Anda di halaman 1dari 26

PRESENTASI KASUS

ERUPTIO DIFFICILIS
BAB I. PENDAHULUAN
 Prevalensi Kasus Eruptio
Difficilis
→ Manusia Zaman sekarang :
Zaman Evolusi

 Eruptio Difficilis;
Impaksi gigi adalah Keadaan gigi
yang mengalami kesukaran atau
kegagalan erupsi → menimbulkan
gangguan → lokal dan sistemik.

 Etiologi :
Herediter, Lokal, Sistemik
Suatu Gigi yang secara anatomis tidak tumbuh
seluruhnya atau sebagian karena terhalang oleh gigi
lainnya, tulang dan jaringan lunak sehingga tidak
dapat tumbuh secara wajar. (Archer, 1975)

Berger mendefinisikan Eruptio Difficilis sebagai


berikut :
 Gigi Impaksi, Gigi yang tumbuhnya mengalami
kesulitan dan ketidakmampuan gigi ke posisi yang
benar dalam alveolus.
 Gigi Malposisi, Perkembangan gigi yang tidak
sesuai, sehingga menempati posisi yang salah.
 Embeded teeth, Gigi yang tidak tumbuh seluruhnya
( Radiologis : Terdapat benih )
 PATOFISIOLOGI

Faktor lokal
→ Terjadi karena reaksi tubuh terhadap iritasi,
menimbulkan reaksi radang dapat bersifat akut
dengan hadirnya sel – sel PMN ataupun
bersifat kronis dengan hadirnya sel – sel
limfosit.

Faktor Sistemik
→ Hal ini terjadi setelah periode tertentu dari
gangguan lokal yang manifestasinya pada
tempat lain berupa transmisi dari rasa sakitnya
seperti sefalgia maupun fokal infeksi misalnya
rematik.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
ETIOLOGI
Beberapa faktor yang menyebabkan Eruptio Dificillis :
1. Faktor herediter
• Cleidocranial Dysostosis
• Oxycephali
• Progreria
• Akondroplasia
• Cleft Palate
2. Faktor lokal
• Retensi gigi susu
• Premature loss gigi susu
• Sudut mandibula yang terlalu sempit
• Hiperdensitas tulang yang menutupi
• Gigi supernumerary
• Tumor atau kista odontogenik
• Infeksi odontogen
• Jalur pertumbuhan gigi yang abnormal
3. Faktor sistemik
• Radiasi
• Defisiensi Endokrin
• Nutrisi
GIGI YANG SERING MENGALAMI
IMPAKSI

• Molar 3 Bawah
• Molar 3 Atas
• Caninus Atas
• Caninus Bawah
• Premolar Bawah
• Premolar Atas
• Incisivus 2 Atas
• Incisivus 1 Atas
POSISI IMPAKSI

 Vertikal

 Mesio- angular
POSISI IMPAKSI

 Disto-Angular

 Horizontal
 Tertutup oleh tulang
mandibula

 Tertutup oleh
Jaringan Lunak
Klasifikasi Eruptio Difficilis
 Gigi dibawah garis Oklusal, diatas garis
servikal

 Gigi sejajar servikal

 Gigi jauh dibawah garis servikal


Gejala dan Tanda Klinis
GEJALA
Gejala klinis kadang – kadang menimbulkan rasa sakit bahkan
disertai trismus.

TANDA KLINIS
Extra oral : Wajah asimetri/simetris
Intra oral : - Dalam keadaan ”embeded” gigi tidak terlihat
- Dalam keadaan impaksi gigi dapat terlihat
sebagian/seluruh mahkota gigi.
- Pada fase akut dapat terlihat tanda-tanda
rahang, pada fase kronis tidak selalu
terlihat tanda – tanda rahang tersebut
KOMPLIKASI

 Infeksi→ PERIKORONITIS
Infeksi perikoronal / perikoronitis

Periodontitis

Abses dentoalveoler

Serous periostitis

Intra Oral : Abses subperiosteal Ekstra oral


Abses submukosa Abses Submandibula
Abses palatal
Abses subgingiva Abses Bucal
Abses subcutan
Fistel Ekstra oral
KOMPLIKASI
 Bau mulut
 Resorbsi gigi
 Crowded teeth
 Sakit kepala / Cephalgia
 Trismus
 Kista
 Tumor
 Fraktur
 Laserasi pada nervus
Alveolaris Inferior
 Perdarahan
 Pemeriksaan Penunjang
- X foto : Dento Alveolar,Panoramik
- Patologi Klinik : Darah rutin

