juga jamur dan alga dengan mikologi dan fikologi berada di dalam cabang ilmu botani. Dengan demikian,
dalam botani dipelajari semua disiplin ilmu biologi,
seperti genetika, pertumbuhan, reproduksi,metabolisme, perkembangan, interaksi dengan komponen
biotik dan komponen abiotik, serta evolusi yang berhubungan dengan tumbuhan. Istilah botani berasal
dari Bahasa Yunani Kuno, βοτάνη (botane), yang berarti rerumputan atau padang
penggembalaan.[1][2]:134[3] Saat ini botani mempelajari sekitar 400000 spesies organisme hidup di mana 260
ribu di antaranya adalah tumbuhan berpembuluh dan 248 ribu di antaranya
adalah angiosperma.[4]:7[5]:2 Orang yang menekuni bidang botani disebut sebagai botanis atau ahli botani.
Sejarah
Botani berakar dari ilmu herbalisme, ilmu yang mempelajari pemanfaatan tumbuhan untuk khasiatnya
secara medis.[6]:16 Terdapat berbagai catatan kuno yang mengklasifikasikan tumbuhan berdasarkan jenis
dan manfaatnya di India (1100 SM), Avestan kuno, dan China (221 SM). Botani modern merujuk kepada
kebudayaan di Yunani Kuno, terutama Theoprastus (sekirat 371–287 SM), seorang muridAristoteles yang
menemukan prinsip ilmu botani. Ia juga dikenal sebagai "Father of Botany Karyanya, Enquiry into
Plants dan On the Causes of Plants merupakan dua kontribusi utama bagi ilmu botani hingga Abad
Pertengahan, hampir 17 abad setelah buku tersebut ditulis. Karya lainnya dari Yunani Kuno adalah De
Materia Medica yang memuat ilmu herbalisme, ditulis oleh Pedanius Dioscorides. Buku ini menjadi
referensi selama lebih dari 1500 tahun. Kontribusi lainnya pada Jaman Keemasan Islam yaitu Nabatean
Agriculture karya Ibn Wahshiyya, Book of Plants karya Abū Ḥanīfa Dīnawarī, dan The Classification of
Soils karya Ibn Bassal. Di awal abad ke 13, Abu al-Abbas al-Nabati dan ibn al-Baitar menulis botani
secara sistematis dan ilmiahDi pertengahan abad ke 16, kebun raya dibangun di sejumlah perguruan
tinggi di Italia. Orto botanico di Padova dipercaya merupakan kebun raya modern paling awal di dunia,
yang mempraktikan nilai dari sebuah kebun, biasanya dikaitkan dengan keberadaan biara di mana
tumbuhan dimanfaatkan untuk keperluan medis. Mereka memelihara kebun raya sebagai sebuah subjek
akademik. Cara menumbuhkan tumbuhan dan manfaatnya dipraktikkan. Kebun raya lalu tersebar ke
utara, diawali oleh Kebun Raya Universitas Oxford yang dibangun tahun 1621. Hingga periode ini, botani
masih menjadi bagian dari ilmu kedokteran.
Ilmuwan Jerman Leonhart Fuchs (1501–1566) bersama dengan Otto Brunfels (1489–1534)
dan Hieronymus Bock (1498–1554) mempelajari botani secara original tanpa meniru pendahulunya.
Bahkan Bock membuat sistem klasifikasi tumbuhan sendiri.
Ilmuwan Valerius Cordus (1515–1544) mengarang buku Historia Plantarum di 1544 mengenai
tumbuhan yang penting secara botani dan farmakologi, juga buku Dispensatorium di 1546.
