Anda di halaman 1dari 4

1

Di sebuah peternakan, tinggalah dua ekor ayam


jantan. Mereka menjadi pejantan untuk semua ayam betina
yang ada di peternakan itu. Tapi sayangnya, ayam jantan
yang satunya selalu bersikap serakah. Dia ingin menjadi
satu-satunya yang menguasai daerah itu. Sedangkan ayam
jantan yang ke dua bersikap lebih sabar. Walaupun dia
sering di hina, di caci, dan di perlakukan dengan semena-
mena oleh ayam jantan yang satunya, dia tak mudah
terpancing.

Hingga pada suatu hari, sebuah kejadian tak bisa di


elakan. Ketika sedang asik mencari makan di pekarangan
peternakan, tiba-tiba ayam jantan ke dua di terjang oeh
ayam jantan serakah yang pertama. Untuk membela diri,
ayam jantan ke dua pun mencoba malakukan perlawanan
sekuat tenaga. Tapi karena sifatnya yang cinta damai dan
tak suka berkelahi, ahirnya dia pun lari untuk mengalah dan
bersembunyi di balik tumpukan jerami.

Melihat awanya lari tunggang anggang, ayam jantan


yang sombong tersebut merasa sangat puas. Apa agi
mereka di lihat oleh para ayam betina yang dari tadi mencari
makan di sekitar mereka. Hal tersebut membuat ayam

2
jantan yang sombong itu menjadi besar kepala dan semakin
membanggakan dirinya. “Tak ada yang bisa mengalahkan
aku di sini. Aku adalah ayam terkuat yang patut menguasai
dan menjadi raja di sini..cukkurukuuukkk..” katanya sambil
berkokok.

Tak puas hanya dengan hal itu, dia berniat


mengumumkan kemenanganya agar di ketahui oeh seuruh
penghuni peternakan. Dengan sombongnya dia
mengepakan sayap dan melompat ke atap. Dari atap
peternakan, dia berteriak-teriak menyombongkan diri dan
menantang siapa saja yang berani melawanya. Sifat
sombong telah membuat dia lupa, bahwa di atas langit
masih ada langit. Ternyata secara tak sengaja, ada seekor
elang yang sedang mencari mangsa lewat di atas
peternakan itu.

Melihat si ayam jago yang berteriak-teriak sombong di


atas atap, memberi kesempatan untuk si elang menyambar
dan membawa ayam jago itu ke sarangnya menjadi
santapan anak-anaknya yang tengah lapar. Berahir sudah
riwayat ayam jago yang sombong itu. Sedangkan ayam jago
yang satunya kini menjadi ayam jago tunggal yang

3
menguasai daerah peternakan. Sifatnya yang suka
mengalah dan cinta damai, ternyata mampu menyelamatkan
dia dari bahaya. Dan mendapat ke dudukan yang sebelumya
tak pernah dia bayangkan. Dan itu adalah balasan bagi
orang-orang yang mau bersabar.

Nah, para adik-adik dan kaka’-kaka’ pembaca


sekalian, semoga ada hikmah yang dapat kita petik dari
kisah dongeng sederhana ini. Kita harus belajar untuk
menjadi orang yang baik, dan ebih baik dari pada hari
kemarin. Karena kebaikan pasti akan mendapat balasan
yang baik pula. Meski sebelum itu kita harus lebih bersabar
pada ujian yang datang.

Anda mungkin juga menyukai