MAKALAH KELOMPOK
“KENAIKAN SUHU GLOBAL DAN PENYAKIT EMERGENCE BARU/SPECIES,
GEOGRAFI/EKOSISTEM, RESISTEN/GENETIK MELALUI TANAH”
DISUSUN OLEH:
KELAS D
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt. berkat Rahmat dan Ridho-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah kesehatan lingkungan dan keselamatan kerja
lanjut. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat tugas mata kuliah kesehatan
lingkungan dan keselamatan kerja lanjut.
Saya menyadari pada saat penulisan makalah ini tidak terlepas dari bimbingan
dan bantuan dari segala pihak. karena itu saya ingin mengucapkan terima kasih kepada
dosen mata kuliah kesehatan lingkungan dan keselamatan kerja lanjut dan kepada
teman-teman yang telah membantu sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan. untuk itu diharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Demikian kiranya semoga makalah
yang telah dibuat ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan dan peningkatan
ilmu pengetahuan.
Makassar, 2021
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
JUDUL------------------------------------------------------------------------------------------------ i
Kata Pengantar ----------------------------------------------------------------------------------- ii
Daftar Isi -------------------------------------------------------------------------------------------- iii
Bab I Pendahuluan ------------------------------------------------------------------------------ 1
A. Fakta Masalah------------------------------------------------------------------------------- 1
B. Pertanyaan Masalah----------------------------------------------------------------------- 2
C. Tujuan------------------------------------------------------------------------------------------ 2
Bab II Pembahasan ----------------------------------------------------------------------------- 3
A. Tabel Rekapitulasi Jurnal----------------------------------------------------------------- 3
B. Kesimpulan----------------------------------------------------------------------------------- 4
C. Pembahasan -------------------------------------------------------------------------------- 4
D. Solusi ------------------------------------------------------------------------------------------ 6
Bab III Penutup ---------------------------------------------------------------------------------- 7
A. Kesimpulan ---------------------------------------------------------------------------------- 7
B. Saran ------------------------------------------------------------------------------------------ 7
Daftar Pustaka ------------------------------------------------------------------------------------ iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Fakta Masalah
Pemanasan global telah terjadi semenjak abad 20. Pemanasan Global adalah
gejala yang berimplikasi luas bagi kehidupan di bumi. Kini dan masa mendatang.
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) mempublikasikan hasil
penelitian para ilmuwan dari berbagai negara. Hasil penelitian itu mencatat selama
selama tahun 1990-2005 telah terjadi peningkatan suhu di seluruh bagian bumi
sebesar 0,5 hingga 0,3˚C. IPCC memperkirakan, suhu bumi akan meningkat 1,6˚C -
4,2˚C hingga tahun 2050 atua 2070. Di Indonesia sendiri, menurut perkiraan Global
Fluid Dynamic dan Goddart International Space Study (dua Lembaga dari Amerika
serikat). Temperatur udara akan meningkat 2˚C-4,2˚C sampai tahun 2050-2070.
Jika peningkatan suhu bumi terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040 lapisan
Es di kutub bumi dan puncak pegunungan akan habis meleleh.
Banyak yang kurang menyadari berbagai sumber sebab akibat dari pemanasan
global terhadap penghuni bumi. Padahal, telah banyak bukti dan fakta ilmiah
berbicara mengenai dampak pemanasan global yang menyebabkan perubahan
ekologis. Terancamnya kesehatan manusia seiring dengan berubahnya iklim dan
meningkatnya suhu disertai naiknya air laut. Pemanasan global saat ini bukan hanya
merupakan isu semata, namun merupakan fakta di mana manusia sedang
menghadapinya.
Rata-rata suhu permukaan bumi sekitar 15˚C (59˚F). Selama seratus tahun
terakhir, rata-rata suhu ini telah meningkat sebesar 0,6˚C (1˚F). Para ilmuwan
memperkirakan pemanasan lebih jauh hingga 1,4˚C – 5,8˚C pada tahun 2100.
