Disusun oleh :
Nurul Asanah
2019140022
i
KATA PENGANTAR
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………..
Daftar Isi……………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
1. LatarBelakang………………………………………
………………
2. RumusanMasalah……………………………………
…………..
BAB II PEMBAHASAN
A. 1.Pengertian Al
Qur’an……………………………………………
2.Isi Pokok Al
Qur’an………………………………………………
B. 1.Pengertian As Sunnah…….....................................
2.Macam – Macam As Sunnah………………………
3.Hubungan As Sunnah Dengan Al Qur’an…………
C. 1.Pengertian Ijtihad………………………………….
2.Metode – MetodeIjtihad………………………….
BAB III KESIMPULAN
A. 1.Kesimpulan………………………………………...
2.Daftar
Pustaka……………………………………………….
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LatarBelakangMasalah
Pada dasarnya, sumberhukumislamberasal kitab suci Al-Qur’an dan
sunahRasulullah SAW. Al-Qur’an berasaldari kata Qara’a yang
berartibacaanatausesuatu yang dibaca. Sedangkan As-sunnah adalahjalan yang
ditempuh olehRusullah dan para
sahabatnyabaikilmukeyakinanperbuatanucapanmaupunpenetapan.
Keduasumbertersebutmerupakanpokokdarihukum-hukumislam.
Namunjikadijelaskanlebihrinciakanditemukansumber lain yang
memilikikedudukansebagaipendukungdarikeduasumberitu yang
disebutdenganIjtihad. Bentuk ijtihad sendiribermacam-macam, sepertiIjma’,
Qiyas, Istihsan, MaslahahMursalah, Istishab, dan SadduDzari’ah.Mempelajari Al
Qur’an merupakanFardu’ain, yaknikewajibanpribadisetiapmuslim dan muslimah,
sedangmengkajiajaranislamterutama yang dikembangkan oleh
akalpikiranmanusia,diwajibkankepadamasyarakatataukelompokmasyarakat.Allaht
elahmenetapkansumberajaranislam yang wajibdiikuti oleh
setiapmuslim.Ketetapan Allah ituterdapatdalam surah An – Nisa (4) ayat 59.
2. RumusanMasalah
1. Apasajasumbersumberajaranislam ?
2. Apahubungannya as Sunnah dengan Al qur’an?
iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. 1. Pengertian Al Qur’an
Kata Al Qur’an yang berasaldari kata qaraayang
dapatdiartikandenganmembaca, namun yang dimaksuddengan Al Qur’an
dalamuraianiniialah“ kalamullah yang diturunkan oleh ruhulaminkepada
Muhammad Rasulullahdalam Bahasa arab dan pengertiannyabenar, agar
menjadihujjjahbagirosulbahwaiaadalahrosul Allah menjadidusturbagi
orang yang mengikutipetunjuknya, menjadiibadahbagi orang yang
membacanya.” Iaditulisdiataslembaranmushaf, di mulaidarisurat al fatihah
dan berakhirdengansurat an naas yang
disampaikankepadakitasecaramutawatir,
baikmelaluitulisanataubacaandarisatugenerasikegenerasiterpeliharadariper
ubahan dan penggantian. Al Qur’an terdiridari 30 juz, 114 surah, 6326
ayat, dan 324.345 huruf.1
1
Fiqih, ushulufiqihhal. 54
v
B. 1.Pengertian As Sunnah
As Sunnah menurutistilahsyara’ adalahsesuatu yang
datangdariRasulallah SAW. Baikberupaperkataan, perbuatan,
ataupunpengakuan (taqrir). Maka Sunnah
dalampengertianinisangatumumkarenatermasuksegala yang baik dan
tidaktermasukkebalikandaribid’ah2.
2
Fiqihushulfuqih, hal 59
3
Fiqihushulfuqih, hal 60-61
vi
Adapunhubungan As Sunnah dengan Al Qur’an
darisegipenggunaannyasebagaihujjah dan referensibagiistimbath hokum
syara’, makaiaberada pada urutansetelah Al Qur’an, di mana seorang
mujtahid dalammengkajisuatukasustidakakanmengacukepada As Sunnah
kecualiapabilaiatidakmenemukan hokum suatu yang
ingindiketahuihukumnya di dalam Al Qur’an.Karenasebenernya Al Qur’an
merupakansumberpokokdalampembentukan hokum islam dan
sumberpertamanya. Makaapabila Al Qur’an
menyebutkannashterhadapsuatuhukum, makaiawajibdiikuti, dan
apabilatidakmenyebutkannashmengenaihukumsuatukasus,
makaiakembalikepada Sunnah.
JikaiamenemukanhukumannyadalamSunnah,makaiapunmengikutinya4.
D. 1.Pengertian Ijtihad
Ijtihad adalah mencurahkantenaga, memeraspikiran, berusahabersungguh-
sungguh, bekerjasemaksimalmungkin, usaha yang sungguh-sungguh oleh
seseorang ulama yang memilikisyarat-syarattertentu,
untukmerumuskankepastianhukumtentangsesuatu (beberapa) perkaratertentu yang
belumditetapkanhukumnyasecaraexplisit di dalam al-Qur’an dan as-
Sunnah.Menurut Mahmud Syaltut, Ijtihad atau al-Ra’yumencakup 2 pengertian,
yaitu :
1. Penggunaanpikiranuntukmenentukansuatuhukum yang
tidakditentukansecaraeksplisit oleh al-Qur’an dan as-Sunnah.
2. Penggunaanpikirandalammengartikan, menafsirkan dan
mengambilkesimpulandarisuatuayatatauHadits.
Dari segibahasa, Ijtihad berartisungguh-sungguh. Menurutistilah Ulama
Fiqih, Ijtihad ialahmengerahkansegenapkemampuanberpikiruntukmencari dan
menetapkanhukum-hukumsyara, daridalil-dalilnya yang tafshili (terinci).
Jadi:merupakansuatujalanuntukmendapatkanketentuan-ketentuanhukumdalil-dalil,
untukitu dan sebagaicarauntukmemberikanketentuanhukum yang
timbulkarenatuntutankepentinganhukum.
2.Metode – Metode Ijtihad
Ada beberapametodeataucarauntukmelakukan ijtihad, baik ijtihad
dilakukansendiri-sendirimaupunbersama-samadengan orang lain.
Diantarametodeataucaraberijtihadadalah:
a. Ijma’,adalahpersetujuanataukesesuaianpendapat para ahlimengenaisuatumasalah
pada suatutempatdisuatu masa.
b. Qiyas,adalahmenyamakanhukumsuatuhal yang tidakterdapatketentuannya
di dalam Al-Qur’an dan As-Sunahdenganhal (lain) yang
hukumnyadisebutdalam Al-Qur’an dan sunnah Rasul karenapersamaanillat-
Nya5
4
IlmuushulFiqih, hal 46
5
Ushulufiqihhal 65
vii
Contoh :Laranganmenirukhamr yang terdapatdalam Al-Qur’an surat Al-
Maidahayat 90. Yang menyebabkanminumanitudilarangadalahillat-Nya
yaknimemabukkan. Sebabminuman yang memabukan, dariapapuniadibuat,
hukumnyasamadengankhamryaitudilaranguntukdiminum. Dan
untukmenghindariakibatburukmeminumminuman yang memabukkanitu,
makadengan qiyas pula ditetapkansemuaminuman yang memabukkan,
apapunnamanya, dilarangdiminum dan diperjualbelikanuntukumum.
c. Istidlal, adalahmenarikkesimpulandariduahal yang berlainan.
Contoh :Menarikkesimpulandariadat-istiadat dan hukum agama yang
diwahyukansebelumislam.
d. Masalin Al-Mursalah, adalah cara menemukan hukum sesuatu hal yang
tidak terdapat ketentuannya baik di dalam Al-Qur’an maupun dalam kitab-
kitab hadits, berdasarkan pertimabangan kemaslahatan masyarakat atau
kepentingan umum.
Contoh :Pembenaranpemungutanpajakpenghasilanuntukkemaslahatan, yang
samasekalitidakdisinggung di dalam Al-Qur’an dan As Sunnah Rasul.
e Istishan,
adalahcaramenentukanhukumdengancaramenyimpangdariketentuan yang
sudahada demi keadilan dan kepentingan social.
Istishanadalahsuatucarauntukmengambilkeputusan yang
tepatmenurutsuatukeadaan.
Contohnya : Pencabutan hak milik sesorang atas tanah untuk pelebaran jalan,
pembuatan irigasi untuk mengairi sawah-sawah dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan sosial.
f. Istisab,adalahmenetapkanhukumsuatuhelmenurutkeadaan yang
terjadisebelumnya, sampaiadadalil yang mengubahnya.
Contoh : A mengadakanperjanjian utang-piutangdengan B menurut A
utangnyatelahdibayarkembali, tanpamenunjukanbuktiatausaksi.
Dalamkasusinibedasarkanistisabdapatditetapkanbahwa A
masihbelummembayarutangnya dan
perjanjianitumasihtetapberlakuselamabelumadabukti yang
menyatakanbahwaperjanian utang-piutangtersebuttelahberakhir.
g. Adat-Istiadatatau ‘Urf,adalh yang tidakbertentanganhukum Islam
dapatdikukuhkantetapterusberlakubagimasyarakat yang bersangkutan.
Contoh :Melamarwanitadenganmemberikansebuahtanda (pengikat),
pembayaranmaharsecaratunaiatau utang ataspersetujuankeduabelahpihak, dan
lain-lain.
viii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Marilah kita menjadikan Al-qur’an dan Al-hadist sebagai pedoman dalam
kehidupan sehari-hari kita yang merupakan sumber hukum agama Islam dan tujuan hidup
baik itu di dunia dan akhirat kelak sehingga hidup menjadi lebih bermakna dan bahagia.
ix
DAFTAR PUSTAKA