Anda di halaman 1dari 4

Nama : Novarina Aisha Tresnantina

Absen / NIM : 25 / 200151602867

Offering : F20

Tugas Strategi Pemecahan Masalah Sosial Bidang Geografi

Menggunakan Analisis SWOT

A. Masalah Bidang Geografi

Geografi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang seluruh
lapisan-lapisan bumi (geosfer) terutama lapisan permukaan bumi (biosfer). Karl Ritther
memberikan definisi geografi ada suatu telaah mengenai bumi sebagai tempat hidup
manusia. Studi geogragrafi mencakup berbagai macam fenomena di permukaan bumi.
Geografi memiliki bidang kajian yang luas, geografi juga memiliki pendekatan tertentu
untuk menemukan masalah yang ada, yaitu pendekatan keruangan, pendekatan ekologi,
dan pendekatan kompleks wilayah. Salah satu masalah geografi yang sering dijumpai
didalam kehidupan adalah masalah potensi bencana alam suatu wilayah. Bencana
menurut UU No. 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana merupakan
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor
nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Dampak-dampak negatif adanya bencana dapat diminimalisir dengan adanya strategi
penanggulangan bencana yang tepat. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah
serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko
timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi (UU
No. 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana).

Contoh nyata permasalahan geografi tentang potensi bencana alam di suatu


wilayah adalah, Potensi Bencana Longsor Lahan Di Kawasan Tawangmangu,
Kabupaten Karanganyar. Dilansir dari data BPBD Karanganyar, pada kurun waktu
2020 telah terjadi lebih dari 5 peristiwa bencana longsor lahan yang terjadi di
kecamatan tawangmangu, hal tersebut menunjukkan tingkat rawan bencana longsor di
kecamatan tawangmangu sangatlah tinggi. Terdapat beberapa faktor yang mendorong
bencana longsor lahan terjadi, faktor-faktor tersebut dapat diwujudkan dalam
penggunaan Sistem Informasi Geografis untuk mengidentifikasi wilayah rawan dan
penggunaan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) untuk
strategi pemecahan masalah.
B. Analisis Masalah

Analisis SWOT muncul sebagai salah satu strategi memecahkan masalah potensi
bencana alam yang dapat membahayakan dan merugikan seluruh mahluk hidup yang
ada di daerah tersebut, maka dari itu berbagai aspek baik internal maupun eksternal
akan dianalisis melalui analisis SWOT untuk memudahkan stategi penanggulangan
potensi bencana alam di suatu wilayah, seperti Potensi Bencana Longsor Di Kawasan
Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, analisis SWOT-nya adalah :

1. Stregths (Kekuatan)

-Wilayah yang memiliki pesona alam indah

-Wilayah yang memiliki banyak sumber daya alam

-Wilayah yang menjadi destinasi pariwisata di jawa tengah dan jawa timur

-Wilayah yang meningkatkan aktivitas sektor ekonomi dan pendapatan daerah

-Wilayah yang menyejahterakan masyarakat sekitar

-Wilayah yang mudah dijangkau

2. Weakness (Kelemahan)

-Wilayah yang memiliki banyak titik rawan longsor

-Wilayah yang memiliki curah hujan tinggi

-Wilayah yang memiliki lahan dengan kemiringan lereng terjam

-Wilayah dengan ketinggian diatas 1000 mdpl karena berada di kaki gunung
lawu

-Wilayah dengan jenis tanah yang memiliki kelembaban tinggi

-Wilayah dengan pengelolaan lahan yang kurang tepat

3. Opportunities (Peluang)

-Masyarakat memahami karakteristik wilayah dengan baik

-Masyarakat mengetahui potensi longsor wilayah

-Pemerintah berencana mengadakan penanggulangan bencana longsor sesuai


SIG

4. Threats (Ancaman)

-Masyarakat kurang memahami cara dan teknologi pengelolaan lahan yang tepat
-Masyarakat tidak memahami cara penanggulangan bencana longsor