Pemanasan global yang terjadi menyebabkan perubahan iklim dan cuaca di seluruh
dunia dan mempengaruhi spesies maupun ekosistem yang hidup didalamnya,
antara lain; perubahan iklim yang ekstrim, mencairnya es sehingga permukaan air
laut naik, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Adanya perubahan sistem
dalam ekosistem ini telah memberi dampak pada kehidupan di bumi seperti
terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis
2
hewan. Efek rumah kaca sebagai suatu sistem di bumi sangat dibutuhkan oleh
makhluk hidup di bumi. Suhu atmosfer bumi akan menjadi lebih dingin jika tanpa
efek rumah kaca. Tetapi, jika efek rumah kaca berlebihan dibandingkan dengan
kondisi normalnya maka sistem tersebut akan bersifat merusak. Melihat sebagian
besar emisi gas rumah kaca bersumber dari aktivitas hidup manusia, maka
pemanasan global harus ada upaya solusinya dengan merubah pola hidup dan
perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
B. Pertanyaan Masalah
1. Faktor apa saja yang menjadi penyebab pemanasan global?
2. Apa dampak dari pemanasan global?
3. Strategi apa saja yang bisa digunakan dalam upaya menurunkan suhu
pemanasan global berdasarkan tabel rekapitulasi jurnal ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penyebab pemanasan global.
2. Untuk mengetahui dampak dari pemanasan global.
3. Untuk mengetahui strategi apa saja yang bisa digunakan dalam upaya
menurunkan suhu pemanasan global berdasarkan tabel rekapitulasi jurnal
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Kesimpulan
Kenaikan suhu global pada yaitu 0,1 °C di tahun 2007 dan 0,8 °C ditahun
2019 hal ini dapat menyebabkan penyakit malaria dan demam berdarah di Mizoram.
Sedangkan peningkatan suhu 10 C pemanasan di wilayah Brasil menyebabkan
peningkatan jumlah nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus (Virus Zika) di
Negara Brazil. Penelitian lain tentang peningkatan suhu 1°C di Afrika sub-Sahara
dan Asia Selatan juga menyebabkan shigellosis, cryptosporidiosis dan demam tifoid.
Peningkatan suhu global menyebabkan kenaikan suhu air laut sekitar 0,2-
2,50 C dapat menyebabkan pemutihan karang. Resolusi 0,5° berpotensi
terkena dampak Vibrio infeksi. Gas rumah kaca (GRK) Nonkarbondioksida,
tingkat penyerpan FOC tahunan CH4 dan N2 emisi mempengaruhi Nitrous Oxside.
Manajemen SMART dan EXP karena impikasi terhadap pemanasan global bisa
menurunkan suhu dibawah 0 (GWPbio < 0) sedangkan Strategi manajemen
FULL dan IMP bisa menurunkan suhu sedang hingga nol (0 < GWPbio < 1).
C. Pembahasan
D. Solusi
Adapun metode yang dapat dilakukan dalam upaya menurunkan suhu karena
pemanasan global seperti hutan pinus di Portugal dengan menggunakan metode
manajemen SMART dan EXP karena impikasi terhadap pemanasan global bisa
menurunkan suhu dibawah 0 (GWPbio < 0) sedangkan Strategi manajemen
FULL dan IMP bisa menurunkan suhu sedang hingga nol (0 < GWPbio < 1).
