Anda di halaman 1dari 6

Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran

By Ayu, 25 July 2018

ÿÿ

Di dalam setiap kegiatan jual beli baik dalam bentuk skala kecil seperti transaksi jual beli di pasar hingga
dalam bentuk skala besar seperti transaksi ekspor impor antara
negara satu dengan negara lainnya, pasti terdapat yang
namanya permintaan dan penawaran. Permintaan dan
penawaran merupakan konsep ekonomi yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Permintaan dan penawaran yang
ada haruslah mencapai titik keseimbangan antara kedua belah
pihak yaitu antara pihak penjual dan pembeli.

Pengertian dari permintaan (demand) itu sendiri adalah keinginan konsumen untuk meminta atau
membeli barang atau jasa dengan tingkat harga dan waktu
tertentu sesuai dengan kesepakatan bersama dengan pihak
penjual yang disertai dengan kemampuan konsumen untuk
membeli barang atau jasa tersebut. Banyaknya barang yang
ingin dibeli oleh konsumen didasarkan pada harga barang yang
dijual, selera konsumen, pendapatan atau kemampuan
konsumen untuk membeli barang.

Sedangkan pengertian dari penawaran (supply) itu sendiri merupakan keinginan seorang produsen atau
penjual dalam menawarkan dan menjual barang atau jasanya
berdasarkan kuantitas dan kualitas barangnya kepada para
konsumen dengan tingkat harga dan waktu tertentu yang telah
ditentukan antara kedua belah pihak.

Dalam sebuah permintaan dan penawaran terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi
timbulnya permintaan dan penawaran tersebut. Berikut akan
dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran dalam kegiatan transaksi jual beli.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan akan barang dan jasa dalam kegiatan jual beli
adalah sebagai berikut:

1. Harga barang yang ditawarkan atau dijual

Faktor pertama yang mempengaruhi permintaan adalah harga suatu barang atau jasa yang ditawarkan
oleh produsen kepada konsumen. Tentunya, konsumen akan
lebih memilih untuk membeli barang-barang dengan harga
yang relatif lebih murah. Dengan demikian, konsumen dapat
memperoleh untung yang lebih besar saat barang tersebut
dijual kembali. Jika harga barang relatif lebih mahal di pasaran
atau harga barang mengalami inflasi/kenaikan, maka
permintaan konsumen akan turun. Jika harga barang sedang
turun, maka permintaan konsumen pun akan naik.

2. Jumlah pendapatan konsumen

Ketika jumlah pendapatan yang didapatkan konsumen cenderung banyak maka permintaan konsumen
akan pembelian barang kepada produsen menjadi meningkat.
Namun, jika jumlah pendapatan yang diperoleh oleh konsumen
berkurang maka permintaan konsumen akan pembelian
barang dagang akan mengalami penyusutan.

3. Keinginan berdasarkan selera konsumen

Para produsen yang ingin menjual atau menawarkan barang dagangannya harus memperhatikan dengan
baik selera konsumen masa kini. Selera konsumen yang
berbeda-beda setiap waktu sangat berpengaruh terhadap
permintaan barang yang diterima oleh produsen. Produsen
yang menawarkan barang dagang sesuai dengan selera para
konsumen masa kini, akan mendapatkan permintaan
pembelian yang banyak. Sebaliknya, permintaan pembelian
akan menyusut atau bahkan tidak ada permintaan pembelian
sama sekali dari konsumen jika barang yang ditawarkan tidak
sesuai dengan selera konsumen masa kini atau dapat disebut
dengan old tren.

4. Jumlah penduduk dalam suatu negara

Banyaknya jumlah penduduk dalam suatu negara berpengaruh penting dalam permintaan akan barang
atau jasa dalam kegiatan ekonomi. Suatu negara yang memiliki
jumlah penduduk yang besar akan memiliki permintaan barang
atau jasa yang besar pula. Hal ini akan menyebabkan
meningkatnya permintaan akan kebutuhan oleh konsumen.
Begitu pula sebaliknya, negara yang memiliki jumlah penduduk
yang kecil atau sedikit maka permintaan konsumen akan
kebutuhan barang cenderung rendah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran dalam kegiatan jual beli adalah sebagai berikut:

* Biaya produksi barang

Jika biaya produksi barang yang dihasilkan suatu perusahaan lebih rendah dibanding harga di pasaran
maka perusahaan akan mendapat keuntungan. Keuntungan
dapat diperoleh dengan cara perusahaan menawarkan barang
dalam jumlah yang besar dengan biaya produksi relatif rendah.
Namun, jika biaya produksi barang yang dihasilkan suatu
perusahaan lebih tinggi dibanding harga-harga yang terdapat di
pasaran maka jumlah barang yang diproduksi dan yang akan
ditawarkan kepada konsumen relatif lebih kecil sehingga
menghambat keuntungan yang dapat diperoleh suatu
perusahaan.

* Persediaan barang pengganti

Di dalam memproduksi barang utama yang akan dijual kepada konsumen, ada baiknya bagi suatu
perusahaan untuk juga memproduksi barang lain yang dapat
dijadikan sebagai barang pengganti terhadap barang utama.
Hal yang perlu diperhatikan tentunya adalah kebutuhan dan
selera konsumen akan barang-barang masa kini. Ketersediaan
barang pengganti dapat membantu sebuah perusahaan dalam
menjual barang dagangannya.

Saat perusahaan lain memiliki produk yang sama dengan harga yang lebih murah dan kualitas yang lebih
baik, maka perusahaan dapat mengganti barang utama
tersebut dengan barang pengganti yang tentunya penawaran
terhadap barang utama akan mengalami penurunan dan
penawaran terhadap barang pengganti dapat mengalami
peningkatan.
* Tanggungan pajak atas barang yang diproduksi

Barang-barang yang diproduksi dan dijual oleh sebuah perusahaan selain terdapat biaya produksi juga
terdapat biaya tambahan seperti pajak. Pajak wajib dibayar
oleh perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan produksi.
Jika biaya pajak pada sebuah produk besar, maka harga produk
akan menjadi semakin mahal dan hal ini menyebabkan
berkurangnya permintaan dari para konsumen. Tetapi jika
biaya pajak sebuah produk kecil maka perusahaan dapat
memberikan penawaran tinggi dengan harga relatif lebih
rendah dibandingkan harga di pasaran kepada konsumen. Hal
tersebut akan membawa keuntungan bagi perusahaan itu
sendiri.

Demikian penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran dalam
kegiatan jual beli. Semoga penjelasan di atas bermanfaat bagi
Anda.

Syarat Penyerahan Barang pada Perusahaan Barang: FOB Shipping Point dan FOB Destination

By Ryan, 23 Mei 2018

ÿÿ

Dalam transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan antara satu perusahaan dengan perusahaan
lain terdapat syarat-syarat yang telah disepakati bersama
antara kedua perusahaan baik sebagai pihak penjual maupun
pihak pembeli. Syarat-syarat tersebut dapat berupa syarat
pembayaran barang dagang maupun syarat penyerahan
barang atau pengiriman barang dagang. Pada pembahasan kali
ini, akan dibahas mengenai syarat penyerahan barang atau
yang disebut juga syarat pengiriman barang.

Syarat penyerahan barang dagang dapat diartikan sebagai sebuah kesepakatan yang dibuat bersama
antara penjual dan pembeli tentang tempat penyerahan atau
pengiriman barang dagang yang diperjualbelikan dan juga
kesepakatan bersama mengenai penyerahan tanggung jawab
terhadap barang dagang dari penjual ke pembeli.

Secara umum, syarat penyerahan barang menjelaskan tentang satu pihak (antara pihak pembeli atau
pihak penjual) yang akan bertanggung jawab dalam
menanggung beban angkut pembelian suatu barang dagang
dan risiko terhadap barang dagang yang akan diangkut dalam
perjalanan dari gudang pihak penjual ke gudang pihak pembeli
yang tentunya telah disepakati bersama oleh kedua belah
pihak.

Syarat penyerahan barang secara umum dibagi menjadi 2 yaitu:

1. FOB (Free on Board) Shipping Point

FOB Shipping Point merupakan syarat penyerahan barang dimana biaya angkut barang atau yang biasa
disebut ongkos kirim serta tanggung jawab atas segala risiko
terhadap barang dagang dalam perjalanan dari gudang penjual
menuju ke gudang pembeli merupakan tanggung jawab
pembeli. Barang yang sudah beralih kepada pembeli meskipun
barang tersebut masih dalam perjalanan ke gudang pembeli,
sudah tidak ada kaitannya lagi dengan penjual baik dari segi
biaya maupun risiko akan barang yang dipesan.

Saat barang dagang yang dipesan oleh pembeli sudah keluar dari gudang penjual maka baik dari pihak
penjual maupun pembeli dapat langsung melakukan
pencatatan atau penjurnalan persediaan barang dagang dalam
proses transaksi jual beli antara kedua belah pihak meskipun
barang yang dikirim belum sampai ke gudang pembeli
sekalipun.

2. FOB (Free on Board) Destination

FOB Destination merupakan syarat penyerahan barang dimana biaya angkut barang atau disebut juga
ongkos kirim dan tanggung jawab atas segala risiko terhadap
barang dagang dalam perjalanan dari gudang penjual menuju
ke gudang pembeli merupakan tanggung jawab penjual.
Barang dagang dikatakan menjadi hak milik pembeli apabila
barang tersebut sudah sampai dan diterima di gudang pihak
pembeli.

Proses pencatatan atau penjurnalan persediaan barang terhadap pembelian barang dapat dicatat ketika
barang dagang tersebut sudah sampai kepada pihak pembeli.
Dalam syarat penyerahan barang FOB Destination, besarnya
biaya angkut pembelian barang tidak dapat diketahui oleh
pihak pembeli. Hal ini dikarenakan biaya angkut barang sudah
termasuk dalam harga barang yang dibeli oleh pihak pembeli
sehingga dalam pembukuan pada pihak pembeli tidak
dicantumkan biaya angkut barang melainkan hanya ada
pencatatan harga beli barang dagang tersebut.

Berikut pembahasan mengenai syarat penyerahan barang yang berupa FOB Shipping Point dan FOB
Destination. Semoga penjelasan di atas bermanfaat bagi Anda
dalam memahami lebih dalam mengenai seluk beluk akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai