Anda di halaman 1dari 12

Nama : Widya Mahfira

NIM : 170301151
Mata Kuliah : Dasar Ekologi
Agroteknologi-3

Ringkasan Pertemuan ke-9 dan 10


Laju intrinsik merupakan kapasitas suatu populasi untuk meningkat, yang
besarnya ditentukan oleh berbagai aspek yang menyangkut sejarah kehidupan
organisme yaitu natalitas, mortalitas dan waktu perkembangan.
Pertumbuhan populasi berarti perubahan ukuran populasi pada periode
waktu tertentu. Populasi adalah unit biologis yang menunjukkan perubahan dalam
ukurannya. Ada 2 pola bentuk pertumbuhan populasi, yaitu:
1. bentuk J
2. bentuk S (sigmoid)

Potensi biotik adalah Kemampuan populasi tumbuh membentuk kurva


eksponensial. Potensi biotik menunjukkan laju pertumbuhan teoritis yang tidak
sesuai dengan kenyataan di alam. Pada kenyataannya, potensi biotik selalu
dekendalikan oleh faktor lingkungan yang saling berinteraksi sehingga membatasi
pertumbuhan.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi:


Density-dependent, tergantung kepada jumlah individu di dalam populasi.
Merupakan faktor ekologi yang pengaruh atau efeknya terhadap populasi
merupakan fungsi dari kepadatan/ densitas populasi. Pengaruh density dependent
seperti pengatur mesin karena merupakan alat utama untuk mencegah over
population dan bertanggung jawab atas pencapaian kedaaan seimbang (steady
state).
Density-independent, tidak tergantung kepada jumlah individu di dalam
populasi, karena faktor : cuaca dan iklim (kekeringan, badai, banjir, angin ribut,
penurunan temperatur yang drastis, faktor cahaya, dsb), kerusakan geologis
(gempa, tsunami, letusan gunung berapi, dll).

Penyebaran populasi ialah pindahnya individu atau keturunan (biji, spora, larva)
keluar dari daerah populasi atau dari populasi. Tiga pola penyebaran populasi yaitu:

Emigrasi.
Suatu pergerakan individu ke luar dari tempat atau daerah populasinya ke tempat
lainnya dan individu tersebut tinggal secara permanen di tempat beru tersebut.

Imigrasi.
Suatu pergerakan individu populasi ke dalam suatu daerah populasi dan individu
tersebut meninggalkan daerah populasinya selanjutnya tinggal di tempat baru.

Migrasi.
Pergerakan dua arah, ke luar dan masuk populasi atau populasi pergi dan datang
secara periodik selama kondisi lingkungan tidak menguntungkan maka individu-
individu suatu populasi akan berpindah tempat, sedangkan kalau suadah
menguntungkan kembali ke tempat asal.

Penyebaran organisme / individu dalam populasi (penyebaran intern) terjadi


menurut tiga pola :

Random/acak
Penyebaran secara acak relatif jarang di alam, terjadi dimana lingkungan sangat
seragam dan cenderung berkumpul.

Seragam
Dapat terjadi dimana persaingan di antara individu sangat keras dimana terdapat
antagonisme positif yang mendorong pembagian ruang yang sama.

Bergerombol (tidak teratur dan tidak secara acak)


Hampir merupakan aturan jika yang diperhatikan adlah individu-individu.
Bergerombol dalam populasi sendiri ada yang menggerombol secara acak,
menggerombol seragam dan bergerombol berkumpul.

Menurut Hutchinson, faktor penyebab perbedaan pola sebaran sebagian anggota


populasi adalah:

 Faktor vektorial yang timbul dari gaya-gaya eksternal, seperti arah angin, arah
aliran air, dan intensitas cahaya.
 Faktor reproduktif yaitu faktor yang berkaitan dengan cara berkembang biak,
misalnya tumbuhan yang berbiji seperti kemiri sangat lambat menyebar jauh dari
pohon induknya.

 Faktor sosial sebagai sifat yang dimiliki oleh spesies tertentu, misalnya perilaku
territorial.
 Faktor koaktif yang timbul karena persaingan intra jenis.
 Faktor stokastik karena adanya keragaman acak dalam salah satu faktor di atas.

Ringkasan Pertemuan ke-11


Jam biologikal ialah kemampuan organisme untuk mengukur waktu
fisiologinya. Yang paling umum adalah manifestasi circadian rhytm (irama harian,
circa, kira2,dies, hari) atau kemampuan untuk mengulangi kejadian setiap 24 jam
walaupun tanpa petunjuk cahaya matahari.
Ada 2 teori mengenai mekanisme jam biologi :
Hipotesa waktu endogen yaitu jam terdapat dalam tubuh organisme dan dapat
mengukur waktu tanpa petunjuk lingkungan.

Hipotesa waktu eksternal yaitu jam terdapat dalam tubuh organisme yang
bekerjanya diatur oleh tanda-tanda dari lingkungannya

Tumbuhan juga memiliki sistem jam biologis. Mirip dengan manusia, circadian
clock pada tumbuhan mengatur pola aktivitas-aktivitas harian seperti pengaturan
hormone, photoperiodism, regulasi zat nutrisi.

POLA DASAR TINGKAH LAKU (BASIC BEHAVIORAL PATTERN)


Tingkah laku dapat dianggap sebagai suatu komplek berbagai komponen dimana
nilai pentingnya bervariasi tergantung kepada organismenya:

1. Tropisme, dipengaruhi hormon,merupakan gerak bagian tubuh yang


dipengaruhi rangsang.

2. Taksis, merupakan gerak pindah tempat dan banyak terjadi pada organisme
randah.
3. Reflek

4. Insting, merupakan tingakanh laku stereotipe seperti membuat sarang,


mengumpulkan makanan, di dapat tanpa dipelajari.
5. Belajar dan alasan, berkaitan dengan besarnya otak terutama celebral cortex
(otak besar bagian kulit) dari primata.
GERAK PADA TUMBUHAN
Tumbuhan mempunyai kepekaan tertentu untuk menanggapi rangsang yang
diterimanya. Setiap rangsangan yang mengenai tumbuhan akan ditanggapi oleh
tumbuhan tersebut.tanggapan ini berupa gerakan dari bagian-bagian tumbuhan.
Berdasarkan rangsangannya,gerak pada tumbuhan dikelompokkan menjadi
tiga,yaitu gerak autonom(endonom),gerak esionom,dan gerak higroskopis.

Gerak Autonom (Endonom)


Gerak autonom adalah gerak yang tidak disebabkan oleh rangsangan dari luar.
Contoh: Gerak kloroplas memutar mengelilingi isi sel pada sel-sel daun
Hydrilla sp.

Gerak Higroskopis
Gerak higroskopis adalah gerak bagian tumbuhan yang diakibatkan oleh pengaruh
perubahan kadar air dari sel-sel sehingga terjadi pengerutan yang tidak sama.
Contoh : Pecahnya buah polong yang sudah kering pada lamtoro,jarak,dan
kembang merak.

Gerak Esionom
Gerak esionom merupakan gerak tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan dari
luar tubuh tumbuhan tersebut. Macam - macam gerak esionom pada tumbuhan:
nasti, taksis, dan tropisme.

Ringkasan Pertemuan ke-12


Ringkasan Pertemuan ke-13
Agroekosistem adalah komunitas tanaman dan hewan yang berhubungan
dengan lingkungannya (baik fisik maupun kimia) yang telah diubah oleh manusia
untuk menghasilkan Pangan, pakan, serat, kayu bakar, dan produk- produk lainnya.
Pengertian lain tentang agroekosistem adalah agroekosistem merupakan salah satu
bentuk ekosistem binaan manusia yang bertujuan menghasikan produksi pertanian
guna memenuhi kebutuhan manusia. Konsep agroekosistem adalah sistem ekologi
yang terdapat didalam lingkungan pertanian, yang biasanya merupakan sistem
alami yang terjadi setelah dibentuk oleh manusia.
Struktur agroekosistem

Komponen abiotik :
 Air
 Tanah
 Udara
 Iklim (cahaya matahari, suhu, kelembaban, angin, dll)
 Topografi
 Garam mineral
 Teknologi

Komponen biotik :
 Tumbuhan
 Hewan/ternak
 Manusia
 Organisme pathogen
 Gulma dan hama
 Pengurai

Ada sebagian peranan penting sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi suatu
negara.

 Sebagai leading sector untuk mencapai laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi
karena sebagian pendapatan nasional berasal dari sektor industrialisasi.

 Sebagai sektor yang paling banyak memperkerjakan para pekerja maka sektor
pertanian merupakan sumber bagi industrialisasi.
 Sektor pertanian diperlukan sektor industri untuk memasok bahan pangan dan
mentah.

 Pandangan bahwa pertumbuhan ekonomi yang cepat memerlukan


industrialisasi

Ringkasan Pertemuan ke-14


 Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik organisme
dengan lingkungan biotik dan abiotik.

 Ilmu lingkungan (environment science) merupakan ilmu terapan: yaitu


penerapan teori, konsep dan kaidah ekologi dalam pengelolaan lingkungan.
 Ilmu yang erat hubungannya dengan ekologi atau biologi lingkungan adalah
biologi konservasi dan keanekaragaman hayati.

 Konservasi adalah : upaya untuk menjaga kualitas lingkungan (pelestarian


lingkungan) dan keseimbangan ekosistem.
 Biologi konservasi : merupakan cabang ilmu biologi yang

 Mempelajari dan keanekaragaman hayati di bumi dengan tujuan untuk


melindungi spesies, habitat, dan ekosistem dari kepunahan
Tujuan Dari Kegiatan Konservasi:
1. Memelihara proses ekologi yang esensial dan sistem pendukung kehidupan.
2. Mempertahankan keanekaan genetis
3. Menjamin pemanfataan jenis (spesies) dan ekosistem secata berkelanjutan.
Penyebab Kepunahan Suatu Spesies

1. Daya regenerasi yang rendah


2. Campur tangan manusia
3. Bencana alam besar
4. Didesak populasi lain yang kuat

Dampak Kerusakan Flora dan Fauna bagi Kehidupan:


1. Ekosistem tidak seimbang
2. Kelangkaan sumber daya
3. Menurunnya kualitas kesehatan
4. Tragedi lingkungan karena kerusakan hutan
5. Hilangnya kesuburan tanah
6. Putusnya daur kehidupan
Ringkasan Pertemuan ke-15

Pencemaran/polusi air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk


hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia,
sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak
dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Pencemaran Air dapat melalui :

• Atmosfer.
• Tanah.
• Limpasan (run off).

• Limbah (domestik, industri).

Jenis Pencemaran Air


1. Pencemaran Mikroorganisme dalam Air :

 Pencemar : berbagai kuman penyebab penyakit seperti bakteri,


virus, protozoa, dan parasit.

 Kuman berasal dari buangan limbah rumah tangga atau peternakan,


rumah sakit, tanah pertanian, dlsb.

 Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air disebut water-borne


disease dan sering ditemukan pada penyakit tifus, kolera, dan
disentri.
2. Pencemaran Air oleh Bahan Anorganik Nutrisi Tanaman :

 Pupuk nitrogen dan fosfat bisa menghasilkan produksi tanaman


yang tinggi. Tetapi, nitrat dan fosfat bisa mencemari sungai, danau,
dan lautan.

 Pada waktu hujan dan terjadi kilat/petir, di udara terbentuk amoniak


dan nitrogen terbawa air hujan menuju permukaan tanah.
3. Pencemar Bahan Kimia Anorganik :

 Bahan kimia anorganik : asam, garam dan bahan toksik logam lain
spt timbal (Pb), kadmium (Cd), merkuri (Hg).

 Dengan kadar yang tinggi bisa menyebabkan matinya kehidupan air


seperti ikan dan organisme lainnya.

 Bisa menurunkan produksi tanaman pangan dan merusak peralatan


yang dilalui air tersebut (karena korosif).
4. Pencemar Bahan Kimia Organik :

 Bahan kimia organik : minyak, plastik, pestisida, larutan pembersih,


deterjen  bisa menyebabkan kematian pada ikan maupun
organisme air lainnya.

 Lebih dari 700 bahan kimia organik sintetis dalam jumlah relatif
sedikit pada permukaan air tanah bisa menyebab-kan gangguan
ginjal, gangguan kelahiran, dan beberapa bentuk kanker pada hewan
percobaan di laboratorium.

Sumber Pencemaran Air


1. Pencemaran Air oleh Pertanian : air limbah pertanian sebenarnya tidak
menimbulkan dampak negatif pada lingkungan, namun dengan
digunakannya fertilizer sebagai pestisida bisa menimbulkan dampak negatif
pada keseimbangan ekosistem air. Juga pemakaian insektisida dan
herbisida.
2. Pencemaran Air oleh Peternakan & Perikanan : kotoran dan sisa makanan
ternak berpotensi sebagai sumber pencemaran.

3. Pencemaran Air oleh Industri : ir limbah industri cenderung mengandung


zat berbahaya, maka harus dicegah agar tidak dibuang ke saluran umum.

4. Pencemaran Air oleh Aktivitas Perkotaan : aktivitas di perkotaan


menimbulkan pencemaran lingkungan yang tinggi.  penyebab
pencemaran air : limbah rumah tangga, kotoran manusia, limbah gas, dan
limbah panas.

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia (buatan manusia)


masuk dan merubah lingkungan tanah alami Pencemaran ini biasanya terjadi
karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau
limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Pencemaran/polusi udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi,


dan/atau komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga
mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara
ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. Sumber polusi utama :
1. Transportasi,
2. Industri
3. Rumah tangga.
Pencemar Udara:
• CO :
 Gas tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa.
 Sumber utama : pembakaran BBM  banyak timbul di perkotaan.

 Dampak kesehatan : pusing, pandangan kabur, hilang daya pikir,


sulit bernafas  bisa mati !
• Nox :
 Gas berwarna merah, bau menyengat.
 Sumber : pembakaran BBM dan gas alam, kebakaran hutan, dlsb.

 Dampak kesehatan : penyakit pernapasan, emphysema (paru-paru


kronis), pembuluih darah jantung, bronchitis, kanker paru-paru,
radang ginjal, dll.
• Partikel :

 Berupa butiran halus yang melayang di udara, baik berupa zat cair,
zat padat, atau kombinasi keduanya.
 Partikel alami : debu, abu gunung berapi, uap air.

 Sumber : pembakaran batubara, penambangan, industri, kebakaran


hutan, gas buang kendaraan.

 Dampak kesehatan : iritasi mata, saluran pernapasan, penyakit paru-


paru.
 Juga berdampak pada hewan dan tumbuhan.

OZON
Unsur- unsur kimia yang terdapat dalam lapisan ozon ini terdiri dari tiga
macam atom oksigen atau O₃. Atom oksigen ini mempunyai warna biru dan juga
berbau kuat. Lapisan Ozon adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 19 – 48 km
(12 - 30 mil) di atas permukaan bumi yang mengandung molekul-molekul ozon.
Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh
sinar ultraviolet matahari terhadap molekul-molekul oksigen.
Fungsi Lapisan Ozon
1. Menyerap radiasi sinar ultraviolet
2. Melindungi bumi dari benda langit yang jatuh ke bumi contohnya : meteor
3. Menstabilkan suhu permukaan bumi,sehingga pemanasan globalpun
berkurang.
Penyebab Terjadinya Penipisan Lapisan Ozon:

• Para ilmuwan sangat khawatir ketika mereka menemukan bahwa bahan


kimia kloro fluoro karbon(CFC) yang biasa digunakan sebagai media
pendingin dan gas pendorong spray aerosol, memberikan ancaman terhadap
lapisan ozon.

• Bila dilepas ke atmosfer, zat yang mengandung klorin ini akan dipecah oleh
sinar Matahari yang menyebabkan klorin dapat bereaksi dan
menghancurkan molekul-molekul ozon.

• Setiap satu molekul CFC mampu menghancurkan hingga 100.000 molekul


ozon.

• Sehingga, semakin lama lapisan ozon semakin menipis bahkan bisa sampai
berlubang.
Dampak Terjadinya Penipisan Lapisan Ozon:

• Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar radiasi ultra
violet memasuki bumi.

• Radiasi ultra violet ini dapat membuat efek pada kesehatan manusia,
memusnahkan kehidupan laut, ekosistem, mengurangi hasil pertanian dan
hutan.

• Pada bidang pertanian, penerimaan sinar ultra violet pada tanaman dapat
memusnahkan hasil tanaman utama dunia.

• Kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan


bumi yang sering disebut sebagai “efek rumah kaca”.

EFEK RUMAH KACA


Pengertian sebenarnya rumah kaca adalah bangunan mirip tenda yag terbuat
dari bahan sejenis kaca untuk menciptakan lingkungan yang selalu hangat bagi
tanaman tertentu, sekalipun pada musim dingin. Cara kerjanya adalah membuat
panas matahari yang masuk ke rumah kaca terperangkap di dalam rumah kaca
tersebut. Efek rumah kaca pada planet bumi merupakan efek pemanasan atmosfer
bumi yang mirip dengan cara kerja rumah kaca terhadap tanaman tersebut.

Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata atmosfer bumi yang


mempengaruhi iklim di bumi. Contoh pengaruh meningkatnya suhu atmosfer bumi
terhadap iklim antara lain, berkurangnya jumlah es di kutub karena mencair,
meningkatnya permukaan air laut, perubahan arah angin musiman, pergeseran
musim, dan lain sebagainya.
Penyebab Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global:

Efek rumah kaca dan pemanasan global disebabkan meningkatnya gas-gas rumah
kaca yang dihasilkan dari berbagai sumber di bumi. Berikut beberapa penyebab
meningkatnya gas-gas rumah kaca :

• Pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) dari
rumah tangga, pabrik, kendaraan bermotor, dan lain-lain

• Berkurangnya hutan yang menjaga keseimbangan karbon dioksida dan


oksigen.

• Peningkatan penggunaan gas-gas rumah kaca seperti misalnya metana,


nitrogen oksida, dan CFC.
• Meningkatnya gas industri dari pabrik-pabrik.
• Meningkatnya jumlah penduduk, sehingga meningkatkan penggunaan
bahan bakar fosil.
Cara Mengurangi Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global:

 Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara, gas
alam)

 Meningkatkan penggunaan energi terbarukan (energi surya, energi air,


energi angin)

 Hemat energi

 Menjaga fungsi hutan sebagai paru-paru dunia

 Memilih produk yang ramah lingkungan

 Menjaga kelestarian alam.

Anda mungkin juga menyukai