Anda di halaman 1dari 7

Rabiul Yuselita

PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI MEDIA


PEMBELAJARAN PADA MATERI IKATAN KIMIA
(Siswa Kelas X Sman 1 Benai)

Rabiul Yuselita
Universitas Islam Kuantan Singingi
Email : rabiulyuselita15@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R&D) media yang bertujuan
untuk mengetahui kelayakan media Komik yang dikembangkan sebagai media
pembelajaran pada materi ikatan kimia kelas X SMA. Penelitian ini dilaksanakan di
SMAN 1 Benai dan di uji coba secara terbatas kepada 10 siswa di kelas X MIPA 5.
Kelayakan dari media komik ini dilihat dari validitas ahli materi, ahli media dan respon
siswa terhadap media komik . Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa
media komik yang dikembangkan layak digunakan, dibuktikan dengan data hasil
validasi dari ahli materi dan ahli media berturut-turut yakni 92%, 84,4% yang termasuk
dalam kategori sangat layak dan respon siswa terhadap media komik memperoleh
persentase sebesar 96,3% termasuk dalam kategori respon sangat positif.

ABSTRACT
This research is research and development (R&D) aims to determine the feasibility of the
media Comics developed as learning media on chemical bonds class X high school. This
research was carried out at Benai 1 High School and was limited tested to 10 students in
MIPA 5. Class X The feasibility of this comic media was seen from the validity of the ma-
terial experts, media experts and students' responses to comic media. The results ob-
tained showed that the developed comic media was suitable for use, evidenced by valida-
tion data from material experts and media experts respectively 92%, 84.4% included in
the very feasible category and student responses to comic media gained a percentage of
96.3% included in the category of very positive responses.

Kata Kunci: Media Pembelajaran, Komik, Ikatan Kimia

Pendahuluan mempengaruhi majunya pendidikan


Pendidikan adalah hal yang adalah kualitas guru itu sendiri. Guru
sangat penting dalam memajukan yang baik akan senantiasa
sebuah bangsa. Maju mundurnya memperhatikan kondisi dan kebutuhan
sebuah negara sangat dipengaruhi oleh dari siswa itu sendiri, baik dalam hal
pendidikan yang ada dinegara itu. strategi pemberian materi maupun
Sebab pendidikan yang baik akan fasilitas yang dibutuhkan dalam proses
mencetak anak bangsa yang pembelajaran. Maka dalam kegiatan
berkualitas. Salah satu faktor yang
1 pembelajaran ada dua aspek yang

1 Ainun Jariah, Skripsi, Pengembangan Media Gowa, (Makasar: Fakultas Tarbiyah Dan
Pembelajaran Berbasis Komik Pada Materi Proses Keguruan UIN Alauddin, 2017), hlm. 2.
Pembekuan Darah Kelas XI MA Madani Pao-Pao

