Anda di halaman 1dari 4

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Hiperteks Pada Materi Ikatan Kimia 67

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi


dan Hiperteks Pada Materi Ikatan Kimia

Developing Learning Model based on Information Technology and


Hypertext on Chemical bonding materials

Eda Lolo Allo


Jurusan Kimia Universitas Negeri Makassar
eda_kimiaunm@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk
mengembangkan model pembelajaran berbasis teknologi infomasi dan hiperteks.
Rancangan penelitian menggunakan model rancangan pengembangan Plomp
meliputi tahap pengkajian awal, tahap perencanaan, tahap realisasi/konstruksi dan
tahap implementasi. Pembelajaran dikembangkan interaktif dengan memanfaatkan
program aplikasi Author Point Lite. Hasil implementasi pada siswa SMA Kristen
Elim Makassar Kelas X2 menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis
teknologi informasi dan hiperteks pada materi pokok ikatan kimia memenuhi kriteria
valid dan praktis tetapi belum efektif.
Kata Kunci: Media pembelajaran, Teknologi Informasi, Hiperteks

ABSTRACT
This development research is aimed to develop learning model based on
information technology and hypertext using the Plomp model includes; planning
stage, realization/construction and implementation phase. Learning is developed
interactively by utilizing an application program Author Point Lite. The results of the
implementation to students X2 class of Kristen Elim Makassar school suggests that
information technology based learning model and hypertext on the chemical bonding
subject valid and practical criteria, but hasn’t effective.

A. PENDAHULUAN dengan tujuan tertentu seperti program


Perkembangan pesat teknologi tutorial, program demonstrasi, program
dalam berbagai bidang telah dirasakan simulasi dan program permainan
juga dalam dunia pendidikan. instruksional (Coburn, 1985).
Perkembangan ini dapat dilihat dari Penggunaan komputer sebagai
maraknya penggunaan komputer sebagai media pembelajaran dengan program
alat bantu mengajar maupun sebagai tertentu seperti yang diungkapkan
media pembelajaran. Yang dimaksud Coburn, telah membuka peluang yang
dengan alat bantu mengajar disini adalah besar dalam pengembangan pembelajaran
alat atau benda yang digunakan oleh guru secara umum maupun secara khusus pada
untuk mempermudah tugas dalam bidang-bidang tertentu misalnya pada
mengajar seperti membantu dalam pembelajaran kimia. Pembelajaran kimia
menghitung maupun menganalisis data. yang didalamnya membahas fakta,
Sedangkan media pembelajaran yang konsep, prinsip maupun prosedur
dimaksud adalah penggunaan komputer (Sydelle Seiger-Ehrenberg,1985) yang
dengan program yang dirancang khusus bersifat makroskopik maupun

Jurnal Chemica Vo/. 12 Nomor 1 Juni 2011, 22 - 27


Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Hiperteks Pada Materi Ikatan Kimia 68

mikroskopik, dapat didekati dengan HTML dalam bahasa Indonesia disebut


penggunaan komputer melalui program “bahasa markah” yang kemudian dikenal
tertentu yang dirancang oleh guru/dosen. sebagai hiperteks.
Berdasarkan pengalaman Menurut Cardillo & Kimberly
mengampu mata kuliah proses belajar (2006), hiperteks adalah suatu bentuk
mengajar (MKPBM), ada beberapa presentasi nonlinear dengan banyak
materi pokok dalam pelajaran kimia yang pilihan jalur informasi, yang
dirasakan sulit dipahami oleh mahasiswa memungkinkan pembaca berinteraksi
sehingga mereka jarang mengambil secara interaktif dengan setiap teks.
materi tersebut untuk dijadikan tugas Dengan demikian, hiperteks dapat
dalam merancang pembelajaran atau mendukung dalam pengembangan materi
ketika mendapat tugas yang berkaitan pembelajaran jika dirancang khusus oleh
dengan materi tersebut mereka kesulitan guru/dosen untuk mencapai tujuan yang
didalam merancang pembelajarannya. diinginkan.
Hal ini mengindikasikan bahwa Penelitian ini bertujuan untuk
pemahaman konsep mahasiswa pada memperoleh courseware berupa CD
materi tersebut masih kurang. pembelajarannya beserta model
Pemahaman ini tentunya dipengaruhi pembelajarannya yang memenuhi kriteria
oleh pemahaman mereka tentang materi valid, efektif dan praktis.
kimia SMA.
Ikatan Kimia adalah salah satu B. METODE PENELITIAN
materi kimia yang diajarkan di SMA dan Penelitian ini merupakan penelitian
berisikan konsep-konsep yang bersifat pengembangan (Research and
abstrak. Salah satu cara yang dapat Development) untuk pengembangan
ditempuh untuk mengkonkritkan konsep model pembelajaran kimia berbasis
yang bersifat abstrak adalah dengan teknologi informasi dan hiperteks.
merancang materi pembelajaran Rancangan penelitian
menggunakan komputer. Liliasari (2000), pengembangan menggunakan model
mengemukakan bahwa pendidikan kimia rancangan pengembangan Plomp (2000)
sesungguhnya dapat mengembangkan terdiri atas empat tahapan yaitu tahap
keterampilan berpikir tingkat tinggi pengkajian awal, tahap perencanaan,
apabila tertata dalam suatu model tahap realisasi/konstruksi dan tahap
pembelajaran yang dapat implementasi sebagaiaman disajikan pada
mengembangkan kerangka konseptual Gambar 1.
mahasiswa secara efektif. Salah satu cara
yang dapat dilakukan adalah menerapkan C. HASIL DAN PEMBAHASAN
model pembelajaran berbasis teknologi Hasil yang diperoleh dalam
informasi dan hiperteks. penelitian diuraikan dalam setiap tahapan
Model pembelajaran berbasis sebagai berikut:
teknologi informasi dan hiperteks adalah 1. Tahap Pengkajian Awal
pengembangan dari model pembelajaran Dalam tahapan ini dilakukan
langsung yang dikolaborasi dengan observasi lapangan dan analisis konsep.
penggunaan media komputer Berdasarkan hasil observasi diketahui
menggunakan software Author Point Lite bahwa pembelajaran di SMA Kristen
dengan bahasa dasar pemprograman Elim Makassar lebih banyak
Hypertext Mark-Up Language (HTML). menggunakan metode ceramah dan

Jurnal Chemica Vo/. 12 Nomor 1 Juni 2011, 67 - 70


Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Hiperteks Pada Materi Ikatan Kimia 69

belum pernah menggunakan model pembelajaran berupa Rencana


pembelajaran berbasis komputer padahal Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
fasilitas penunjang seperti laboratorium pembuatan instrumen penelitian berupa
komputer sudah ada. Dalam tes hasil belajar dan angket. Instrumen
pembelajaran, siswa kurang terlibat aktif validasi isi menggunakan angket dengan
dalam mengkonstruksi konsep. skala penilaian 1= tidak sesuai, 2=
Analisis konsep dilakukan untuk kurang sesuai, 3= cukup sesuai dan 4=
mengetahui konsep-konsep yang terdapat sesuai. Hasil validasi isi oleh pakar untuk
dalam materi pokok ikatan kimia. melihat kebenaran konsep kimia pada
Analisis konsep ini meliputi label konsep, materi pokok ikatan kimia diperoleh nilai
definisi konsep, atribut kritis, atribut rata-rata total sebesar 3,75. Nilai ini
variabel dan fakta. menunjukkan model pembelajaran kimia
2. Tahap Perancangan berbasis teknologi informasi dan
Tahap perancangan mencakup hiperteks memenuhi kriteria sangat valid
perancangan courseware pembelajaran dan dapat digunakan dengan revisi kecil
pada kertas, pembuatan perangkat sesuai dengan masukan validator.

Gambar 1. Garis Besar Pendekatan Penelitian


3. Tahap realisasi/konstruksi pada akhir pembelajaran. Selama
Pada tahapan ini dilakukan pembelajaran, siswa berpartisipasi aktif
pembuatan courseware pembelajaran dengan menjawab pertanyaan baik secara
menggunakan program aplikasi Author lisan maupun tertulis. Jawaban yang
Point Lite . Courseware pembelajaran diberikan siswa mencapai tujuan
materi pokok ikatan kimia menggunakan pembelajaran yang diharapkan. Hasil
program aplikasi Author Point Lite. pengolahan tes hasil belajar siswa
Uji coba terbatas dilakukan untuk diperoleh efektifitas model sebesar
mengetahui keefektifan dan kepraktisan 10,71%.
dari model pembelajaran yang dirancang. Kepraktisan model pembelajaran
Efektivitas model pembelajaran ditinjau berbasis teknologi informasi dan
dari segi keterlibatan siswa selama hiperteks diperoleh melalui angket yang
pembelajaran dan juga dilihat dari hasil diberikan kepada guru dan siswa. Angket
belajar siswa melalui tes yang diberikan siswa menggunakan skala penilaian 1=

Jurnal Chemica Vo/. 12 Nomor 1 Juni 2011, 67 - 70


Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Hiperteks Pada Materi Ikatan Kimia 70

sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= D. KESIMPULAN


setuju, dan 4= sangat setuju sedangkan Kesimpulan yang diperoleh dari
angket berupa lembar pengamatan penelitian ini adalah bahwa model
kegiatan guru menggunakan skala pembelajaran kimia berbasis tenologi
penilaian 1= buruk, 2= cukup, 3= baik, informasi dan hiperteks pada materi
dan 4= sangat baik. Hasil pengolahan pokok ikatan kimia memenuhi kriteria
angket siswa adalah 0,22% sangat tidak valid dan praktis tetapi belum efektif.
setuju, 4,95% tidak setuju, 52,69% setuju
dan 42,15% sangat setuju. Hasil E. UCAPAN TERIMA KASIH
pengolahan lembar pengamatan kegiatan Ucapan terima kasih disampaikan
guru diperoleh 24% baik dan 74% sangat kepada: (1) Direktorat Penelitian dan
baik. Dari kedua hasil pengolahan ini Pengabdian Masyarakat dan Lembaga
terlihat bahwa skala penilaian Penelitian UNM yang telah memfasilitasi
3=setuju/baik dan 4= sangat setuju/sangat pendanaan penelitian melalui skim Hibah
baik memiliki persentase yang lebih besar PEKERTI. (2) Prof. Dr. Anna
sehingga model pembelajaran yang Permanasari dan Dr. Agus Setiabudi,
berbasis teknologi informasi dan M.Si., dari UPI Bandung sebagai peneliti
hiperteks termasuk dalam kategori mitra.
praktis.
Model pembelajaran berbasis DAFTAR PUSTAKA
teknologi informasi dan hiperteks Cardillo, D & Kimberly K. (2006).
diharapkan memenuhi kriteria, valid,
Redefining Literacy: A Hypertext on
efektif dan praktis. Berdasarkan hasil
pengolahan diperoleh kriteria valid, Hypertext, University at Albany,
praktis tetapi belum efektif. Beberapa hal www.albany.edu. Diakses 23
yang diduga menyebabkan model Desember 2007.
pembelajaran yang diujicobakan belum Coburn, P.,et al. (1985). Practical Guide
memenuhi kriteria efektif jika ditinjau to Computer in Education 2nd.
dari hasil belajar siswa adalah siswa California: Addison-Wesley
belum terbiasa dengan cara belajar
Publication Company Inc
menggunakan model yang ada sehingga
sebaiknya siswa diperkenalkan dengan Sydelle Seiger-Ehrenberg. (1985).
model pembelajaran yang serupa sebelum Concept Development, in A.L. Costa
dilakukan uji coba. Penguasaan siswa (ed). Developing Minds: A Resources
akan materi prasyarat yaitu membuat Book for Teaching Thinking. Virginia:
konfigurasi elektron masih kurang, ASCD, 161-165
padahal dalam kegiatan awal Liliasari. (2000). Model Pembelajaran
pembelajaran sudah dilakukan tanya
Untuk Meningkatkan Keterampilan
jawab tentang konfigurasi elektron.
Kemampuan siswa dalam menalar masih Berpikir Konseptual Tingkat Tinggi
kurang berkembang sehingga siswa Calon Guru IPA. Proceeding. Makalah
mendapat kesulitan dalam menyelesaikan Seminar Nasional dan Alternatif
soal-soal tes yang dibuat berbeda dengan Pemecahan Masalah Pend. MIPA.
soal yang diberikan pada saat Universitas Negeri Malang
pembelajaran berlangsung.

Jurnal Chemica Vo/. 12 Nomor 1 Juni 2011, 67 - 70

Anda mungkin juga menyukai