Anda di halaman 1dari 10

Teknik Pengumpulan Data

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif

DOSEN PENGAMPU:Siti Asiyah M. Sos.

INSTITUT PESANTREN MATHALI’UL FALAH

MAKALAH

Disusun oleh:

Dzikrina abdillah (19.32.00167)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

INSTITUT PESANTREN MATHALI’UL FALAH

PATI

2021
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Penelitian ilmiah adalah suatu usaha penyelidikan yang sistematis dan cermat
tentang suatu pokok persoalan atau subjek tertentu untuk menemukan atau memperbaiki
fakta-fakta, teori-teori, atau aplikasi. Suatu penelitian ilmiah bukanlah suatu kegiatan atau
aktivitas yang hanya mempersoalkan kepastian, tetapi juga ingin mencari berbagai
alternatif jawaban suatu masalah atau fenomena apakah dalam lingkup sosial maupun
masalah-masalah laboratoris. Maka dari itu, penelitian memiliki tujuan untuk
menemukan prinsip-prinsip umum atau menafsirkan tingkah laku yang dapat digunakan
untuk menerangkan dan mengendalikan kejadian-kejadian.

Dalam menyusun penelitian diperlukan sumber-sumber pengetahuan yang dapat


dikelompokkan yaitu pengalaman, otoritas, cara berpikir deduktif, cara berpikir induktif,
dan pendekatan ilmiah. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti harus melakukan
survei secara sungguh-sungguh mengenai apa yang telah diketahui orang dalam bidang
yang diminatinya itu. Peneliti harus berkecimpung dibidang penelitiannya. Selain itu,
peneliti harus mengetahui bagaimana menemukan, menyusun, dan menggunakan
kepustakaan dalam bidang mereka.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Data?
2. Apa saja jenis jenis data?
3. Bagaimana teknik Pengumpulan data pada metode kuantitatif?
BAB II

Pembahasan

A. Pengertian Data
Aktivitas penelitian tidak akan terlepas dari keberadaan data yang merupakan
bahan baku informasi untuk memberikan gambaran spesifik mengenai obyek penelitian.
Data adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan
memecahkan masalah atau menjawab perta- nyaan penelitian. Data penelitian dapat
berasal dari berbagai sumber yang dikumpulkan dengan menggunakan berbagai teknik
selama kegiatan penelitian berlangsung.
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara,
huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan
sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.Informasi
merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu
perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk
menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap
sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya.
Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.1
B. Jenis jenis data
Dilihat dari sumbernya
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumberpertama baik dari individu
atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner. Atau
dalam pengertian lain, Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata
yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek
yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subjek penelitian (informan) yang
berkenaan dengan variabel yang diteliti.

1
Sandu Siyoto, dkk, Dasar Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015). Hlm. 67.
Misalnya sebuah bank memproduksi suatu produk layanan baru dan ingin
mengetahui bagaimana sikap konsumen terhadap produk tersebut, untukmaksud itu
diadakanlah wawancara atau pengisian kuesioner pada nasabahnya.2
2. Data sekunder
Data Sekunder adalah data tangan kedua yang diperoleh melalui pihak lain atau tidak
langsung diperoleh dari subjek penelitiannya. Biasanya diperoleh dari
dokumendokumen grafis (tabel, catatan, notulen rapat, dll), foto-foto, film, rekaman
video, benda-benda, dan lain-lainyang dapat memperkaya data primer.

Dilihat dari cara mendapatkannya

1. Data diskrit
Data ditkrit/ nominal adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh
dengan cara membilang, serta dapat digolongkan secara terpisah secara kategori
seperti contoh pria dan wanita.
Contoh: Junlah mahasiswa KPI IPMAFA semester 5 sebanyak 11 orang
Karena diperoleh dengan cara membilang, data diskrit akan berbentuk bilangan bulat
(bukan bilangan pecahan).
2. Data kontinum
Data kontinum adalah data dalam bentuk angka/bilangan yang diperoleh berdasarkan
hasil pengukuran. Data kontinum dapat berbentuk bilangan bulat atau pecahan
tergantung jenis skala pengukuran yang digunakan. Artinya adalah data yang
bervariasi menurut tingkatan yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Contoh: Tinggi badan Dzikrina adalah 150 cm,
Berdasarkan tipe skala pengukuran yang digunakan, data kuantitatif dapat
dikelompokan dalam tiga jenis (tingkatan) yang memiliki sifat berbeda yaitu:
a. Data ordinal
Data ordinal adalah data yang berasal dari suatu objek atau kategori yang telah
disusun secara berjenjang menurut besarnya. Setiap data ordinal memiliki
tingkatan tertentu yang dapat diurutkan mulai dari yang terendah sampai tertinggi
atau sebaliknya.

