Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 1 No.

3, Januari-Maret 2014 ISSN: 2338- 4603

Perubahan Struktur Ekonomi dan Dampaknya Terhadap Kemiskinan


di Provinsi Jambi

M.Andri Alfarabi, M.Syurya Hidayat, Selamet Rahmadi


Program Magister Ilmu Ekonomi Fak.Ekonomi Universitas Jambi

Abstract. The purpose of this research is to know changes the structure economy in the
range of time in 1996 ± 2009 and the all factors that affect changes the structure
economy was also know the impact of career safety and a reduction poverty in Provinces
Jambi. Of Result research is so well known changes structure economic that was started
with growth economic a then had an impact on in changes pattern consumption society
relative low, but there is a shift in 1996-1997. advanced known factors- factors that
affect changes the structure in Province Jambi which is divided according to his
sector (primary, industry, tools & services). Then impact changes the structure
economic in Province Jambi to : (a) Career Summary : changes structure economic that
happened in Provinces Jambi (four sectors economy) did not have an effect on
significant the enforced career safety in Province Jambi; (b) Poverty: only share
sector industry and share the sector tools that have influence significant to decrease the
number poverty in Province Jambi.

Keywords: Poverty, Sector Economy, Career Safety

PENDAHULUAN perekonomian dengan sendirinya akan


Proses Pembangunan ekonomi pada menjadi suatu kenyataan, dan
dasarnya mempunyai empat dimensi pokok perekonomian itu pun pada akhirnya pasti
yaitu: (1) pertumbuhan, (2) penanggulang- beralih dari perekonomian pertanian
an kemiskinan, (3) perubahan atau tradisional yang berpusat di daerah
transformasi ekonomi, dan (4) keberlanjut- pedesaan menjadi sebuah perekonomian
an pembangunan dari masyarakat agraris industry modern yang berorientasi pada
menjadi masyarakat industri. Transformasi pola kehidupan perkotaan (Lewis dalam
struktural merupakan prasyarat dari Todaro dan Smith).
peningkatan dan kesinambungan pertum- Pada kenyataannya pertumbuhan
buhan dan penanggulangan kemiskinan, ekonomi di Indonesia tidak disertai dengan
sekaligus pendukung bagi keberlanjutan perubahan struktur tenaga kerja yang
pembangunan itu sendiri. Pembangunan di berimbang (Swasono dan Sulistyaningsih,
Indonesia telah berhasil memacu pertum- 1993). Artinya laju pergeseran ekonomi
buhan ekonomi yang cukup tinggi, yang sektoral relatif cepat dibandingkan dengan
kemudian juga ditandai terjadinya peru- laju pergeseran tenagakerja, sehingga
bahan struktur perekonomian. Proses Manning dalam Suhartini (2001)
perubahan struktur perekonomian ditandai mengatakan bahwa titik balik untuk
dengan: (1) merosotnya pangsa sektor aktivitas ekonomi (economic turning-point)
primer (pertanian), (2) meningkatnya tercapai lebih dahulu dibanding dengan
pangsa sektor sekunder (industri), dan (3) titik balik penggunaan tenagakerja (labor
pangsa sector tersier (jasa) kurang lebih turning-point). Sehingga masalah yang
konstan, namun kontribusinya akan sering diperdebatkan adalah: (1) apakah
meningkat sejalan dengan pertumbuhan penurunan angka PDB sebanding dengan
ekonomi. Transformasi structural penurunan pangsa serapan tenagakerja

171
Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 1 No. 3, Januari-Maret 2014 ISSN: 2338- 4603