Ruang lingkup dan peran botani
Seperti bentuk-bentuk kehidupan lain dalam biologi, tumbuhan hidup dapat dipelajari dari perspektif yang
berbeda, dari
tingkatmolekul, genetika dan biokimia melalui organel, sel, jaringan, organ, individu, populasi tumbuhan,
dan komunitas tumbuhan. Pada setiap tingkat ini seorang ahli botani mungkin bergerak di bidang yang
terkait dengan klasifikasi (taksonomi), struktur (anatomi danmorfologi), atau fungsi (fisiologi) dari
kehidupan tumbuh-tumbuhan.[22]
Botani juga tidak hanya mempelajari kelompok dari Kerajaan Tumbuhan saja tetapi juga mempelajari
jamur (mikologi), bakteri (bakteriologi), lumut kerak (likenologi), alga (fikologi).[23]
Penelitian tumbuhan sangat penting karena tumbuhan adalah bagian mendasar dari kehidupan di Bumi,
yang menghasilkanoksigen, makanan, serat, bahan bakar, dan obat-obatan yang memungkinkan manusia
dan bentuk kehidupan lainnya ada. Melaluifotosintesis, tumbuhan menyerap karbon dioksida, sebuah gas
rumah kaca yang dalam jumlah besar dapat mempengaruhi iklim global. Selain itu, tumbuhan dapat
mencegah erosi tanah dan berpengaruh dalam siklus air Sebuah pemahaman yang baik tentang tumbuhan
sangat penting bagi masa depan masyarakat manusia karena memungkinkan kita untuk:
Tumbuhan dan kelompok lainnya yang juga merupakan eukaryot fotosintetik (yaitu alga) memiliki
organel yang unik yang disebut dengan kloroplas. Organel ini diperkirakan berasal
dari cyanobacteria yang membentuk hubungan endosimbiotik dengan leluhur tumbuhan dan alga.
Kloropas dan cyanobacteria sama-sama mengandung pigmen biru-hijau klorofil a.[24]:190-193 Klorofil
jenis lain (klorofil b) juga terdapat pada alga hijau dan alga biru-hijau[32]:1-39[33]:2675-2685[34]:1101-1118 yang
juga menyerap cahaya pada spektrum tertentu (biasanya spektrum biru-ungu dan jingga-merah) dan
memantulkan cahaya hijau yang menjadi warna daun di mata manusia. Energi cahaya yang diserap
digunakan untuk membuat senyawa karbon dari karbon dioksida dan air. Gliseraldehida 3-
fosfat merupakan senyawa yang dihasilkan oleh fotosintesis yang kemudian disintesis
menjadi glukosa dan senyawa organik lainnya. Sebagian glukosa diubah menjadi pati yang
disimpan di kloroplas.[35]:1535–1556 Pati adalah bentuk yang umum dijadikan sebagai cadangan
makanan pada sebagian besar tumbuhan dan alga. Tumbuhan dari famili Asteraceae menggunakan
bentuk fruktosa inulin, sebagian mengubahnya menjadi sukrosa.
Sebagian besar asam lemak yang terkandung di dalam tubuh hewan juga berasal dari tumbuhan.
Metabolisme tumbuhan juga mampu memproduksi asam lemak dan sebagian besar asam
aminoAsam lemak bagi tumbuhan digunakan untuk membangun membran sel dan kutin yang
menjadi penyusun utamakutikel tumbuhan yang melindungi tumbuhan dari kekeringan.[39]:83–108
Tumbuhan mensintesis sejumlah besar polimer yang unik seperti selulosa, pektin,
dan xiloglukan untuk membentuk dinding selTumbuhan berpembuluh membuat lignin, sebuah
polimer yang digunakan untuk memperkuat trakeid xylem sehingga tidak runtuh ketika dilalui oleh air
dan mineral yang dihisapnya. Lignin juga membentuk dinding terluar dari tumbuhan
berkayu. Sporopolenin adalah senyawa polimer yang melindungi spora dan polen tumbuhanDengan
konsentrasi karbon dioksida di atmosfer yang saat ini lebih rendah dibandingkan awal keberadaan
tanaman darat di zaman Ordovician dan Silurian, banyak tumbuhan berevolusi secara independen
dengan mengembangkan jalur fotosintesis khusus fiksasi karbon C4 dan crassulacean acid
metabolism untuk mengurangi loss akibat fotorespirasi yang umum terdapat pada tumbuhan dengan
tipe fotosintesis fiksasi karbon C3.
Obat dan bahan
Fitokimia merupakan cabang yang penting dalam ilmu botani yang mempelajari
senyawa biokimia pada tumbuhan dan pemanfaatannya.[43] Beberapa dari senyawa ini memiliki
manfaat bagi manusia, dan beberapa bersifat racun bagi hewan dan manusia. Banyak obat-obatan
medis dan rekreasi, seperti tetrahydrocannabinol, kafeina, dan nikotin datang langsung dari kerajaan
tumbuhan. Lainnya adalah senyawa kimia turunan sederhana dari produk alami botani,
seperti aspirin yang berasal dari senyawa penghilang rasa sakit asam salisilat yang awalnya berasal
dari kulit pohon dedaluMungkin ada banyak obat baru untuk penyakit yang disediakan oleh
tumbuhan, menunggu untuk ditemukan. Stimulan populer seperti kopi, cokelat, tembakau,
dan teh juga berasal dari tumbuhan. Minuman beralkohol sebagian besar berasal dari fermentasi
hasil tumbuhan seperti barley (bir), beras (sake), dananggur.[45] Dari ilmu fitokimia dapat diketahui
berbagai macam hal seperti senyawa kimia antosianin yang berperan sebagai pigmen pada anggur
merah dan senyawa capsaicin yang berperan dalam memberikan rasa pedas pada cabai.
Perubahan lingkungan
Tumbuhan juga dapat membantu manusia memahami perubahan pada lingkungan. Tumbuhan
merespon perubahan iklim dan lingkungan dan mampu mempengaruhi fungsi dan
produktivitas ekosistem. Ilmu dendrokronologi mempelajari cincin pertumbuhan pada penampang
melintang kayu dan digunakan untuk memantau kondisi iklim sepanjang pertumbuhan pohon
tersebut. Fosil tumbuhan yang terperangkap di lapisan sedimen dapat digunakan untuk memantau
kondisi iklim hingga jutaan tahun yang lalu. Kerapatan stomata yang ditemukan pada
fosil daun tumbuhan darat purba dapat digunakan untuk memperkirakan konsentrasikarbon
dioksida. Perubahan iklim lainnya seperti penipisan ozon mampu menyebabkan paparan sinar ultra
violet yang dapat mengurangi laju pertumbuhan. Studi tumbuhan secara ekologi dan komunitas
dapat digunakan untuk menentukan perubahan vegetasi, kerusakan habitat, hingga
ancaman kepunahan.
Pengertian Zoologi Dalam Biologi – Zoologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang
mempelajari tentang fungsi, perilaku, struktur dan evolusi hewan. Ilmu zoologi ini meliputi psikologi hewan, biologi
molekular, anatomi perbandingan, taksonomi, ekologi perilaku dan biologi evolusioner. Dari pengertian zoologi di
atas bisa ditarik kesimpulan bahwa cabang ilmu biologi ini erat kaitannya dengan spesifikasi hewan yang perlu
untuk dikaji. Sedangkan kajian tentang ilmu zoologi sudah dilakukan sekitar abad yang ke-16. Kajian yang
dihasilkan nantinya akan dimanfaatkan untuk berbagai macam kebutuhan. Mulai dari bidang kesehatan, kedokteran,
pertanian dan masih banyak yang lainnya. Dari pengertian zoologi dalam biologi di atas memiliki beberapa cabang
ilmu yang perlu untuk diketahui, antara lain:
Nematologi
Ilmu biologi tentang nematoda atau cacing gilig yaitu kelompok avertebrata yang beberapa bagian
anggotanya dijadikan parasit penting dalam bidang kedokteran, kesehatan dan pertanian.
Entomologi
Ilmu berkaitan dengan serangga dan artinya juga diperluas yaitu ilmu berkaitan dengan artropoda.
Seperti, laba-laba dan luwing beserta kerabatnya.
Malakologi
Cabang zoologi yang mempelajari tentang seluruh aspek kehidupan moluska. Mulai dari pengetahuan
dasar, terapan dan bidang budidaya.
Herpetologi
Cabang zoologi yang mempelajari tentang kehidupan reptilia dan ampibia. Objek kajian yang digunakan
adalah jenis hewan berkaki empat dan berdarah dingin. Ilmu cabang ini semakin banyak dipelajari karena
kebanyakan reptil dijadikan hewan peliharaan. Selain itu, kedua kelompok hewan ini juga menghasilkan
racun yang dimanfaatkan untuk bahan utama obat penyakit jantung dan stroke.
Iktiologi
Ilmu cabang zoologi yang mempelajari tentang kehidupan ikan. Namun cabang ilmu ini menitik utamakan
dalam bidang patologi dan budidayanya. Kurang lebih ada 25.000 ikan yang sudah ditemukan sekaligus
diidentifikasi. Setiap tahun para ilmuwan selalu mengumumkan sekitar 250 speies ikan baru. Penerapan
cabang ilmu iktiologi ini sangat berhubungan dengan limnologi, oseanografi dan biologi kelautan.
Ornitologi
Cabang ilmu zoologi yang mempelajari tentang semua aspek burung. Cabang ilmu ini menitik utamakan
pada kemampuan melihat yang tinggi dan proses pendekatan burung dengan estetis.
Mamologi
Cabang ilmu zoologi yang mempelajari tentang mamalia. Mamologi juga dikenal dengan mastologi atau
therologi. Mamologi masih dibagi menjadi cabang lain seperti cetologi dan primatologi.
Primatologi
Cabang ilmu zoologi yang mempelajari tentang kehidupan primata yaitu selain manusia. Seperti monyet,
kera beserta kerabatnya.
Paleozoologi
Cabang ilmu dari paleobiologi yang mempelajari untuk mengidentifikasi dan menemukan jenis fosil
hewan yang memiliki sel banyak. Fosil tersebut nantinya akan digunakan untuk ekologi prasejarah dan
rekonstruksi lingkungan.
Berdasarkan Undang-Undang[
Undang-Undang Republik Indonesia No 41 tahun 1999 tentang kehutanan, definisi kehutanan adalah sistem
pengurusan yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan yang diselenggarakan secara
terpadu.
Teori Kehutanan
Menurut Simon (1998), perkembangan teori pengelolaan hutan dapat dikelompokkan ke dalam dua
kategori, yaitu kategori kehutanan konvensional dan kategori kehutanan modern (kehutanan sosial)
Kehutanan Konvensional
Teori pengelolaan hutan yang termasuk ke dalam kehutanan konvensional adalah penambangan
kayu atau timber extraction (TE) dan perkebunan kayu atau timber management (TM).
Kehutanan Modern
Kehutanan sosial adalah pengelolaan hutan sebagai sumberdaya atau forest resource management
(FRM) dan pengelolaan hutan sebagai ekosistem atau forest ecosystem management (FEM).
Keduanya disebut juga dengan istilah lain Sustainable Forestry Management (SFM). Ketiga teori
pengelolaan hutan tersebut, secara evolutif berkembang, sejak dari mulai penambangan kayu (TE)
hingga sampai pada pengelolaan ekosistem hutan (FEM).
Ancaman terbesar pada hutan alam Indonesia adalah alih fungsi hutan menjadi
perkebunan, penebangan liar, perambahan, kebakaran hutan serta eksploitasi hutan secara
tidak lestari untuk pengembangan pemukiman dan industri.