Anda di halaman 1dari 31

BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN

KARYA ILMIAH
rani@ars.ac.id

Presenter

Sections Menu

MODUL 1

PENDAHULUAN
Chapter 1

Chapter 2

Chapter 3
B A H A S A I N D O N E S I A

Chapter 4

QUIZ
START LEARNING

EXIT
BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN
KARYA ILMIAH
rani@ars.ac.id

Presenter

Sections Menu

Chapter 1

Chapter 2

Chapter 3

Chapter 4

Rani Rahmayani
QUIZ

EXIT
Materi ini dapat dijadikan
acuan oleh mahasiswa
dalam penulisan laporan
ilmiah, misalnya,
makalah, laporan praktik
kerja, dan skripsi.

Bahasa Indonesia *Agus Nero Sofyan, dkk., 2007

dalam Penulisan
Karya Ilmiah
OUTLINE

Fungsi dan
Tujuan Mempelajari Perkembangan
Kedudukan Ragam Bahasa
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia

CHAPTER 1 CHAPTER 2 CHAPTER 3 CHAPTER 4


KHUSUS

UMUM

Tujuan Umum : Mahasiswa


memiliki sikap positif terhadap
bahasa Indonesia

Kesetiaan bahasa: mendorong mahasiswa memelihara


TUJUAN MEMPELAJARI MATA KULIAH
BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN bahasa nasional dan apabila perlu mencegah adanya
TINGGI pengaruh asing. *Agus Nero Sofyan, dkk., 2007

C H A P T E R 1
KHUSUS

UMUM

Tujuan Umum : Mahasiswa


memiliki sikap positif terhadap
bahasa Indonesia

Kebanggaan bahasa: mendorong mahasiswa


TUJUAN MEMPELAJARI MATA KULIAH
BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN mengutamakan bahasanya dan menggunakannya sebagai
TINGGI lambang identitas bangsanya. *Agus Nero Sofyan, dkk., 2007

C H A P T E R 1
KHUSUS

UMUM

Tujuan Umum : Mahasiswa


memiliki sikap positif terhadap
bahasa Indonesia

Kesadaran akan adanya norma bahasa: mendorong


TUJUAN MEMPELAJARI MATA KULIAH
BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN mahasiswanya menggunakan bahasanya sesuai dengan
TINGGI kaidah yang berlaku. *Agus Nero Sofyan, dkk., 2007

C H A P T E R 1
KHUSUS (TUJUAN
JANGKA PENDEK
DAN PENDEK
Tujuan Khusus : Mahasiswa, calon sarjana, terampil
menggunakan bahasa Indonesia dengan benar, baik
secara tertulis maupun secara lisan.

• Tujuan jangka pendek


1. Mahasiswa mampu menyusun sebuah karya ilmiah
sederhana dalam bentuk dan isi yang baik, dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
2. Mahasiswa dapat membuat tugas-tugas (karangan
ilmiah sederhana) dari dosen-dosen dengan
menerapkan dasar-dasar yang diperoleh dari kuliah
bahasa Indonesia. *Agus Nero Sofyan, dkk., 2007

C H A P T E R 1
Tujuan Khusus : Mahasiswa, calon sarjana, terampil
menggunakan bahasa Indonesia dengan benar, baik
secara tertulis maupun secara lisan.

• Tujuan jangka panjang


1. Mahasiswa mampu menyusun skripsi sebagai syarat
ujian sarjana.
2. Mahasiswa lebih terampil menyusun kertas kerja,
laporan penelitian, surat, dan karya ilmiah lainnya
setelah lulus. *Agus Nero Sofyan, dkk., 2007

BACK TO HOME

C H A P T E R 1
CHAPTER 2

PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA


(Sejarah Bahasa Indonesia)
• Bahasa Indonesia yang kini dipakai sebagai bahasa resmi di Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Hal ini ditandaskan
dalam Kongres Bahasa Indonesia di Medan 1954.
• Pada hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, diresmikan suatu bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia. Nama baru ini
bersifat politis, sejalan dengan nama negara yang diidam-idamkan.
• Perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia tidak terjadi dalam waktu yang singkat, tetapi mengalami
proses pertumbuhan secara perlahan dengan perjuangan yang sangat keras.
*Agus Nero Sofyan, dkk., 2007

C H A P T E R 2
CHAPTER 2

Sejarah Bahasa
Indonesia
Beberapa faktor yang memungkinkan • Bahasa Melayu menjadi bahasa
diangkatnya bahasa Melayu menjadi perhubungan antar individu.
PERTAMA
bahasa persatuan menurut Prof. Dr. • Sejarah telah membantu penyebaran bahasa
• Karena bahasa Melayu itu sudah

Slamet Mulyana sebagai berikut. tersebar dan boleh dikatakan sudah


Melayu. Bahasa Melayu merupakan lingua
menjadi bahasa sebagian
franca (Bahasa perhubungan /perdagangan)
penduduk, Gubernur Jenderal
di Indonesia.
Rochusen kemudian menetapkan
• Malaka pada masa jayanya menjadi pusat
bahwa bahasa Melayu dijadikan
perdagangan dan pengembangan agama
bahasa pengantar di sekolah untuk
Islam. Dengan bantuan para pedagang,
mendidik calon pegawai negeri
bahasa Melayu disebarkan ke seluruh pantai
bangsa bumi putera.
Nusantara terutama di kota-kota pelabuhan.

C H A P T E R 2
CHAPTER 2

Sejarah Bahasa
Indonesia
Beberapa faktor yang memungkinkan • Karena sistemnya yang
diangkatnya bahasa Melayu menjadi sederhana itu, bahasa
bahasa persatuan menurut Prof. Dr. Melayu mudah dipelajari.
Slamet Mulyana sebagai berikut. KEDUA • Dalam bahasa ini tidak

• Bahasa Melayu mempunyai sistem dikenal gradasi (tingkatan)


bahasa seperti dalam
yang sangat sederhana ditinjau
bahasa Jawa atau bahasa
dari segi fonologi, morfologi, dan
Sunda dan Bali, atau
sintaksis.
pemakaian bahasa kasar
dan bahasa halus.

C H A P T E R 2
CHAPTER 2

Sejarah Bahasa
Indonesia
Beberapa faktor yang memungkinkan
• bahwa suku Jawa dan Sunda
diangkatnya bahasa Melayu menjadi
telah dengan sukarela
bahasa persatuan menurut Prof. Dr. KETIGA menerima bahasa Melayu
Slamet Mulyana sebagai berikut. sebagai bahasa nasional,
• Faktor psikologi semata-mata karena
didasarkan pada kesadaran
akan manfaatnya segera
ditetapkan bahasa nasional
untuk seluruh kepulauan
Indonesia.

C H A P T E R 2
CHAPTER 2

Sejarah Bahasa
Indonesia
Beberapa faktor yang memungkinkan
diangkatnya bahasa Melayu menjadi
bahasa persatuan menurut Prof. Dr. KEEMPAT
Slamet Mulyana sebagai berikut.
• Bahasa Melayu
mempunyai kesanggupan
untuk dipakai sebagai
bahasa kebudayaan
dalam arti luas.
*Agus Nero Sofyan, dkk., 2007

C H A P T E R 2
Sebelum Masa
Kolonial
• Bahasa Melayu dipakai oleh kerajaan Sriwijaya pada
abad VII. Hal ini terbukti dengan adanya empat buah
batu bertulis peninggalan kerajaan Sriwijaya.
Keempat batu bersurat itu ditemukan di Kedukan Bukit
(680), di Talang Tuwo (dekat Palembang) (684), di
Kota Kapur (Bangka Barat) (686), di Karang Berahi
(Jambi) (688).
• Bukti lain ditemukan di Pulau Jawa yaitu di Kedu. Di
situ ditemukan sebuah prasasti yang terkenal
bernama inskripsi Gandasuli (832)Berdasarkan
penyelidikan Dr. J.G. De Casparis dinyatakan bahwa
Untuk mengikuti pertumbuhan bahasa Indonesia dari
bahasanya adalah bahasa Melayu kuno dengan
awal, terdapat fakta-fakta historis hingga sekarang
adanya dialek Melayu Ambon, Timor, Manado, dsb.
sebagai berikut.

C H A P T E R 2
Masa Kolonial
• Ketika orang-orang barat sampai di Indonesia pada
abad XVII, mereka menghadapi suatu kenyataan
bahwa bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa
resmi dalam pergaulan dan bahasa perantara dalam
perdagangan.
• Ketika bangsa Portugis maupun bangsa Belanda
mendirikan sekolah-sekolah, mereka terbentur dalam
soal bahasa pengantar. Usaha menerapkan bahasa
Portugis dan Belanda sebagai bahasa pengantar
mengalami kegagalan.
• Demikian pengakuan Belanda Dancerta tahun 1631. Ia
Untuk mengikuti pertumbuhan bahasa Indonesia dari
mengatakan bahwa kebanyakan sekolah di Maluku
awal, terdapat fakta-fakta historis hingga sekarang
memakai bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar.
sebagai berikut.

C H A P T E R 2
Masa Pergerakan
Kebangsaan

• Pada waktu timbulnya pergerakan kebangsaan terasa


perlu adanya suatu bahasa nasional, untuk mengikat
bermacam-macam suku bangsa di Indonesia.
• Suatu pergerakan yang besar dan hebat hanya dapat
berhasil kalau semua rakyat diikutsertakan. Untuk itu,
mereka mencari bahasa yang dapat dipahami dan
dipakai oleh semua orang.
• Pada mulanya agak sulit untuk menentukan bahasa
mana yang akan menjadi bahasa persatuan, tetapi
mengingat kesulitan-kesulitan untuk mempersatukan
berbagai suku bangsa akhirnya pada 1926 Yong Java
Untuk mengikuti pertumbuhan bahasa Indonesia dari
mengakui dan memilih bahasa Melayu sebagai
awal, terdapat fakta-fakta historis hingga sekarang
bahasa pengantar.
sebagai berikut.

C H A P T E R 2
Masa Pergerakan
Kebangsaan

• Dengan adanya bermacam-macam faktor


seperti tersebut di atas, akhirnya pada tanggal 28
Oktober 1928, yaitu saat berlangsungnya Kongres
Pemuda Indonesia di Jakarta dihasilkan ikrar
bersama, “Ikrar Sumpah Pemuda”.
1. Kami putra-putri Indonesia mengaku bertumpah
darah yang satu – Tanah air Indonesia.
2. Kami putra-putri Indonesia mengaku berbangsa
yang satu bangsa Indonesia.
3. Kami putra-putri Indonesia menjunjung bahasa
Untuk mengikuti pertumbuhan bahasa Indonesia dari
persatuan bahasa Indonesia.
awal, terdapat fakta-fakta historis hingga sekarang
sebagai berikut.

C H A P T E R 2
Masa Jepang dan
Zaman Kemerdekaan

• Setelah Perang Dunia II, ketika tentara Jepang


memasuki Indonesia, bahasa Indonesia telah
menduduki tempat yang penting dalam
perkembangan bahasa Indonesia.
• Usaha Jepang untuk menggunakan bahasa
Jepang sebagai pengganti bahasa Belanda tidak
terlaksana. Bahasa Indonesia juga dipakai
sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga
pendidikan dan untuk keperluan ilmu
pengetahuan.
Untuk mengikuti pertumbuhan bahasa Indonesia dari
*Agus Nero Sofyan, dkk., 2007
awal, terdapat fakta-fakta historis hingga sekarang
sebagai berikut.

BACK TO HOME
C H A P T E R 2
CHAPTER 3

FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA


Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, antara lain,
bersumber pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami putra
dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
*Agus Nero Sofyan, dkk., 2007

Ini berarti bahwa bahasa Indonesia Dengan demikian ada dua macam
sebagai bahasa nasional, kedudukan bahasa Indonesia.
kedudukannya berada di atas bahasa- Pertama, bahasa Indonesia
bahasa daerah. Selain itu, di dalam berkedudukan sebagai bahasa
Undang-Undang Dasar 1945 tercantum nasional, sesuai dengan Sumpah
pasal khusus (Bab XV, Pasal 36) Pemuda 1928, dan kedua bahasa
mengenai kedudukan bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa negara, sesuai dengan
bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945.

C H A P T E R 3
Fungsi Bahasa
PERTAMA Indonesia sebagai
Lambang kebanggaan Bahasa Nasional
kebangsaan

• Sebagai lambang kebanggaan kebangsaan,


bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai
sosial budaya yang mendasari rasa
kebangsaan kita.
• Atas dasar kebangsaan ini, bahasa Indonesia
kita pelihara dan kita kembangkan, dan rasa
kebanggaan memakainya senantiasa kita
bina.

C H A P T E R 3
Fungsi Bahasa
KEDUA Indonesia sebagai
Lambang identitas nasional Bahasa Nasional

• Sebagai lambang identitas nasional, bahasa


Indonesia kita junjung di samping bendera
dan lambang negara kita.
• Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya
hanya apabila masyarakat pemakainya
membina dan mengembangkannya sehingga
terhindar dari unsur-unsur bahasa lain yang
tidak diperlukan.

C H A P T E R 3
Fungsi Bahasa
KETIGA Indonesia sebagai
Alat perhubungan antarwarga, Bahasa Nasional
antardaerah, dan antarbudaya.

• Sebagai alat perhubungan antarwarga,


antardaerah, dan antar suku bangsa, bahasa
Indonesia dipakai untuk berhubungan antar
suku bangsa di Indonesia sehingga
kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan
latar belakang sosial, budaya, dan bahasa
tidak perlu terjadi.

