PENELITIAN PENELITIAN
PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Disusun untuk memenuhi tugas
Oleh :
Kelas RH
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Penelitian Penelitian Pada
Pembelajaran Matematika dengan tepat waktu.
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kajian Pembelajaran Matematika dengan dosen Ibu Leny Hartati, M.Pd. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pembelajaran matematika bagi para pembaca
dan juga bagi penyusun.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Leny Hartati, M.Pd. selaku dosen mata kuliah
Kajian Pembelajaran Matematika yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
wawasan dengan bidang studi yang saya pelajari.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, saya akan sangat menghargai kritikan dan saran untuk membangun makalah ini lebih
baik lagi. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB 1..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................................4
1.4 Manfaat.............................................................................................................................4
BAB 2..............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
2.1 Pengertian Kurikulum.......................................................................................................5
2.2 Permasalahan Kurikulum..................................................................................................5
2.3 Masalah Pengajaran Matematika......................................................................................5
2.4 Masalah Pembelajaran Matematika..................................................................................7
2.5 Masalah Pembelajaran Matematika Berbasis Kurikulum 2013........................................9
2.6 Masalah Pembelajaran Matematika Masa Sekarang (Tahun 2021)................................11
BAB 3............................................................................................................................................13
PENUTUP.....................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................13
3.2 Saran................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui masalah-masalah kurikulum di Indonesia
2. Mengetahui masalah-masalah pengajaran Matematika
3. Mengetahui masalah-masalah pembelajaran Matematika
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil yaitu membantu pembaca dalam memahami masalah-masalah
yang berkaitan dengan kurikulum dan pengajaran pembelajaran Matematika.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
5
pendidikan dapat dikatakan berhasil atau tinggi mutunya apabila pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang dimiliki oleh para guru berguna bagi perkembangan pendidikan selanjutnya.
Salah satu jenjang pendidikan yang menjadi landasan utama untuk mencapai tujuan
pembangunan bangsa adalah jenjang pendidikan dasar atau Sekolah Dasar. Matematika
merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan dari Sekolah Dasar sampai perguruan tinggi.
Matematika juga mempunyai ciri-ciri tersendiri dibandingkan pelajaran lain. Menurut Hadi
(2005) “Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai sangat memegang
peranan penting karena matematika dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam berfikir
secara logis, rasional, kritis, cermat, efektif dan efisien”. Oleh karena itu, pengetahuan
matematika harus dikuasai sedini mungkin oleh para siswa.
Suatu proses belajar yang aktif ditandai dengan adanya keterlibatan siswa secara
komprehensif baik fisik, mental maupun emosional. Pembelajaran matematika memerlukan
kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar sehingga keterlibatan siswa dapat
optimal, yang akhirnya berdampak pada perolehan hasil belajar. Pengelolaan ini dapat dilakukan
dengan melakukan variasi metode mengajar, disesuaikan dengan sub pokok bahasan yang sedang
diberikan. Kebanyakan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru adalah pembelajaran
konvensional (tradisional) yaitu menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian
tugas.
Salah satu keluhan para guru di SD akhir-akhir ini adalah tentang kesulitan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal matematika yang bersifat tidak rutin, contoh soal cerita yang bersifat
realistik. Kesulitan yang dialami siswa ini, tentu disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Hadi
(2005), beberapa faktor tersebut adalah :
Siswa hanya terbiasa belajar dengan cara menghafal, cara ini tidak melatih kemampuan
berpikir dan kemampuan pemecahan masalah, dan cara ini merupakan akibat dari penerapan
pembelajaran konvensional dimana guru mengajarkan matematika dengan menerapkan konsep
dan operasi matematika, memberi contoh mengerjakan soal yang sudah diterangkan guru. Model
pembelajaran seperti ini menekankan pada menghafal konsep dan prosedur matematika guru
menyelesaikan soal. Pemberdayaan guru jauh lebih penting daripada pemberdayaan siswa itu
sendiri, karena kualitas siswa itu tergantung pada kualitas seorang guru juga. Guru harus selalu
meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan secara terus-menerus. Guru harus selalu
mengadakan pembaharuan sesuai dengan tuntutan tugasnya.
6
Masalah-masalah yang dihadapi guru antara lain :
7
demikian masalah pembelajaran dapat bersumber dari peserta didik, pendidik, kurikulum, materi
ajar/matematika, sarana dan prasarana, strategi/model pembelajaran, dan dukungan orang
tua/masyarakat.
Pertama, masalah yang berkaitan dengan peserta didik meliputi kemampuan awal yang
belum dikuasai, motivasi dan minat dalam belajar yang rendah, variasi kemampuan maupun
perbedaan-perbedaan karakteristik peserta didik seperti kemampuan, gaya kognitif, atau gender,
keyakinan terhadap belajar, matematika, atau pendidik, pengalaman dan lingkungan yang
berbeda.
