TUGAS 2
Jawaban
Metode FIFO memiliki asumsi bahwa barang yang dapat dijual akibat dari pesanan
merupakan barang yang mereka beli. Maka dari itu, barang yang telah di beli pertama kali
merupakan barang pertama yang akan di jual dan barang yang tersisa atau persediaan akhir
termasuk biaya akhir. Sebab dalam menentukan pendapatan, biaya yang sebelumnya di
cocokan dengan pendapatan yang di terima serta biaya yang baru di gunakan untuk penilaian
laporan neraca maupun laporan keuangan.
Metode FIFO konsisten dengan arus biaya (cash flow) actual, sejak pemilik barang dagang
mencoba untuk menjual persediaan lama pertama kali. Metode ini sangat sering tidak terlihat
secara langsung dalam aliran fisik dari suatu barang sebab pengambilan barang dari gudang
lebih di dasarkan oleh pengaturan barangnya. Dengan begitu, metode ini lebih terlihat dalam
perhitungan harga pokok barang. Pada metode FIFO, biaya yang digunakan dalam pembelian
barang pertama kali akan dikenal sebagai Cost of Good Sold (COGS). Bagi perhitungan
harga maka akan di gunakan harga dari stok barang dari transaksi yang sebelumnya.
Persediaan barang yang akan keluar untuk kegiatan produksi nilainya berdasarkan pada harga
menurut aturan yang pertama kali masuk. Sehingga dalam penilaian pada persedian barang
yang tersisa, berarti merupakan harga yang di dasarkan pada harga baru atau harga dengan
urutan terakhir.
Sedangkan Metode LIFO (Last In First Out) berarti masuk terakhir keluar pertama.
Metode ini, yakni dapat mengasumsikan bahwa adanya sebuah unit dalam inventaris
pertama yang dapat dibeli akan dihabiskan pada akhirnya. Artinya, sebuah unit
pertama yang dapat terjual merupakan sebuah unit terhadap inventaris terakhir yang
dapat memasuki gudang. Metode biaya dalam persediaan LIFO yakni dapat
didasarkan pada asumsi bahwa pengeluaran biaya persediaan bertentangan dengan
kronologi biaya. Dengan metode ini, harga pembelian akhir dapat dibebankan pada
operasi bisnis dalam fase kenaikan harga (inflasi) sehingga laba yang dicapai rendah
dan pajak yang harus dibayar juga lebih rendah. Akan tetapi, dengan berdasarkan
PSAK 14, metode LIFO mungkin tidak lagi digunakan. Metode Penilaian Persediaan
LIFO jika dalam sebuah metode LIFO yakni dapat digunakan pada kenaikan harga
dan saat inflasi, hasilnya yaitu kebalikan dari dua metode lainnya. Dalam sebuah
metode LIFO yakni dapat menghasilkan harga pokok penjualan lebih tinggi.
Dan dalam jumlah yang lebih rendah untuk laba kotor serta jumlah yang lebih rendah untuk
stok akhir dibandingkan dengan metode lain. Alasan efek ini ialah bahwa adanya suatu biaya
unit terbaru kira-kira sama dengan biaya dalam suatu penggantian. Dalam sebuah periode
inflasi, biaya dalam suatu unit yang lebih baru lebih tinggi dari pada harga unit sebelumnya.
Karena itu dapat dikatakan metode LIFO hampir berhasil Pada saat harga akan naik, dalam
sebuah metode LIFO yakni dapat menawarkan dengan sejumlah penghematan terhadap pajak
penghasilan. Karena laba bersih lebih rendah yang akan dibandingkan dengan sebuah biaya
rata-rata dan metode FIFO.
Referensi
-https://www.sahamonline.id
http://nefendi01.blogspot.com/2013/12/teori-akuntansi-konsep-pendapatannendi.html