0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan3 halaman
Dokumen ini memberikan gambaran klinis dari periodontitis kronis pada beberapa kasus. Pada umumnya, periodontitis kronis ditandai dengan akumulasi plak, inflamasi gingiva, pembentukan poket, kehilangan perlekatan dan tulang alveolar. Secara klinis dapat ditemukan perubahan warna, kontur dan konsistensi gingiva serta kegoyangan gigi pada kasus parah. Diagnosis didasarkan pada deteksi perubahan inflamasi k
Dokumen ini memberikan gambaran klinis dari periodontitis kronis pada beberapa kasus. Pada umumnya, periodontitis kronis ditandai dengan akumulasi plak, inflamasi gingiva, pembentukan poket, kehilangan perlekatan dan tulang alveolar. Secara klinis dapat ditemukan perubahan warna, kontur dan konsistensi gingiva serta kegoyangan gigi pada kasus parah. Diagnosis didasarkan pada deteksi perubahan inflamasi k
Dokumen ini memberikan gambaran klinis dari periodontitis kronis pada beberapa kasus. Pada umumnya, periodontitis kronis ditandai dengan akumulasi plak, inflamasi gingiva, pembentukan poket, kehilangan perlekatan dan tulang alveolar. Secara klinis dapat ditemukan perubahan warna, kontur dan konsistensi gingiva serta kegoyangan gigi pada kasus parah. Diagnosis didasarkan pada deteksi perubahan inflamasi k
Karakteristik Umum Temuan karakteristik klinis dalam pasien
dengan periodontitis kronis yang tidak dirawat dapat termasuk akumulasi plak supragingival dan subgingival (sering berhubungan dengan pembentukan kalkulus), inflamasi gingiva, pembentukan poket, kehilangan perlekatan periodontal, kehilangan tulang alveolar, dan kadang-kadang supurasi . Pada pasien dengan kebersihan rongga mulut yang buruk, gingiva khususnya dapat mengalami sedikit pembengkakan hingga sedang dan memperlihatkan perubahan warna yang berkisar dari merah pucat hingga magenta (merah keunguan). Kehilangan stippling gingiva dan perubahan topografi permukaan dapat termasuk margin gingiva yang tumpul atau menggulung dan papila yang rata atau berbentuk seperti kawah. Gambaran klinis periodontitis kronis pada pasien berusia 45 tahun dengan perawatan kebersihan mulut dirumah yang buruk dan tidak ada perawatan gigi sebelumnya. Plak dan kalkulus yang banyak berhubungan dengan margin gingiva yang kemerahan, membengkak, dan edema. Resesi gingiva diakibatkan kehilangan perlekatan dan tulang alveolar. Perdarahan spontan muncul, dan terdapat eksudat cairan krevikular gingiva. Gingival stippling telah hilang. Pada sebagian besar pasien, khususnya yang melakukan tindakan perawatan teratur dirumah, perubahan warna, kontur, dan konsistensi yang berhubungan dengan inflamasi gingiva dapat tidak terlihat pada pemeriksaan, dan inflamasi dapat dideteksi pada poket periodontal dengan probe periodontal. Perdarahan gingiva, apakah spontan atau sebagai respon terhadap probing, adalah umum terjadi, dan inflamasi yang berhubungan dengan eksudat dari cairan krevikular dan supurasi dari poket juga dapat ditemukan. Pada beberapa kasus, kemungkinan sebagai hasil jangka panjang, inflamasi derajat-rendah, jaringan marginal fibrotik yang tebal dapat mengaburkan perubahan inflamasi yang mendasari. Kedalaman poket bervariasi, dan kehilangan tulang horisontal dan vertikal dapat ditemukan. Kegoyangan gigi pada kasus 4 lanjut sering muncul pada kasus dengan kehilangan perlekatan dan kehilangan tulang yang luas.
Localized chronic periodontitis pada perempuan berusia 42 tahun.
A, Aspek klinis dari gigi anterior memperlihatkan plak dan
inflamasi minimal.
B, Radiografi memperlihatkan kemunculan dari kehilangan tulang
angular, vertikal, terlokalisir pada sisi distal molar pertama kiri maksila.
C, Pembukaan dengan pembedahan dari kerusakan vertikal
(angular) yang berhubungan dengan akumulasi plak dan inflamasi kronis pada furkasi distobukal.
Generalized chronic periodontitis pada perempuan berusia 38
tahun dengan riwayat merokok 20 tahun sekurang-kurangnya satu bungkus sigaret setiap hari.
A, aspek klinis memperlihatkan plak dan inflamasi minimal.
Probing menghasikan perdarahan yang dapat diabaikan, yang umum dengan perokok. Pasien mengeluhkan pembentukan ruang antara insisivus kanan maksila, yang berhubungan dengan kehilangan perlekatan dan tulang.
B, radiografi memperlihatkan pola kehilangan tulang parah,
menyeluruh, dan horisontal. Molar maksila dan mandibula telah hilang melalui penyakit yang berlanjut dan keterlibatan furkasi. Periodontitis kronis dapat secara klinis didiagnosa dengan deteksi pada perubahan inflamasi kronis dalam marginal gigniva, kemunculan poket 6 periodontal, dan kehilangan perlekatan klinis, didiagnosa secara radiografi dengan bukti kehilangan tulang. Temuan tersebut dapat menjadi sama dengan yang terlihat pada penyakit agresif. Diagnosis banding berdasarkan pada usia pasien, tingkat perkembangan penyakit sepanjang waktu, sifat familial dari penyakit agresif, dan ketiadaan faktor lokal dalam penyakit agresif dibandingkan dengan keberadaan plak dan kalkulus yang menumpuk dalam periodontitis kronis.