Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Usaha budidaya ikan lele merupakan usaha yang mudah dijalankan, dalam merencanakan
bisnis budidaya ikan lele, kami berencana ingin membudidayakan ikan lele di sekitar rumah
saya (hadi) yang berada di jalan perjuangan 3, karena mempunyai halaman yang cukup luas
untuk membuat kolam, serta agar dapat mengawasi perkembangan ikan dengan baik. Jenis ikan
lele yang kami budidaya adalah jenis ikan lele sangkuriang. Jenis Lele sangkuriang adalah ikan
budidaya air tawar yang sangat populer. Lele disukai konsumen karena berdaging lunak, sedikit
tulang, tidak berduri, dan murah. Dari sisi budidaya, lele relatif tidak memerlukan banyak
perawatan dan memiliki masa tunggu panen yang singkat. Peluang usaha budidaya ikan
lele merupakan salah satu peluang usaha yang cukup diperhitungkan saat ini. Apabila
perhatikan banyak terdapat penjual pecel lele yang memerlukan pasokan ikan lele setiap
harinya, hal inilah yang membuat permintaan ikan tersebut menjadi semakin tinggi di pasaran
dan membuka potensi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Ternak ikan lelerelatif lebih
mudah apabila dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas atau mujair karena
lebih tahan terhadap penyakit maupun kondisi lingkungan. dalam usaha ternak atau budidaya
lele semakin menginspirasi banyak orang untuk ikut terjun dan berharap meraih kesuksesan
dalam usaha ini. Ditambah lagi dengan semakin banyaknya informasi dari beberapa media
tentang peluang usaha budidaya ikan lele yang semakin menjanjikan karena pasarnya yang luas
dan permintaan akan ikan lele yang terus meningkat, bahkan belakangan ini telah ramai
dibicarakan bahwa ikan lele akan ikut andil dalam komoditi ekspor, dikarenakan ada beberapa
negara yang memang sangat membutuhkan pasokan ikan lele. Oleh karena itu kami
berkeinginan untuk membudidayakan ikan lele tersebut.

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana cara melakukan budidaya ikan lele yang baik?


2. Bagaimana cara kita agar mampu bersaing dengan para pembisnis budidaya ikan lele?
3. Tujuan
4. Untuk mengetahui cara budidaya ikan lele dengan baik
5. Untuk dapat mengetahui cara bersaing dan unggul diantara pebisnis lain
BAB II
TIM MANAJEMEN
2.1 Pengorganisasian

Dalam perencanaan bisnis budidaya ikan lele ini, kami tidak melakukan perekrutan tenaga kerja,
kami dapat bekerja sama dengan kelompok untuk menjalankan bisnis budidaya ikan lele
tersebut. Baik dari pemeliharaan ikan lele, perawatan kolam dan bagian pemasaran. Dalam
menjalankan bisnis budidaya ikan lele, kami akan menerapkan sistem Analisis SWOT. Sebelum
kita memulai sesuatu usaha kita harus mengetahui aspek-aspek yang dapat mempengaruhi
usaha kita. Dengan harapan supaya usaha kita dapat lancar dan sukses, yaitu dengan
melakukan analisis sebagai berikut:

1. Straight

a. Dengan budi baya ikan lele ini tidak terlalu memerlukan tenaga besar.

b. Penjualan ikan lele tidak terlalu sulit, tidak seperti ikan yang lainya.
2. Weaknes

a. Bagi anda yang tak memiliki lahan yang cukup anda bisa membudidayakan ikan

lele dengan menggunakan kolam dari terpal

3. Opportunities

a. Peluang usaha yang tidak pernah mati adalah usaha perikanan. Sebab setiap hari
masyarakat membutuhkan ikan untuk dikonsumsi semakin meningkat.

b. Umur pembudidayaan ikan lele yang relative singkat yang hanya kurang lebih 3 bulan
membuat banyak yang memilih ikan lele untuk di budidayakan.

4. Threat

a. Dalam usaha ikan lele ini harus teliti karena ikan tidak tahan dengan cuaca yang tidak
setabil.

b. Selalu mengecek kedalaman air. Kedalaman air jangan sampai kurang dari 70cm karena
itu akan menghambat pertumbuhan ikan.

2.2 Gambaran secara umum tentang cara budidaya ikan lele

1. Sistem Budidaya
Kami menggunakan 2 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :

1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam
dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari
pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada
keaktifan induk jantan mencari pasangannya.
2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam
khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara
kedua induk.

2. Tahap Proses Budidaya


A. Pembuatan Kolam
Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam
tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak
maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai :

a. Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk
pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan
sumber air untuk kolam yang lain.
b. Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur
dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel
sperma.
c. Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus
tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan
induk jantan dan betina.
d. Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah
berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan
pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran
pencernaannya.

B. Pemilihan Induk
Induk jantan mempunyai tanda :
1. Tulang kepala berbentuk pipih

2. Warna lebih gelap

3. Gerakannya lebih lincah

4. Perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung

5. Alat kelaminnya berbentuk runcing.

Induk betina bertanda :


1. Tulang kepala berbentuk cembung

2. Warna badan lebih cerah


3. Gerakan lamban

4. Perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat.

C. Persiapan Lahan
A. Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :
1. Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.
2. Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk
mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh
pengeringan.
3. Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas
berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol
TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan
untuk menambah kesuburan lahan.
4. Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama
3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.

B. Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :
1. Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.

2. Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh
dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama

D. Pemijahan
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan
sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina
tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah
dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.

E. Pemindahan
Cara pemindahan :

1. Mengurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.

2. Menyiapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di
sarang.

3. Menyamakan suhu pada kedua kolam


4. Memindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.

5. Memindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada


malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.