sektoral, dan (2) industri mana yang buhan ekonomi merupakan aspek dari
berkembang lebih cepat, agroindustri atau perubahan structural karena adanya
industri manukfaktur. Jika transformasi pergeseran permintaan dan alokasi sumber
kurang seimbang maka dikuatirkan akan daya yang mendorong terjadinya perubahan
terjadi proses pemiskinan dan eksploitasi teknologi (Chenery dalam amir, 2007). Hal
sumber daya manusia pada sektor primer. ini juga berkaitan erat dengan penciptaan
Fenomena ini lah yang sedang terjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan
hingga ke daerah, dimana nilai tukar tentunya lebih lanjut akan meningkatkan
pekerja di sector primer sangatlah kecil, hal pendapatan bagi masyarakat dan
ini tercermin dari pendapatan rendah, selanjutnya berdampak pada penurunan
kesehatan yang relative kurang baik serta angka kemiskinan dan pengangguran serta
tingkat pendidikan rendah membuat para terwujudnya masyarakat adil dan makmur.
pekerja sector primer kesulitan untuk Semua ini dapat terwujud apabila
NHOXDU GDUL OLQJNDUDQ ³VHWDQ´ NHPLVNLQDQ pertumbuhan ekonomi serta pergeseran
Demikian halnya di Provinsi Jambi, struktur ekonomi seiring dengan perubahan
dimana pembangunan daerah pada struktur penyerapan tenaga kerja. Tentunya
hakikatnya merupakan bagian integral dari semua ini menuntut perencanaan yang
pembangunan nasional, sehingga keberha- matang dari Pemerintah Provinsi Jambi
silan dari pembangunan daerah juga untuk tanggap terhadap perubahan-
merupakan perwujudan dari keberhasilan perubahan dengan harapan perbaikan
pembangunan nasional. Dimana pertum- kesejahteraan masyarakat.
buhan ekonomi di Provinsi Jambi dinilai Mengamati kondisi demikian, dalam
cukup tinggi, lebih lanjut diyakini upaya lebih mengembangkan perekonomi-
mengakibatkan pergeseran struktur ekono- an Provinsi Jambi serta upaya peningkatan
mi di Provinsi Jambi, hal ini dapat dilihat kesejahteraan masyarakat, maka kerangka
dari grafik kontribusi sektoral sektor-sektor pembangunan idealnya mengacu kepada
ekonomi terhadap PDRB yang mana perencanaan kebijakan pemerintah di
menunjukkan angka dominasi per sektor Provinsi Jambi selaku pembuat kebijakan
dalam perekonomian di Provinsi Jambi. dan yang bertanggung jawab atas
Pertumbuhan ekonomi tidak kesejahteraan segenap masyarakat Provinsi
dipungkiri menjadi salah satu tolak ukur Jambi. Para analis perubahan structural
keberhasilan suatu pemerintahan daerah di pada dasarnya optimis bahwa ramuan
era otonomi seperti sekarang ini. Semakin NHELMDNDQ HNRQRPL \DQJ ³EHQDU´ akan
tinggi pertumbuhan ekonomi yang dicapai memberikan pola pertumbuhan ekonomi
suatu daerah maka penilaian terhadap yang menguntungkan secara berkesinam-
kinerja pemerintahan daerah tersebut akan bungan (Todaro dan Smith). Kerangka
semakin baik. tentunya dengan harapan, ekonomi yang dibangun atas potensi daerah
pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut serta didukung oleh kebijakan yang tepat
mampu mendorong terciptanya pembang- diyakini akan membuat perekonomian
unan di segala aspek masyarakat, baik itu tersebut kokoh dan lebih tahan dalam
berupa perbaikan infrastruktur, perbaikan menghadapi gejolak ekonomi dunia serta
pelayanan public dari instansi peme- upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi
rintahan serta aspek lainnya sampai hal serta pembangunan yang berkelanjutan.
yang paling mendasar dalam hidup Menyikapi hal tersebut, pemerintah
manusia, yaitu kesejahteraan masyarakat. Provinsi Jambi diharapkan mampu
Pertumbuhan ekonomi juga diyakini membuat kebijakan yang mampu survive
memberikan dampak pada pergeseran dari pergeseran struktur ekonomi dan
struktur ekonomi. Model perubahan pergeseran struktur penyerapan tenaga
structural mengemukakan bahwa, pertum- kerja sehingga mampu memberikan

172
Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan DaerahVol. 1 No.2,Oktober 2013 ISSN: 2338- 4603

