Anda di halaman 1dari 3

1.

Komponen manajemen strategi pendirian klinik


Dalam manajemen klinik untuk tempat praktek dokter ada komponen yg perlu
diketahui yaitu
1. Manajemen bisnis dan marketing (Business management and marketing)
2. Manajemen operasional dan finansial (Financial and operation management)
Business management and marketing  Manajemen bisnis dan marketing dlm
membentuk klinik di atur dlm Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik. Dalam Permenkes No. 9 th 2014:  “Klinik
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yg menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan yg menyediakan pelayaan medis dasar dan atau spesialistik”  Klinik →
dpt dimiliki oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, atau masyarakat.
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang Langkah-langkah
pendirian suatu klinik
3. Analisis swot (Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Jurnal
Ilmu Manajemen, Volume 17, Nomor 2, 2020)
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai factor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan, analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).
Analisis ini didasari pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan
memaksimalkan kekuatan dan peluang yang ada serta meminimalkan kelemahan dan
ancamannya. Bila diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini memiliki dampak
yang sangat besar dari rancangan suatu strategi yang berhasil dan analisis lingkungan
bisnis yang memberikan informasi yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi peluang
dan ancaman yang berada di dalam perusahaan.
Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) yang dimiliki perusahaan serta faktor eksternal (peluang dan ancaman)
yang tengah dihadapi perusahaan. analisis SWOT adalah analisis yang berguna untuk
memperoleh formulasi strategi yang tepat. Analisis SWOT memiliki beberapa
kelebihan, diantaranya model analisis ini mampu mendeteksikan setiap kelemahan
dan kelebihan sebuah institusi sehingga bermanfaat dalam meminimalisasikan
dampak atau konsekuensi yang akan terjadi dimasa akan dating (Coman A., and
Ronen, B. 2009. Focused SWOT: Diagnosing critical strengths and weaknesses.
International Journal of Production Research, 47 (20): 5677–5689.)
4. faktor internal dan eksternal dalam pendirian Klinik (Adikoesoemo, Suparto.
(2012). Manajemen Rumah Sakit. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan.)
Kondisi lingkungan internal RSKGM dapat diketahui berdasarkan parameter melalui
Akreditasi Rumah Sakit dengan menggunakan Indikator Mutu Nasional, Indikator
Mutu Prioritas dan Indikator Mutu Unit dan Standar Pelayanan Minimal dengan
menggunakan Standar Pelayanan Umum dan Standar Pelayanan Khusus. Faktor-
faktor internal yang digunakan pada berdasarkan pada keadaan rumah sakit yang
terdiri dari organisasi, jaminan mutu pelayanan, Sumber Daya Manusia (SDM),
saranan dan prasarana, keuangan, teknologi dan pemasaran.
Kondisi eksternal mengarah pada faktor peluang dan ancaman untuk rumah sakit.
Peluang dapat mengarahkan perkembangan kegiatan organisasi sedangkan ancaman
dapat menghambat pergerakan organisasi. Faktor eksternal yang dibahas pada ini
adalah politik dan birokrasi, ekonomi, sosial budaya dan demografi, teknologi, dan
lingkungan persaingan industri.
5. Jenis-Jenis Klinik
1 Klinik Pratama Klinik pratama merupakan klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medik dasar yang dilayani oleh dokter umum dan dipimpin oleh seorang
dokter umum. Berdasarkan perijinannya klinik ini dapat dimiliki oleh badan usaha
ataupun perorangan. 2 Klinik Utama Klinik utama merupakan klinik yang
menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan
spesialistik. Spesialistik berarti mengkhususkan pelayanan pada satu bidang tertentu
berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ atau jenis penyakit tertentu. Klinik
ini dipimpin seorang dokter spesialis ataupun dokter gigi spesialis. Berdasarkan
perijinannya klinik ini hanya dapat dimiliki oleh badan usaha berupa CV, ataupun PT.
6. Syarat sebuah Klinik (Vol. 1 - No. 3 / 2014-03 TOC : 2, and page : 208 - 216
CLINIC MANAGEMENT IN TERM OF PREPARING COOPERATION
WITH SOCIAL HEALTH INSURANCE PROVIDER)
Penyelenggaraan klinik harus memperhatikan beberapa persyaratan meliputi: 1)
Syarat Lokasi; Lokasi klinik yang akan didirikan harus sesuai dengan rencana tata
ruang dan tata wilayah (RTRW) di suatu wilayah (kota atau kabupaten).
2) Syarat Bangunan dan Ruangan; Bangunan dan ruangan klinik dipersyaratkan harus
permanen dan tidak bergabung dengan tempat tinggal atau unit kerja lainnya.
Bangunan klinik juga harus memenuhi persyaratan lingkungan sehat serta
memperhatikan kemudahan akses, keamanan dan keselamatan bagi semua orang
termasuk penyandang cacat, anak-anak dan orang usia lanjut.
3) Sarana dan Prasarana; unsur sarana, prasarana termasuk peralatan di suatu klinik
juga harus diperhatikan dan dipersiapkan antara lain: 1) instalasi air; 2) instalasi
listrik; 3) instalasi sirkulasi udara; 4) instalasi pengolahan limbah (padat dan cair); 5)
instalasi pencegahan dan penanggulangan kebakaran
4) Peralatan;
5) Ketenagaan.
Persyaratan ketenagaan di suatu klinik disesuaikan dengan strata dan jenis pelayanan
yang diselenggarakan oleh sebuah klinik. Ketenagaan klinik terdiri dari tenaga medis,
tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. Semua tenaga kesehatan di sebuah klinik
harus melengkapi dirinya dengan Surat Tanda Registrasi, bagi tenaga medis harus
dilengkapi dengan Surat Ijin Praktek (SIP), bagi tenaga kesehatan lain harus
dilengkapi dengan Surat Ijin Kerja (SIK). Sebuah klinik tidak diperbolehkan
mempekerjakan tenaga kesehatan warga negara asing.
7. Peraturan Pemerintah terkait pendirian Klinik
Penyelenggaraan klinik di Indonesia telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan
(PMK) No. 28 tahun 2011 tentang Klinik
8. Praktik kedokteran gigi sesuai Kaedah Islam (Pandangan Islam Terhadap
Karakter Dokter Gigi vol 2 no 2 tahun 2013)
Secara khusus tujuan dokter gigi, memberikan tindakan preventive, kuratif, dan
rehabilitatif pada pasien baik pribadi maupun dalam komunitas adalah:
a. Hifdh ad Din : Lebih menjaga aqidah dokternya, pasein yang dirawat, dan
komunitas muslim.
b. Hifdth an Nafs : Harga diri atau kehormatan pasien yang dirawat. Artinya menjaga
rahasia seorang pasien sangat penting adanya dan itu adalah bagian etika dari seorang
dokter muslim
c. Hidfth al aql : Memberikan perlindungan dokter sebagai penanggung jawaban
terhadap akal sehat pasien yang terganggung dan emosionalnya.
d. Hidfth al Maal : Dokter saat bekerja tidak saja mempertimbangkan efektivitasnya
saja tetapi juga harus mempertimbangkan efisiensi dan keekonomisan tindakan terapi
atau diagnosis

Anda mungkin juga menyukai