F. Pendederan
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 – 7 cm, 7 – 9 cm dan 9 – 12 cm dengan
harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau
penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress.
Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.

a. Manajemen Pakan
Pakan anakan lele berupa :

1. Pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik)
dikonsumsi pada umur di bawah 3 – 4 hari.

2. Pakan buatan untuk umur diatas 3 – 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar
proteinnya.

3. Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC
NASA dengan dosis 1 – 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan
pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein
dan vitamin dalam jumlah yang optimal.

b. Manajemen Air
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :

1. Air harus bersih

2. Berwarna hijau cerah

3. Kecerahan/transparansi sedang (30 – 40 cm).

Ukuran kualitas air secara kimia :

1. Bebas senyawa beracun seperti amoniak

2. Mempunyai suhu optimal (22 – 26 0C).


Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON
sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein,
karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang
berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan
ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara
dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru
atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25 g/100m2.

c. Manajemen Kesehatan
Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh
yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air)
yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik
yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan
pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian
nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun
apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang
sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati
dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat
tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.

BAB III
RENCANA KEUANGAN
3.1 Penghitungan Biaya

 BIAYA TETAP
Rincian biaya tetap adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan 3 kolam ukuran 5×4 m = Rp 7.000.000

2. Disel + selang = Rp 2.000.000

3. Sumur bor = Rp 500.000

4. Jaring = Rp 50.000

Jumlah = Rp9.550.000

 BIAYA VARIABEL
Rincian biaya variabel dalah sebagai berikut:
1. Bibit ikan lele Rp120@2000 ekor = Rp 240.000

2. Bibi indukan dan pejantan 7000@20 ekor = Rp 140.000

3. Haraga TON Rp32.000@5botol = Rp 160.000


4. Harga POC NASA Rp23.000@5botol = Rp 115.000
5. Pelet ikan Rp200.000@15 karung = Rp3.000.000
Jumlah = Rp3.655.000

Jadi modal yang akan kami keluarkan untuk memulai budidaya ikan lele tersebut berkisar
Rp15.000.000 – ( biaya tetap + biaya variabel ) atau Rp15.000.000 – Rp13.205.000=
Rp1.795.000, hasil dari pengurangan modal dengan biaya tetap dan biaya variabel, merupakan
biaya untuk tak terduga.

3.2 ANALISIS PENDAPATAN

Di perkirakan jika hasil 1 kali panen/3 bulan sebanyak 1500 ekor, Harga per/kg ikan lele Rp9.000
( Rp9.000@1500= Rp13.500.000 )
Pendapatan dalam 1 tahun Rp13.500.000 x 4 = Rp54.000.000

Laba bersih yang didapat selama 1 tahun adalah

pendapatan panen/th – (( biaya variabel x 4) + biaya tetap ) =

Rp54.000.000 – (( Rp9.550.000×4) + Rp3.655.000 )=

Rp54.000.000 – ( Rp38.200.000 + Rp3.655.000 )=

Rp54.000.000 – Rp41.855.000 = Rp12.145.000

Jadi pendapatan setelah modal kembali adalah Rp12.145.000

3.3 PENGHITUNGAN BEP ( Break Even Point )

Dik : FC = Rp9.550.000 P = Rp9.000

VC = Rp3.655.000
hasilnya adalah: 2,6

Dibulatkan menjadi 3 unit.


Artinya kami perlu menjual 3 unit ikan lele agar terjadi BEP ( break even point ).

Artinya uang penjualan yang harus diterima agar terjadi BEP ( break even point ) adalah
Rp23.580

BAB IV

RENCANA PEMASARAN
Dalam satu usaha, pemasaran merupakan hal yang sangat penting, demikian juga halnya dalam
pemasaran lele, namun sangat disayangkan jika kegagalan pemasaran produksi lele terjadi
karena faktor usaha pemasaran yang kurang atau memang belum menjalankan strategi
pemasaran lele secara maksimal, Peluang pemasaran lele sangat besar, ini bukan sekedar
slogan atau propaganda, telah banyak survey dan riset-riset pemasaran dilakukan oleh orang-
orang yang memang ahli dibidangnya, kebutuhan masyarakat akan lele konsumsi memang
semakin meningkat, Sebelum membahas tata cara pemasaran lele, yang pertama kita lakukan
adalah mengetahui sasaran atau target pasar ikan lele konsumsi, mungkin telah banyak
diinformasikan bahwa terdapat beberapa target pasar untuk ikan lele konsumsi, diantaranya
adalah ; warung pecel lele, warteg, rumah-rumah makan lainnya atau bahkan resto-resto yang
sudah mulai menawarkan menu special ikan lele, ditambah lagi belakangan ini semakin banyak
berkembang tempat-tempat usaha yang mengelola daging ikan lele atau yang lebih dikenal
dengan istilah lele olahan, mulai dari baso lele sampai dengan lele presto, ini baru target
pemasaran lele secara umum, namun untuk orang-orang yang ingin melakukan pemasaran lele
hal ini jangan dianggap remeh, dari tempat-tempat inilah sebetulnya daya serap kebutuhan lele
sangat tinggi.

Sebagai contoh yang mudah untuk target pemasaran lele adalah warung pecel lele yang kian
menjamur dimana-mana. Analogikan saja jika di sekitar kita ada sekitar 50 warung pecel lele, ini
adalah perumpamaan standart dan mungkin dalam wilayah yang radiusnya tidak terlalu luas,
berdasarkan survey dilapangan, kebutuhan ikan lele konsumsi perwarung pecel lele adalah 2 s/d
3 kg/hari pada hari biasa, bahkan pada hari-hari libur bisa meningkat hingga 5 kg atau lebih
perharinya, jika dikalikan saja dengan angka yang terendah yaitu 2 kg/hari x 50 warung pecel
lele, maka kebutuhan lele konsumsi di daerah kita adalah 100 kg/hari atau 3 ton/bulan. Dari
analogi tersebut terbukti bahwa pemasaran lele di daerah sekitar kita saja sudah merupakan
peluang yang sangat besar, itu baru dari warung pecel lele saja, bagaimana dengan peluang
pemasaran lele pada usaha pengelolaan daging lele yang lainnya, pastinya akan lebih banyak
lagi peluang pemasaran lele yang akan didapatkan. Bahkan ada beberapa pengalaman dari para
peternak lele skala rumah tangga, mereka hanya memiliki kolam di halaman rumah, saat akan
panen mereka memasang plang di depan rumah, alhasil seluruh produksi lelenya laris terjual.

