Disusun oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MARET 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya
proposal perencanaan bisnis dengan judul, “Mewujudkan DisArt Co Sebagai E-
Commerce Berbasis Inclusive Economic Fashion yang Berkelanjutan” dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
1. Bapak Arief Andy Soebroto, ST., M.Kom. selaku dosen pengampu mata kuliah
Kewirausahaan.
2. Keluarga penulis yang telah memberi dukungan doa serta berbagai hal sehingga
dapat terselesaikannya proposal perencanaan bisnis ini.
3. Semua rekan yang bersedia membantu dalam menyelesaikan proposal perencanaan
bisnis ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
1.1. Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 6
1.3 Tujuan 6
1.4 Manfaat 6
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 8
2.1 Identitas dan Keunikan Produk 8
2.1.1 Identitas 8
2.1.2 Analisis SWOT 10
2.2 Potensi dan Segmentasi Pasar 10
2.2.1 Potensi Pasar 10
2.2.2 Segmentasi Pasar 11
2.2.3 Media Promosi yang Akan Digunakan 11
2.3 Manajemen Bisnis 11
2.4 Jadwal Pembangunan Bisnis 12
BAB 3. ANGGARAN BIAYA 13
3.1 Pendanaan Awal 13
3.2 Proyeksi dan Skenario Penjualan 13
3.3 Rencana Penganggaran 14
3.4 BEP 17
3.5 Perkiraan arus kas - Most Likely 18
BAB 4. PENUTUP 20
4.1 Kesimpulan 20
4.2 Saran 20
DAFTAR PUSTAKA 22
LAMPIRAN 23
Lampiran 1. Logo Produk 23
Lampiran 2. Proses Pembuatan 23
Lampiran 3. Gambaran Produk 24
Lampiran 4. Biodata Tim Perencana 25
iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Merujuk pada beberapa hal di atas, dapat dikatakan bahwa dunia fashion
merupakan industri yang terus berkembang dan menjanjikan, tidak hanya dari segi
finansial tetapi juga dalam hal kreativitas dan inovasi. Namun, meskipun industri fashion
terus berkembang, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama dalam hal
inklusivitas ekonomi. Inklusivitas ekonomi dalam dunia fashion berarti adanya kesetaraan
akses dan kesempatan dalam industri ini, sehingga tidak hanya segelintir orang atau
perusahaan yang mendapatkan manfaatnya, tetapi juga masyarakat luas. Sayangnya,
realitas industri fashion saat ini masih belum mencapai inklusivitas ekonomi yang ideal.
Terdapat ketimpangan akses dan kesempatan dalam industri ini, baik dari segi produksi
maupun konsumsi, yang mengakibatkan tidak semua pihak mendapatkan manfaat yang
sama. Hal ini sangat disayangkan mengingat potensi besar yang dimiliki oleh industri
fashion untuk memberikan dampak positif bagi ekonomi dan masyarakat secara luas.
4
Salah satu contoh nyata dari ketimpangan dalam industri fashion adalah tantangan
yang dihadapi oleh teman teman kita, para penyandang disabilitas dalam berkontribusi dan
menerima manfaatnya. Hal ini sangat berkontradiksi dengan Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas Pasal 5 ayat (1) yang menyatakan bahwa
"setiap penyandang disabilitas memiliki hak yang sama untuk hidup, memperoleh
perlindungan, manfaat, dan kesempatan yang sama dalam kehidupan bermasyarakat,
berpolitik, berbudaya, dan beragama". Menurut survei oleh Open Society Foundation pada
tahun 2017, hanya 1% dari model yang muncul dalam iklan fashion adalah penyandang
disabilitas. Padahal, banyak penyandang disabilitas yang memiliki bakat dan potensi di
bidang seni dan fashion. Bahkan, beberapa desainer fashion dan seniman ternama seperti
Andrea Bocchio dan Sinéad Burke juga merupakan penyandang disabilitas.
