Anda di halaman 1dari 31

Ekofisologi

Peletak dasar ekologi tumbuhan adalah Friedrich


Heinrich Alexander von Humbolt (1769-1859) ahli
botani. ... Andreas Franz Wilhelm Shimper (1856-
1901) ahli botani Jerman, ia menerbitkan buku
yang berjudul Plant Geography on a Physiological
Basis (1898 dan 1903), sebagai pemula
ekofisiologi.
PENGERTIAN, SEJARAH DAN PERKEMBANGAN EKOLOGI TUMBUHAN

PENDAHULUAN
Latar Belakang
• Pertambahan penduduk dan kemajuan teknologi, dulu, kini, dan hari esok telah
menuntut ditingkatkannya persediaan bahan pangan dan bahan baku energy.
Kenyataannya sekarang daya dukung sumber daya alam semakin labil akibat
pemanfaatan yang semakin eksplosit tanpa mengindahkan kaidah-kaidah ekologis.
Kegagalan pertanian akibat kekeringan dan kendala lingkungan lainnya serta
penerapa suatu system teknologi, sudah merupakan bayangan suram yang tak
dapat lagi dipungkiri. Kegagalan demi kegagalan pertanian telah mengajarkan pada
kita, bahwa alam merupakan sesuatu yang liar, yang perlu dijinakkan dengan suatu
teknologi tertentu dan profesionalisme,
• Namun pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan tanpa diikuti oleh usaha-
usaha yang menganut prinsip-prinsip ekologi akan menambah rumitnya masalah
lingkunagn pertanian. Kemelut dan kegagalan pertanian pada akhirnya adalah
akibat keterbatasan pengetahuan tentang lingkungan pertanian itu sendiri. Oleh
karena itu, pengkajian masalah lingkungan pertanian dan dampaknya terhadap
aspek fisiologi tanaman, untuk memperoleh hasil yang maksimum merupakan suatu
hal yang tak dapat dipisahkan dari ilmu tanaman. Analisa dampak lingkungan
pertanian memberikan gambaran bahwa, factor lingkungan mempengaruhi fungsi
fisiologis yang pada gilirinnya akan memepengaruhi produksi yang diperoleh.
• Pada tahun 1230 sampai 1307 terbit buku yang berjudul
OPUSRURALIUM COMMODORUM oleh Pietro De Crecenzi, yang berisi
tentang masalah-masalah lingkungan pertanian. Terbitnya buku
tersebut membuka sejarah baru di bidang pertanian, terutama yang
bersangkutan dengan masalah lingkungan tanaman, hingga menjelma
menjadi ilmu lingkungan tanaman yang lazim disebut dengan ekologi
tanaman.
• Ekologi merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmu lingkungan.
Berbicara ekologi pasti berbicara mengenai semua makhluk hidup dan
benda-benda mati yang ada di dalamnya termasuk tanah, air, udara
dan lain - lain. Dimana lingkungan yang ditempati berbagai jenis
makhluk hidup tersebut saling mempengaruhi dan dipengaruhi.
• Makhluk hidup dalam memenuhi kebutuhannya tidak terlepas dari
bantuan makhluk hidup lain, contohnya makhluk hidup membutuhkan
pelepas dahaga yaitu air, manusia membutuhkan energy yaitu
makanan baik sumber makanannya dari tumbuhan-tumbuhan
maupun hewan, dan sebagainya.
.
• Adanya interaksi dan hubungan antara manusia dengan
lingkungannya disebut ekologi. Ilmu lingkungan dapat juga
dianggap sebagai titik pertemuan “ilmu murni” dan “ilmu
terapan”. Ilmu lingkungan sebenarnya ialah ekologi (ilmu murni
yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad
hidup), yang menerapkan berbagai asas dan konsepnya kepada
masalah yang lebih luas, yang menyangkut pula hubungan
manusia dengan lingkungannya.

• Dalam ilmu lingkungan, seperti dalam halnya ekologi, jasad hidup


pada dasarnya dipelajari dalam unit populasi.

• Populasi dapat dikatakan sebagai kumpulan individu spesies


organism hidup yang sama. Menentukan populasi memang sukar,
kalau anggotanya terpisah-pisah dalam sebuah wilayah, dimana
jarak menjadi sebagi penghalang antar individu, seperti halnya
gajah atau harimau di Asia, pohon cemara di Eropa, bahkan
manusia di dunia.
Ekofisiologi adalah ilmu tentang

respon fisiologis tumbuhan terhadap


lingkungannya (ekologi).

Tujuan dari ekofisiologi adalah berguna untuk


pengontrolan pertumbuhan, reproduksi,
kemampuan bertahan hidup dari tumbuhan
tersebut, dan penyebaran geografinya.
Pengetian Ekofisiologi

Ekofisiologi adalah ilmu tentang respon fisiologis


tumbuhan terhadap lingkungannya (ekologi). Tujuan dari
ekofisiologi adalah berguna untuk pengontrolan
pertumbuhan, reproduksi, kemampuan bertahan hidup
dari tumbuhan tersebut, dan penyebaran geografinya.

Dalam ekofisiologi, terdapat 3 (tiga) pilar utama, dimana


Semua pilar utama ini saling berinteraksi, yakni :

1. Tanah (Edafik)
2. Tumbuhan (Biotik)
3. Lingkungan (Abiotik)
Proses Fisiologi
Proses fisiologi terdiri dari berbagai macam, yakni:
Fotosintesis

Proses Ekofisologi contohnya Fotosintesis


Fotosintesis memiliki faktor faktor seperti : klorofil, stomata, daun,
karbohidrat, cahaya, suhu, CO2, pohon, air, dan unsur hara.
Fotosintesis terdapat beberapa jenis, yakni : C3 (contohnya tanaman
kehutanan) dan C4 (contohnya tanaman pertanian).