JOM FTK UNIKS, Volume. 1, Nomor 1, Desember 2019 Page 103


Rabiul Yuselita

penting, yakni metode mengajar, dan sederhana, mudah ditangkap dan


media pembelajaran.2 dipahami. Peranan pokok komik dalam
Berdasarkan hasil wawancara yang instruksional adalah kemampuannya
dilakukan di SMAN 1 Benai dengan Ibu dalam menciptakan minat siswa.4
Fitri Gustina, S.Pd, mengungkapkan Perkiraan perolehan hasil belajar
bahwa media pembelajaran pada materi melalui indra pandang berkisar 75%,5
ikatan kimia masih jarang digunakan karena belajar dengan melihat gambar
dalam proses pembelajaran. Media yang dan bacaan membuat siswa mudah
dipakai selama ini adalah buku dan memahami dan mengingat pesan atau
molimod. Buku yang digunakan belum informasi yang ada pada buku. Sebab
bisa mempermudah dalam memahami otak akan lebih mudah mengingat hal
materi ikatan kimia, karena buku lebih yang pernah terlihat oleh mata daripada
didominasi dengan teks dan rumus- hanya mendengar penjelasan dari guru
rumus kimia yang mengakibatkan saja tanpa adanya bantuan dari gambar.
susah dipahami dan kurang menarik Beberapa penelitian tentang
atau membosan. Sehingga banyak pengembangan media komik telah
siswa yang mengalami kesulitan dalam dilakukan pada materi masing-masing
memahami materi ikatan kimia. Hal ini yaitu proses pembekuan darah , dan
ditunjukkan dari keseluruhan kelas X stoikiometri . Hasil penelitian tersebut
yang terdiri dari 5 kelas MIPA, menunjukkan bahwa komik layak
ketuntasan rata-rata berkisar antara digunakan sebagai media pembelajaran
33,3% - 34% setiap kelasnya. Padahal untuk meningkatkan hasil belajar dari
minat baca siswa kelas X tersebut bagus. siswa. Berdasarkan uraian tersebut,
Kesulitan memahami materi kimia maka tujuan dari penelitian ini adalah
secara umum disebabkan oleh proses untuk mengetahui kelayakan dari
penyampaian informasi yang belum media komik sebagai media
optimal antara guru dan siswa. Jadi pembelajaran dan bagaimana respon
peran media sangat dibutuhkan untuk siswa terhadap pengembangan media
mengoptimalkan penyampaian materi komik yang dikembangkan.
pembelajaran.
Salah satu media yang bisa METODE PENELITIAN
digunakan dalam materi ikatan kimia Penelitian ini merupakan penelitian
adalah komik.3 Buku komik dan pengembangan atau Research and
menyediakan kriteria-kriteria yang development (R&D). Penelitian dan
pengembangan adalah metode
2 Nofri Yuhelman,, Usman Bakar,, Budhi penelitian yang digunakan untuk
Oktavia, “Pembuatan Media Pembelajaran CD menghasilkan produk tertentu dan
Interaktif Dalam Bentuk Game Pada Sub Pokok
Bahasan Reaksi – Reaksi Hidrokarbon Di Kelas 4 Hikmatul Fawaidah,, Sukarmin,
X SMA” dalam Jurnal Zarah Vol. 4 No. 1 Tahun
“Pengembangan Media Chemic (Chemistry
2016, hlm. 2.
Comic) Sebagai media Pembelajaran Pada Materi
3 Ekin Dwi Arif Kurniawan, Skripsi,
Pengembangan media Pembelajaran Komik Kimia Ikatan Kimia Untuk Siswa Kelas X SMA” dalam
Menggunakan 3D Page Flip Untuk Materi Ikatan Unesa Journal Of Chemical Education Vol. 5, No.
Kimia Siswa SMA Negeri 10 Kota Jambi (Jambi: 3Tahun 2016, hlm. 623.
5 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi, 2016) hlm. 18. RajaGrafindo Persada, 2017), hlm. 74-76.

JOM FTK UNIKS, Volume. 1, Nomor 1, Desember 2019 Page 104


Rabiul Yuselita

menguji keefektifan produk tersebut.6 Diagram alur model penelitian


Dalam penelitian ini menggunakan pengembangan 4D diadaptasi dari
Model 4D yaitu Pendefinisian (Define), Thiagarajan 1974 disajikan pada gambar
Perancangan (Design), Pengembangan 1 berikut ini:
(Develop), dan Penyebaran (Dessiminate).
Analisis Awal
Tahap pertama pada penelitian ini
adalah tahap pendefinisian di mana define
dilakukan analisis kurikulum, analisis Analisis
karakter siswa, analisis materi, dan Kebutuhan
merumuskan tujuan.
Tahap kedua adalah perancangan.
Pada tahap ini yang dilakukan yaitu Perancangan Media
Pembelajaran Berbentuk
peneliti merancang media pembelajaran Komik
berbentuk komik. Langkah-langkah Design
yang dilakukan yaitu membuat scenario
komik, menggambar kartun dan balon Draft Media
kata komik secara manual, mengisi Pembelajaran
balon kata. Lalu di scan dan kemudian Berbentuk Komik
dilakukan editing pada aplikasi Adobe
PhotoShop untuk memberikan warna
pada balon kata, tampilan background
dan efek pada media komik.7
Pada tahap ketiga adalah Validasi Produk
pengembangan. Pada tahap ini development
dilakukan validasi oleh para ahli materi
dan ahli media. Selain itu, komik juga di Revisi
revisi sesuai saran dari para ahli sebagai
validator. Dalam hal ini, ahli materi dan
ahli media terdiri dari dosen dan satu Media pembelajaran
orang guru kimia di SMAN 1 Benai. berbentuk komik
Tahap terakhir adalah penyebaran.
Pada tahap ini dilakukan validation Uji Coba Terbatas
testing, packaging, diffusion and adoption
yaitu komik yang sudah dinyatakan
valid dan layak digunakan menurut Penyebaran Desseminate
para ahli materi dan ahli media,
kemudian di uji cobakan pada 10 orang Gambar 1. Bagan Penelitian
siswa kelas X MIPA SMAN 1 Benai. Pengembangan Media
Pembelajaran Berbentuk
6 Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif, Komik
kualitatif, dan R&D, (Bandung: ALFABETA, Penelitian pengembangan ini
2017) hlm. 407. digunakan untuk mengetahui
7 Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran,
kelayakan dari media komik yang
(Jakarta: KENCANA PRENADAMEDIA
ditinjau dari aspek validitas. Hasil dari
GROUP, 2012), hlm. 168.