Secara keseluruhan, inovasi yang dibawa oleh DisArt Co. dalam bisnis e-commerce
ini adalah menciptakan sebuah brand fashion lokal yang inklusif, ramah lingkungan, dan
berfokus pada penyaluran bakat para penyandang disabilitas. Inovasi ini memberikan
kesempatan bagi para penyandang disabilitas untuk meraih pengakuan dan kesuksesan
dalam bidang seni, serta memberikan produk fashion yang dapat diakses dan digunakan
oleh semua orang.
5
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perencanaan bisnis brand fashion e-commerce DisArt Co. yang fokus pada
inklusivitas dan inovasi dapat membantu mengatasi tantangan inklusivitas ekonomi di
industri fashion?
2. Bagaimana DisArt Co. dapat melibatkan para penyandang disabilitas sebagai desainer
produk dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkembang di bidangnya?
3. Bagaimana DisArt Co. dapat mempromosikan fashion brand mereka dan mendorong
kesadaran tentang inklusivitas dalam industri fashion?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui perencanaan bisnis brand fashion e-commerce DisArt Co.yang fokus pada
inklusivitas dan inovasi dapat membantu mengatasi tantangan inklusivitas ekonomi di
industri fashion.
2. Mengetahui cara DisArt Co. dapat melibatkan para penyandang disabilitas sebagai
desainer produk dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkembang di
bidangnya.
3. Mengetahui cara DisArt Co. dapat mempromosikan fashion brand mereka serta
mendorong kesadaran tentang inklusivitas dalam industri fashion.
1.4 Manfaat
1. Memberikan inovasi bagi industri fashion untuk dapat menerapkan inclusive economic
fashion.
2. Memberikan kesempatan bagi para penyandang disabilitas untuk berkembang di
bidang seni dan fashion serta mendapatkan pengakuan atas karya-karya mereka.
3. Membantu konsumen untuk mendapatkan pakaian yang berkualitas dengan harga
terjangkau.
4. Menciptakan produk yang dapat diakses dan digunakan oleh semua orang, termasuk
para penyandang disabilitas.
6
5. Meningkatkan rasa kepedulian antar sesama, menurunkan tingkat diskriminasi yang
masih terjadi terhadap para penyandang disabilitas, dan kesadaran akan mencintai
produk lokal.
1. Laporan Kemajuan
Laporan kemajuan dilakukan untuk menyajikan informasi mengenai perkembangan dan
juga progres dari inovasi perencanaan bisnis yang sedang dibuat, meliputi kemajuan
pemasaran, keuangan, dan manajemen bisnis.
2. Laporan Akhir
Laporan akhir dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan dari implementasi inovasi
perencanaan bisnis yang sedang dibuat.
3. Produk Bisnis
Laporan bisnis yang dimaksud adalah bisnis brand fashion e-commerce DisArt Co. DisArt
Co nantinya akan melibatkan para penyandang disabilitas sebagai desainer dalam proses
kreatifnya. Dalam konteks ini, DisArt Co mengadopsi konsep desain universal, yang
memperhatikan keberagaman dan inklusivitas dalam menciptakan produk fashion yang
dapat digunakan oleh semua orang, termasuk orang dengan disabilitas.
4. Akun Media Sosial
Akun media sosial dilibatkan untuk mempublikasikan konten-konten promosi,
pengumuman special edition, ataupun karya-karya desain dari para penyandang disabilitas
berupa foto maupun video. Akun media sosial yang digunakan berupa instagram, youtube,
dan tiktok.
5. Hak Cipta Karya Inovasi
Hak cipta karya inobasi diajukan untuk melindungi inovasi yang telah dibuat.
7
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Identitas dan Keunikan Produk
2.1.1 Identitas
DisArt Co. merupakan sebuah e-commerce berbasis aplikasi dan sosial media yang
menyediakan brand fashion lokal yang diproduksi oleh para disabilitas pada market secara
luas. Tujuannya secara garis besarnya, yaitu untuk berfokus pada penyaluran bakat bagi
para penyandang disabilitas yang berkapasitas pada pengembangan ilmu dan bakat di
bidang seni rupa khususnya di seni lukis, tetapi masih kurang mendapat kesempatan untuk
mengeksplorasi karyanya. Pada proses produksinya sendiri para artis nantinya tidak akan
direkrut secara sistem employed / karyawan melainkan dengan metode freelance / self
employed. Sistem freelance yang dilakukan nantinya, yaitu dengan melakukan pengikatan
kontrak sementara sesuai dengan proyek lukisan yang dikerjakan oleh para artis nantinya.