Intensifikasi cerdas (SMART) adalah merepresentasikan pengelolaan hutan
lestari, yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas hutan dengan
mempertimbangkan multi fungsi, jasa ekosistem yang diberikan, dan
keberlanjutan jangka panjangnya (Komisi Eropa, 2013, Standar Internasional
FSC, 2015). Perluasan hutan tanaman ke lahan terlantar (EXP) Dalam
skenario ini, perkebunan hutan pinus maritim diperluas dengan
mengorbankan lahan marginal di daerah terpencil (lahan pertanian/padang
rumput terbengkalai, semak belukar yang terbakar, dll.), ditutupi dengan
vegetasi spontan alami. . Skenario pemanenan residu penuh (FULL) Dalam
skenario ini pemilik hutan mempertahankan pengelolaan bisnis seperti biasa
(seperti dalam REF) tetapi 90% dari sisa penebangan di atas tanah dan 80%
tunggul dikumpulkan. Skenario impor biomassa hutan (IMP) dalam skenario
ini, dua CO2 inventaris di tingkat lanskap diambil dari sebuah studi untuk
menggambarkan peningkatan tekanan panen di Kanada, negara dengan
sektor kehutanan berorientasi ekspor yang kuat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan
bakarfosil,seperti batubara, minyak bumi, dan gas alam yang melepas gas
karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke
atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Peningkatan suhu 0,1-0,8 0 C dapat
berdampak terhadap penyakit demam berdarah dan malaria di Mizoram, peningkatan
suhu 10 C dapat berdampak terhadap Aedes aegypti dan Aedes albopictus (Virus Zika)
di Brazil, shigellosis, cryptosporidiosis dan demam tifoid di sub-Sahara dan Asia.
Adapun strategi yang dapat dilakukan untuk menurunkan suhu karena pemanasan
global ialah dengan manajemen pengolahan hutan seperti yang dilakukan di Portugal
yang dapat menurunkan suhu dibawah satu derajat selsius bahkan dibawah dari nol
derajat selsius.
B. Saran
1. Meminimalis penyebab kenaikan suhu global yang disebabkan oleh efek
pembakaran bahan bakarfosil,seperti batubara, minyak bumi, dan gas alam.
2. Meminimalis dampak terburuk dari penyakit emergence (demam berdarah,
malaria, shigellosis, cryptosporidiosis, dan demam tifoid yang disebabkan
oleh kenaikan suhu akibat pemanasan global.
3. Menerapkan strategi SMART dan EXP pada manajemen hutan untuk
menurunkan suhu yang disebabkan oleh pemanasan global.
7
DAFTAR PUSTAKA
Astuti Tria Dwi, Tara Sadeghieh, Jan M. Sargeant, Amy L. Greer, Olaf Berke,
Guillaume Dueymes, Philippe Gachon, Nicholas H. Ogden , Victoria Ng .2021.
Zika virus outbreak in Brazil under current and future climate,Elsevier
ltd.hal.37:100491
Ayuningrum Liskha, Balasubramani Karuppusamya , Devojit Kumar Sarmab , Pachuau
Lalmalsawmac , Lalfakzuala Pautuc , Krishanpal Karmodiyad , Praveen
Balabaskaran Ninae, 2021. Effect Of Climate Change And Deforestation On
Vector Borne Diseases In The North-Eastern Indian State Of Mizoram Bordering
Myanmar, The Journal Of Climate Change And Health 2 : 100015
Gatut Susanta. 2007. Akankah Indonesia tenggelam akibat pemanasan global.
Depok: Penebar Swadaya
Haeruddin Irmawaty, Paul LC Chua, Veronika Huber, Chris Fook Sheng Ng, Xerxes T
seposo, Linamadaniyati, Simon Hales, Alistairwoodward, Masahiro Hashizume,
2021. Global Projections of Temperature-Attributable Mortality due to Enteric
Infections : a Modelling Study.
Katarina, Yusran, Koldo Saez de Bikuna, Rita Garcia, Ana Claudia Dias, Fausto
Freire. 2020. Global warming implications from increased forest biomass
utilization for bioenergy in a supply-constrained context. Elseiver
Larengsi Ringgo, Joaquin Triasnes, Jaime, Martinez-Urtaza, 2021. Future scenarios of the
risk of Vibrio infection on the planet warming up: global mapping study . Elsever
Ltd: Hal.5e4256-35
iv