JOM FTK UNIKS, Volume. 1, Nomor 1, Desember 2019 Page 105


Rabiul Yuselita

validitas para ahli dan respon siswa model 4D yang dikembangkan oleh
dihitung dengan rumus: Thiagarajan (1974) yaitu:
1. Tahap pendefinisian (Define)
Kegiatan pada tahap ini
dilakukan untuk menetapkan dan
mendefenisikan syarat-syarat
Skor kriterium = skor tertinggi per item
pengembangan. Secara umum, dalam
x jumlah item x jumlah
pendefinisian ini dilakukan dengan
validator
tujuan untuk memenuhi kebutuhan
pengembangan. Kemudian tahap
Media komik dikatakan valid atau
pendefinisian dilakukan dengan cara:
layak jika hasil penilaian berada pada
a. Analisis Kurikulum
kategori layak atau sangat layak atau
Mengkaji kurikulum
memperoleh hasil persentase ≥61%.
dilakukan pada tanggal 2 Agustus
Maka untuk menentukan kategori
2018, yaitu mempelajari
tingkat validasi menggunakan skala
kurikulum yang ada di SMAN 1
pada tabel berikut:
Benai. Sehingga berdasarkan ana-
lisis kurikulum yang telah dil-
Tabel 1. Skala penilaian validasi
akukan, yaitu SMAN 1 Benai
produk
No Skala Nilai Tingkat Kesimpulan menggunakan kurikulum 2013.
Validasi b. Analisis Karakter Siswa
1 81% - 100% Sangat baik Layak Tahap ini diketahui dari
kegiatan observasi yang dilakukan
2 61% - 80% Baik Layak
oleh peneliti di kelas X MIPA SMA
3 41% - 60% Sedang Tidak layak N 1 Benai pada tanggal 2 Agustus
2018, yaitu masih banyak siswa
4 21% - 40% Tidak baik Tidak layak
yang tidak mau membaca buku
5 0% - 20% Sangat tidak Tidak layak paket kimia yang digunakan.
baik c. Analisis Materi
Dilakukan dengan cara
Kemudian untuk menentukan mengidentifikasi materi utama
kategori tingkat respon siswa yang perlu di ajarkan, maka dalam
menggunakan kriteria penskoran hal ini peneliti memilih materi
sebagai berikut: ikatan kimia karena pada saat
wawancara dengan guru kimia,
85% ≤ RS : sangat positif diketahui bahwa masih banyak
70% ≤ RS < 85% : positif siswa yang tidak tuntas yaitu
55% ≤ RS < 70% : cukup positif berkisar antara 33,3% - 34% setiap
40% ≤ RS < 55% : kurang positif kelasnya.
d. Merumuskan tujuan
Pembahasan Produk atau media
Prosedur yang digunakan dalam pembelajaran yang dibuat peneliti
pengembangan produk ini merupakan diharapkan mampu memenuhi
adaptasi dan modifikasi dari langkah- kebutuhan Siswa Kelas X SMA N 1
langkah penelitian dan pengembangan Benai yaitu tersedianya media