Langkah lain dalam pemasaran lele adalah dengan menggunakan jasa para pengepul, hal ini
bisa dilakukan jika ingin perputaran modal lebih cepat, pasalnya para pengepul biasanya akan
membeli lele dalam jumlah besar, tidak jarang mereka akan memborong hasil panen secara
keseluruhan, walaupun harga yang mereka tawarkan pastinya lebih murah dibanding kita harus
menjualnya sendiri. Jika kita sudah bisa menguasai pasar lele di daerah sendiri, biasanya
dengan sendirinya usaha ternak lele akan berkembang seiring dengan semakin banyaknya
permintaan dan relasi yang terus bertambah.

BAB V

ANALISIS LOKASI

Dalam merencanakan bisnis budidaya ikan lele, kami berencana ingin membudidayakan ikan
lele di sekitar rumah karena mempunyai halaman yang cukup luas untuk membuat kolam,
karena lokasi untuk kolam harus berhubungan langsung atau dekat dengan sumber air dan tidak
dekat dengan jalan raya. Dan juga lokasi kolam berada di tempat yang teduh, tetapi tidak berada
di bawah pohon yang daunnya mudah rontok. kami mendirikan di sekitar rumah karena agar
dapat mengawasi perkembangan ikan dengan baik.
Selain itu kami mendirikan budidaya ikan lele di rumah karena lokasainya sanggat strategis.
Karena di sepanjang jalan perjuanagn banyak sekali warung – warung pecel, warteg dan rumah
makan lainy, sehingga memudahkan kami untuk mendistribusikannya.

BAB VI

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Budi daya ikan lele adalah salah satu usaha yang menggiurkan, jika sudah berjalan dengan baik
usaha ini bisa menghasilkan omset yang besar. Perawatan ikan lele ini pun juga tidak terlalu sulit
dan tidak memakan banyak biaya,
Dari perkiraan yang saya lakukan pada sub bab perencanaan keuangan di bab sebelumnya
menunjukkan Pendapatkan laba Rp12.145.000 bagaimana bila usaha ikan lele ini sudah
dijalankan dalam jumlah yang lebih besar, tentu keuntungan yang didapat juga akan jauh lebih
besar.
ugas Makalah Kewirausahaan
Usaha Lesehan

Oleh
Nama : Fera Komalasari
NIM : E1D010002
Kelas : III A/ Bahasa Inggris Reguler Pagi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan
Universitas Mataram
2012
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui lebih detail tentang usaha lesehan.
Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Usaha Lesehan” , karena penyusun ingin mendalami tentang cara
membuka usaha lesehan dan ingin berbagi tentang usaha tersebut.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Dengan
demikian penyusun mengucapkan terima kasih.
Mataram, 17 Januari 2011
Penulis

Daftar Isi
Kata pengantar……………………………………………………………………………..i
Daftar isi……………………………………………………………………………………..ii
Bab 1:
Pendahuluan

1. Latar Belakang…………………………………………………………………….1
2. Strategi pengolahan………………………………………………………………2
3. Strategi pemasaran………………………………………………………………..5
4. Permasalahan yang dihadapi…………………………………………………..

Bab II
Pemecahan masalah

1. Alternatif Pemecahan masalah…………………………………………………


2. Strategi pengembangan…………………………………………………………
3. Hal penting yang dapat dipetik………………………………………………….

Bab III
Pentutup

1. Kesimpulan………………………………………………………………………..13
2. Saran…………………………………………………………………………………14

BAB I
PENDAHULUAN

1. a. Latar Belakang

“Bisnis kuliner memang tidak pernah mati.” Bagaimana bisa seperti itu?! iya, bisnis ini memang
semakin tumbuh subur seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan gaya hidup yang
ingin serba cepat tersaji. Sadar atau tidak, dengan pertumbuhan penduduk yang semakin
banyak maka semakin banyak pula kebutuhan pangan yang harus disediakan.
Adapun makan adalah kebutuhan utama bagi seluruh makhluk hidup, tidak hanya manusia
tetapi hewan serta tumbuhan juga membutuhkan makan. Sebab makanan itulah yang nantinya
akan diolah dan dijadikan sumber energy, sehingga kita dapat terus beraktivitas. Umumnya
orang akan memasak sendiri makanan yang akan ia makan, dengan maksud lebih hemat dan
terjamin. Namun seiring berjalannya waktu, hal tersebut kini mulai berubah, dimana-mana
tersebar lesehan yang menyediakan berbagai jenis menu, terutama makanan siap saji. Selain
karena lebih praktis dan harga yang ditawarkan tidak terlalu mahal, alasan lain yang membuat
orang suka makan di lesehan ataupun warung-warung makan adalah karena adanya perbedaan
suasana, serta kenyamanan yang di dapat dari fasilitas-fasilias yang memang sengaja
disediakan demi kenyamanan para tamu. Waktu juga menjadi salah satu alasan orang lebih
memilih makan di lesehan, karena belum tentu semua orang sempat untuk menyediakan
makanan di rumah. Hal tersebut yang membuat usaha lesehan dapat dijadikan sebagai peluang
usaha yang menjanjikan. Karena peluang bisnis tersebut akan dibutuhkan sampai kapanpun,
dan prospek kedepannya semakin bagus seiring bertambahnya jumlah penduduk.
Usaha adalah salah satu kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk mencapai keberhasilan guna
memenuhi kebutuhan finansial yang dikembangkan oleh pemilik Usaha terbagi menjadi tiga yaitu
usah kecil, usaha menengah, dan usaha besar. Walaupun tingkatnya berbeda namun dalam
menjalankannya sama-sama dibutuhkan tanggung jawab dan keberanian dalam menerima
resiko. Serta cara pengembangannya pun relatif sama.
Istilah wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya pada tahun 1975
dengan menjabarkan dalam istilah aslinya yaitu entrepreneur, dalam arti mereka yang memulai
usaha baru, menanggung segala resiko, dan mendapatkan keuntungan.
Kata “Wirausaha” merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris entrepreneur, yang artinya
adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk melihat dan menilai kesempatan
peluang bisnis. Saya menggambarkan pengusaha sebagai orang yang mampu memindahkan
sumber-sumber ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat produktivitas tinggi karena
mampu menghasilkan produk yang lebih banyak.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Menurut dari segi etimologi (asal usul kata ).
Wira, artinya pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, gagah berani, berjiwa besar, dan
berwatak agung. Usaha, artinya perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi, wirausaha
adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Wirausaha dapat mengumpulkan sumber
daya yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya, dan mengambil tindakan
yang tepat guna untuk memastikan keberhasilan usahanya. Wirausaha ini bukan faktor
keturunan atau bakat, tetapi sesuatu yang dapat dipelajari dan dikembangkan.
Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat membantu para
wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang akan dijadikan
produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang
wirausaha yang soft skill yang artinya adanya ketekunan berani mengambil resiko, terampil,
tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang terbaik
kepada konsumen, bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdo’a.
karena semua usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa adanya ridho dari Allah SWT.
Saya berharap makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para pembaca khususnya
bagi para pelajar/mahasiswa yang ingin menjadi seorang wirausahawan yang hebat dan bahkan
mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang baru bagi masyarakat kelak. Semoga makalah ini
mampu memberikan bekal, motivasi, yang sangat berguna bagi pembaca.
b.Strategi Pengolahan
adapun strategi pengolahan yang harus dilakukan adalah:
a.Persiapan Awal Dalam Membuka Usaha Lesehan
Persiapan pertama untuk memulai bisnis apa saja, termasuk lesehan adalah mempersiapkan
mental untuk menghadapi tantangan ketakutan dan keraguan akan kegagalan. Setelah langka
pertama ini, kini menyangkut masalah operasional dari rencana usaha Anda. Masalah-masalah
teknis yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu disiapkan rapi. Mulai dari menghitung
kemampuan diri, keterampilan yang dimiliki yang menyangkut bidang pekerjaan itu, untuk
lesehan makan minimal harus mengerti masakan. Bisa pintar memasak, lebih baik lagi ahli
memasak. Namun, untuk menjadi pengusaha lesehan tidak harus menjadi ahli masah dulu,
tetapi yang terpenting adalah mampu mengelola usaha itu, tenaga ahli yang bisa memasak bisa
direkrut. Persiapan dalam memulai bisnis lesehan adalah tersedianya prasarana dan sarana.
Pengertian tersedianya bukan berarti harus menjadi miliknya, tetapi bisa diperoleh dari
meminjam atau menyewa terlebih dahulu, kecuali memang tersedia dana yang cukup yang
sengaja diinvestasikan ke usaha Anda untuk jangka panjang. Prasarana adalah hal-hal
kemudahan bersifat fisik maupun non fisik yang mendukung pengoperasian sarana-sarana atau
alat-alat. Sedangkan sarana adalah alat-alat untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.
Dalam usaha lesehan, yang termasuk prasarana adalah tempat yang strategis, tenaga ahli (juru
masak), modal usaha, dan izin usaha, sedangkan meja kursi, peralatan makan, peralatan
masak, dan sebagainya adalah sarana.Bisnis makanan termasuk bisnis yang beresiko besar.
Karena bisnis makanan beda dengan bisnis-bisnis lain. Kecuali yang kita jual adalah makanan
kering, yang bisa bertahan sampai berbulan-bulan. Namun jika anda yakin pangsa pasarnya
yang bagus, maka bisnis makanan akan memberi keuntungan yang berlipat ganda.Bisnis
makanan bukan milik kaum wanita saja, banyak pria yang menjadi koki kelas dunia. Dan
kebanyakan penjual makanan yang sukses adalah pria. Rasa masakannya pun tidak kalah dari
masakan wanita.Untuk bisnis makanan, jika anda bingung memilih makanan apa yang akan
dijual, anda bisa memulainya dari makanan kesukaan anda. Jika anda lebih berani, anda bisa
memulainya dari makanan atau masakan khas yang banyak dijual disekitar tempat anda ingin
berjualan, dan tentunya yang banyak dibutuhkan ditempat tersebut.
b.Perkiraan Modal yang diperlukan untuk Membuka usaha lesehan
– Peralatan memasak
Dalam hal ini saat membuka usaha untuk pertama kalinya sangat dibutuhkan peralatan-
peralatan memasak seperti panci, kompor gas, dan sebagainya. Dimana dalam
perkembangannya dapat ditambah jika lesehan tersebut sudah berkembang.
– Ruangan / dapur
Sebaiknya tata dapur sedemikian rupa untuk memudahkan pekerjaan dan tambahkan rak-rak
khusus untuk tempat perlengkapan memasak.
– Rak khusus untuk bumbu-bumbu dapur
Kalau perlu beri label pada tempat masing-masing bumbu untuk memudahkan proses memasak.
– Keuangan
Sebagai pemula, biasanya Anda belum bisa berutang alias masih memakai modal sendiri. Modal
yang Anda perlukan untuk berbelanja bahan-bahan makanan berkisar 60% dari harga makanan
yang dipesan.
Mengenai masalah perhitungan biaya usaha, maka bisa diatur sbb:
-modal awal mendirikan usaha seperti, mendirikan bangunan, membeli peralatan masak,
peralatan makan, dan perizinan
-modal pembelian persediaan bahan baku seperti bahan masakan (daging, beras, bumbu, sayur,
dll), dan juga minuman
-modal operasional seperti gaji karyawan (jika ada) listrik, gas, telpon, dll. Khusus untuk modal
pembelian bahan baku dan modal operasional, sebaiknya disiapkan untuk minimal 3 bulan ke
depan, agar usaha tetap dapat berjalan selama 3 bulan pertama dan belum menghasilkan
keuntungan.
c.Dasar Pengetahuan dan ketrampilan yang harus dimiliki
Aneka masakan dan variasinya. Memasak memang urusan selera, tetapi tetap ada standart
tersendiri yang harus dikuasai.Kita harus pintar mengelola bahan-bahan makanan dan
penggunaannya agar tidak boros dan terhindar dari kerugian.Perhatikan cara memasak dan
menyimpan hasil masakan dengan baik. Hal ini sangat penting untuk menghindari masakan
menjadi basi/bau akibat penanganan atau penyimpanan yang salah.
Teknik berbelanja dan memilih bahan makanan agar perhitungan biaya tidak bengkak.Informasi
tempat berbelanja bahan makanan yang berkualitas baik dengan harga miring. Terkadang perlu
sumber dari beberapa tempat untuk mendapatkan bahan makanan yang baik. Misalnya, untuk
sayuran segar dan murah sebaiknya dibeli di pasar A, tetapi untuk daging sapi lebih baik dibeli di
pasar B. Membeli daging ayam dan sapi ada yang menggunakan pesan-antar.
d.Hal yang Harus Diperhatikan Untuk Membuka Usaha Lesehan
Peralatan yang Dibutuhkan dalam Membuka Usaha Rumah Makan
Peralatan Masak :
Peralatan yang digunakan pada prinsipnya sama dengan alat rumah tangga biasa yang hanya
saja ukurannya lebih besar karena digunakan untuk memasak dalam jumlah atau porsi lebih
banyak. Peralatan masak untuk usaha rumah makan antara lain, kompor gas, kompor minyak,
rice cooker katering, aneka panic ukuran besar dan kecil, wajan besar dan kecil, aneka pisau,
gilingan bumbu, dan sebagainya. Peralatan tersebut wajib dimiliki, namun untuk suatu usaha
rumah makan pemula hendaknya pembelian alat disesuaikan dengan kapasitas pesanan dulu.
Jangan sampai modal awal yang ada menjadi membengkak hanya untuk hanya untuk membeli
peralatam saja .
Peralatan Makan :
Peralatan makan yang wajib dimiliki adalah piring, sendok, garpu, aneka pemanas lauk,
mangkuk, meja, kursi dan sebagainya.
Perlengkapan Penunjang Usaha lesehan
Merupakan perlengkapan diluar alat masak yang ada yang berfungsi untuk mempermudah
pekerjaan pada usaha rumah makan. Alat-alat tersebut antara lain lemari es untuk menyimpan
bahan , lemari penyimpan alat masak dan alat makan, dispenser dan sebagainya.

c.Strategi pemasaran
Strategi Promosi dalam Membuka Usaha Lesehan
1.Dalam dunia usaha, kita harus pintar-pintar menggaet pelanggan dan menjaga agar pelanggan
tersebut tidak kabur ke tempat lain.Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengenal produk
yang ditawarkan. Sehingga konsumen dapat tertarik membeli produk yang telah dibuat. Para
wirausahawan dapat mengambil alternatifnya yakni, dengan mengikuti bazaar, karena bazaar
adalah sarana promosi yang murah dan dapat dijadikan momen untuk mengambil keuntungan.
Setelah itu baru mempersiapkan brosur ataupun spanduk.
Satu tips penting :
“Tunjukkan perhatian dan penghargaan kepada teman/kerabat yang sudah membantu
mempromosikan usaha Anda sehingga Anda mendapat order berikutnya. Tidak perlu mahal,
misalnya berikan seloyang puding, makaroni panggan, atau setoples kue. Dengan
perhatian/bonus tersebut dia akan lebih senang membantu promosi Anda.”
2.Pembuatan paket-paket makanan yang murah dan meriah.
d.Permasalahan yang Dihadapi
Pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta nilai kualitas jasa sangat ditentukan oleh tingkat
kepentingan maupun kepuasan pelanggan sebagai pemakainya. Pelayanan yang kurang
memuaskan akan menyebabkan berkurangnya konsumen atau bahkan hilang karena konsumen
berpindah ke jasa layanan lain. Hal ini merupakan tantangan besar bagi perusahaan dalam
membangun citra perusahaan yang tidak hanya mampu membuat dan membangun tapi juga
dapat memberikan pelayanan yang memuaskan.Usaha kuliner itu sendiri memiliki tantangan
untuk tetap mempertahankan usahanya antara lain bagaimana menjaga kualitas pelayanan agar
dapat bersaing dengan produk serupa dan juga produk pengganti lainnya yang saat ini semakin
banyak bermunculan. Dan juga menghadapi permasalahan lesehan-lesehan baru yang banyak
bermunculan disatu kawasan mengakibatkan pelanggan bisa saja lebih tertarik dengan lesehan-
lesehan tersebut.
BAB II
Pemecahan Masalah
a.Alternatif Pemecahan Masalah
Menghadapi permasalahan tersebut diatas maka perusahaan perlu mengetahui perilaku
pelanggan dalam membeli, menggunakan dan mengevaluasi jasa dalam rangka pemenuhan dan
pemuasan kebutuhan. Analisis mengenai tingkat kepuasan pelanggan ini nantinya dapat
dijadikan sebagai dasar untuk menentukan strategi dan program pemasaran yang relevan pada
situasi dan kondisi saat ini. Konsep strategi yang baik membutuhkan perumusan masalah yang
berlandaskan kepada wawasan yang lebih luas.
Bila ditinjau dari sudut pandang perusahaan, salah satu cara yang efektif dalam melakukan
diferensiasi adalah melalui jasa atau pelayanan yang diberikan. Hal ini membawa perubahan
yang cukup mendasar dalam bisnis utama suatu perusahaan. Sebagai contoh, semakin
banyaknya bisnis utama lesehan bergeser dari sekedar menyediakan segala macam makanan
untuk dijual, menjadi usaha melayani dan memuaskan rasa lapar pelanggan dengan disertai
usaha menyediakan suasana yang kondusif bagi pelanggan untuk menikmati hidangan. Bahkan
tidak jarang pula dilesehan disajikan pula hiburan musik.
Manajemen pemasaran mengenal konsep bauran pemasaran (Marketing Mix) sebagai variabel-
variabel keputusan yang dapat dikendalikan oleh manajemen untuk mencapai tujuan
perusahaan. Di dalam konsep bauran pemasaran (Marketing Mix) terdapat 7 variabel yaitu
roduk (product), harga (price), promosi (promotion) dan tempat (place), proses
(process),personil (personil), dan fasilitas fisik (physical facility). Analisis tingkat kepuasan
pelanggan memberikan landasan yang baik untuk memahami dan memanfaatkan lebih efektif
lagi konsep dan metode-metode pemasaran produk bagi strategi dan program pemasaran.
Strategi dan program pemasaran diperlukan untuk mengatasi permasalahan pemasaran yang
kompleks melalui pendekatan terhadap sistem nyata di dalam perusahaan.
Untuk meningkatkan keuntungan, setiap perusahaan bisnis harus berusaha melakukan
perubahan terhadap efektivitas dan efisiensi kegiatan usahanya. Prinsip utama dari bisnis adalah
bagaimana meningkatkan profit, meminimalkan biaya, serta membuat produk perusahaan
menjadi unggul sehingga produk perusaan dapat diterima pasar. Semakin kesini, tuntutan
pelanggan terhadap kualitas produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan semakin tinggi dan
beragam. Oleh karena itu kegiatan efisien dan efektifitas yang dilakukan tidak hanya berupa
perbaikan yang bersifat financial, tetapi lebih jauh mengembangkan agar lebih unggul dari
produk lain di dalam pasar.
Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam menjaga kualitas pelayanan yaitu dengan
memberikan pelayanan yang memuaskan, sesuai dengan atau melebihi harapan pelanggan.
Sehingga dirasakan sangat penting untuk mengetahui pelayanan yang diharapkan oleh
pelanggan. Bisa berkembang atau tidaknya usaha rumah makan sangat tergantung dari posisi
letak lesehan yang Anda miliki. Usahakan mencari tempat yang cukup ramai untuk memulai
usaha ini. Anda bisa mencoba usaha ini di daerah pertokoan, daerah perkantoran, daerah
kampus atau pusat perbelanjaan. Semakin ramai daerah di sekitar rumah makan Anda, semakin
besar peluang orang untuk berkunjung. Usahakan tidak membangun usaha ditempat yang sepi
atau jauh dari jalan umum agar dapat dilihat oleh khalayak ramai.
harga seimbang dengan rasa.
Dua kunci sukses dari usaha lesehan adalah harga dan rasa. Saat makanan yang Anda jual
memiliki rasa yang nikmat dan khas dengan harga yang sesuai, pasti rumah makan Anda akan
ramai dikunjungi.
Untuk harga, Anda juga harus menyesuaikannya dengan lokasi dan jenis makanan yang Anda
jual. Pada dasarnya Anda bisa menerapkan harga jual setinggi 30-50% dari modal yang
dikeluarkan. Tentu didukung dengan rasa yang enak pula.
Pelayanan.
Selain harga dan rasa, hal lain yang cukup penting adalah pelayanan. Pelayanan yang ramah
dengan senyuman di bibir akan menarik banyak pelanggan untuk kembali ke rumah makan
Anda. Usahakan agar pengunjung merasa nyaman di rumah makan Anda dan jangan biarkan
mereka menunggu sangat lama untuk menikmati hidangan yang dipesan.
Penyajian yang menarik.
Tampilan merupakan modal awal untuk menciptakan selera makan. Dengan tampilan yang
menarik dari makanan yang Anda buat, pengunjung juga akan terpacu selera makannya.
Setelah selera makan bangkit, ditambah dengan rasa yang enak, rumah makan Anda akan
cepat terkenal. Akhirnya pelanggan rumah makan Anda akan semakin banyak.
b.Strategi Pengembangan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan usaha, sbb;
1. Jeli melihat pasar
Dalam hal ini, kebanyakan konsumen lebih memilih dan membeli produk yang tengah tren
meskipun dalam kualitas produknya nomor 2 daripada kualitas produk nomor 1 tapi produknya
ketinggalan jaman (dalam bidang garmen/usaha pakaian). Seandainya dalam bidang makanan,
konsumen lebih membeli produk yang mempunyai kualitas, mutu, dan bergizi serta rasa yang
enak. Sebelum memulai usaha, sebaiknya anda melakukan survei terlebih dahulu tentang menu
yang beredar di pasar. Lalu, pilihlah menu yang belum banyak dijual di sana guna mengurangi
tingkat persaingan. Namun, pilihlah yang sesuai dengan target pasar / konsumen.
2. Menjalin komunikasi dengan orang lain
Maksudnya agar tidak ketinggalan informasi diperlukan mata-mata dalam menjalankan usaha,
tentunya mata-mata dalam ati positif yaitu orang yang bertugas mengumpulkan informasi untuk
mendukung kemajuan usahanya. Memperluas jaringan komunikasi sangatlah penting selain
mempermudah mendapatkan informasi juga dapat memperluas daerah pemasaran.
3. Berani berinvestasi
Sebagai pemula dalam usaha dengan dana/modal yang terbatas, diharapkan untuk berani
menjual asset sendiri yang dapat menghasilkan uang untuk berinvestasi ataupun berusaha
mengkredit uang dengan orang lain dengan syarat harus adanya pertanggungjawaban untuk
melunasinya.
4. Fokus dalam usahanya
Kelemahan dari para wirausahawan selama ini adalah tidak mampu mengelola kesuksesan
yang telah dicapai dengan melakukan tindakan yang tidak terkendali. Sebagai contoh, beberapa
pengusaha garmen tergiur keuntungan sesaat dari bisnis valas saat krisis moneter 1998,
akhirnya mereka mencoba berbisnis valas sedangkan bisnis garmennya terbengkalai.
Sementara bisnis valasnya merugi akibat ketiadaan pengalaman bisnis financial, maka
pengusaha tersebut gulung tikar.
5. promosi
Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengenal produk yang ditawarkan. Sehingga
konsumen dapat tertarik membeli produk yang telah dibuat. Para wirausahawan dapat
mengambil alternatifnya yakni, dengan mengikuti bazaar, karena bazaar adalah sarana promosi
yang murah dan dapat dijadikan momen untuk mengambil keuntungan. Setelah itu baru
mempersiapkan brosur ataupun spanduk.
6.pemasaran yang dilakukan para wirausahawan
Dapat memilih tempat yang strategis. Dan dalam hal memproduksi barang dan penamaan
tempat (toko) perlu adanya keunikan. Karena dengan keunikan suatu barang, maka
kemungkinan banyak konsumen yang mencari, dan semakin besar peluang untuk mendapatkan
keuntungan besar, dalam hal ini juga dapat memberikan nilai tambah didalam penjualan produk
atapun memberikan nilai diskon apabila pembelian banyak.
7.Pertimbangkan untuk mengembangkan bisnis
Yakni dengan jalan Waralabalisensi atau peluang bisnis ataupun distribusi wholesale.
8.Mempunyai pemasok tetap yang dapat memasok semua bahan baku produksinya setiap hari
sangat dianjurkan guna kelancaran proses produksi.
9.Izin usaha
Untuk kenyamanan usaha, anda perlu mengurus izin usaha di instansi pemerintah atau pihak
berwenang setempat. Mengurus izin ini perlu dilakukan untuk menghindari masalah perizinan
yang mungkin timbul dikemudian hari.
c.Hal yang dapat dipetik
Banyak sekali hal yang dapat dipetik diantaranya adalah:

