Oleh :
Diagnosis karies gigi dimulai dengan anamnesis berupa nyeri pada gigi,
gigi berlubang, perubahan warna gigi dan bau mulut. Pada pemeriksaan
fisik dapat ditemukan plak, lesi, dan lubang pada gigi. berdasarkan
inspeksi pada permukaan gigi. Berdasarkan tanda dan gejala pasien juga
dapat membantu klinisi dalam menentukan tingkat keparahan karies gigi
pada pasien.
Anamnesis
Tanda dan gejala karies gigi sangat beragam dan sangat bergantung pada
tingkat keparahan dan lokasi karies gigi. Umumnya, pasien dengan karies
gigi tidak memiliki gejala. Akan tetapi, apabila sudah terjadi kerusakan
lanjut, terutama sampai akar gigi, maka pasien akan merasakan gejala:
Nyeri gigi yang memberat dengan makan atau minum sesuatu yang
bersifat dingin, panas, atau manis. Hal ini yang sering disebut sebagai gigi
sensitif.
Pemeriksaan Fisik
Kelainan gigi pada pemeriksaan fisik pasien karies gigi bergantung pada
tingkat keparahannya. Berikut ini tanda yang dapat ditemukan pada pasien
karies gigi:
Gigi berwarna coklat gelap dan mengilat: menunjukkan riwayat karies gigi
sebelumnya namun proses demineralisasi sudah berhenti
Plak pada sela-sela gigi: bentuk awal sebelum karies gigi terjadi dengan
sifat lengket, umumnya tidak berwarna dan tidak berbau. Sekitar 70%
komposisi plak gigi adalah bakteri yang kemudian menjadi penyebab
terbentuknya karies gigi
White spot lesion: bercak putih seperti kapur merupakan tanda awal dari
lesi karies gigi yang menunjukkan adanya demineralisasi enamel. Lesi
dapat berubah warna menjadi coklat dan hitam apabila tidak ditangani
Lubang pada gigi: tanda lanjut dari karies gigi, di mana pengikisan sudah
melewati email dan dentin. Apabila sudah terdapat lubang pada gigi,
pasien umumnya sudah memiliki gejala nyeri gigi.
Apabila karies gigi sudah terjadi komplikasi maka pemeriksaan fisik yang
mungkin dapat ditemukan adalah:
Diagnosis Banding
Karies gigi umumnya mudah dibedakan dengan penyakit gigi lainnya.
Akan tetapi, terdapat satu gambaran gigi yang menyerupai karies gigi
yaitu fluorosis gigi.
Fluorosis Gigi
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang umumnya tidak diperlukan pada pasien karies
gigi. Akan tetapi, pada pasien dengan lesi karies di lokasi-lokasi yang sulit
terlihat secara langsung maka pemeriksaan X-ray dental dapat dilakukan
X-ray Dental
Pemeriksaan X-ray dental pada pasien karies gigi hanya diperlukan saat
karies gigi sulit terlihat secara langsung terutama pada gigi bagian
belakang. X-ray dental dengan proyeksi bitewing merupakan pilihan x-ray
dental yang paling sering digunakan. X-ray bitewing memiliki kelebihan
dapat memperlihatkan karies pada gigi bagian belakang atas dan bawah.
Selain itu, x-ray dengan proyeksi periapikal juga dapat digunakan pada
pasien dengan karies gigi yang curiga sudah mencapai pulpa. Melalui
teknik ini, klinisi dapat mendapatkan hasil X-ray gigi yang mendekati
ukuran gigi yang sebenarnya. Kedalaman karies gigi dapat dilihat melalui
pemeriksaan x-ray periapikal.
Kelas III: Karies gigi mengenai permukaan proksimal gigi anterior tetapi
belum mengenai tepi insisal
Kelas IV: Karies mengenai bagian proksimal termasuk tepi insisal gigi
anterior
Kelas V: Karies mengenai 1/3 gingiva dari permukaan fasial atau lingual
gigi anterior atau posterior