JOM FTK UNIKS, Volume. 1, Nomor 1, Desember 2019 Page 106


Rabiul Yuselita

yang menarik, praktis, dan mudah Tahap ini merupakan


dipahami siswa. Berdasarkan penilaian Kelayakan Media
tujuan yang akan dicapai, maka Pembelajaran Berbentuk Komik
media bisa menjelaskan tentang data yang dikumpulkan dalam
dasar-dasar ikatan kimia yang ha- penelitian. Penilaian kelayakan
rus dipahami oleh siswa. Media Pembelajaran Berbentuk
2. Tahap Perancangan (Design) Komik dilakukan oleh 3 Ahli
Kegiatan yang dilakukan pada materi dan 3 ahli media, yaitu:
tahap ini yaitu merancang media 1. Penilaian Ahli Materi terhadap
pembelajaran berbentuk komik. Media Pembelajaran Berbentuk
Maka setelah tahap pendefinisian Komik
tersebut di olah, sehingga Komik Penilaian materi
menghasilkan: Media Pembelajaran Berbentuk
a. Media pembelajaran yang Komik bertujuan untuk menilai
dikembangkan aspek materi, bahasa dan
b. Penyajian media pembelajaran penyajian yang dimuat di
berbentuk komik. dalam Media Pembelajaran
3. Tahap Pengembangan (Development) Berbentuk Komik.
Pada tahap ketiga, Thiagarajan
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Penilaian
(1974: 7) membagi tahap Media Pembelajaran Berbentuk
pengembangan dalam dua kegiatan Komik oleh Ahli Materi
yaitu expert appraisal dan No Ahli Materi Skor
1. Asregi Asril,S.Pd.,M.Si 68
developmental testing. Expert appraisal
2. Rosa Murwindra,S.Pd.,M.Si 69
merupakan teknik untuk 3. Fitri Gusnita,S.Pd 70
memvalidasi atau menilai kelayakan Total Skor 207
rancangan produk yang Skor Maksimum 225
Rata-Rata Skor (%) 92
dilakukanoleh para Ahli. Saran-saran Kategori Sangat
yang diberikan untuk memperbaiki Baik
materi dan rancangan pembelajaran
2. Penilaian Ahli Media terhadap
yang telah disusun. Developmental
Media Pembelajaran Berbentuk
testing merupakan kegitan menguji Komik
rancangan produk pada sasaran Penilaian terhadap Media
subjek yang sesungguhnya pada Pembelajaran Berbentuk Komik
tahap ini dilakukan untuk yang dilakukan mencakup
mendapatkan respon siswa. Dalam aspek kesederhanaan,
konteks pengembangan media keterpaduan, penekanan,
pembelajaran yang disesuaikan keseimbangan, visualisasi dan
dengan kebutuhan peneliti dilakukan warna.
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Kelayakan Media Pembelajaran
Berbentuk komik oleh Ahli

JOM FTK UNIKS, Volume. 1, Nomor 1, Desember 2019 Page 107


Rabiul Yuselita

Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Penilaian kemudian di implementasikan pada


Media Pembelajaran Berbentuk Siswa Kelas X MIPA SMA N 1 Benai.
Komik oleh Ahli Media a. Validation Testing
No Ahli Media Skor
Pada tahap validation testing,
1. Nofri Yuhelman,S.Pd.,M.Pd 65
2. Dwi Putri 74
produk diimplementasikan pada
Musdansi,S.Pd.,M.Pd sasaran yang sesungguhnya,
3. Jumriana Rahayu 51 sekaligus melakukan pengukuran
Ningsih,S.Pd.,M.Si
Total Skor 190 ketercapaian tujuan yaitu menarik
Skor Maksimum 225 minat siswa untuk belajar kimia
Rata-Rata Skor (%) 84,4 dengan media baru yang
Kategori Sangat
Baik dikembangkan. Pengukuran (uji
coba) ini dilakukan kepada 10
3. Penilaian Respon Siswa Siswa Kelas X MIPA SMA N 1
Terhadap Media Pembelajaran Benai dengan membagikan Media
Berbentuk Komik
Pembelajaran Berbentuk Komik
Setelah dilakukan
validasi media komik terhadap kepada seluruh siswa untuk
ahli materi dan ahli media, dijadikan sebagai media
maka langkah selanjutnya yaitu pembelajaran yang dilaksanakan
uji coba kepada 10 orang siswa di ruang kelas X MIPA 5 SMA N1
dengan tujuan untuk melihat Benai pada tanggal 24 Juli 2019.
bagaimana respon siswa
Penilaian respon siswa terhadap
terhadap media pembelajaran
media mencakup aspek tampilan,
berbentuk komik yang
dikembangkan oleh peneliti. media, isi materi, bahasa dan
kemanfaatan. Data Hasil Penilaian
Tabel 4. Hasil skor penilaian respon respon siswa disajikan dalam
siswa berikut ini:
Subjek Total Skor Rata- Kategori
Uji Skor Maksimum Rata Respon Tabel 5. Rekapitulasi skor penilaian
Coba Skor
(%) respon siswa
10 orang No Nama Skor Rata Total Skor Rata-
siswa X 722 750 96,3 Sangat - Skor Maksim Rata
MIPA Positif Rata um Skor
SMA N
(%) (%)
1 Benai
1. AM 68 90,6
2. RD 75 100
4. Tahap Penyebaran (Desseminate) 3. SR 71 94,6
Pada tahap ini dilakukan 4. WK 71 94,6
5. TD 75 100
validation testing, packaging, diffusion 6. RG 75 100 722 750 96,3
and adoption. Produk yang sudah 7. DR 74 98,6
8. MS 71 94,6
melalui tahap penilaian kelayakan 9. DS 71 94,6
Media Pembelajaran Berbentuk 10. MA 71 94,6