 Terapi atau Pengelolaan


Pengelolaan disesuaikan dengan indikasi :
- Odontektomi
- Odontototomi

 Prognosis : Baik
IDENTITAS PENDERITA

Nama : Tn. Kaprowil


Alamat : Randu Garut - Semarang
Pekerjaan : Buruh Pabrik
Usia : 40 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Tgl pemeriksaan : 11 Desember 2006
ANAMNESIS

Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 12 Desember


2006, pukul 10.00 WIB
1. Keluhan utama : Nyeri dan Bengkak pada gigi kiri
belakang rahang bawah
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
± 2 minggu yang lalu pasien merasa bengkak pada
pipi kiri disertai nyeri. Bengkak makin lama makin
bertambah besar. Nyeri dirasakan terus menerus,
berdenyut menjalar sampai ke telinga dan kepala
sebelah kiri. Pasien berobat ke Puskesmas, diberikan
obat ponstan, nyeri mereda, namun terasa nyeri lagi
saat obat tidak diminum. Pasien merasa belum sembuh,
maka pasien berobat ke Poli Gigi Mulut RSDK.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Riwayat trauma disangkal
Riwayat kencing manis, darah tinggi disangkal
Riwayat perokok (+)
Riwayat Sakit gigi kanan bawah, sudah dicabut.
PEMERIKSAAN OBYEKTIF

Keadaan Umum
Kesadaran : Komposmentis
Keadaan gizi : Cukup
Tanda Vital : Tensi :120/80 mmHg
Nadi : 84 kali/menit
RR : 18 kali/menit
Suhu : Afebris
PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL

Kelenjar limfe
Sub mandibula kiri : Nyeri tekan (+), mobile,
permukaan halus,
Konsistensi kenyal.
Sub mandibula kanan : Tidak ada kelainan
Asimetri muka : (+)
Tepi Rahang : Teraba
Tanda Radang :(-)
Pembengkakan : Lunak, kenyal
Fluktuasi (-)
PEMERIKSAAN INTRAORAL
- Erupsi gigi sebagian

 Mukosa pipi kanan : tidak ada kelainan


 Mukosa pipi kiri : tidak ada kelainan
 Mukosa palatum durum, mole : tidak ada kelainan
 Mukosa dasar mulut : tidak ada kelainan
 Mukosa faring : tidak ada kelainan
 Ginggiva rahang atas : tidak ada kelainan
 Ginggiva rahang bawah : tidak ada kelainan
 Mucobucal fold : tidak terangkat
STATUS LOKALIS

Gigi-geligi :

3.8 I : Karies (-), Calculus (-), Erupsi Gigi


sebagian horizontal
S : (-),
Pr/T/P : -/-/-
1.1,2.1,2.2 I : Karies (-), Tampak calculus di daerah
palatal
S : (-)
Pr/T/P : -/-/-
3.1,3.2,4.1,4.2 I : Karies (-), Tampak calculus di daerah
palatal
S : (-)
Pr/T/P : -/-/-
E. DIAGNOSA KELUHAN UTAMA
Eruptio Difficilis gigi 3.8 Horizontal

F. DIAGNOSA BANDING
(-)

G. DIAGNOSA PENYAKIT LAIN


Tidak ditemukan
 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium :
Darah rutin
Pemeriksaan radiologi :
X foto Panoramik

 INDIKASI TERAPI
Eruptio Difficilis gigi 3.8 horizontal :
Odontektomi

 TERAPI
Odontektomi

 PROGNOSIS
Baik
PEMBAHASAN
 Pada kasus ini, Nyeri dan bengkak yang timbul pada
rahang kiri bawah di diagnosa sebagai Eruptio Difficilis gigi
3.8. Nyeri dan bengkak yang timbul pada pasien ini
diakibatkan tekanan yang terus menerus pada 3.7 dan
menimbulkan respon inflamasi. Aktivitas makan yang terus
menerus juga mengakibatkan tekanan pada gigi 3.8 yang
juga mendesak gigi 3.7.
 Pada pemeriksaan oral didapatkan adanya tanda
radang, dan erupsi sebagian gigi 3.8. Dengan Foto
Panoramik didapatkan hasil impaksi 3.8 Horizontal. Maka
terapi pada pasien ini dilakukan Odontektomi.
KESIMPULAN
 Eruptio difficilis, adalah Keadaan gigi
yang mengalami kesukaran atau
kegagalan erupsi sehingga menimbulkan
gangguan
 Eruptio Dificiliis muncul dengan etiologi
dan berbagai komplikasi timbul pada
Erruptio Difficilis.
 Eruptio difficilis gigi dapat muncul
sebagian, seluruhnya, atau tidak muncul
sama sekali.
 Eruptio Difficilis : Diagnosis & Terapi

Anda mungkin juga menyukai