Anda di halaman 1dari 19

Ekologi Tumbuhan

Anggota Kelompok 5 :

Ista Iliyya
Intan Permatasari
Ainur Rahmita
0 Pengertian dan
Fungsi Ekologi
0 Sejarah
Perkembangan
1 Tumbuhan 2 Ekologi Tumbuhan

0 Pendekatan Ekologi
Tumbuhan
3
Pengertian dan Fungsi
Ekologi Tumbuhan
Ekologi tumbuhan mengandung dua pengertian, yaitu
ekologi sebagai ilmu dan tumbuhan sebagai objek. Ekologi
berasal dari kata oikos = rumah, dan logos = ilmu.
Tumbuhan adalah organisme hidup eukariota multiseluler
dari Kingdom Plantae, yang terdiri atas tumbuhan berbunga,
Lycopodopsida, Gymnospermae, paku-pakuan, lumut, dan
sejumlah alga hijau. Ekologi tumbuhan diartikan sebagai
kajian tentang hubungan timbal balik antara tumbuhan dan
lingkungannya.
Misalnya, bagaimana
tumbuhan untuk hidupnya
memerlukan sinar matahari,
air, oksigen, tanah atau lahan
sebagai tempat tumbuh atau
habitatnya, bagaimana peranan
energi dan nutrisi untuk proses
metabolisme tubuh.
Penerapan ekologi tumbuhan yaitu dalam bidang pengelolaan
sumberdaya alam (misalnya produksi pertanian, kehutanan, atau
pertambangan) baik untuk sumberdaya alam yang dapat diperbaharui
maupun tidak; upaya konservasi, preservasi, rehabilitasi, dan restorasi
jenis tumbuhan, biota lain, dan habitatnya; sumber alam yang dilindungi,
analisis dampak lingkungan untuk kegiatan dan pembangunan,
pencemaran lingkungan; pengawasan terhadap hama dan penyakit, serta
pencegahan kontaminasi bahan beracun berbahaya dan pengaruhnya
terhadap tumbuhan dan lingkungan.
Sejarah Perkembangan
Ekologi Tumbuhan
Sejarah perkembangan ekologi
tumbuhan dapat dikelompokkan
menjadi tiga periode, yaitu:

Periode awal
Periode abad 17-19, dan
Periode abad 21- sekarang.
Periode Awal
Periode ini merupakan awal dari perkembangan ekologi
tumbuhan, dipelopori oleh para pengumpul makanan dan
para dukun obat. Para pengumpul dan pemburu di zaman
dulu (purba) telah memiliki pengetahuan yang tinggi
mengenai distribusi berbagai jenis tumbuhan dan hewan
liar yang menjadi makanan dan buruannya.
Periode abad 17-19
Periode ini merupakan awal kemunculan ekologi tumbuhan secara
formal, yang ditandai dengan munculnya beberapa tulisan yang
berkaitan dengan tumbuhan dan lingkungannya. Tulisan-tulisan
tersebut di antaranya :

1. Tentang suksesi komunitas tumbuhan di daerah berair, yaitu danau


dan bogs = suatu daerah yang permukaan tanahnya basah dan empuk
(spongy)
2. Terbitnya buku-buku tentang geografi tumbuhan yang ditulis
oleh ahli botani dan taksonomi tumbuhan, yang didasari hasil
ekspedisi ke berbagai penjuru dunia.
3. Friedrich Heinrich Alexander von Humboldt, ahli botani. Ia
banyak meneliti tentang botani, memperkenalkan istilah
‘asosiasi”, dan menulis secara rinci tentang vegetasi dari aspek
fisiognomi, korelasi antara distribusi tipe-tipe vegetasi dengan
faktor lingkungan, dan mendeskripsikan efek sinergis dari
beberapa faktor lingkungan seperti elevasi, ketinggian, dan
temperatur.
Periode Abad 21-Sekarang

Beberapa konsep yang muncul di era ini, di antaranya :

1. Konsep kontroversial adalah Henry Gleason (AS), penentang teori


suksesi Clements,

2. Robert H. Whittaker (era 40-70-an) di Amerika Utara,


mengembangkan sinekologi,
3. Josias Braun-Blanquet (1884-1980) dari Eropa mengembangkan metode
dalam sampling komunitas tumbuhan. Reduksi data vegetasi dan nomenklatur
asosiasi.

4. Christen Raunkier (era 1925-an) di Benua Eropa, mengembangkan klasiikasi


bentuk kehidupan (life form) tumbuhan dan metode kuantitatif dalam sampling
vegetasi. Arthur Tansley yang mengemukakan istilah ecosystem,

5. John Harper (1950-an) dari Wales, banyak mengembangkan spesialisasi


demograi tumbuhan, khususnya weedy species & Integrated Pest Management
(IPM).
13
Pendekatan Ekologi
Tumbuhan
Berdasarkan tingkat integrasinya maka secara
ilmu, kajian ekologi tumbuhan dapat dibagi dalam dua
pendekatan, yaitu sinekologi dan autekologi.

Sinekologi adalah tingkatan lebih besar dalam ekologi


dengan tidak melihat individu secara sendiri, melainkan
perilaku populasi baik secara spasial maupun temporal,
terdiri dari pertumbuhan populasi, homeostasis.
Contoh kajian sinekologi:

Mempelajari struktur dan komposisi spesies


tumbuhan di hutan rawa, hutan gambut, atau di hutan
payau, mempelajari pola distribusi binatang liar di
hutan alam, hutan wisata, suaka margasatwa, atau di
taman nasional, dan lainnya.
16
Autekologi adalah keseluruhan ekologi tanaman,
memperhatikan reaksi yang terjadi pada tingkatan
organ individu (misalnya, tunas, ukuran daun,
kedalaman akar) atau hubungan antar organ
(misalnya, penyebaran materi antara pucuk dan
akar, regulasi dari koordinasi akar dan pucuk)
dikarenakan berinteraksi dengan alam.
Contoh kajian autekologi :
1. Mempelajari pertumbuhan jenis shorea leprosula dengan pengaruh
intensitas cahaya.

2. Mempelajari pengaruh mikoriza terhadap pertumbuhan jenis Pinus


merkusi

3. Mempelajari hubungan antara pohon Pinus merkusii dengan


lingkungannya.

4. Mempelajari kemampuan adaptasi pohon merbau (Intsia palembanica) di


padang alang-alang, dan lainnya.
TERIMA KASIH
(≧▽≦)

Anda mungkin juga menyukai