Anda di halaman 1dari 10

PRINTAH- PRINTAH DRAWING DAN MODIFY

DALAM AUTO CAD

Makalah ini disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Komputer


Grafis Struktur Bangunan semester I yang diampu oleh Dosen
Nasyin Faqih, ST MT

Disusun oleh :

Nurul Asanah
2019140022

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN WONOSOBO
TAHUN 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Denganmengucapkanpuji serta syukurkehadiran Allah SWT, atasberkatrahmat-


Nya kami dapatmenyelesaikantugasmakalah ini denganjudul “SumberSumberAjaran
Islam” inisayasusununtukmemenuhitugas. matapelajaran Pendidikan Agama
Islamsayamenyadaribahwadalampenyusunanmakalahinimasihbanyakkekurangan dan
memerlukanbanyakperbaikan. Untukitusayamengharapkankritik dan saran yang
bersifatmembangununtukpenyempurnaanmakalahini.
Dalamkesempataniniperkenankanlah kami menyampaikanucapanterimakasih yang
sebesar-besarnyaatasdorongan dan bantuan yang kami
terimasampaidenganmenyelesaikanmakalahini. Dan perkenankanlah kami
mengucapakanterimakasihkepadaibuYunita Wahyu Kurnia.S.Ud,M.Ag .Kami
memohonmaafatassegalakekurangan.Wonosobo 24 September 2019

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………..
Daftar Isi……………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
1. LatarBelakang………………………………………
………………
2. RumusanMasalah……………………………………
…………..
BAB II PEMBAHASAN
A. 1.Pengertian Al
Qur’an……………………………………………
2.Isi Pokok Al
Qur’an………………………………………………
B. 1.Pengertian As Sunnah…….....................................
2.Macam – Macam As Sunnah………………………
3.Hubungan As Sunnah Dengan Al Qur’an…………

C. 1.Pengertian Ijtihad………………………………….
2.Metode – MetodeIjtihad………………………….
BAB III KESIMPULAN
A. 1.Kesimpulan………………………………………...
2.Daftar
Pustaka……………………………………………….

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. LatarBelakangMasalah
Pada dasarnya, sumberhukumislamberasal kitab suci Al-Qur’an dan
sunahRasulullah SAW. Al-Qur’an berasaldari kata Qara’a yang
berartibacaanatausesuatu yang dibaca. Sedangkan As-sunnah adalahjalan yang
ditempuh olehRusullah dan para
sahabatnyabaikilmukeyakinanperbuatanucapanmaupunpenetapan.
Keduasumbertersebutmerupakanpokokdarihukum-hukumislam.
Namunjikadijelaskanlebihrinciakanditemukansumber lain yang
memilikikedudukansebagaipendukungdarikeduasumberitu yang
disebutdenganIjtihad. Bentuk ijtihad sendiribermacam-macam, sepertiIjma’,
Qiyas, Istihsan, MaslahahMursalah, Istishab, dan SadduDzari’ah.Mempelajari Al
Qur’an merupakanFardu’ain, yaknikewajibanpribadisetiapmuslim dan muslimah,
sedangmengkajiajaranislamterutama yang dikembangkan oleh
akalpikiranmanusia,diwajibkankepadamasyarakatataukelompokmasyarakat.Allaht
elahmenetapkansumberajaranislam yang wajibdiikuti oleh
setiapmuslim.Ketetapan Allah ituterdapatdalam surah An – Nisa (4) ayat 59.

2. RumusanMasalah
1. Apasajasumbersumberajaranislam ?
2. Apahubungannya as Sunnah dengan Al qur’an?

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. 1. Pengertian Al Qur’an
Kata Al Qur’an yang berasaldari kata qaraayang
dapatdiartikandenganmembaca, namun yang dimaksuddengan Al Qur’an
dalamuraianiniialah“ kalamullah yang diturunkan oleh ruhulaminkepada
Muhammad Rasulullahdalam Bahasa arab dan pengertiannyabenar, agar
menjadihujjjahbagirosulbahwaiaadalahrosul Allah menjadidusturbagi
orang yang mengikutipetunjuknya, menjadiibadahbagi orang yang
membacanya.” Iaditulisdiataslembaranmushaf, di mulaidarisurat al fatihah
dan berakhirdengansurat an naas yang
disampaikankepadakitasecaramutawatir,
baikmelaluitulisanataubacaandarisatugenerasikegenerasiterpeliharadariper
ubahan dan penggantian. Al Qur’an terdiridari 30 juz, 114 surah, 6326
ayat, dan 324.345 huruf.1

2.Isi Pokok Al- Qur’an


Isi pokok Al Qur’an ada 3 macam :
a. Rukun Iman (percaya pada Allah, Rasul Rasul, Malaikat, kitab Allah,
Hari Kiamat, dan percaya pada qadha dan qadar)yaituhal – hal yang
tetapberlakusesuatu yang telahmempunyaiaturantertentu.
b. Rukun Islam ( syahadat, salat, puasa,zakat,danfitrah,haji dan umrah).
c. Munakahat (perkawinan) muamalat (hokum
pergaulandalammasyarakatatauhukum private).Jinahat
( hukumpidana), Aqdiyah ( hukummengenaimendirikanpengadilan),
Khalifah ( hukummengenaipemerintahan), Ath’imah (makanan dan
minuman), Jihad (hukumpeperangan), dan pada umumnyaisi Al –
Qur’an itudibagidua : ibadat dan muamalat
( hubunganmanusiadengantuhan dan hubungan sesame manusia.

1
Fiqih, ushulufiqihhal. 54
v
B. 1.Pengertian As Sunnah
As Sunnah menurutistilahsyara’ adalahsesuatu yang
datangdariRasulallah SAW. Baikberupaperkataan, perbuatan,
ataupunpengakuan (taqrir). Maka Sunnah
dalampengertianinisangatumumkarenatermasuksegala yang baik dan
tidaktermasukkebalikandaribid’ah2.

2.Macam – Macam As Sunnah


Sesuaipengertiandiatas Sunnah dibagimenjaditigamacam :
1. Sunnah Qauliyah( perkataan) adalahhadits – haditsRasulullah
SAW. Yang beliaukatakandalamberbagaitujuan dan konteks.
2. Sunnah Fi’liyyahadalahperbuatan – perbuatanRasulullah SAW.
Sebagaimanatindakannyamenunaikanshalat lima
waktudengancara –caranya dan rukun – rukunnya
.Perbuatannyamelaksanakanmanasik haji, dan
putusnyadenganberdasarkanseorangsaksi dan
sumpahdaripihakpendakwa.
3. Sunnah Taqririyyahadalahsesuatu yang
timbuldarisahabatRasulullah SAW. Yang telahdiakui oleh
Rasulullah SAW. Baikberupaucapanmaupunperbuatan.
Pengakuantersebutadakalanyadengansikapdiamnya dan
tidakadanyakeingkaranbeliau,
ataudenganadanyapersetujuannya dan
adanyapernyataanpenilaianbaikterhadapperbuatanitu.
Denganadanyapengakuan dan persetujuanini,
makaperbuatanitudianggapmunculdariRasulullah SAW,
sendirimisalnyasesuatu yang diriwayatkan, bahwadua orang
sahabatkeluardalamsuatuperjalanan,
kemudianwaktushalatdatangkepadamereka,
namunmerekatidakmendapatkan air, lalumerekabertayamum
dan melakukanshalat, lantasmerekamenemukan air pada
waktushalatitu, kemudian salah
seorangdarimerekamengulangishalatnya dan
seoranglagitidakmengulangi.
Laluketikamerekamenceritakankepadamasing –
masingdarikeduanyaatasapa yang telahdiperbuatnya.
Beliaumengatakankepada orang yang
tidakmengulangishalatnya“ kamutelahmelakukan Sunnah dan
shalatmutelahmencukupimu”. Dan kepada orang yang
mengulangishalatnyabeliauberkata“
kamumendapatkanpahaladua kali “.3
C. Hubungan As Sunnah dengan Al Qur’an

2
Fiqihushulfuqih, hal 59
3
Fiqihushulfuqih, hal 60-61
vi
Adapunhubungan As Sunnah dengan Al Qur’an
darisegipenggunaannyasebagaihujjah dan referensibagiistimbath hokum
syara’, makaiaberada pada urutansetelah Al Qur’an, di mana seorang
mujtahid dalammengkajisuatukasustidakakanmengacukepada As Sunnah
kecualiapabilaiatidakmenemukan hokum suatu yang
ingindiketahuihukumnya di dalam Al Qur’an.Karenasebenernya Al Qur’an
merupakansumberpokokdalampembentukan hokum islam dan
sumberpertamanya. Makaapabila Al Qur’an
menyebutkannashterhadapsuatuhukum, makaiawajibdiikuti, dan
apabilatidakmenyebutkannashmengenaihukumsuatukasus,
makaiakembalikepada Sunnah.
JikaiamenemukanhukumannyadalamSunnah,makaiapunmengikutinya4.

D. 1.Pengertian Ijtihad
Ijtihad adalah mencurahkantenaga, memeraspikiran, berusahabersungguh-
sungguh, bekerjasemaksimalmungkin, usaha yang sungguh-sungguh oleh
seseorang ulama yang memilikisyarat-syarattertentu,
untukmerumuskankepastianhukumtentangsesuatu (beberapa) perkaratertentu yang
belumditetapkanhukumnyasecaraexplisit di dalam al-Qur’an dan as-
Sunnah.Menurut Mahmud Syaltut, Ijtihad atau al-Ra’yumencakup 2 pengertian,
yaitu :

1. Penggunaanpikiranuntukmenentukansuatuhukum yang
tidakditentukansecaraeksplisit oleh al-Qur’an dan as-Sunnah.
2. Penggunaanpikirandalammengartikan, menafsirkan dan
mengambilkesimpulandarisuatuayatatauHadits.
Dari segibahasa, Ijtihad berartisungguh-sungguh. Menurutistilah Ulama
Fiqih, Ijtihad ialahmengerahkansegenapkemampuanberpikiruntukmencari dan
menetapkanhukum-hukumsyara, daridalil-dalilnya yang tafshili (terinci).
Jadi:merupakansuatujalanuntukmendapatkanketentuan-ketentuanhukumdalil-dalil,
untukitu dan sebagaicarauntukmemberikanketentuanhukum yang
timbulkarenatuntutankepentinganhukum.
2.Metode – Metode Ijtihad
Ada beberapametodeataucarauntukmelakukan ijtihad, baik ijtihad
dilakukansendiri-sendirimaupunbersama-samadengan orang lain.
Diantarametodeataucaraberijtihadadalah:
a. Ijma’,adalahpersetujuanataukesesuaianpendapat para ahlimengenaisuatumasalah
pada suatutempatdisuatu masa.
b.   Qiyas,adalahmenyamakanhukumsuatuhal yang tidakterdapatketentuannya
di dalam Al-Qur’an dan As-Sunahdenganhal (lain) yang
hukumnyadisebutdalam Al-Qur’an dan sunnah Rasul karenapersamaanillat-
Nya5

4
IlmuushulFiqih, hal 46
5
Ushulufiqihhal 65
vii
Contoh :Laranganmenirukhamr yang terdapatdalam Al-Qur’an surat Al-
Maidahayat 90. Yang menyebabkanminumanitudilarangadalahillat-Nya
yaknimemabukkan. Sebabminuman yang memabukan, dariapapuniadibuat,
hukumnyasamadengankhamryaitudilaranguntukdiminum. Dan
untukmenghindariakibatburukmeminumminuman yang memabukkanitu,
makadengan qiyas pula ditetapkansemuaminuman yang memabukkan,
apapunnamanya, dilarangdiminum dan diperjualbelikanuntukumum.
c.  Istidlal, adalahmenarikkesimpulandariduahal yang berlainan.
Contoh :Menarikkesimpulandariadat-istiadat dan hukum agama yang
diwahyukansebelumislam.
d. Masalin Al-Mursalah, adalah cara menemukan hukum sesuatu hal yang
tidak terdapat ketentuannya baik di dalam Al-Qur’an maupun dalam kitab-
kitab hadits, berdasarkan pertimabangan kemaslahatan masyarakat atau
kepentingan umum.
Contoh :Pembenaranpemungutanpajakpenghasilanuntukkemaslahatan, yang
samasekalitidakdisinggung di dalam Al-Qur’an dan As Sunnah Rasul.
e Istishan,
adalahcaramenentukanhukumdengancaramenyimpangdariketentuan yang
sudahada demi keadilan dan kepentingan social.
Istishanadalahsuatucarauntukmengambilkeputusan yang
tepatmenurutsuatukeadaan.
Contohnya : Pencabutan hak milik sesorang atas tanah untuk pelebaran jalan,
pembuatan irigasi untuk mengairi sawah-sawah dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan sosial.
f. Istisab,adalahmenetapkanhukumsuatuhelmenurutkeadaan yang
terjadisebelumnya, sampaiadadalil yang mengubahnya.
Contoh : A mengadakanperjanjian utang-piutangdengan B menurut A
utangnyatelahdibayarkembali, tanpamenunjukanbuktiatausaksi.
Dalamkasusinibedasarkanistisabdapatditetapkanbahwa A
masihbelummembayarutangnya dan
perjanjianitumasihtetapberlakuselamabelumadabukti yang
menyatakanbahwaperjanian utang-piutangtersebuttelahberakhir.
g. Adat-Istiadatatau ‘Urf,adalh yang tidakbertentanganhukum Islam
dapatdikukuhkantetapterusberlakubagimasyarakat yang bersangkutan.
Contoh :Melamarwanitadenganmemberikansebuahtanda (pengikat),
pembayaranmaharsecaratunaiatau utang ataspersetujuankeduabelahpihak, dan
lain-lain.

viii
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mempelajari agama Islam merupakan fardu’ain, yakni kewajiban pribadi setiap


muslim dan muslimah. Sumber ajaran Islam itu berlandaskan Al-Qur’an yang merupakan
Firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dan diturunkan melalui malaikat
Jibril dan membacanya dinilai Ibadah, dan AS-Sunnah sebagai sumber hukum yang
kedua yang mempunyai fungsi untuk memperjelas isi kandungan Al-qur’an dan lain
sebagainya.

3.2 Saran
Marilah kita menjadikan Al-qur’an dan Al-hadist sebagai pedoman dalam
kehidupan sehari-hari kita yang merupakan sumber hukum agama Islam dan tujuan hidup
baik itu di dunia dan akhirat kelak sehingga hidup menjadi lebih bermakna dan bahagia.

ix
DAFTAR PUSTAKA

Karim S. 1997. Fiqih-Ushul Fiqih. Bandung; Pustaka Setia

Khallaf AW. 1994. Ilmu Ushul Fiqih. Semarang; Dina Utama

Anda mungkin juga menyukai