Karya lukisan yang telah dibuat oleh artis nantinya akan dipamerkan terlebih dahulu pada
pameran lukisan yang diselenggarakan oleh DisArt Co sendiri. Lukisan yang dipamerkan
itulah yang akan menjadi desain dari pakaian DisArt Co nantinya.
Transaksi pembelian pada ide bisnis ini dapat dilakukan melalui bank dan juga e-
wallet di mana pembagian keuntungan akan diberikan pada persenan royalti artis pada
setiap karyanya serta tabungan untuk melaksanakan proyek menarik dari DisArt Co seperti
perlombaan, akademik seni disabilitas, maupun sumbangan bagi korban bencana alam.
Selain itu, DisArt Co juga menawarkan berbagai fitur menarik sebagai berikut.
8
Belanja merupakan fitur yang menjadi tempat berbelanja. Di sini para pelanggan dapat
membeli pakaian atau hanya sekedar melihat-lihat. Pada fitur belanja juga akan
menampilkan beberapa hal lain seperti “Shocking Sale” yang akan menjadi tempat barang
diskon nantinya serta fitur kategori yaitu Popular, Man, Woman, dan Kids. Fitur review
juga akan tersedia pada kolom pembelian setiap barang
4) Biodata
Biodata merupakan fitur yang akan menjadi tempat mendaftarkan akun konsumen (Sign
Up dan Sign in / Log in) serta mengisi / mengedit biodata.
5) FAQ
FAQ merupakan fitur untuk melihat pertanyaan yang sering ditanyakan oleh konsumen
beserta jawabannya. Pertanyaannya nanti dapat berupa masalah teknis (Adanya proses
perbelanjaan yang terhambat karena ketidak tahuan fitur dsb), fakta menarik seputar
DisArt Co (seperti: keuntungan berbelanja dibanding e-commerce lain), dan fakta khusus
(seperti Syarat ketentuan serta kebijakan privasi)
9
2.1.2 Analisis SWOT
Bisnis baju atau yang biasa disebut clothing line merupakan hal yang sangat
penting di dunia fashion saat ini. Adanya desain yang beragam pada clothing line
menyebabkan adanya daya tarik dan daya beli yang tinggi di masyarakat, sehingga
permintaan terus bertambah setiap tahunnya.
10
2.2.2 Segmentasi Pasar
Target pasar yang dituju adalah kalangan masyarakat terutama anak muda yang
memiliki daya tarik di dunia fashion dan desain. Selain itu, bisnis ini dapat diakses
melalui aplikasi ecommerce.
1) Sosial Media
Mempromosikan produk melalui media sosial merupakan hal yang banyak dilakukan
saat ini. Sosial yang banyak dipakai antara lain tiktok, instagram, dan facebook.
2) Pameran
Mempromosikan produk dapat melalui pameran juga. Pameran merupakan sarana
promosi yang dapat memikat daya tarik masyarkat secara langsung. Pameran akan
dilakukan secara berkelompok
3) Manusia
Promosi produk data berupa sebuah pembicaraan dari satu orang ke orang lainnya.
Sehingga informasi tentang produk dapat tersalurkan dengan cepat
Untuk melakukan proses promosi dan jual beli produk, bisnis clothing line ini
menggunakan platform sosial media dan e-commerce milik bisnis sendiri. Oleh sebab itu,
diperlukan beberapa orang yang bekerja dalam perusahaan tersebut dalam tujuan
memanajemen bisnis tersebut di antaranya:
11
2.4 Jadwal Pembangunan Bisnis
Dalam menyusun rencana bisnis brand fashion e-commerce DisArt Co, dibutuhkan
waktu sekitar 4 (empat) bulan. Hal ini kami lakukan supaya mempermudah dalam
mengelola dan menjalankan usaha dengan mengetahui Langkah-langkah praktis dalam
menghadapi persaingam, membuat promosi dan sebagainya, sehingga usaha yang
dijalankan akan lebih efektif dan berjalan sesuai dengan tujuan awal perusahaan.
Bulan
1 Survey Pasar
6 Promosi
8 Evaluasi
12
BAB 3. ANGGARAN BIAYA
3.1 Pendanaan Awal
Untuk memulai bisnis DisArt Co, pendanaan awal dapat diperoleh dari berbagai
sumber seperti pinjaman dari bank, modal dari investor, atau menggunakan dana pribadi
dari para founder DisArt Co. Selain itu, DisArt Co. dapat mencari dukungan dari
pemerintah dan organisasi yang bergerak di bidang inklusivitas untuk mendapatkan
dukungan pendanaan. Selanjutnya, dalam mengelola pendanaan awal, DisArt Co perlu
membuat perencanaan keuangan yang matang dan efisien, termasuk dalam memilih jenis
bahan dan peralatan yang digunakan dalam produksi, serta mempertimbangkan biaya
operasional lainnya seperti biaya gaji tenaga kerja, biaya pemasaran, dan lain sebagainya.
Dalam jangka panjang, DisArt Co dapat mempertimbangkan untuk membuka toko fisik
atau memperluas jaringan distribusi secara online untuk meningkatkan penjualan dan
mengembangkan bisnis yang lebih besar lagi.
Untuk memulai bisnis DisArt Co., pendanaan awal dapat diperoleh dari berbagai
sumber seperti pinjaman dari bank, modal dari investor, atau menggunakan dana pribadi
dari para pendiri bisnis. Selain itu, DisArt Co. dapat mencari dukungan dari pemerintah
dan organisasi yang bergerak di bidang inklusivitas untuk mendapatkan dana hibah atau
dukungan lainnya. Selanjutnya, dalam mengelola pendanaan awal, DisArt Co. perlu
membuat perecanaan keuangan yang matang dan efisien, termasuk dalam memilih jenis
bahan dan peralatan yang digunakan dalam produksi, serta mempertimbangkan biaya
operasional lainnya seperti gaji karyawan, biaya pemasaran, dan biaya distribusi produk.
Dalam jangka panjang, DisArt Co. dapat mempertimbangkan untuk membuka toko fisik
atau memperluas jaringan distribusi secara online untuk meningkatkan penjualan dan
mengembangkan bisnis yang lebih besar lagi.iaya yang dibutuhkan untuk pengeluaran
awal sekitar Rp38.500.000. Pendanaan awal bagi DisArt Co sendiri sebagai modal awal
yaitu melalui investor pribadi senilai Rp. 800.000.000
13
scenario pesimis pada saat penjualan, kami tetap akan mendapatkan balik modal dan
keuntungan. Hanya terjadi perbedaan waktu kembali modal saja.
Total pendapatan
Sekenario Jumlah Produk Harga Jual
selama 12 bulan
Low Level
7500 Rp 100.000
Item
Middle
7500 Rp 125.000 Rp 2.812.500.000
Optimist Level Item
High Level
7500 Rp 150.000
Item
Low Level
5000 Rp 100.000
Item
Middle
Most Likely 5000 Rp 125.000 Rp 1.875.000.000
Level Item
High Level
5000 Rp 150.000
Item
Low Level
2500 Rp 100.000
Item
Middle
Pessimist 2500 Rp 125.000 Rp 937.500.000
Level Item
High Level
2500 Rp 150.000
Item
14
COGS
Pengeluaran Pemasaran
Pengeluaran aplikasi
Pengeluaran operasi
15
1 Pengeluaran 12 Bulan Rp 201.923 Rp 2.423.076
menarik
Tabel di bawah ini adalah rencana anggaran yang dikeluarkan untuk memproduksi
100 baju khususnya dalam kegiatan pameran seni DisArt Co secara offline.
JUMLAH Rp5.505.000
TOTAL
16
Sewa Aplikasi buah 3 Rp500.000 Rp1.500.000
Design
JUMLAH Rp3.725.000
TOTAL
JUMLAH Rp6.300.000
TOTAL
TOTAL Rp15.530.000
ANGGARAN
3.4 BEP
BEP (Break Even Point) atau titik impas adalah titik di mana total biaya sama
dengan total pendapatan atau keuntungan, di mana laba tidak dihasilkan dan kerugian pun
tidak terjadi. Dalam bisnis, menghitung BEP adalah penting untuk menentukan tingkat
penjualan yang diperlukan untuk mencapai titik impas dan memperoleh keuntungan.
17
· Middle Level Item 125.000 X 100 =12.500.000
· High Level Item : 150.000 X 100 = 15.000.000
Total Harga Jual: 37.500.000
Pengeluaran
1. Penganggaran utama
a. Pemasaran : Rp 10.850.000
b. Aplikasi : Rp 1.083.168
c. Warehouse (gudang) : Rp 54.000.000
d. Interest (menarik) : Rp 2.423.076
Total : Rp 795.356.244
2. Penganggaran offline
a. Anggaran Dasar Clothing line : Rp5.505.000
b. Anggaran Penunjang Lainya : Rp3.725.000
c. Jasa dan Proses Produksi : Rp6.300.000
18
Total : Rp15.530.000
19
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa target pasar untuk
bisnis ini cukup luas karena terdapat segmentasi antar konsumen yang akan menikmati
pakaian dari bisnis brand fashion e-commerce kami sehingga prospek ke depannya cukup
menjanjikan. Produk kami mengutamakan unsur inklusivitas ekonomi dalam dunia fashion
dengan melibatkan para penyandang disabilitas berbakat dalam prosesnya. Pada proses
produksinya sendiri para artis nantinya tidak akan direkrut secara sistem employed /
karyawan melainkan dengan metode freelance / self employed. Sistem freelance yang
dilakukan nantinya, yaitu dengan melakukan pengikatan kontrak sementara sesuai dengan
proyek lukisan yang dikerjakan oleh para artis nantinya. Sehingga, hal ini membedakan
produk yang sudah ada di pasaran dengan produk kami. Oleh karena itu, keterampilan dan
keahlian menjadi sangat penting dalam produksi kami.
Perencanaan pendirian usaha “DisArt Co” tentunya melihat berbagai analisis aspek,
diantaranya adalah:
Adapun media promosi dibutuhkan dalam ekspansi pasar produk kami dengan
memperhatikan sosial media kami, pameran, dan manusia melalui pelayanan yang kami
beri. Dengan begitu, kami harapkan bisa memperoleh laba yang besar dalam prosesnya dan
bisa mewujudkan DisArt Co sebagai e-commerce berbasis inclusive economic fashion yang
berkelanjutan diiringi dengan keuletan dan kinerja yang baik.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dari berbagai aspek di atas dapat diberikan
rekomendasi bahwa pengembangan usaha DisArt Co adalah layak untuk dijalankan.
Produk yang kami pasarkan ini bertujuan membantu para penyandang disabilitas berbakat
dalam bidang seni khususnya seni lukis dalam memenyalurkan bakatnya melalui
pembukaan lapangan pekerjaan yang kami lakukan. Kami berharap usaha ini juga dapat
menambah kesadaran bagi masyarakat untuk lebih mau peduli terhadap sesama,
20
menurunkan tingkat diskriminasi yang masih terjadi terhadap para penyandang disabilitas
dan semakin mencintai produk lokal.
21
DAFTAR PUSTAKA
Airikka, Sonja. 2014. The role of emotional branding in building brand personality from a
consumer perspective. Lappeenranta.
Arcles.bplans.com. How to Write a Business Plan [Updated for 2020]. Diakses pada 19
Oktober 2020, dari https://articles.bplans.com/how-to-write-a-business-plan/
Ollins, Wally. 2008. The Brand Handbook. London: Thames & Hudson Ltd
Shan Hui NG, PUAR clara & KO Nicole. 2012. Oran Design Management Business Plan
Proposal. Singapore.
United Nations. (2018). “UN Partnership on Sustainable Fashion and the SDGs.” 10–13.
https://www.connect4climate.org/article/un-partnership-sustainable-fashion-and-
sdgs-new-york-2018
22
LAMPIRAN
23
Lampiran 3. Gambaran Produk
24
Lampiran 4. Biodata Tim Perencana
25