C H A P T E R 3
KEEMPAT
Alat yang memungkinkan penyatuan Fungsi Bahasa
berbagai suku bangsa dengan latar
belakang sosial budaya dan bahasanya
Indonesia sebagai
masing-masing ke dalam kesatuan
kebangsaan Indonesia.
Bahasa Nasional
• Bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai alat yang
memungkinkan terlaksananya penyatuan berbagai suku
bangsa yang memiliki latar belakang sosial budaya dan
bahasa yang berbeda-beda ke dalam satu kesatuan
kebangsaan yang bulat.
• Di dalam hubungan ini, bahasa Indonesia memungkinkan
berbagai-bagai suku bangsa itu mencapai keserasian hidup
sebagai bangsa yang bersatu tanpa meninggalkan identitas
kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya
serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan.
• Dengan bahasa nasional, kita dapat meletakkan
kepentingan nasional di atas kepentingan daerah atau
golongan. *Agus Nero Sofyan, dkk., 2007

C H A P T E R 3
Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai
Bahasa Negara
PERTAMA

Bahasa resmi • Sebagai bahasa resmi kenegaraan,

kenegaraan bahasa Indonesia dipakai antara


lain: di dalam segala upacara,
peristiwa, dan kegiatan kenegaraan,
dokumen-dokumen dan keputusan-
keputusan serta surat-surat yang
dikeluarkan oleh pemerintah.

C H A P T E R 3
Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai
Bahasa Negara
KEDUA

Bahasa pengantar • Sebagai bahasa negara, bahasa

di dalam dunia Indonesia dipakai sebagai bahasa


pengantar di lembaga-lembaga
pendidikan
pendidikan mulai taman kanak-
kanak sampai perguruan tinggi di
seluruh Indonesia.

C H A P T E R 3
Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai
Bahasa Negara
• Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia
KETIGA
juga berfungsi sebagai alat perhubungan
Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan

pada tingkat nasional perencanaan dan pelaksanaan


pembangunan nasional untuk kepentingan
untuk kepentingan
pelaksanaan pemerintahan.
perencanaan dan
• Di dalam hubungan ini, bahasa Indonesia
pelaksanaan bukan saja dipakai sebagai alat
pembangunan komunikasi timbal-balik antara
pemerintah dan masyarakat luas, sebagai
alat perhubungan antar daerah, melainkan
juga sebagai alat perhubungan di dalam
masyarakat yang berbeda latar belakang
sosial budaya dan bahasanya.

C H A P T E R 3
Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai
Bahasa Negara
KEEMPAT

Alat pengembangan • Sebagai alat pengembangan


kebudayaan, ilmu kebudayaan nasional, ilmu

pengetahuan, dan pengetahuan, dan teknologi, bahasa

teknologi. Indonesia dipakai sebagai alat yang


memungkinkan kita membina dan
mengembangkan kebudayaan
nasional sehingga ia memiliki ciri-ciri
dan identitasnya sendiri, yang
membedakannya dari kebudayaan
BACK TO HOME daerah. *Agus Nero Sofyan, dkk., 2007

C H A P T E R 3
CHAPTER 4

RAGAM
BAHASA
Berdasarkan pemakaiannya, bahasa memiliki
bermacam-macam ragam sesuai dengan fungsi,
kedudukan, serta lingkungannya. Ragam bahasa
pada pokoknya terdiri atas ragam lisan dan ragam
tulis. Ragam lisan terdiri atas ragam lisan baku dan
ragam lisan takbaku; ragam tulis terdiri atas ragam
tulis baku dan ragam tulis takbaku.
Bahasa Indonesia baku dipakai dalam (1) Karang-
mengarang, (2) pembicaraan pada situasi formal,
(3) pembicaraan di depan umum, dan (4)
pembicaraan di depan orang yang dihormati;
bahasa Indonesia tidak baku dipakai dalam situasi
santai. Kedua ragam bahasa itu dapat hidup
berdampingan.

C H A P T E R 4
KEDUA
Kecendekiawan: sanggup mengungkapkan
CHAPTER 4 proses pemikiran yang rumit di berbagai ilmu
dan teknologi.

Sifat Ragam
Bahasa Baku
KETIGA
PERTAMA
Seragam: pada hakikatnya, proses pembakuan
Kemantapan dinamis: di samping memiliki
bahasa ialah proses penyeragaman bahasa.
kaidah dan aturan, relatif luwes atau
Dengan kata lain, pembakuan bahasa adalah
terbuka untuk perubahan sejalan
pencarian titik-titik keseragaman.
perubahan masyarakat.
THANK YOU
Bahasa

INDONESIA

Agus Nero Sofyan, dkk.. 2007. Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung : Bagian Perkuliahan Dasar Umum Universitas Widyatama.
KBBI Daring. https://kbbi.kemdikbud.go.id/

rani@ars.ac.id

Anda mungkin juga menyukai