Komik dan dinyatakan layak

JOM FTK UNIKS, Volume. 1, Nomor 1, Desember 2019 Page 108


Rabiul Yuselita

b. Packaging (pengemasan), diffusion Tarbiyah Dan Keguruan UIN


and adoption Alauddin, 2017.
Tahap ini dilakukan supaya Yuhelman, Nofri., Bakar, Usman.,
produk dapat dimanfaatkan oleh Oktavia, Budhi. Pembuatan Media
Pembelajaran CD Interaktif Dalam
orang lain. Pengemasan model
Bentuk Game Pada Sub Pokok
pembelajaran dapat dilakukan Bahasan Reaksi – Reaksi Hidrokarbon
dengan mencetak buku media Di Kelas X SMA. [Jurnal Zarah Vol.
pembelajaran. Pada tahap ini 4 No. 1 Tahun 2016].
produk peneliti sebarkan kepada Kurniawan, Ekin Dwi Arif.
Pengembangan media Pembelajaran
guru kimia di SMAN 1 Benai,
Komik Kimia Menggunakan 3D Page
Siswa kelas X MIPA SMAN 1 Flip Untuk Materi Ikatan Kimia
Benai dan perpustakaan SMAN 1 Siswa SMA Negeri 10 Kota Jambi.
Benai. [Skripsi]. Jambi: Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Kesimpulan Universitas Jambi, 2016.
Berdasarkan penelitian yang telah Fawaidah, Hikmatul., Sukarmin.
dilakukan dapat disimpulkan bahwa: Pengembangan Media Chemic
1. Media pembelajaran berbentuk (Chemistry Comic) Sebagai media
komik yang dikembangkan layak Pembelajaran Pada Materi Ikatan
digunakan, dibuktikan dengan data Kimia Untuk Siswa Kelas X SMA.
hasil validasi dari ahli materi dan ahli [Unesa Journal Of Chemical
media berturut-turut memperoleh Education Vol. 5, No. 3Tahun
persentase sebesar 92% dan 84,4% 2016].
termasuk dalam kategori sangat baik. Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran.
2. Berdasarkan hasil validasi media Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
komik yang dikembangkan, maka 2017.
diperoleh penilaian respon siswa Sugiyono. Metode penelitian kuantitatif,
dengan persentase sebesar 96,3% kualitatif, dan R&D. Bandung:
yang termasuk dalam kategori sangat ALFABETA, 2017.
positif . Sanjaya, Wina. Media Komunikasi
Pembelajaran. Jakarta: KENCANA
Daftar Pustaka PRENADAMEDIA GROUP, 2012.
Jariah, Ainun. Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis Komik Pada
Materi Proses Pembekuan Darah
Kelas XI MA Madani Pao-Pao Gowa.
[Skripsi]. Makasar: Fakultas



JOM FTK UNIKS, Volume. 1, Nomor 1, Desember 2019 Page 109

Anda mungkin juga menyukai