Kandidiasis Oral
Rolando Agustian Halim, S.Ked
Moganashini Ravi, S.Ked
Pembimbing:
drg. Merryca Belinda, Sp.KG
Tinjaua
Status Analisis
n
Pasien Kasus
Pustaka
BAB I
STATUS PASIEN
4
Identitas Pasien
Nama : Tn. MI (laki-laki)
Usia: 56 tahun
Alamat : Jl. Slamet Riadi RT 03 RW
03
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
HIV/AIDS disangkal
TB paru disangkal 7
8
Anamnesis
Riwayat Kebiasaan
Pasien menggosok gigi 2x sehari saat mandi pagi dan sebelum tidur.
Pasien tidak menggosok gigi setelah makan
Pasien tidak pernah kontrol ke dokter gigi
Kebiasaan mencongkel gigi yang berlubang dengan tangan / benda asing (-)
Kebiasaan menggoyangkan gigi yang goyang hingga lepas sendiri (-)
Kebiasaan merokok (+) 1 bungkus sehari
Pemeriksaan fisik
(Senin, 28 Agustus 2017. Pukul 15.00)
Status Umum Pasien Pemeriksaan Ekstra Oral
Keadaan Umum Pasien : Tampak sakit Wajah
sedang
Inspeksi : normocephali, simetris (+),
Sensorium : Compos Mentis
Bibir : bibir kering agak kehitaman
Vital Sign: TD = 120/80 mmHg
Pembesaran KGB : tidak teraba pembesaran dan
N = 87x/ menit, isi dan tidak nyeri
tegangan cukup
Temporomandibula joint: tidak ada trismus,
T = 36,8oC clicking(-)
R = 22x/ menit
9
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Intra Oral
Kalkulus : Ada di hampir semua di bagian lateral lidah, terdapat teraan gigi pada lateral
11
Gambar pasien
Dilakukan komunikasi, informasi dan edukasi kepada pasien tentang perawatan kebersihan mulut (oral
hygiene) dan pembersihan pada rongga mulut.
Diberikan nistatin suspensi oral dengan dosis 400.000 unit tiap 6 jam. Jika sediaan yang tersedia
100.000 unit/mL, maka obat diberikan sebanyak 4mL tiap 6 jam.
Disarankan untuk pemberian obat kumur Betadine gargle.
Tindakan scaling dan ekstraksi pada untuk masalah gingivitis akibat kalkulus (gingivitis marginalis) dan
ekstraksi sisa radiks dapat dilakukan setelah kondisi pasien stabil.
Dubia ad bonam, karena bila faktor-faktor seperti kebiasaan oral hygiene yang
buruk diperbaiki, diharapkan infeksi dari bakteri ataupun jamur akan tereliminasi.
Oral hygiene yang baik sangat membantu dalam meningkatkan prognosis.
Etiologi
Penyakit rongga mulut akibat infeksi
oportunistik jamur Candida albicans
Faktor risiko
1. Patogenitas jamur Definisi
2. Faktor host Salah satu manifestasi dari
penyakit mulut berupa infeksi
yang disebabkan oleh jamur
Candida albicans
19
Manifestasi Klinis
Stadium awal
21
Patofisiologi
Anamnesis dan
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Mikroskopis
1. Sitologi eksfoliatif
2. Kultur
3. Biopsi jaringan 23
Tatalaksana
Nonfarmakologi
Edukasi
Oral hygiene
Farmakologi
Pengobatan topikal
Dilanjutkan pengobatan selama dua minggu
Follow up setelah terjadinya resolusi pada lesi.
Lini pertama
treatment of Ampoterisin B
Klotrimazol
Oropharyngeal
candidiasis
Lini kedua
Ketokonazol
Flukonazol
Itrakonazol
Diagnosis Banding
1. Pseudomembranous Candidiasis
(Thrush) dengan difeteia.
2. Chronic Hyperpalstic Candidiasis
dengan Leukoplakia
Komplikasi
Prognosis
1. Candidiasis esofaghitis
2. Difeteri Baik ketika faktor-faktor predisposisi
3. Infeksi usus yang berhubungan dengan infeksi ini
tereliminasi
Buruk ketika faktor-faktor
predisposisi meningkat pada pasien
The Power of PowerPoint | thepopp.com kandidiasis 26
Analisis Kasus
Bercak putih
Infeksi bakteri, virus, atau jamur akibat
kekuningan pada lidah
neutropenia e.c. Leukemia akut
dan palatum
Analisis Kasus
Menggosok gigi hanya 2x per hari,
Leukemia akut dan status gizi
tidak pernah menggosok gigi setelah
kurang
makan