Kedua, masalah yang terkait dengan pendidik seperti banyak pendidik yang bukan
berlatarbelakang pendidikan. Banyak sarjana-sarjana non pendidikan menjadi pendidik dan
kebetulan pengalaman maupun bakat yang dimiliki bukan sebagai pendidik, sehingga mereka
mengajar seperti pengalamannya ketika menjadi peserta didik melihat bagaimana pendidiknya
mengajar. Strategi pembelajaran yang digunakan banyak menekankan pada pola pola lama,
seperti ceramah, mancatat-menulis, mengerjakan soal-soal yang tanpa makna, sehingga peserta
didik bosan dan tidak berminat pada matematika. Karena tidak memahami landasan dan teknik-
teknik penilaian, maka penilaian masih banyak menekankan pada produk menggunakan tes
kertas dan pensil, bukan penilaian alternatif atau penilaian berbasis kelas dengan berbagai variasi
teknik penilaian. Masalah lain seperti keyakinan pendidik terhadap matematika, peserta didik,
atau strategi pembelajaran yang efektif. Keyakinan pendidik yang masih memandang
matematika sebagai alat, akan menempatkan peserta didik sebagai individu tanpa pengetahuan
awal atau nir pengalaman, sehingga strategi pembelajaran yang dilakukan cukup instruksi-
instruksi informatif. Masalah klasik lain adalah kompetensi pedagogik dan profesional yang
masih rendah. Kondisi ini mempengaruhi fleksibilitas dalam memilih suatu strategi pembelajaran
yang efektif. Masalah yang muncul dari aspek pedagogis adalah kemampuan menyusun rencana
pembelajaran dengan strategi pembelajaran yang variatif dan efektif masih kurang. Masalah lain
adalah kepribadian dan norma-norma yang dianut yang tidak mendukung pembelajaran efektif.
8
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Rambu-rambu yang terdapat pada kurikulum ini masih belum banyak dipahami pendidik,
terbukti masih banyak pendidik dalam mengajar masih menekankan pada pemahaman konsep
semata, sehingga proses pembelajarannya pasif, berorientasi pada ketuntasan materi, dan
pembelajarannya berpusat pada pendidik. Pada kurikulum 2013, misalkan digunakan
pembelajaran dengan pendekatan sainstifik. Hasil observasi masih banyak pendidik yang belum
mampu merancang strategi pembelajaran tersebut bahkan tidak tahu apa arti pendekatan itu dan
bagaimana menerapkannya.
9
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Kedua, guru ditemukan belum membuat rancangan proses pembelajaran sebelum proses
pengajaran, dikarenakan kesibukan guru. Terlebih lagi ditemukan ketidaksesuaian dalam
pembuatan rancangan proses pembelajaran, terutama dalam penggunaan media pebelajaran.
Dalam rancangan proses pembelajaran menggunakan LCD namun pada proses pembelajarannya
menggunakan media papan tulis, penggaris, dan spidol.
Ketiga, dalam rancangan proses pembelajaran komponen materi tidak memaparkan
berdasarkan kategori, fakta, konsep, prinsip dan prosedur. Komponen materi pada guru hanya
dijelaskan secara umum dan hanya menuliskan materi pokoknya saja.
Keempat, guru terbebani oleh tuntutan penyusunan rancangan proses pembelajaran yang
detail. Hal ini disebabakan pada instrumen penilaian terlalu banyak. Temuan dalam studi
dokumen pada rancangan proses pembelajaran guru tidak ditemukan komponen instrumen
penilaian.
Kelima, ditemukan dalam pembuatan rancangan proses pembelajaran guru di awal semeter
dikarenakan guru belum memperoleh kalender pendidikan dari dinas. Sehingga alokasi waktu
yang direncanakan sering berbeda dengan kondisi pembelajaran yang sebenarnya.
Berbagai kesulitan pembelajaran daring, kiranya dapat memicu semangat para guru untuk
terus melakukan inovasi demi inovasi dalam pembelajaran khususnya dalam pelajaran
daring matematika, sehingga pembelajaran akan menjadi lebih baik.
11
Selain itu, pemanfaatan faktor pendukung semaksimal mungkin juga dapat meningkatkan
kreativitas dan perkembangan siswa dalam melaksanakan pembelajaran daring.
12
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terdapat masalah masalah yang berkaitan dalam kurikulum dan pengajaran matatematika.
Pada masalah kurikulum di Indonesia seperti pada guru, dari masyarakat, masalah biaya, kepala
sekolah, dan birokrasi. Dalam pengajaran Matematika seperti guru mengalami masalah dalam
penugasan materi, menggunakan alat peraga, menggunakan metode pengajaran yang tepat, dan
dalam mengelola kelas. Dan dalam pembelajaran Matematika terdapat masalah-masalah yang
dapat bersumber dari peserta didik, pendidik, kurikulum, materi ajar/matematika, dan
strategi/model pembelajaran itu sendiri.
3.2 Saran
Diharapkan agar pembaca setelah membaca makalah ini dapat mengerti tentang masalah
masalah yang berkaitan kurikulum, pengajaran, dan pembelajaran matematika.
13
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, H. (2015). KENDALA YANG DIHADAPI GURU DALAM PROSES BELAJAR. Vol. 1
No. 4, Oktober 2015, 1, 40 - 51.
14