Metabolisme Nitrogen
• Metabolisme nitrogen adalah proses mengubah nitrogen anorganik menjadi nitrogen
organik (contohnya protein dan protoplasma).

Respirasi
• Respirasi memiliki beberapa faktor faktor, yakni : umur dari fisiologi jaringan,
substrat, ransangan adanya luka, zat kimia tertentu, cahaya, air tanah, suhu, CO2
dan O2, dan nutrisi
• Aktivitas dari respirasi yakni : dari kambium menuju ujung akar, lalu kebatang, dan
selanjutnya ke dorman (proses dari yang tertinggi).

Transpirasi
• Transpirasi adalah proses air menguap pada siang hari melalui stomata, kultikula,
lentisel, yang berguna untuk menurunkan suhu permukaan tanaman tersebut.
Gutasi
• Gutasi adalah proses keluarnya air garam gula cair pada malam
hari yang melalui stomata dan hydatoda.

Asimilasi
• Asimilasi adalah proses perubahan makanan menjadi
protoplasma baru, dinding sel, dan bahan bahan lainnya.

Penimbunan Garam
• Penimbunan garam adalah proses pengumpulan garam di sel sel
jaringan yang disebabkan mekanisme transport aktif.

Pengangkutan
• Pengangkutan adalah proses perpindahan air mineral, makanan,
dan hormon hormon dari tempat satu ke tempat satu lainnya.

Penyerapan
• Penyerapan adalah proses menyerap air mineral dari tanah dan
menyerap O2 dan CO2 dari udara.
Reproduksi Vegetatif

Reproduksi vegetatif adalah reproduksi dengan menggunakan


bagian vegetatif.

Hormon

• Hormon adalah pengontrolan seluruh daur hidup tumbuhan


tersebut (contohnya perkecambahan, pembungaan, dll.).
Tumbuhan bedasarkan Transpirasi dalam Ekofisiologi

Tumbuhan bedasarkan transpirasi dalam ekofisiologi dibagi dalam


beberapa macam, yakni:

Kuat

• Kuat dimana tanaman melakukan transpirasi sebesar 2000mm per tahun. Contohnya
adalah sengon, lamtoro, bambu, trembesi, otok otok. Dimana contoh tipe vegetasinya
berupa belukar.

Sedang

• Sedang dimana tanaman melakukan transpirasi sebesar 1000 hingga 2000mm per
tahun. Contohnya jati, karet, alang alang, nangka, kopi. Dimana contoh tipe
vegatasinya berupa hutan dataran rendah dengan transpirasi sebesar 1200mm per
tahun.

Kecil

• Kecil dimana tanaman melakukan transpirasi sebesar kurang dari 1000mm per
tahun. Contohnya teh, kelapa, beringin, damar, cemara udang. Dimana contoh tipe
vegetasinya berupa hutan pegunungan dengan transpirasi sebesar 860mm per
tahun.
Kondisi Fisiologi
Kondisi fisiologi terdiri atas:

• Jumlah klorofil, karbohidrat, dan senyawa nitrogen


• Tekanan osmosis
• Turgiditas sel
• Protoplasma

Contoh Ekofisiologi
Contoh contoh ekofisiologi terdapat:

Skarifikasi : proses ekologinya berupa perlakuan khemis, fisik, dan


mekanis; sementara proses fisiologinya berupa dormansi balik
Pemupukan : proses ekologinya berupa nutrisi hara; sementara
proses fisiologinya berupa translokasi
• Fisiologi tumbuhan adalah cabang botani yang
mempelajari bekerjanya sistem kehidupan di dalam tubuh
tumbuhan dan tanggapan terhadap pengaruh lingkungan
sekitarnya sehingga tumbuhan tersebut dapat hidup.
• Seperti juga fisiologi hewan, fisiologi menggabungkan
aspek fisika, kimiawi, dan biologi.
• Dari fisiologi tumbuhan ini lahirlah cabang-cabang
campuran biologi, seperti biokimia dan biofisika. Fisiologi
juga sangat mempengaruhi perkembangan genetika.
• Objek kajian dalam fisiologi tumbuhan adalah fisika sel
dan biofisika organ, fotosintesis, transportasi hara dan
hasil metabolisme, regulasi pertumbuhan dan
perkembangan, dan mekanisme respons terhadap
rangsangan lingkungan.
• Organisme yang menjadi kajian fisiologi tumbuhan adalah
organisme dari kerajaan plantae, meliputi semua jenis
tumbuhan, dari tumbuhan tingkat rendah sampai
tumbuhan tingkat tinggi.
• Fisiologi tumbuhan diterapkan dalam pertanian
untuk meningkatkan nilai produk hasil bumi.
• Beberapa contoh hasil kajian fisiologi yang
diterapkan di pertanian adalah teknologi
pemberian pupuk kimia untuk meningkatkan
hasil dan penggunaan zat pengatur tumbuh
untuk merangsang keserempakan pembungaan.
• Hasil penelitian di bidang fisiologi juga dapat
dipakai untuk mendukung program pemuliaan
tanaman, misalnya dalam merakit kultivar yang
tahan kekeringan.

Anda mungkin juga menyukai