-Pemerintah kurang bergerak cepat dalam membuat program penanggulangan


bencana

C. Perencanaan Pemecahan Masalah

Perencanaan pemecahan masalah untuk mengatasi Potensi Bencana Longsor Di


Kawasan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar bisa dilakukan dengan :

1. Pemerintah merencanakan program penyuluhan tata wilayah/penggunaan


lahan yang tepat dari pemerintah (lembaga terkait) kepada masyarakat, supaya
pengelolaan wilayah mampu dilakukan secara tepat sesuai SIG sehingga meminimalisir
adanya potensi bencana longsor.

2. Pemerintah bisa merencanakan pemberian himbauan kepada masyarakat


setempat tentang faktor-faktor penyebab bencana longsor dan cara menanggulangi
bencana longsor yang tepat.

3. Pemerintah merencanakan pembuatan program penanggulangan bencana


longsor dengan memanfaatkan teknologi dan kearifan local (kebiasaan masyarakat)
sekaligus, supaya masyarakat mudah menerima dan mampu diajak bekerjasama dengan
baik untuk meminimalisir wilayah rawan longsor.

D. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan mengenai pemecahan masalah Potensi Bencana Longsor


Di Kawasan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar adalah tugas pemerintah setempat
dan lembaga terkait (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah & Badan Nasional
Penanggulangan Bencana) untuk mengambil keputusan terbaik supaya potensi bencana
longsor di wilayah yang memiliki potensi pariwisata tinggi ini bisa diminimalisir
semaksimal mungkin. Pengambilan keputusan yang bisa dilakukan antara lain
berdasarkan perencanaan yang telah direncanakan adalah :

1. Pemerintah dan lembaga terkait berhak melaksanakan program tata


wilayah/penggunaan lahan yang tepat sesuai SIG di wilayah tawangmangu dengan
berkoordinasi bersama masyarakat setempat, karena nantinya pelaksanaan program ini
pasti membutuhkan relokasi tempat wisata, relokasi permukiman ataupun hal lain yang
membutuhkan persutujuan masyarakat setempat.

2. Pemerintah dan lembaga terkait harus segera memberikan himbauan kepada


masyarakat setempat tentang faktor-faktor penyebab bencana longsor dan cara
menanggulangi bencana longsor yang tepat, supaya masyarakat bisa memahami bahaya
bencana longsor bagi mereka dan kemudian membuka pola pikir sehingga mudah untuk
diajak bekerjasama mewujudkan tata wilayah/penggunaan lahan yang tepat sesuai SIG
di wilayah tawangmangu.
3. Pemerintah berhak melaksanakan pembuatan program penanggulangan
bencana longsor di wilayah tawangmangu dengan memanfaatkan teknologi dan kearifan
local (kebiasaan masyarakat) sekaligus, hal ini dilakukan untuk menghindari adanya
konflik akibat penanggulangan bencana longsor ini, selain menghindari konflik, hal ini
merupakan jalan tengah yang paling efektif supaya program pemerintah bisa
dilaksanakan dengan baik tanpa hambatan dan mencapai tujuan utama yakni
meminimalisir potensi bencana longsor dan menanggulangi dampak bencana longsor di
wilayah tawangmangu yang dilaksanakan demi kebaikan masyarakat sekitar.

Daftar Rujukan :

Universitas Indonesia, Simak. Ilmu Geografi. https://simak.ui.ac.id/ilmu-geografi.html .


Diakses Tanggal 10 Oktober 2021

Furoida, Khusna, Dkk. 2019. Strategi Penanggulangan Bencana Longsor Lahan


Berdasarkan Sistem Informasi Geografis Dan Analisis SWOT.
http://digital.library.ump.ac.id/460/2/9.%20Full%20Paper_Khusna.pdf.Diakses Tanggal
10 Oktober 2021

BNPB. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007.


https://bnpb.go.id/ppid/file/UU_24_2007.pdf . Diakses Tanggal 10 Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai