Anda di halaman 1dari 3

‘Aku berhijrah atas Mu “

Pembukaan :

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Ta’ala atas segala karunia, hidayah dan berjuta
kenikmatan tak terhingga yang telah Dia anugerahkan kepada kita semua.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan ke haribaan baginda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, beserta para keluarga, sahabat, dan semua orang yang mengikutnya hingga
hari kemudian

Isi

Kali ini saya akan membahas tentang berhijrah .Pada masa sekarang telah tenar tentang
berhijra namun sebagian orang tidak mengetahui apa sebenarnya berhijrah, keutamaan
berhijrah ,makna serta manfaat berhijrah. Dalam kesempatan hari ini saya akan memperi
pelajaran dan sedikit pengalaman dalam berhijrah.

Hijrah ialah meninggalkan, menjauhkan dari dan berpindah tempat. Dapat diartikan bahwa hijrah
adalah keluar dari “darul kufur” menuju “darul Islam”. Keluar dari kekufuran menuju keimanan.

Dalam Al-Quran suah terdapat perintah berhijrah yaitu ,

1. Bahwa hijrah harus dilakuakn atas dasar niat karena Allah dan tujuan mengarah rahamt dan

keridhaan Allah.

2. Bahwa orang-oerang beriman yang berhijrah dan berjihad dengan motivasi karena Allah dan
tujuan untuk meraih rahmat dan keridhaan Allah, mereka itulah adalah mu’min sejati yang akan
memperoleh pengampunan Allah, memperoleh keebrkahan rizki (ni’mat) yang mulai, dan
kemenangan di sisi Allah.

3. Bahwa hijrah dan jihad dapat dilakukan dengan mengorbankan apa yang kita miliki, termasuk
harta benda, bahkan jiwa.

Dalam hal tersebut kita dapat mengetahui bagaimana baerhijrah dilakukan ,dan untuk siapakah
hijrah tersebut dilakukan . Terkadang banyak orang yang telah salah terhadap kepada siapa ia
berhijrah ,bahkan orang berhijrah terkadang bukan karean Allah swt. Melainkan untuk dipandang
orang , mendapat simpatik para pria jika yang melakukan seorang wanita dan sebaliknya, namun itu
semua telah keluar dari sebagaimana peritah Allah bahwa “ berhijrahlah atas diriku .
Untuk lebih memahamin dan tidak slah dalam melakukan hijrah kita dapat memahami makna
berhijrah sebagai salah satu prinsip hidup, harus senantiasa kita maknai dengan benar. Secara
bahasa hijrah berarti meninggalkan. Seseorang dikatakan hijrah jika telah memenuhi 2 syarat, yaitu,
yaitu yang pertama ada sesuatu yang ditinggalkan dan kedua ada sesuatu yang dituju (tujuan).
Kedua-duanya ahrus dipenuhi oleh seorang yang berhijrah. Meninggalkan segala hal yang buruk,
negative, maksiat, kondisi yang tidak kondisif, menju keadaan yang lebih yang lebih baik, positif dan
kondisi yang kondusif untuk menegakkan ajaran Islam.

Dan kali ini saya akan membahas hijrah yang mungkin mulai saya lakukan agar saya dapat memberi
apa yang saya ketahui karena dalam posisi ini kita dalam garis yang sama yaitu sama sama berubah
dengan belajar.

Yang pertama

Hijrah Syu’uriyyah

Syu’uriyah atau cita rasa, kesenangan, kesukaan dan semisalnya, semua yang ada pada diri kita
sering terpengaruhi oleh nilai-nilai yang kuarng Islami Banyak hal seperti hiburan, musik, bacaan,
gambar/hiasan, pakaian, rumah, idola semua pihak luput dari pengaruh nilai-nilai diluar Islam. Kalau
kita perhatikan, hiburan dan musik seorang muslim takjauh beda dengan hiburannya para penganut
paham permisifisme dan hedonisme, berbau hutra-hura dan senang-senang belaka.

Mode pakain juga tak kalah pentingnya untuk kita hiraukan .Hijrah dari pakaian gaya jahiliyah
menuju pakaian Islami, yaitu pakaian yang benar-benar mengedepankan fungsi bukan gaya. Apa
fungsi pakaian ? Tak lain hanyalah untuk menutup aurat, bukan justru memamerkan aurat. Ironis
memang banyak diantara manusia berpakaian tapi aurat masih terbuka. Ada yang sudah tertutup
tapi ketat dan transparan, sehingga lekuk tubuhnya bahkan warna kulitnya terlihat. Konon, umat
Islam dimanjakan oleh budaya barat dengan 3 f, food, fan, fashan.

Yang kedua

. Hijrah Sulukiyyah

Suluk berarti tingkah laku atau kepribadian atau biasa disebut juag akhlaq. Dalam perjalanannya
ahklaq dan kepribadian manusia tidak terlepas dari degradasi dan pergeseran nilai. Pergeseran dari
kepribadian mulai (akhlaqul karimah) menuju kepribadian tercela akhlaqul sayyi’ah). Sehingga tidak
aneh jika bermuculan berbagai tindak moral dan asusila di masyarakat. Pencurian, perampokan,
pembunuhan, pelecehan, pemerkosaan, penghinan dan penganiyaan seolah-olah telah menjadi
biasa dalam masyarakat kita. Penipuan, korupsi,, prostitusi dan manipulasi hampir bisa ditemui di
mana-mana. Dalam moment hijrah ini, sangat tepat jika kita mengkoreksi akhlaq dan kepribadian
kita untuk kemudian menghijrahkan akhlaq yang mulia.

Dari hal keduanya itu yang hal yang saat ini sedang banyak dilakukan para kalangan remaja namun
miris sebagian remaja mampu menyelesaikannya hijrahnya dan sebagian besar masih banyak yang
berhenti ditengah jalan dan bahkan mambtalkan dan kembali pada jalan yang buruk .
Untuk itu , agar kita dapt terus dan yakin akan berhijra maka yakinlah hijrah mu atas Allah bukan
untuk orang lain dan bukan karena orang lain karena sesuatu yang tercipta akibat pengaruh tidak
dapat dipaskitan bahwa hal tersebut dapat sejati atau pasti di dalam diri.

Kebiasaan remaja untuk ikut ikut berhijrah merupakan kebiasaan buruk .dari sisi sifat remaja
memamng benar karena ia mudah terpengah dan sifat itulah yang berbahaya untuk melakukan
berhijrah karena ia belum dapat berpikir secara dewasa,panjang dan logis yang dapat tepengaruh
pada setiap keputusan atau hal baru yang ia peroleh dan ia dengar.

Maka tepatkan hati ,mantapkan jiwa,bersihkan diri, dan jangan hiraukan apapun yang ada di dekat
kita niscaya apa yang kita inginkan yang bersal dari dri sendiri dan untuk Allah demi kebakan niscaya
hal tersebut kan tercapai tanpa suatu halangan apapun.

Anda mungkin juga menyukai