Anda di halaman 1dari 17

Materi Kuliah Minggu Ke-4

ANALISIS AGROEKOSISTEM 2

PHPT

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Budy Rahmat Ir.MS.
Elya Hartini, Ir.MT.
JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA
Daur Biotik

Unsur-unsur kimia secara tetap bergerak mengikuti


daur tertentu dan berkeliling diantara komponen-
komponen biologi dan geologi ekosistem.
Peristiwa ini kemudian disebut daur biogeokimiawi.

Unsur fosfat misalnya bergerak dari batu-batuan


atau tanah pindah ke tanaman kemudian ke
herbivora dan mengikuti aliran energi, sehingga
kembali lagi ke tanah melalui aktivitas organisme
pengurai.
Fosfat  tanaman  Konsumen1 dekomposisi
Daur biogeokimiawi memiliki ciri :

Adanya pergerakan unsur hara dari


lingkungan ke organisme, dan kemudian
kembali ke lingkungan.
Keikutsertaan berbagai organisme baik
tumbuhan dan binatang, terutama jasad-
jasad renik.
Adanya persediaan atau reservoar geologi
yaitu atmosfir atau litosfir.
Terjadinya berbagai perubahan kimiawi.
Suksesi Ekologi

Ekosistem tidak statis dan selalu mengalami


perubahan dari keadaan yang sederhana menjadi yang
kompleks

Perubahan terjadi secara simultan dan saling


mempengaruhi baik pada komunitas tetumbuhan dan
binatang, maupun komponen lingkungan fisiknya.

Proses perubahan ekosistem ini disebut suksesi


ekologi
Suksesi ekologi

Merupakan proses evolusi ekosistem yang berjalan


secara bersama dan saling mempengaruhi antara
lingkungan fisik dan komunitas.
Lingkungan fisik : temperatur, kelembaban,
ketersediaan air dan mineral, dll
Tahap akhir suksesi disebut tahap klimaks
kompleksitas, stabil

ekosistem akan terus berjalan dengan sendirinya


tanpa ada perubahan yang berarti, kecuali kalau ada
bencana yang mendadak seperti kebakaran hutan.

Apabila akibat bencana tersebut struktur ekosistem kembali


menjadi sederhana maka proses suksesi akan berjalan lagi
dari permulaan dengan mengikuti pola yang sama

Suksesi primer : akibat bencana alam


Suksesi sekunder : agroekosistem, intervensi
Tahap pertama 
pionir

Dominasi 1 Ekosistem dan kondisi


spesies tanah berubah

Kolonisasi oleh spesies-


spesies baru di ekosistem Ekosistem tidak lagi sesuai
yang akan mengundang bagi keturunannya tapi lebih
kehadiran herbivora dan sesuai bagi spesies lain
karnivora baru

Pergantian dan Struktur dan keadaan


penambahan spesies ekosistem menjadi
terjadi terus menerus semakin kompleks dan
stabil
Kecenderungan utama yang terjadi sepanjang proses
suksesi ekologi tersebut adalah semakin meningkatnya
jumlah dan keanekaragaman komunitas sehingga
bentuk jala makanan menjadi semakin komplek

Ekosistem menjadi semakin stabil yang tidak akan mudah goyah atau
mengalami perubahan oleh adanya perubahan-perubahan yang
terjadi di dalam suatu komunitas yang berasal dari luar ekosistem..

Semakin tinggi diversitas atau keanekaragaman yang


dimiliki oleh suatu ekosistem, maka ekosistem tersebut
semakin stabil
Ekosistem yang stabil :
populasi suatu jenis organisme selalu berada dalam
keadaan keseimbangan dengan populasi organisme
lainnya dalam komunitasnya.

Keseimbangan ini terjadi karena :


adanya mekanisme pengendalian yang bekerja
secara umpan balik negatif yang berjalan pada
tingkat antar spesies (persaingan, predasi) dan
tingkat inter spesies (persaingan, pembagian
teritorial).
Evolusi dan Seleksi Alam

Suksesi ekologi  evolusi dalam ekosistem

• terjadinya perubahan sifat populasi spesies


• sumber gen terutama dari orangtuanya
• pengaruh lingkungan melalui faktor fisik seperti
radiasi, panas atau proses kimiawi dapat
menyebabkan terjadinya mutasi gen.

Serangga atau kelas insekta merupakan kelompok


binatang yang telah berhasil melampaui seleksi alami
yang ketat sehingga saat ini serangga merupakan
kelompok binatang yang paling dominan di biosfir.
 Prosesperubahan sifat populasi mengakibatkan
banyak spesies serangga dan patogen tetap dapat
bertahan hidup meskipun tekanan lingkungan selalu
bertubi-tubi mengenainya.

 Tekanan tersebut dapat juga berasal dari manusia


yang berusaha untuk mengendalikannya dengan
pestisida atau varietas tahan HP.

 Munculnya sifat ketahanan HP terhadap pestisida,


atau timbulnya biotipe baru hama atau strain/ras
patogen yang mampu menahan varietas tahan
merupakan perwujudan kemampuan adaptif HP yang
sangat teruji
Ekosistem Alami dan Ekosistem Pertanian

 Ekosistemalami = ekosistem yang


pembentukan dan perkembangannya berjalan
murni secara alami tanpa campur tangan
manusia.

 Ekosistempertanian atau agro-ekosistem


merupakan salah satu bentuk ekosistem binaan
manusia yang perkembangannya ditujukan
untuk memperoleh produk pertanian yang
diperlukan untuk memenuhi keperluan manusia
Asupan materi dan energi ke dalam agro-ekosistem

1) Pupuk, insektisida, fungisida, bakterisida,


herbisida, rodentisida, zat pengatur tumbuh
tanaman, dan bahan kimia pertanian lainnya.
2) Benih atau bibit.
3) Minyak bumi, tenaga manusia, tenaga ternak
dan bentuk energi dari luar ekosistem lainnya.
4) Air untuk pengairan
Beberapa ciri dan sifat khas ekosistem pertanian

 Agro-ekosistem sering terjadi perubahan iklim mikro


mendadak sebagai akibat berbagai tindakan kultur
teknis dan aplikasi bahan kimia
 Didominasi oleh jenis tanaman tertentu yang dipilih
manusia
 Dan disenangi oleh petani karena produktivitas dan
harganya yang menarik.
 Tanaman umumnya mempunyai bentuk dan umur
yang sama sehingga secara fenologis seragam
(monokultur)
 Unsur-unsur hara untuk tanaman biasanya
dimasukkan dari luar melalui pemupukan
 Sering terjadi letusan hama, penyakit dan masalah
gulma
Sifat ekosistem pertanian adalah seperti
keadaan ekosistem pada tingkat awal suksesi
 tidak stabil

Ekosistem sangat mudah goncang oleh adanya


gangguan baik berasal dari luar maupun dari dalam

Salah satu bentuk ketidakstabilan ekosistem adalah


adanya letusan populasi organisme seperti hama
atau penyakit.
Alhamdulillaah

Terimakasih atas perhatiaannya

Anda mungkin juga menyukai