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa target pasar untuk
bisnis ini cukup luas karena terdapat segmentasi antar konsumen yang akan menikmati
pakaian dari bisnis brand fashion e-commerce kami sehingga prospek ke depannya cukup
menjanjikan. Produk kami mengutamakan unsur inklusivitas ekonomi dalam dunia fashion
dengan melibatkan para penyandang disabilitas berbakat dalam prosesnya. Pada proses
produksinya sendiri para artis nantinya tidak akan direkrut secara sistem employed /
karyawan melainkan dengan metode freelance / self employed. Sistem freelance yang
dilakukan nantinya, yaitu dengan melakukan pengikatan kontrak sementara sesuai dengan
proyek lukisan yang dikerjakan oleh para artis nantinya. Sehingga, hal ini membedakan
produk yang sudah ada di pasaran dengan produk kami. Oleh karena itu, keterampilan dan
keahlian menjadi sangat penting dalam produksi kami.

Perencanaan pendirian usaha “DisArt Co” tentunya melihat berbagai analisis aspek,
diantaranya adalah:

1) Analisis Aspek Pasar


2) Analisis Aspek Teknis (Produksi)
3) Analisis Aspek Manajemen
4) Analisis Aspek Finansial

Adapun media promosi dibutuhkan dalam ekspansi pasar produk kami dengan
memperhatikan sosial media kami, pameran, dan manusia melalui pelayanan yang kami
beri. Dengan begitu, kami harapkan bisa memperoleh laba yang besar dalam prosesnya dan
bisa mewujudkan DisArt Co sebagai e-commerce berbasis inclusive economic fashion yang
berkelanjutan diiringi dengan keuletan dan kinerja yang baik.

4.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dari berbagai aspek di atas dapat diberikan
rekomendasi bahwa pengembangan usaha DisArt Co adalah layak untuk dijalankan.
Produk yang kami pasarkan ini bertujuan membantu para penyandang disabilitas berbakat
dalam bidang seni khususnya seni lukis dalam memenyalurkan bakatnya melalui
pembukaan lapangan pekerjaan yang kami lakukan. Kami berharap usaha ini juga dapat
menambah kesadaran bagi masyarakat untuk lebih mau peduli terhadap sesama,

20
menurunkan tingkat diskriminasi yang masih terjadi terhadap para penyandang disabilitas
dan semakin mencintai produk lokal.

21
DAFTAR PUSTAKA

Airikka, Sonja. 2014. The role of emotional branding in building brand personality from a
consumer perspective. Lappeenranta.

Arcles.bplans.com. How to Write a Business Plan [Updated for 2020]. Diakses pada 19
Oktober 2020, dari https://articles.bplans.com/how-to-write-a-business-plan/

Indonesiabaik.id. (2020). Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Indonesiabaik.id. Diperoleh


dari http://indonesiabaik.id/infografis/pertumbuhan-ekonomi-indonesia.

Ollins, Wally. 2008. The Brand Handbook. London: Thames & Hudson Ltd

Shan Hui NG, PUAR clara & KO Nicole. 2012. Oran Design Management Business Plan
Proposal. Singapore.

United Nations. (2018). “UN Partnership on Sustainable Fashion and the SDGs.” 10–13.
https://www.connect4climate.org/article/un-partnership-sustainable-fashion-and-
sdgs-new-york-2018

22
LAMPIRAN

Lampiran 1. Logo Produk

Lampiran 2. Proses Pembuatan

23
Lampiran 3. Gambaran Produk

24
Lampiran 4. Biodata Tim Perencana

a. Nama: Brigitta Mery Rosarie Eufra Nilapaksi


NIM: 225150207111016
Program Studi: Teknik Informatika
E-mail: brigittaeufra66@student.ub.ac.id
No. Handphone: 085871263547
b. Nama: Farhan Rahmansyah
NIM: 225150207111017
Program Studi: Teknik Informatika
E-mail: rahmansyahfr22@student.ub.ac.id
No. Handphone: 087790011110
c. Nama: Gratia Yudika Morado Silalahi
NIM: 225150207111015
Program Studi: Teknik Informatika
E-mail: gratiasilalahi_@student.ub.ac.id
No. Handphone: 082274791357

25

Anda mungkin juga menyukai