2
Ma’ruf Abdullah, Metode Penelitian Kuantitatif (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2011)hlm. 246
b. Data interval
Data interval adalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas dasar
kriteria tertentu serta menunjukan semua sifat yang dimiliki oleh data ordinal.
Kelebihan sifat data interval dibandingkan dengan data ordinal adalah memiliki
sifat kesamaan jarak (equality interval) atau memiliki rentang yang sama antara
data yang telah diurutkan.
c. Data Rasio
Data rasio adalah data yang menghimpun semua sifat yang dimiliki oleh data
nominal, data ordinal, serta data interval. Data rasio adalah data yang berbentuk
angka dalam arti yang sesungguhnya karena dilengkapi dengan titik Nol absolut
(mutlak).3
C. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data dalam penelitian perlu dipantau agar data yang diperoleh dapat
terjaga tingkat validitas dan reliabilitasnya. Walaupun telah menggunakan instrumen
yang valid dan reliabel tetapi jika dalam proses penelitian tidak diperhatikan bisa jadi
data yang terkumpul hanya onggokkan sampah. Peneliti yang memiliki jawaban
responden sesuai keinginannya akan semakin tidak reliabel. Petugas pengumpulan data
yang mudah dipengaruhi oleh keinginan pribadinya, akan semakin condong (bias) data
yang terkumpul. Oleh karena itu, pengumpul data walaupun tampaknya hanya sekedar
pengumpul data tetapi harus tetap memenuhi persyaratan tertentu yaitu yang mempunyai
keahlian yang cukup untuk melakukannya.
Mengumpulkan data memang pekerjaan yang melelahkan dan sulit. Dalam penelitian
sosial, bisa jadi petugas pengumpul data berjalan dari sekolah ke sekolah dan atau dari
rumah ke rumah mengadakan intervew atau membagi angket.
1. Angket
Kuesioner (angket) adalah cara pengumpulan data dengan menyebarkan
daftar pertanyaan kepada responden, denganharapan mereka akan memberikan
respons atas daftar pertanyaan tersebut. Daftar pertanyaan dapat bersifat terbuka,
jika opsi

3
Sandu Siyoto, dkk, Dasar Metodologi... hlm. 70
jawaban tidak ditentukan sebelumnya, dan bersifat tertutup jikaopsi jawaban telah
disediakan sebelumnya, instrumennya dapatberupa: kuesioner (angket), checklist,
atau skala.
Pengumpulan data melalui Kuesioner atau Angket Sebagian besar
penelitian umumnya menggunakan kuesioner sebagai metode yang dipilih untuk
mengumpulkan data. Kuesioner atau angket memang mempunyai banyak
kebaikan sebagai instrumen pengumpul data. Prosedur penyusunan kuesioner:
 Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.
 Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.
 Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan
tunggal.
 Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk
menentukan teknik analisisnya.
Penentuan sampel sebagai responden kuesioner perlu mendapat perhatian
pula. Apabila salah menentukan sampel, informasi yang kita butuhkan barangkali
tidak kita peroleh secara maksimal.
2. Observasi
Di dalam artian penelitian, observasi adalah mengadakan pengamatan
secara langsung, observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, ragam gambar,
dan rekam suara. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang
mungkin timbul dan akan diamati.4
Melakukan observasi pada dasarnya adalah pekerjaan mengamati,
mengamati disini adalah mengamati dalam arti yang inten. Tidak sekedar asal
melihat, tetapimengamati kejadiankejadian yang tidak saja terjadi satu persatu,
tetapi bisa juga terjadi secara bersamaan. Mengamati bukanlah pekerjaan yang
mudah, karena umumnya manusia itu banyak dipengaruhi oleh minat dan
kecenderungan-kecenderungan yang ada pada dirinya. Kalau ada beberapa orang
yang melakukan pengamatan terhadap kejadiankejadian dalam suatu obyek
penelitian hasil pengamatan harusnya sama, atau dengan kata lain hasil