1. Jangan pernah takut mencoba untuk menjadi seorang wirausahawan karena kita tidak
akan pernah tahu jika tidak pernah mencoba.
2. Konsisten dan kreatif pada satu bisnis hingga sukses.
3. Beranilah membangun Indonesia yang lebih baik dengan menciptakan lapangan
pekerjaan, sehingga pengangguran dapat dikurangi.
4. Kemauan yang keras, perjuangan yang tak kenal lelah, kesediaan menghadapi segala
kemungkinan, dan selalu berpikir positif adalah mutlak diperlukan untuk menjadi seorang
wirausahawan.
5. Giat berusaha, pantang menyerah, dan harus rajin bersyukur.

BAB III
Penutup
a.Kesimpulan
Usaha kuliner kini menjadi salah satu peluang usaha yang cukup menjanjikan. Selain karena
semakin bertambahnya jumlah penduduk dari hari ke hari, perubahan ekonomi juga dapat
mempengaruhi semakin majunya usaha-usaha rumah makan.
Persiapan awal yang perlu diperhatikan untuk memulai usaha rumah makan diantaranya adalah
menyiapkan modal, tempat/lokasi yang strategis, mengetahui peluang pasar, perizinan usaha,
serta promosi yang tepat agar usaha rumah makan ini dapat terus berjalan dengan
sukses. Selain itu, keterampilan dasar seperti memasak, mengolah bahan-bahan, menyimpan
bahan-bahan, teknik berbelanja, serta info-info tempat berbelanja yang murah tapi berkualitas
juga meski kita pahami.
Margin keuntungan yang dapat diraih dari usaha lesehan juga sangat besar. Rata-rata
keuntungan yang dapat diraih berkisar antara 30-50% dari omset penjualan. Hal ini dapat
terwujud karena usaha lesehan merupakan usaha jasa pengolahan makanan dan penyajiannya.
Otomatis keuntungan yang diraih bisa sangat besar.
Perlu diingat bahwa kegiatan wira usaha akan menunjang ekonomi keluarga / pemerintah, baik
industri dan perdagangan. Pertumbuhan industri yang diikuti kemajuan perdagangan akan
melahirkan kesempatan kerja baru. Lapangan kerja baru ini akan menampung tenaga kerja
baru,yang pada hakekatnya mengurangi pengangguran, mengatasi ketegangan sosial,
meningkatkan taraf hidup masyarakat, memajukan ekonomi bangsa dan negara, pada akhirnya
menentukan pula keberhasilan pembangunan nasional.
Kesuksesan dalam usaha kuliner kembali pada diri Anda sendiri. Dengan penanganan yang
tepat dan ciri khas tersendiri, Anda akan meraih kesuksesan di dalam usaha ini. Selamat
menjadi usahawan sejati.
b.Saran
Jangan pernah takut mencoba.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana harus
ada betapapun sederhananya secara tertulis. Namun, wirausaha baru di negara kita banyak
yang tidak mau ataupun mungkin tidak mampu atau segan menulis rencana tertulis tersebut
karena berbagai alasan. Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam
pikiran, yaitu suatu rekayasa secara sederhana tentang jawaban dari berbagai pertanyaan
antara lain, usaha apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya,
siapa konsumennya, darimana sumber modalnya, dan sebagainya.
Suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan
(business plan) merupakan perangkat tepat untuk memagang kendali perusahaan dan menjaga
agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.
Business plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang akan
didirikan. Orang perlu mengetahui segala sesuatu tentang perusahaaan anda sehingga tertarik
untuk bekerja sama.

B. Rumusan Masalah
1. Seberapa penting perencanaan usaha
2. Definisi perencanaan
3. Unsur-unsur kerangka usaha

C. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan informasi terkait
materi perencanaan bisnis untuk dapat digunakan sebagai informasi yang digunakan untuk
mahasiswa atau umum.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pentingnya Perencanaan Usaha (Business Plan)


Ada beberapa alasan penting mengapa orang harus menyusun Business Plan :
1. To sell yourself on the business
2. To obtain bank financing
3. To obtain investment funds
4. To arrange strategic alliances
5. To obtain large contracts
6. To attracts key employes
7. To complete mergers and acquisitions
8. To motivate and focus your management team
(Bygrave, 1994:115)
Jadi tujuan menyusun Business Plan adalah:
- menyatakan bahwa anda sebagai pemilik dan pemegang inisiatif membuka usaha baru
- mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain yang sudah aa dan
saling menguntungkan misaalnya dari para produsen yang dapat diharapkan memasok barang
buat perusahaan anda ataupun perusahaan-perusahaan yang lebih besar memberi pekerjaan
atau kontrak yang dapat dikerjakan oleh perusahaan anda.
- Business plan juga juga dapat mengundang orang-orang tertentu yang potensial atau
mempunyai keahlian untuk bergabung bekerjasama dengan anda
- Business plan juga berguna untuk melakukan merger dan akuisi misalnya anda menjual
perusahaan besar maka perusahaan besar tersebut harus membaca business plan anda atau
mungkin juga anda ingin membeli perusahaan lain maka business plan yang anda dapat susun
dapat memberi keyakinan kepada perusahaan lain yang mau diakuisisi.
- Business plan bertujuan untuk menjamin adanya fokus tujuan dari berbagai personil yang
ada dalam perusahaan.

