Anda di halaman 1dari 20

Plagiarism Checker X Originality

Report
Similarity Found: 29%

Date: Sunday, September 02, 2018


Statistics: 833 words Plagiarized / 2830 Total words
Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs
Selective Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------
------------

PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP


TERKONTROLNYA TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI YANG
MENGGUNAKAN OBAT CAPTOPRIL DI POSYANDU PERMADI RW 02
KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG Indriati Dappa Tadi1), Novita
Dewi2), Yanti Rosdiana3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana
Tunggadewi Malang 2).3) Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
E-mail : indri95dappatadi@gmail.com ABSTRAK Hipertensi pada lansia
merupakan kondisi medis dimana terjadi peningkatan tekanan darah
secara kronis.

Hipertensi dikenal sebagai penyakit pembunuh ketiga setelah penyakit


jantung dan kanker. penanganan hipertensi terdiri dari terapi
farmakologis dan non farmakologis. Penanganan yang tidak
menimbulkan efek samping yaitu terapi non farmakologi salah satunya
adalah terapi relaksasi otot progresif. Terapi relakasi otot progresif
adalah suatu teknik dengan memusatkan perhatian pada aktifitas otot,
kemudian menurunkan ketegangan dengan merelaksasikan otot untuk
mendapatkan perasaan rileks.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi


otot progresif terhadap terkontrolnya tekanan darah pada lansia di
Posyandu Permadi RW 02 Tlogomas Kota Malang. Desain penelitian
menggunakan quasi experimental desain dengan bentuk
pretest-postest Control Grup Design. Populasi dalam penelitian ini
sebanyak 37 orang dan sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi
sebanyak 30 orang yang diambil dengan teknik simple random
sampling.

Instrumen yang digunakan yaitu, lembar observasi,


Spygmomanometer dan stetoskop. Data yang terkumpul dianalisis
dengan uji statistik McNemar. Hasil penelitian membuktikan sebelum
melakukan relaksasi otot progresif untuk kelompok perlakuan
seluruhnya (100%) memiliki tekanan darah dengan kategori tidak
terkontrol dan setelah dilakukan relaksasi otot progresif untuk
kelompok perlakuan hampir seluruhnya (93%) memiliki tekanan darah
dengan kategori terkontrol.

Hasil uji McNemar menunjukkan p-value = (0,000 < (0,050) dengan


demikian terdapat pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap
terkontrolnya tekanan darah pada lansia yang menggunakan obat
captopril. Peneliti selanjutnya disarankan untuk jadikan terapi relaksasi
otot progresif sebagai salah satu intervensi keperawatan mandiri untuk
membantu lansia yang menderita hipertensi.

Kata Kunci : Terapi Relaksasi Otot Progresif; Hipertensi; Lanjut Usia


PENDAHULUAN Lansia merupakan kelompok umur yang memasuki
fase akhir dari kehidupannya dan merupakan proses alami yang tidak
dapat dihindari oleh setiap manusia. Manusia melalui setiap fase
pertumbuhan mulai dari tahap bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa dan
akhirnya menjadi tua (Azizah, 2011).

Tua ditandai dengan melemahnya berbagai fungsi organ tubuh, yang


ditandai dengan terus rentannya tubuh terhadap berbagai serangan
penyakit yang dapat menyebabkan kematian misalnya pada sistem
kardiovaskuler dan pembuluh darah, pencernaan dan endokrin akibat
pola hidup yang tidak baik dan menetap sehingga angka kesakitan
pada lansia semakin meningkat (Nugroho, 2013).

Menurut World Health Organization (WHO, 2013), penduduk berusia


lebih dari 60 tahun adalah 11,7% dari total populasi yang ada didunia
dan diperkirakan jumlah tersebut akan semakin meningkat seiring
dengan peningkatan usia harapan hidup. Berdasarkan hasil survei
Sensus pada tahun 2015, ditemukan bahwa jumlah lansia di Jawa
Timur telah mencapai 4,45 juta (11,46%) orang dari penduduk Jawa
Timur.

Penduduk Kota Malang tahun 2015 sebanyak 851.298 jiwa, yang


lansianya sebanyak 75.403 di Badan Pusat Statistik (BPS) Kota
Malang, 2015). Seiring bertambahnya usia berbagai masalah
kesehatan pada lansia semakin meningkat, salah satunya terjadi pada
sistem kardiovaskular. Lapisan pada arteri dan dinding aorta menurun
dan menjadi tebal, sehingga pada akhirnya menimbulkan penyempitan
dan jantung menjadi kurang lentur daripada sebelumnya.

Hal ini dikenal sebagai arteriosklerosis, bila arteri terlalu sempit, darah
tidak dapat melewatinya dengan baik, dan bagian tubuh yang
bergantung pada arteri tersebut untuk mendapatkan darah mengalami
kekurangan darah dan oksigen yang dibutuhkan, pada saat arteri
menyempit terjadi kecenderungan peningkatan darah dan membeku
(trombosis), yang dapat menyebabkan darah tersumbat dengan total
pada arteri sehingga bagian tubuh yang dilayaninya menjadi kaku, dan
tekanan darah menjadi meningkat atau yang biasa disebut hipertensi
(Ramadhan, 2009). Hipertensi merupakan penyakit yang harus
diwaspadai, karna menjadi suatu masalah kesehatan yang serius.

Penyakit ini meski tidak menular namun dikenal sebagai penyakit


mematian sehingga perlu untuk diwaspadai. Penyakit ini bisa
menyerang siapa saja, baik muda maupun tua, orang kaya maupun
miskin dan saat ini terdaftar sebagai penyakit pembunuh ketiga
setelah penyakit jantung dan kanker. Hipertensi adalah suatu keadaan
dimana tekanan darah pada arteri utama didalam tubuh terlalu tinggi
(Shanty, 2011).

Hal tersebut terjadi karena kerja jantung yang berlebihan saat


memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi
dalam tubuh. Hipertensi juga merupakan suatu kondisi paling umum
yang terlihat pada saat perawatan utama yang dapat mengakibatkan
infark miokard, stroke, gagal ginjal, dan kematian jika tidak diobati
dengan tepat (James et al, 2013). Data WHO (2013), hipertensi telah
menyerang 26,4% populasi yang ada di dunia.

Diperkirakan pada tahun 2025 jumlah akan terus meningkat jika tidak
diobati dengan segera (Ardiansyah, 2012). Hasil survey Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi hipertensi mencapai
10,7% di Jawa Timur dan Data Profil Kesehatan Kota Malang Tahun
2014, Hipertensi menempati peringkat kedua dari 10 besar penyakit
yang paling banyak dengan jumlah sebanyak 58.046 kasus di
Posyandu lansia Kota Malang.

Kejadian hipertensi yang meningkat setiap tahun mengindikasikan


bahwa hipertensi perlu dan harus segera diatasi. Pengobatan
hipertensi ada dua yaitu Terapi farmakologis yang meliputi obat anti
hipertensi dan terapi non farmakologis terdiri dari latihan fisik secara
teratur, menurunkan asupan garam, meningkatkan konsumsi buah dan
sayur serta berhenti merokok (Potter & Perry, 2009).

Terapi non farmakologis selalu menjadi langkah awal yang dilakukan


penderita hipertensi untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Salah satu
terapi yang efektif dalam menurunkan tekanan darah tinggi adalah
terapi relaksasi otot progresif (Purwanto, 2013). Terapi relaksasi otot
progresif adalah suatu gerakan menegangkan dan melepaskan secara
berurutan 10 kelompok otot tubuh, dimulai dari kelompok otot kaki,
paha sampai dengan otot wajah.

Teknik relaksasi otot progresif adalah suatu gerakan dan memusatkan


perhatian pada suatu aktifitas otot dengan menegangkan seluruh otot
tubuh, kemudian merilekskan kembali (Purwanto, 2013). Teknik
relaksasi otot progresif dapat memberikan beberapa dampak positif
diantaranya adalah menurunkan stres, nyeri punggung dan kecemasan
dan penurunkan tekanan darah.

Dengan melatih seluruh otototot tubuh termasuk otot jantung yang


berfungsi sebagai pemompa darah keseluruh tubuh, dapat
menurunkan kerja jantung serta merelaksasikan otot-otot yang tegang
termasuk pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Relaksasi
otot progresif juga dapat mencegah kekambuhan penyakit yang
disebabkan oleh stres (Purwanto, 2013).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 15 maret


2018 melalui wawancara dengan lansia di Posyandu Permadi RW 02
Kelurahan Tlogomas Kota Malang, didapatkan 10 lansia yang
menderita hipertensi. Lansia yang berjumlah 10 orang tersebut,
diketahui 2 orang pernah menggunakan jus belimbing manis untuk
mengatasi tekanan darah namun tidak memberikan hasil yang
memuaskan dan 8 orang lainnya menggunakan obat untuk mengatasi
tekanan darah dan hasilnya tidak memberikan pengaruh yang
signifikan dan semua lansia yang berjumlah 10 orang belum pernah
melakukan terapi relaksasi otot progresif, sehingga peneliti tertarik
untuk mengetahui sejauh mana pengaruh terapi relaksasi otot
progresif terhadap terkontrolnya tekanan darah pada lansia yang
menggunakan obat captopril di Posyandu Permadi RW 02 Kelurahan
Tlogomas Kota Malang.

METODE PENELITIAN Desain yang menjadi acuan dalam penelitian ini


adalah quasi eksperimental design untuk mencari pengaruh perlakuan
terhadap kelompok subjek yang akan diteliti. Bentuk desain quasi
eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Pretest-Posttest Control Grup Design yaitu dalam desain ini terdapat
dua kelompok yang dipilih secara acak atau simple random sampling,
kemudian diberi pretest dan posttest untuk apakah ada pengaruh atau
perubahan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan sesudah
dilakukan terapi (Sugiyono, 2010).

Sampel dalam penelitian ini yaitu 30 orang lansia hipertensi yang


menggunakan obat captopril di Posyandu Permadi RW 02 Kelurahan
Tlogomas Kota Malang yang sudah memenuhi kriteria inklusi. Dari 30
orang tersebut dibagi menjadi dua kelompok dengan rincian 15 orang
kelompok perlakuan dan 15 orang kelompok kontrol. Pada kedua
kelompok diawali dengan pengukuran tekanan darah Pre-test selama
15 menit dengan menggunakan Sphygmomanometer digital Omron,
kemudian pada kelompok perlakuan melakukan terapi relaksasi otot
progresif selama 7 hari pada jam 08.00 WIB selama 15 menit setiap
hari, sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan.

Kemudian pada hari ke-7, kedua kelompok dilakukan pengukuran


tekanan darah Post-test selama 15 menit (Nursalam, 2013). HASIL
DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi Repsonden Berdasarkan
Karakteristik Keterangan f % JK Perlakuan Kontrol f % f %
Pria 2 13,3 4 26,7 Wanita 13 86,7 11 73,3 Total 15 100 15
100 Umur Perlakuan Kontrol f % f % 60-64 tahun 7 46,7
4 26,7 65-69 tahun 5 33,3 7 46,7 70-73 tahun 3 20,0 4
26,7 Total 15 100 15 100 Pendidikan Perlakuan Kontrol f
% f % SD 3 20.0 3 20,0 SMP 3 20.0 4 26,7 SMA 5
33.3

5 66,7 Sarjana 4 26,7 3 20,0 Total 15 100 15 100


Pekerjaan Perlakuan Kontrol f % f % Guru 4 26,7 3 20,0
Petani 6 40,0 7 46,7 Swasta 5 33,3 5 33,3 Total 15 100
15 100 Berdasarkan Tabel 1, hasil terbanyak jenis kelamin lansia
untuk kelompok perlakuan hampir seluruhnya (86,7%) berjenis
kelamin perempuan. Frekuensi umur didapatkan hasil bahwa seluruh
(100%) responden adalah kategori lansia yaitu usia 60-74 tahun.

Distribusi frekuensi pendidikan untuk kelompok perlakuan hampir


setengah (33,3%) responden berpendidikan SMA dan disribusi
frekuensi pekerjaan untuk kelompok perlakuan hampir setengah
(40,0%) responden berprofesi sebagai petani. Berdasarkan Tabel 2,
menunjukkan bahwa sebelum perlakuan relaksasi otot progresif pada
lansia di Posyandu Permadi RW 02 Kelurahan Tlogomas Kota Malang
untuk kelompok perlakuan seluruhnya (100%) memiliki tekanan darah
dengan kategori tidak terkontrol.

Tekanan darah sebelum dilakukan terapi relaksasi otot progresif pada


kelompok perlakuan, seluruhnya (100%) memiliki tekanan darah
dengan kategori tidak terkontrol. Berdasarkan Tabel 3, menunjukkan
bahwa sesudah perlakuan terapi relaksasi otot progresif pada lansia di
Posyandu Permadi RW 02 Kelurahan Tlogomas Kota Malang untuk
kelompok perlakuan hampir seluruhnya (93%) memiliki tekanan darah
dengan kategori terkontrol.
Tabel 3 Kategori Tekanan Darah Sesudah Relaksasi Otot Progresif
Kategori Terkanan darah post Perlakuan Tekanan darah post Kontrol
N f(%) N f(%) Tidak terkontrol 1 6.7% 15 100% Terkontrol
14 93% 0 0% Total 15 100 15 100
Tabel 4 Analisis McNemar
Tidak terkontrol Terkontrol Total Sig TD pre perlakuan 15 TD post
perlakuan 1 0 15 0,000 14 15
Berdasarkan Tabel 4, menunjukkan bahwa hasil analisis Uji McNemar
pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap terkontrolnya
tekanan darah pada lansia yang menggunakan obat Captopril di
Posyandu Permadi RW 02 Kelurahan Tlogomas Kota Malang diperoleh
nilai signifikan sebesar 0,000 (p value = 0,05) dengan demikian data
dinyatakan sangat signifikan, dan H1 diterima, artinya ada pengaruh
terapi relaksasi otot progresif terhadap terkontrolnya tekanan darah
pada lansia yang menggunakan obat Captopril di Posyandu Permadi
RW 02 Kelurahan Tlogomas Kota Malang.

Tekanan Darah Sebelum Terapi Relaksasi Otot Progresif Berdasarkan


tabel 3 diketahui bahwa tekanan darah pada lansia yang menggunakan
obat captopril di Posyandu Permadi RW 02 Kelurahan Tlogomas Kota
Malang sebelum perlakuan terapi relaksasi otot progresif untuk
kelompok perlakuan seluruhnya memiliki tekanan darah dengan
kategori tidak terkontrol. Hal ini dikarenakan tekanan darah responden
dapat dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu jenis kelamin, umur dan
pekerjaan.

Jenis kelamin paling banyak mengalami hipertensi pada kelompok


perlakuan adalah perempuan yang berjumlah 13 orang (tabel 1).
Prevalensi wanita dengan hipertensi lebih tinggi bila dibandingkan
dengan pria. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor terjadinya
hipertensi pada wanita, salah satunya adalah masalah hormonal.

Ketidakseimbangan hormonal akan mengakibatkan pembuluh darah


arterial menjadi kaku sehingga resiko tinggi terjadinya hipertensi akan
terjadi. Menurut Anggraini dkk (2009), hipertensi lebih banyak
menyerang perempuan dikarenakan pada premenopause wanita mulai
kehilangan sedikit demi sedikit hormon estrogen yang selama ini
melindungi pembuluh darah dari kerusakan, sehingga hipertensi lebih
banyak terjadi pada wanita dari pada pria.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mashadi dkk, (dalam


Saputri 2009), diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara jenis kelamin dan meningkatnya tekanan darah
sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin merupakan salah
satu faktor yang berpengaruh terhadap meningkatnya tekanan darah
tinggi. Faktor umur juga mempengaruhi meningkatnya tekanan darah
tinggi. Seluruh responden yang berusia 60-74 tahun yang berjumlah
30 orang menderita hipertensi (tabel 1).

Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan


darah. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut arteri besar kehilangan
kelenturannya dan menjadi kaku, dan darah pada setiap denyut
jantung dipaksa untuk melalui pembuluh darah yang sempit daripada
biasanya sehingga menyebabkan tekanan darah menjadi meningkat.

Menurut Azizah (2011), hal ini ditandai dengan menurunnya berbagai


fungsi organ tubuh dan semakin rentannya tubuh terhadap berbagai
serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian misalnya pada
sistem kardiovaskuler pembuluh darah, pernafasan, pencernaan dan
endokrin. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Hanns Peter dkk
(2009), prevalensi hipertensi dikalangan usia lanjut cukup tinggi, yaitu
sekitar 40% dengan kematian sekitar diatas 65 tahun.

Bertambahnya umur maka resiko terkena hipertensi menjadi lebih


besar sehingga dapat disimpulkan bahwa seorang yang sudah lanjut
usia sangat beresiko terhadap peningkatan tekanan darah. Faktor
pekerjaan lansia juga mempengaruhi tekanan darah tinggi. Hampir
setengah responden yang berpendidikan rendah dan bekerja sebagai
petani menderita hipertensi (tabel 1).

Berpendidikan rendah dan berpendapatan rendah merupakan salah


satu faktor terjadinya hipertensi, karena kemungkinan pengaruh
kebutuhan hidup yang harganya semakin meningkat sehingga
kebutuhan kesehatan tidak terpenuhi, dan diiringi pula dengan
pengetahuan yang kurang terhadap penyakit hipertensi, pola makan
dan gaya hidup yang tidak teratur sehingga tidak menutup
kemungkinan walaupun tinggal dikota ataupun dipedesaan berpotensi
menderita hipertensi.

Jadi permasalahan utamanya adalah berpendidikan rendah dan


bekerja sebagai petani. Menurut Anggara dan Prayitno (2013),
tingginya resiko terkena hipertensi pada orang yang berpendidikan
rendah, kemungkinan disebabkan karena kurangnya pengetahuan
terhadap kesehatan dan sulit atau lambat menerima informasi
(penyuluhan) yang diberikan oleh petugas sehingga berdampak pada
perilaku atau pola hidup sehat.

Didukung oleh Riset kesehatan dasar (2013), menunjukkan bahwa


penyakit hipertensi cenderung lebih tinggi pada pendidikan rendah
dibanding wiraswasta dan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tekanan Darah
Setelah Terapi Relaksasi Otot Progresif Hampir seluruh responden
diketahui memiliki tekanan darah dengan kategori terkontrol (tabel 3).

Terapi relaksasi otot progresif memiliki dampak positif dalam


menurunkan tekanan darah tinggi yaitu faktor teknik dan efektifitas
obat captopril. Faktor teknik ini meliputi terampilnya responden dalam
melakukan terapi relaksasi otot progresif. Terapi yang dilaksanakan
selama kurang lebih 15-30 menit, satu kali sehari secara teratur
selama satu minggu cukup efektif dalam menurunkan tekanan darah
tinggi.

Opini Menurut Sucipto (2014), pada saat melakukan relaksasi otot


pembuluh darah akan melebar dan arteri merenggangkan, sehingga
terjadi vasodilatasi pada aorta dan vena yang difasilitasi oleh pusat
fasomotor sehingga kecepatan denyut jantung menurun dan kontraksi
jantung juga berkurang sehingga terjadi penurunan tekanan darah
pada penderita hipertensi.

Didukung oleh penelitian yang dilakukan (Harmono, 2010), bahwa


terapi relaksasi otot progresif memberikan pengaruh yang signifikan
dalam menurunkan tekanan darah tinggi. Selain terapi non
farmakologi, terapi farmakologi juga tak kala penting dalam
menurunkan tekanan darah, sala satunya adalah obat captopril.
Captopril adalah obat tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi hormon


angiotensin sehingga dinding pembuluh darah akan lebih rileks, dan
suplai darah serta oksigen ke jantung menjadi meningkat sehingga
terjadi penurunan tekanan darah (Priyanto, 2009). Penelitian yang
dilakukan oleh (Mun’im, 2011), Captopril menurunkan rata-rata
tekanan darah sistolik sebesar 26/16 mmHg dan rata rata tekanan
darah diastolik sebesar 30/16 mmHg.

Obat captopril ini merupakan obat pilihan pertama untuk penderita


hipertensi dan cukup ampuh dalam mengatasi tekanan darah tinggi
dengan dosis 12,5 mg untuk dewasa dan dikonsumsi 3x sehari 1 jam
sebelum makan dan 2 jam sesudah makan jika obatnya dilupa.
Penggunaan obat ini perlu dengan resep dokter dan gaya hidup sehat
juga sebaiknya diterapkan untuk memaksimalkan keefektifan captopril
misalnya, dengan mengonsumsi makanan sehat, berhenti merokok,
dan berolahraga secara teratur.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tekanan darah pada


kelompok kontrol tidak ada perbedaan pada saat pretest dan posstest
karena tidak diberikan terapi relaksasi otot progresif sehingga
dinyatakan tidak ada pengaruh atau perubahan yang signifikan.
KESIMPULAN Sebelum perlakuan terapi relaksasi otot progresif, pada
kelompok perlakuan seluruhnya memiliki tekanan darah dengan
kategori tidak terkontrol.

Sesudah perlakuan terapi relaksasi otot progresif, pada kelompok


perlakuan hampir seluruhnya memiliki tekanan darah dengan kategori
terkontrol. Terdapat pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap
terkontrolnya tekanan darah pada lansia yang menggunakan obat
Captopril di Posyandu Permadi RW 02 Kelurahan Tlogomas Kota
Malang yang dibuktikan dengan nilai signifikan sebesar 0,000 (p value
= 0,05).

SARAN Peneliti selanjutnya diharapkan untuk membandingkan terapi


relaksasi otot progresif dengan farmakologi yang lain, dan lebih fokus
mengontrol obat yang dikonsumsi oleh lansia, agar lansia dapat
mengonsumsi obat secara teratur dan tepat waktu. DAFTAR PUSTAKA
Azizah, L. M. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
James et al., 2013. Hipertensi pengenalan, pencegahan, dan
pengobatan. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. Nugroho, W. 2008.
Keperawatan Gerontik dan Geriatrik.

Jakarta: EGC. Nursalam 2013. Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan: Pendekatan Praktis Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
Potter, P.A & Perry, 2010. Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Vol 2,
Jakarta: Salemba Medika. Purwanto, B. 2013. Herbal dan Keperawatan
Komplementer. Yogyakarta: Nuha Medika. Purwanto, B. 2012.
Hipertensi (Patogenesis, Kerusakan Target Organ dan
Penatalaksanaan). Cetakan Pertama. UPT Penerbitan dan Percetakan
UNS (UNS press). Jawa Tengah: Graha Ilmu. RISKESDAS.

2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian


Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI
http://www.litbang.depkes.go.id/sites Shanty, 2011. Hipertensi.
Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Shanty, M., 2011,
Silent Killer Diseases-Penyakit yang diam-diam Mematikan, Javalitera,
Jakarta: Gramedia. Sugiyono, 2010. Statistika untuk Penelitian.
Bandung: ALFABETA.

World Health Organization, 2013, Clinical Guidelines for the


Management of Hypertension, WHO Regional Office for the Eastern
Mediteranean Cairo.United State : Global Health Observatory.

INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------
------------
<1% - http://repository.wima.ac.id/view/year/2016.html
1% -
https://www.scribd.com/document/368676088/Abstrak-Jurnal-PDF
<1% -
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-mialidiawa-6
616-2-babi.pdf
<1% -
https://docplayer.info/85686599-Analisis-praktik-klinik-keperawatan-p
ada-pasien-stroke-non-hemoragic-dengan-intervensi-terapi-pijat-kaki-
menggunakan-minyak-lavender.html
<1% -
http://repository.unand.ac.id/23094/2/REPOSITORY%20DEBY%20SUS
ANTI.pdf
<1% -
http://diaryforberti.blogspot.com/2014/12/teknik-pengalihan-manaje
men-stress.html
<1% -
https://docplayer.info/68115847-Efektifitas-temulawak-dalam-menuru
nkan-tekanan-darah-pada-lansia-di-upt-panti-sosial-tresna-werdha-m
ulia-dharma-kabupaten-kubu-raya.html
<1% - http://eprints.walisongo.ac.id/1133/4/081211050_Bab3.pdf
<1% -
http://www.academia.edu/8070613/PERBEDAAN_TEKANAN_DARAH_S
EBELUM_DAN_SETELAH_DIBERI_MINUM_KOPI_DI_ASRAMA_JURUSAN
_KEPERAWATAN_POLITEKNIK_KESEHATAN_KEMENTERIAN_KESEHATA
N_TANJUNGKARANG_TAHUN_2011_KARYA_TULIS_ILMIAH
<1% - https://www.scribd.com/document/364583638/579-685-1-SM
1% -
https://lppmunigresblog.files.wordpress.com/2016/05/cahaya-kampus
-jurnal-volume-13-no-1-2015-agustus.doc
<1% -
https://www.scribd.com/document/369461695/FULL-TEXT-Zenobius-L
ewowerang
<1% -
http://pengantar-sosiologi.blogspot.com/2009/04/perubahan-sosial.ht
ml
<1% -
http://tanpahentimencariilmu.blogspot.com/2012/02/makalahteori-per
kembangan-kata.html
<1% -
https://www.scribd.com/document/354936307/tinjauan-kasus-askep-
gerontik-dgn-DM-docx
<1% -
https://www.scribd.com/document/319473681/BAB-2-Hipertensi-1
<1% - https://www.scribd.com/document/373203475/bab-1-5-docx
1% -
http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-692-BAB_I.p
df
<1% -
https://www.hairhood.ro/jtwootrpw/wrexinuew.php?netqger=jumlah-l
ansia-di-dunia-menurut-who-tahun-2016
<1% -
http://www.academia.edu/20616678/Kardiovaskular_pada_Proses_Pe
nuaan
<1% -
https://www.scribd.com/document/371553381/Definisi-Tekanan-Darah
<1% - https://halosehat.com/penyakit/dislipidemia
<1% - http://artikelgizikesehatan.blogspot.com/
<1% -
https://sobatherbal.com/cara-pengobatan-terbaik-untuk-asam-lambun
g-pada-ibu-hamil/
<1% -
http://repository.ump.ac.id/722/3/BERNANDHA%20ARDHAN%20SADH
EWA%20BAB%20II.pdf
<1% -
http://citratriwahyuningtyas.blogspot.com/2013/04/makalah-oksigena
si.html
<1% -
http://kuliahiskandar.blogspot.com/2012/05/makalah-penyakit-jantun
g-pada-lansia.html
<1% - https://klinikpengobatanalami.wordpress.com/artikel/page/4/
<1% -
https://www.scribd.com/document/353252172/330239318-Mini-Projec
t-Prolanis-Internship-doc
<1% - https://docobook.com/riset-kesehatan-dasar-depkesgoid.html
<1% -
https://docplayer.info/39115651-Hubungan-sikap-dan-persepsi-manfa
at-dengan-komitmen-pencegahan-tersier-penyakit-hipertensi-pada-ma
syarakat-di-wilayah-kerja-puskesmas-se-kota-metro.html
<1% - https://penyebabhipertensi.com/
<1% -
http://hidayatpulunjan.blogspot.com/2015/05/makalah-epidemiologi-p
enyakit-tidak.html
<1% - https://www.scribd.com/presentation/362169638/HIPERTENSI
<1% -
https://docplayer.info/69784524-Vol-1-no-1-april-2017-issn.html
1% -
https://www.scribd.com/document/375891722/Sap-Senam-Kaki-Diabe
tes-Dan-Terapi-Relaksasi-Progresif
<1% -
http://weenday-karpovera.blogspot.com/2011/11/terapi-relaksasi-pro
gresif-bagi.html
<1% - https://www.scribd.com/document/370915100/BAB-II-FIX
<1% -
http://jurnalonline.lppmdianhusada.ac.id/index.php/jkk/article/downlo
ad/68/47
<1% - https://darahrendah.org/
<1% -
http://digilib.unisayogya.ac.id/951/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
<1% -
http://docplayer.info/33755148-Bab-iii-metode-penelitian-pelitian-ini-
merupakan-penelitian-quasi-eksperimen-dan-desain-yang.html
<1% -
https://docplayer.info/33755148-Bab-iii-metode-penelitian-pelitian-ini-
merupakan-penelitian-quasi-eksperimen-dan-desain-yang.html
<1% -
https://atibilombok.blogspot.com/2014/06/makalah-eksperimen-semu
-atau-quasi.html
1% -
https://docplayer.info/67692434-Pengaruh-terapi-relaksasi-benson-ter
hadap-kualitas-tidur-lansia-di-posyandu-permadi-tlogomas-kota-malan
g-abstrak.html
<1% -
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir-6
050-3-babiii.pdf
<1% -
https://www.scribd.com/document/324613995/8270-15937-1-SM
<1% - https://www.scribd.com/document/378628226/file-16-pdf
<1% -
https://www.scribd.com/document/382702355/3505-7488-1-PB-pdf
<1% -
http://dedikvery.blogspot.com/2011/12/hubungan-peran-keluarga-dal
am.html
<1% - https://www.scribd.com/document/350321156/hipertensi
<1% -
https://www.scribd.com/document/384827618/Jurnal-Forum-Kesehata
n-Volume-VII-Nomor-14-Agustus-2017
<1% -
https://es.scribd.com/doc/179858108/jurnal-keperawatan-sama-kover
nya-pdf
<1% - https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/index
<1% - https://www.scribd.com/document/357471603/teori-ht
<1% -
http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/JDK/article/download/1710/
1483
<1% -
http://andessa-hesa.blogspot.com/2013/03/hipertensi-pada-usia-lanju
t.html
<1% -
http://syafiradinitri.blogspot.com/2014/09/normal-0-false-false-false-e
n-us-x-none.html
1% - http://ridani15.blogspot.com/
<1% -
http://tyaarumkusuma.blogspot.com/2014/11/manfaat-senam-untuk-l
ansia-yang.html
<1% -
https://www.scribd.com/doc/312658974/ROP-Untuk-Kualitas-Tidur
<1% -
http://karanhtengahraharjo.blogspot.com/2011/10/darah-tinggi-hipert
ensi.html
1% - https://www.scribd.com/document/268675649/Tekanan-Darah
1% - http://journal.ui.ac.id/health/article/viewFile/187/183
<1% -
http://mantrinews.blogspot.com/2012/02/perubahan-tekanan-darah.h
tml
1% - http://digilib.unila.ac.id/6613/15/BAB%20II.pdf
<1% -
https://anzdoc.com/gambaran-faktor-resiko-pada-penderita-hipertensi
-di-puskesma.html
<1% - http://erikmunandar67.blogspot.com/
<1% -
http://www.academia.edu/27176388/MAKALAH_DENYUT_NADI_DAN_
TEKANAN_DARAH
<1% - https://www.scribd.com/document/347818395/Bab-4-uswa-2
<1% -
https://edywarsanpunya.wordpress.com/tentang-aku/determinan-sosi
al/
<1% - http://naces-keperawatandankesehatan.blogspot.com/
<1% -
http://agricultureofbisnis.blogspot.com/2015/10/kurangnya-minat-gen
erasi-muda-terhadap.html
<1% - https://www.scribd.com/document/365299647/Gene-Tik
1% -
http://jurnal.stikesbethesda.ac.id/index.php/jurnalkesehatan/article/vi
ew/89/74
<1% - https://www.scribd.com/document/369125432/Survei
<1% -
https://docplayer.info/72767511-Perubahan-tekanan-darah-sebagai-re
spon-terhadap-hirdroterapi-rendam-kaki-dengan-air-hangat-pada-wani
ta-dewasa-hiperetensi-tahap-i.html
<1% -
https://www.scribd.com/document/383177434/29NASKAH-PUBLIKASI
<1% -
http://repository.unika.ac.id/6634/1/11.92.0058%20Irma%20Finurina
%20Mustikawati%20COVER.pdf
<1% -
http://stikesyarsimataram.ac.id/sys-content/uploads/file/JURNAL%20P
ROGRESIF%20feb-jul.pdf
<1% -
https://www.scribd.com/document/260282271/Makalah-Penyakit-Jant
ung-Rematik
<1% -
http://abufarhanalir.blogspot.com/2015/03/terapi-relaksasi-otot-progr
esif-bagi.html
1% - http://sehatfisik.com/obat-darah-tinggi-generik/
<1% -
https://www.scribd.com/document/383443460/Captopril-Bekerja-Den
gan-Cara-Menghambat-Produksi-Hormon-Angiotensin-2
<1% -
https://agathariyadi.wordpress.com/2012/09/21/sepsis-dan-syok-septi
k-2/
<1% -
https://www.scribd.com/document/336174786/Pengaruh-Pemberian-B
unga-Rosella-Terhadap-Perubahan-Tekanan
<1% - http://www.obatapotik.com/
<1% -
https://obatdenatureherbal1.atavist.com/nama-obat-bisul-di-apotik-ya
ng-paling-manjur
<1% - https://www.alodokter.com/captopril
<1% - http://www.sexualhealthcare.net/
<1% -
http://eprints.ums.ac.id/27136/13/12._NASKAH_PUBLIKASI.pdf
<1% -
http://digilib.unisayogya.ac.id/254/1/NASKAH%20PUBLIKASI%20fix%
20%2B%20SCANAN%20PDF.pdf
<1% - https://es.scribd.com/doc/311865597/Konseling-hipertensi
<1% -
https://docplayer.info/67585712-Hubungan-lama-mendengarkan-musi
k-klasik-dengan-penurunan-disminore-pada-remaja-putri-immala-ikata
n-mahasiswa-malaka-di-tlogomas-malang-abstrak.html
<1% -
https://docplayer.info/59825181-Pemberian-terapi-murotal-terhadap-p
enurunan-tingkat-kecemasan-pra-operasi-fraktur-humerus-pada-asuh
an-keperawatan-tn-m-di-ruang.html
<1% -
https://docobook.com/pengaruh-pendidikan-kesehatan-hipertensi-pad
a-keluarga-terha.html
<1% - http://repository.unimus.ac.id/870/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
1% - http://scholar.unand.ac.id/5758/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/66580/Refere
nce.pdf?sequence=2&isAllowed=y
<1% -
http://repository.maranatha.edu/14576/10/1187058_References.pdf
<1% - https://www.scribd.com/document/360142473/Daftar-Pustaka
1% -
http://linasundaristatistika.blogspot.com/2014/11/soal-dan-pembahas
an-materi-statistik.html
<1% -
https://www.thelancet.com/journals/langlo/article/PIIS2214-109X(15)
00179-5/fulltext

Anda mungkin juga menyukai