4
Dodiet Aditya, Data Dan Metode Pengumpulan Data Penelitian (Surakarta: Politekik Kesehatan Surakarta, 2013).
Hlm. 18
pengamatan harus obyektif. Disinilah diperlukan ketekunan seseorang yang
melakukan observasi untuk melakukan pengamatan terhadap obyek yang diteliti.
Untuk mendapatkan hasil pengamatan (observasi) yang lebih obyektif ada
baiknya juga sambil mengamati perlu dibantu dengan alat perekam kejadian
seperti kamera, video tape, atau tape recorder. Semua kejadian itu bisa dianalisis
ulang, sehingga terhindar dari mispersepsi, yang bisa terjadi karena pengaruh
minat dan kecenderungan yang ada pada diri masing-masing orang, sehingga
kadang-kadang mengabaikan realita yang terjadi sesungguhnya.5
3. Wawancara
Interview atau wawancara merupakan pertemuan antara dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu. Interviu digunakan oleh peneliti untuk menilai
keadaan sesorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang
murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.6
Wawancara adalah salah satu cara pengumpulan data penelitian yang
dilakukan secara langsung (tatap muka) antara peneliti dengan responden.
Persiapan melakukan wawancara antara lain:
1. Melakukan pendekatan pendahuluan dengan pihak-pihak yang akan
diwawancarai.
2. Melakukan pendekatan pendahuluan dengan pihak-pihak yang akan
diwawancarai.
3. Membuat panduan wawancara, panduan wawancara ini
4. memuat catatan (pointer-pointer) data (informasi) yang diperlukan
dalam penelitian.
5. Melakukan latihan wawancara

Dalam pelaksanaannya, interviu dapat dilakukan secara bebas artinya


pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada terwawancara tanpa harus
membawa lembar pedomannya. Syarat interviu seperti ini adalah pewawancara
harus tetap mengingat data yang harus terkumpul. Lain halnya dengan interviu

5
Ma’ruf Abdullah, Metode penelitian...hlm. 249
6
Dodiet Aditya, Data Dan Metode... hlm. 16
yang bersifat terpimpin, pewawancara berpedoman pada pertanyaan lengkap dan
terperinci, layaknya sebuah kuesioner. Selain itu ada juga interviu yang bebas
terpimpin, dimana pewawancara bebas melakukan interviu dengan hanya
menggunakan pedoman yang memuat garis besarnya saja.

Kekuatan interviu terletak pada keterampilan seorang interviewer dalam


melakukan tugasnya, dia harus membuat suasana yang tenang, nyaman, dan
bersahabat agar sumber data dapat memberikan informasi yang jujur. Si
interviewer harus dibuat terpancing untuk mengeluarkan informasi yang akurat
tanpa merasa diminta secara paksa, ibaratnya informasi keluar seperti air mengalir
dengan derasnya.

4. Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis.
Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, penelitian menyelidiki benda-benda
tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat,
dan sebagainya.7
Dokumentasi terdiri atas dua macam yaitu pedoman dokumentasi yang
memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari datanya, dan check-list
yang memuat daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Perbedaan antara
kedua bentuk instrumen ini terletak pada intensitas gejala yang diteliti. Pada
pedoman dokumentasi, peneliti cukup menuliskan tanda centang dalam kolom
gejala, sedangkan pada check-list, peneliti memberikan tanda pada setiap
pemunculan gejala.
Dokumentasi dikembangkan untuk penelitian dengan menggunakan
pendekatan analisis isi. Selain itu digunakan juga dalam penelitian untuk mencari
bukti-bukti sejarah, landasan hhukum, dan peraturan-peraturan yang pernah
berlaku. Subjek penelitiannya dapat berupa buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan notulen rapat, catatan harian, bahkan benda-benda bersejarah
seperti prasasti dan artefak.8

7
Dodiet Aditya, Data Dan Metode... hlm. 19
8
Sandu Siyoto, dkk, Dasar Metodologi... hlm. 83
BAB III

Penutup

Kesimpulan

Metode Pengumpulan Data adalah Teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data. Data adalah Alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatan pengumpulan data agar menjadi lebih mudah dan sistematis. Data yang
dikumpulkan dalam penelitian akan digunakan untuk menguji hipotesis atau menjawab
pertanyaan atau masalah yang telah dirumuskan, dan yang pada akhirnya akan dipergunakan
sebagai dasar dalam pengambilan kesimpulan atau keputusan. Oleh karena itu, Data harus
merupakan Data yang baik dan benar. Agar Data yang dikumpulkan baik dan benar, maka
Instrumen atau Alat Bantu Pengumpulan Datanya juga harus Baik dan Benar.
Daftar Pustaka

Dodiet Aditya, Data Dan Metode Pengumpulan Data Penelitian Surakarta: Politekik Kesehatan Surakarta,
2013

Ma’ruf Abdullah, Metode Penelitian Kuantitatif Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2011

Sandu Siyoto, dkk, Dasar Metodologi Penelitian Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015

Anda mungkin juga menyukai