2. Pengertian Business Plan


Agar perusahaan berjalan pada jalan yang benar maka seorang wirausaha harus
menyusun Business Plan. Business Plan adalah:
Business Plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan
kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan
yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.
Definisi yang lebih baik menyatakan bahwa Business Plan adalah sebuah selling
document yang mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang
dana potensial.
Businesess plan yang disediakan oleh entrepreneur sesuai pula dengan penasihat yang
memuat rincian tentang masa lalu, keadaan sekarang dan kecenderungan masa depan dari
sebuah perusahaan.
Business Plan dibuat dalam bentuk jangka pendek ataupun jangka panjang yang
pertama kali diikuti untuk 3 tahun berjalan. Businness Plan merupakan perjalanan atau road
map yang akan diikuti oleh wirausaha. Business Plan seakan akan menjawab pertanyaan
: where am I now? Where am I going? How will i get there?

3. Kerangka Rencana Usaha


Pokok-pokok pikiran perencanaan usaha mencakup:

1) Nama perusahaan
Nama yang diberikan sebaiknya jangan hanya mementingkan factor yangs edang hangat pada
saat ini melainkan lebih berorientasi ke masa depan. Canon dan Wichert menyatakan ciri-ciri
merek yang baik adalah:
1. Short-pendek
2. Simple-sederhana
3. Easy to spell-mudah dieja
4. Easy to remember-mudah diingat
5. Pleasing when read-enak dibaca
6. No disagreeble sound-tak ada nada sumbang
7. Does not go out of date-tak ketinggalan zaman
8. Ada hubungan dengan barang dagangan
9. Bila diekspor gampang dibaca oleh orang luar negeri
10.Tidak menyinggung perasaan kelompok/orang lain atau tidak negative
11.Membayangkan apa produk itu atau memberi sugesti penggunaan produk tersebut.
2) Lokasi
Lokasi perusahaan
Ada dua hal penting menyangkut lokasi yang akan dipilih, yaitu:
1. Lokasi perkantoran, disebut tempat kedudukan berarti tempat (kantor) badan usaha, biasanya
mengelola perusahaan yang berada ditempat lain.
2. Lokasi perusahaan, disebut tempat kediaman berarti tempat perusahaan beroperasi.

Lokasi pertokoan
Umumnya lokasi pertokoan harus diingat bahwa konsumen untuk belanja ke toko atau ke
lokasi yang mempunyai banyak jenis dan persediaan barang dagangan dan memiliki reputasi
sebagai lokasi yang memilikibarang bermutu dan barang bersaing.

Lokasi pabrik/industri
Ada dua hal utama yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi pabrik/industri yang baik,
yakni:
1. Backward linkage, berarti pertalian belakang, yaitu bagaimana sumber daya (resources) yang
akan digunakan. Ini termasuk bahan baku, tenaga kerja, suasana dan kondisi masyarakat
setempat.
2. Forward linkage, berarti pertalian ke depan, yaitu daerah pemasaran hasil produksi. Apakah
tersedia konsumen yang cukup untuk menyerap hasil produksi.
3) Komoditi yang akan diusahakan
Kesempatan memilih komoditi yang diusahakan dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
a. Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap jenis-jenis hasil usaha tertentu, baik berupa
barang-barang ataupun jasa.
b. Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarakat akan barang-barang atau jasa tertentu.
c. Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang ingin kita kerjakan.
d. Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha dengan orang lain dalam
mengembangkan suatu bidang usaha yang sama.
e. (Drs. Wasty Soemanto, 1992:224)
4) Konsumen yang dituju
Prospek konsumen didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya. Jika jenis usaha
berbentuk industry tentu jangkauan konsumen yang akan dituju lebih jauh dibandingkan
dengan usaha bentuk pertokoan.
5) Pasar yang akan dimasuki
Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaannya sebagai
pemimpin pasar (market leader), penantang pasar (market challenger), pengikut pasar (market
follower), atau perelung pasar (market nicher).

6) Partneryang akan diajak kerjasama


Partnership merupakan suatu asosiasi atau persekutuan dua orang atau lebih untuk
menjalankan suatu usaha mencari keuntungan. Ada dua macam partnership yakni:
a. General partnership, dimana semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan bisnis sama-
sama bertanggungjawab, termasuk tanggung jawab yangb tidak terbatas terhadap utang-utang
bisnis.
b. Limited partnership, dimana memiliki anggota sekurang-kurangnya satu orang yang
bertanggungjawab tidak terbatas dan anggota lainnya bertanggung jawab terbatas.
Dan masih banyak bentuk partnership lainnya seperti secret partner, silent partner, nominal
partner, general partner, senior partner, yunior partner, dan lain-lain.
7) Personil yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan
Memilih personil yang dipercaya menyangkut masalah karakter, kejujuran, dan kemampuan
seseorang.
8) Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia
Jika modal sangat kecil dapat dilakukan kerjasama dengan partner, yang masing-masing
menyetorkan modalnya. Semua sumber dan kemampuan pengumpulan modal ini harus
ditulis. Modal juga bisa didapat dari tabungan, menjual harta, atau pinjaman dari orangtua
dan family maupun pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Business Plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang
didirikan. Business Plan yang dibuat bertindak sebagai perangkat pemegang kendali
perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.
B. Saran
Bagi pihak yang berencana memulai sebuah usaha sebaiknya mempersiapkan
rancangan perencanaan usaha baik tertulis maupun tidak tertulis

Anda mungkin juga menyukai