dampak positif terhadap ketersediaan Xi : nisbah sector i terhadap PDRB


lapangan pekerjaan serta penurunan angka YK : PDRB/pendapatan perkapita
kemiskinan. Sehingga arah dari penelitian N : Jumlah penduduk
ini bertujuan untuk meneliti mengenai : (1). T : Periode waktu
Untuk mengetahui perubahan struktur F : Kontribusi ekspor-impor trhdp PDRB
ekonomi di Provinsi Jambi dari kurun Untuk menganalisis dampak
waktu 1996-2009; (2) Untuk mengetahui perubahan struktur ekonomi terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Provinsi Jambi maka dapat
perubahan struktur ekonomi di Provinsi digunakan model analisis regresi berganda.
Jambi dari kurun waktu 1996-2009; (3)
K = D0+D1PSP + D2PSS + D3PSU + D4PSJ + e
Untuk mengetahui dampak perubahan
struktur ekonomi terhadap kemiskinan di Dimana :
Provinsi Jambi K = Kemiskinan
PSP = Sektor Primer
METODE PENELITIAN PSS = Sektor Sekunder
PSU = Sektor Utilitas
Data yang Digunakan PSJ = Sektor Jasa
Data yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi: Data PDRB, HASIL DAN PEMBAHASAN
Kesempatan Kerja dan Kontribusi Ekspor Perubahan Struktur Ekonomi
import, Angka kemiskinan, dan Jumlah Perubahan struktur ekonomi
Penduduk Provinsi Jambi. merupakan suatu gejala dalam ekonomi
Analisis Data yang terjadi dalam perekonomian sebagai
akibat pertumbuhan ekonomi atau
Untuk menjawab tujuan pertama
meningkatnya kesejahteraan dalam
yaitu melihat perubahan struktur ekonomi
masyarakat sehingga akan berpengaruh
di Provinsi Jambi dari tahun 1996- 2009
pada tingkat serta pola konsumsi
dengan melihat sector ekonomi yang
masyarakat. Penelitian empiris yang
dominan dalam menberikan kontribusi
dilakukan oleh Chenery dan Syrquin dalam
tehadap PDRB Provinsi Jambi
amir 2001 mengidentifikasi bahwa sejalan
Untuk menjawab tujuan kedua
dengan peningkatan pendapatan
digunakan model perubahan structural
masyarakat perkapita yang membawa
(regresi berganda) Chenery. pada penelitian
perubahan dalam pola permintaan
Chenery dalam Amir 2007 tentang faktor-
konsumen dari penekanan pada makanan
faktor yang mempengaruhi perubahan
dan barang-barang kebutuhan pokok lain
struktur ekonomi, dilakukan dengan
ke berbagai macam barang-barang
membagi sector ekonomi menjadi 4 sektor :
manufaktur dan jasa, akumulasi modal fisik
1. Sektor Primer (sector pertanian dan
dan manusia (Sumber Daya Manusia),
sector pertambangan).
perkembangan kota-kota dan industri ±
2. Sektor Industri (sector industry
industri di urban bersamaan dengan proses
pengolahan dan sector kontruksi).
migrasi penduduk dari pedesaan ke
3. Sektor Utilitas (sector listrik, gas & air,
perkotaan, dan penurunan laju
sector angkutan, dan sektor
pertumbuhan penduduk dan family size
komunikasi).
yang semakin kecil, struktur perekonomian
4. Sektor Jasa.
suatu negara bergeser dari yang semula di
Dengan persamaan sebagai berikut:
dominasi oleh sektor pertanian atau dan
Ln;L . 1 Ln<. 2 Ln1 3 LnT + pertambangan menuju sektor-sektor non
4 LnF + e primer khususnya industri.

173
Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 1 No. 3, Januari-Maret 2014 ISSN: 2338- 4603

Demikian halnya dengan Provinsi industri terjadi penurunan kontribusi dari


Jambi, yang diklaim sebagai salah satu 24.23 persen tahun 1996 menjadi 19.57
Provinsi dengan pertmbuhan ekonomi yang persen pada tahun 1997. Dan dari kurun
tinggi khususnya 10 tahun terakhir, perlu waktu tahun 1998-2009 kontribusi sektor
dilihat apakah pertumbuhan ekonomi yang jasa dan utilitas relatif stabil.
tinggi ini akan berpengaruh pada Meskipun relative stabil, ada
meningkatnya pendapatan atau beberapa peristiwa yang terjadi dalam
kesejahteraan masyarakat di Provinsi Jambi kurun waktu tahun 1996-2009 yang
sehingga mengakibatkan pergeseran pola mempengaruhi struktur ekonomi ekonomi
konsumsi masyarakat dan lebih lanjut di Provinsi Jambi. Seperti halnya pada
menyebabkan pergeseran struktur ekonomi krisis moneter yang melanda Indonesia
di Provinsi Jambi. Kondisi tersebut dapat yang pada puncaknya terjadi pada tahun
dilihat melalui tabel berikut. 1998, mengakibatkan sektor rill (Sektor
Tabel 1. Kontribusi Sektoral PDRB Provinsi Primer, Industri dan Utilitas) di Provinsi
Jambi Tahun 1996 ± 2009 Jambi mengalami tren menurun dari tahun
1996-1999. Sedangkan untuk sektor jasa
Share justru mengalami peningkatan pada tahun
Tahun
Primer Industri Utilitas Jasa 1996-1997 dan sedikit terdepresi pada
1996 42.17 24.23 13.75 19.85 tahun 1998 akibat krisis moneter dan
1997 39.36 19.57 11.56 29.51 kembali meningkat pada tahun 1999.
1998 39.34 19.71 11.52 29.43 Selain krisis moneter, juga terjadi
1999 38.63 18.95 11.66 30.76 kenaikan harga BBM pada tahun 2005.
Akan tetapi hal ini tidak berdampak yang
2000 44.64 16.85 8.4 30.11
signifikan bagi kontribusi ke empat sektor
2001 46.89 16.29 8.22 28.6
ekonomi terhadap PDRB. Hanya sektor
2002 47.11 16.4 7.93 28.56 jasa yang sedikit mengalami penurunan
2003 45.35 16.04 8.06 30.55 dari 31.35 persen pada tahun 2004 menjadi
2004 44.4 16.34 7.91 31.35 30.5 persen pada 2005 sebagai dampak dari
2005 44.99 16.38 8.13 30.5 kenaikan harga BBM yang mendorong
2006 44.4 16.7 8.5 30.4 operasional cost khususnya jasa
2007 42.4 18.23 8.89 30.48 transportasi.
2008 42.56 18.24 8.77 30.43
Kondisi yang relative stabil ini juga
mengindikasikan pertumbuhan ekonomi
2009 42.18 18.07 8.58 31.17
yang terjadi di Provinsi Jambi dalam kurun
Rata2 43.17 18.00 9.42 29.41 waktu 1996-2009 tidak berkualitas, karena
Dalam kurun waktu tahun 1996-2009 pertumbuhan ekonomi tidak menyebabkan
kontribusi sektoral di Provinsi Jambi pergeseran struktur ekonomi sebagai akibat
relative stabil. Kontribusi sektor primer perubahan pola konsumsi yang diawali
(38% - 47%) dengan rata-rata 43,17 persen meningkatnya pendapatan rill masyarakat.
dan sektor utilitas (14%-8%) dengan rata- Pertumbuhan ekonomi yang terjadi
rata 9,42 persen. terindikasi lebih banyak di pengaruhi factor
Sedangkan untuk sektor jasa dengan inflasi yang terjadi di Provinsi Jambi.
rata-rata 29,41 persen dan sektor industri Analisis Faktor yang Mempengaruhi
dengan rata-rata 18,00 persen hanya terjadi Perubahan Struktur Ekonomi
sedikit pergeseran pada tahun 1996-1997
Faktor-faktor yang mempengaruhi
dimana sektor jasa memberikan
perubahan struktur ekonomi berdasarkan
peningkatan kontribusi dari 19.85 persen
model Chenery untuk masing-masing
tahun 1996 menjadi 29.51 persen pada
sektor sebagai berikut:
tahun 1997. Sedangkan untuk sektor

174
Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan DaerahVol. 1 No.2,Oktober 2013 ISSN: 2338- 4603

Sektor Primer Analisis terhadap masing-masing


Variabel Koefesien koefisien regresi menunjukkan bahwa
t-statistic Sign pendapatan perkapita (YK), jumlah
bebas Regresi
(Constanta) -26.66457 -3.639540 0.0054 penduduk (N) dan kontribusi ekspor impor
LnYK 1.371980 7.705838 0.0000 (F) berpengaruh signifikan positif terhadap
LnN 1.492602 3.183721 0.0111 share sektor industri. Sebaliknya periode
LnT -0.114322 -1.183542 0.2669
LnF -0.053692 -3.464896 0.0071
waktu (T) memiliki pengaruh negatif yang
signifikan terhadap share sektor industri.
R2 = 0.995261 F-statistic : 472.5150
R = 0.993155 F-tabel : 3,52 Nilai R2 sebesar 0.9887 menunjukkan
T-tabel : 1,860 bahwa 98,87 persen perubahan yang terjadi
pada share sektor industri terhadap PDRB
Analisis terhadap masing-masing dijelaskan oleh perubahan yang terjadi
koefisien regresi menunjukkan bahwa pada YK, N, T dan F. Sedangkan sisanya
pendapatan perkapita (YK) dan jumlah 1,13 persen dijelaskan oleh faktor-faktor
penduduk (N) berpengaruh signifikan lain diluar model tersebut.
positif terhadap share sektor primer. Nilai F-hitung sebesar 197.4801 dan
Periode waktu (T) tidak berpengaruh nilai F-tabel pada D = 10% menunjukkan
signifikan terhadap share sektor primer. nilai F-tabel adalah sebesar 3,52 yang
Kondisi ini mengindikasikan sektor primer berarti bahwa F-hitung>F-tabel. Hal ini
di Provinsi Jambi masih konvensional, dapat diartikan bahwa variabel independent
dapat dilihat dari tidak signifikannya secara bersama-sama berpengaruh
pengaruh variabel waktu yang mewakili signifikan terhadap variabel dependent.
teknologi. Sebaliknya, kontribusi ekspor
impor (F) memiliki pengaruh negatif yang Sektor Utilitas
signifikan terhadap share sektor primer. Variabel Koefesien
t-statistic Sign
Nilai R2 sebesar 0.9953 menunjukkan bebas Regresi
bahwa 99,53 persen perubahan yang terjadi (Constanta) -18.80572 -1.327242 0.2171
LnYK 0.635257 1.844885 0.0981
pada share sektor primer dijelaskan oleh
LnN 1.504051 1.658829 0.1315
perubahan yang terjadi pada YK, N, T dan LnT -0.185194 -0.991349 0.3474
F. Sedangkan sisanya 0,47 persen LnF 0.081325 2.713669 0.0239
dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar
model tersebut. R2 = 0.954466 F-statistic : 47.16335
Nilai F-hitung sebesar 472.5150 dan R = 0.934228 F-tabel : 3,52
T-tabel : 1,860
nilai F-tabel pada D = 10% menunjukkan
nilai F-tabel adalah sebesar 3,52 yang Analisis terhadap masing-masing
berarti bahwa F-hitung>F-tabel. Hal ini koefisien regresi menunjukkan bahwa
dapat diartikan bahwa variabel independent pendapatan perkapita (YK) dan kontribusi
secara bersama-sama berpengaruh ekspor impor (F) berpengaruh signifikan
signifikan terhadap variabel dependent. positif terhadap share sektor utilitas.
Sektor Industri Sebaliknya, jumlah penduduk dan periode
waktu (T) tidak memiliki pengaruh
Variabel Koefesien t-statistik Sign signifikan terhadap share sektor utilitas.
(Constanta) -43.88703 -5.054252 0.0007 Nilai R2 sebesar 0.9545 menunjukkan
LnYK 1.052991 4.990056 0.0007
LnN 2.875760 5.175499 0.0006 bahwa 95,45 persen perubahan yang terjadi
LnT -0.371937 -3.248853 0.0100 pada share sektor utilitas terhadap PDRB
LnF 0.043844 2.387268 0.0407 dijelaskan oleh perubahan yang terjadi
R2 = 0.988735 F-statistic : 197.4801 pada YK, N, T dan F. Sedangkan sisanya
R = 0.983728 F-tabel : 3,52 4,55 persen dijelaskan oleh faktor-faktor
T-tabel : 1,860
lain diluar model tersebut.

175
Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 1 No. 3, Januari-Maret 2014 ISSN: 2338- 4603

Nilai F-hitung sebesar 47.16335 dan Variabel Koefesien


t-statistic Sign
nilai F-tabel pada D = 10% menunjukkan bebas Regresi
(Constanta) 144071.6 0.558767 0.5900
nilai F-tabel adalah sebesar 3,52 yang PSP 0.138110 0.976441 0.3544
berarti bahwa F-hitung>F-tabel. Hal ini PSI -1.786543 -3.168361 0.0114
dapat diartikan bahwa variabel independent PSU 2.930699 2.539811 0.0317
secara bersama-sama berpengaruh PSJ 0.036301 0.159385 0.8769
signifikan terhadap variabel dependent.
R2 = 0.629517 F-statistic : 3.823146
Sektor Jasa R = 0.464857 F-tabel : 3,52
T-tabel : 1,860
Variabel Koefesien
t-statistic Sign
bebas Regresi Analisis terhadap masing-masing
(Constanta) 32.12341 4.043136 0.0029
LnYK 0.423353 2.192597 0.0560
koefisien regresi menunjukkan bahwa
LnN -1.704110 -3.351762 0.0085 hanya perubahan (peningkatan) share
LnT 0.601094 5.738253 0.0003 sektor industri (PSI) yang berpengaruh
LnF 0.027937 1.662471 0.1308 signifikan terhadap penurunan kemiskinan
R2 = 0.995423 F-statistic : 489.3781 (berpengaruh negatif). Sebaliknya
R = 0.993389 F-tabel : 3,52 perubahan share sektor utilitas (PSU)
T-tabel : 1,860
berpengaruh positif, serta perubahan share
Analisis terhadap masing-masing sektor primer (PSP) dan perubahan share
koefisien regresi menunjukkan bahwa sektor jasa (PSJ) tidak berpengaruh
pendapatan perkapita (YK), dan periode signifikan terhadap kemiskinan.
waktu (T) berpengaruh signifikan positif Nilai R2 sebesar 0.6295 menunjukkan
terhadap share sektor jasa. Sebaliknya, bahwa 62,95% perubahan yang terjadi pada
jumlah penduduk berpengaruh negatif yang kesempatan kerja dijelaskan oleh
signifikan dan kontribusi ekspor impor (F) perubahan yang terjadi pada PSP, PSI, PSU
tidak memiliki pengaruh signifikan dan PSJ. Sedangkan sisanya 37,05 persen
terhadap share sektor jasa. dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar
Nilai R2 sebesar 0.9545 menunjukkan model tersebut.
bahwa 99,54 persen perubahan yang terjadi Dari hasil regresi yang dilakukan
pada share sektor jasa terhadap PDRB diperoleh nilai F-hitung sebesar 3.823146
dijelaskan oleh perubahan yang terjadi dan nilai F-tabel pada D = 10%
pada YK, N, T dan F. Sedangkan sisanya menunjukkan nilai F-tabel adalah sebesar
0,46% dijelaskan oleh faktor-faktor lain 3,52 yang berarti bahwa F-hitung>F-tabel.
diluar model tersebut. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel
Nilai F-hitung sebesar 489.3781 dan independent secara bersama-sama
nilai F-tabel pada D = 10% menunjukkan berpengaruh signifikan terhadap variabel
nilai F-tabel adalah sebesar 3,52 yang dependent.
berarti bahwa F-hitung>F-tabel. Hal ini Dari hasil diatas memberikan
dapat diartikan bahwa variabel independent gambaran bahwa sektor primer dan sektor
secara bersama-sama berpengaruh jasa tidak berpengaruh signifikan terhadap
signifikan terhadap variabel dependent. angka kemiskinan di Provinsi Jambi. Hal
ini menjadi ironi mengingat sektor primer
Dampak Perubahan Struktur Ekonomi merupakan basis perekonomian di Provinsi
terhadap Kemiskinan Jambi dan juga memperjelas bahwa sektor
Dampak perubahan struktur ekonomi pertanian yang berkembang di Provinsi
terhadap angka kemiskinan di Provinsi Jambi kurang dinikmati mayoritas
Jambi diberikan sebagai berikut: penduduk di Provinsi Jambi

176
Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan DaerahVol. 1 No.2,Oktober 2013 ISSN: 2338- 4603

KESIMPULAN DAN SARAN berdampak pada pergeseran pola


konsumsi masyarakat yang lebih lanjut
Kesimpulan mengakibatkan pergeseran struktur
1. Perubahan struktur ekonomi yang ekonomi di masyarakat.
diawali dengan pertumbuhan ekonomi 2. Hendaknya pemerintah Provinsi Jambi
yang kemudian berdampak pada lebih baik lagi dalam membuat
perubahan pola konsumsi masyarakat perencanaan pembangunan agar
relative minim, hanya terjadi pergeseran menghasilkan pertumbuhan ekonomi
di tahun 1996-1997. yang berkualitas dan responsive
2. Faktor- faktor yang mempengaruhi terhadap perubahan struktur ekonomi.
perubahan struktur di Provinsi Jambi di Pertumbuhan yang berkualitas juga akan
bagi menurut sektornya: berdampak pada ketersedian lapangan
a. Sektor Primer: pendapatan perkapita, kerja dan penurunan angka kemiskinan
jumlah penduduk dan kontribusi di Provinsi Jambi.
ekspor import merupakan variabel
yang berpengaruh signifikan terhadap 3. Pemerintah hendaknya bekerjasama
perubahan struktur sektor primer. dengan pihak universitas sebagai
b. Sektor Industri: pendapatan penyedia SDM agar output yang
perkapita, jumlah penduduk, periode dihasilkan pihak universitas sesuai
waktu dan kontribusi ekspor import dengan permintaan tenaga kerja atau
merupakan variabel yang sektor ekonomi yang akan di
berpengaruh signifikan terhadap kembangkan di Provinsi Jambi dengan
perubahan struktur sektor industri. demikian penyerapan tenaga kerja akan
c. Sektor Utilitas: pendapatan perkapita berjalan dengan baik serta menurunkan
dan kontribusi ekspor import angka pengangguran dan kemiskinan.
merupakan variabel yang
berpengaruh signifikan terhadap DAFTAR PUSTAKA
perubahan struktur sektor utilitas.
d. Sektor jasa: pendapatan perkapita, Amir, Amri. 2007. Pembangunan dan
periode waktu dan jumlah penduduk Kualitas Pertumbuhan Ekonomi
merupakan variabel yang Dalam Era Globalisasi. Biografika,
berpengaruh signifikan terhadap Bogor.
perubahan struktur sektor jasa. Handayani, Ning. 2004. Peran Dana
3. Hanya perubahan (peningkatan) share Kukesra Dalam Meningkatkan
sektor industri yang berpengaruh Pendapatan Usaha Anggota
signifikan terhadap penurunan Kelompok UPPKS di Desa
kemiskinan (berpengaruh negatif). Tawangsari Kecamatan Teras
Sebaliknya perubahan share sektor Kabupaten Boyolali. Program
utilitas berpengaruh positif, serta Pascasarjana MM. UMS. Surakarta
perubahan share sektor primer dan Hayami, Y dan V.W. Ruttan. 1991.
perubahan share sektor jasa tidak Agricultural Development: An
berpengaruh signifikan terhadap International Prespective. The
kemiskinan. Johns Hopkins University Press.
Saran Baltimore and London.
Henderson, James M and Quandt, Richard
1. Pemerintah diharapkan mampu mene- ( ´0LFURHFRQRPLF 7KHRU\´
rapkan kebijakan-kebijakan perekono- Singapore, McGraw-Hill Book Co,
mian yang lebih terencana dengan baik. Third Edition.
Diharapkan kedepannya pertumbuhan
ekonomi akan lebih berkualitas sehingga
177
Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 1 No. 3, Januari-Maret 2014 ISSN: 2338- 4603

Sukirno, Sadono. 1985. Ekonomi Ekonomika No.2 Oktober 2001.


Pembangunan: Proses Masalah PERHEPI, Jakarta.
dan Dasar Kebijaksanaan. Suryana, A. 1989. Perspektif Mobilitas
Lembaga Penerbit Fakultas Kerja dan Kesempatan Kerja
Ekonomi Universitas Indonesia. Pedesaan dalam E. Pasandaran, et.
Jakarta. al. Perkembangan Struktur
Suryana, A. 1989. Perspektif Mobilitas Produksi, Ketenagakerjaan dan
Kerja dan Kesempatan Kerja Pendapatan Rumah Tangga
Pedesaan dalam E. Pasandaran, et. Pedesaan. Pusat Penelitian Agro
Al. Perkembangan Struktur Ekonomi, Bogor.
Produksi, Ketenagakerjaandan Tambunan, Tulus T.H. 2001.
Pendapatan Rumah Tangga Perekonomian Indonesia. Teori
Pedesaan. Pusat Penelitian Agro Dan Temuan Empiris. Jakarta:
Ekonomi, Bogor. Indonesia.
Swasono dan Sulistyaningsih. 1993. Todaro, M.P dan Smith, S.C. 2006.
Pengembangan Sumberdaya Pembangunan Ekonomi Edisi
Manusia: Konsepsi Makro untuk Kesembilan. Erlangga. Jakarta:
Pelaksanaan di Indonesia. Izufa Indonesia.
Gempita, Jakarta. -
Suhartini, S. dan S. Mardianto. 2001.
³Transfromasi Struktur Kesempatan
Kerja Sektor Pertanian ke Non
Pertanian di Indonesia´. Agro-

178

Anda mungkin juga menyukai