DI SUSUN OLEH
NIM : PO5303212200198
KELAS : B/TII
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa Kuasa atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesai makalah ini yang berjudul “PRAKTIK
KEPERAWATAN BERBASIS BUKTI ( EBP)” dengan tepat pada waktunya. Saya menyadari
bahwa masih terdapat kekurangan baik dari cara penulisan maupun isi dari makalah ini,
karenanya Saya siap menerima baik kritik maupun saran dari Semua pembaca demi tercapainya
kesempurnaan dalam pembuatan makalah berikutnya. Kepada semua pihak yang telah membantu
Saya dalam menyelesaikan makalah ini, saya sampaikan penghargaan dan terima kasih. Semoga
Tuhan yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkat dan bimbingannya kepada kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Salah satunya adalah Evidence Based Nursing (EBN), merupakan pendekatan yang dapat
digunakan dalam praktik perawatan kesehatan, yang berdasarkan evidence atau fakta,
menurut (Gerrish dan Clayton, 1998).
sebagai intervensi dalam perawatan kesehatan yang berdasarkan pada fakta terbaik yang
didapatkan. EBP merupakan proses yang panjang, ada fakta dan produk hasil yang
membutuhkan evaluasi berdasarkan hasil penerapan pada praktek lapangan. EBP
menyebabkan terjadinya perubahan besar pada literature, merupakan aplikasi berdasarkan
fakta terbaik untuk pengembangan dan peningkatan pada praktek lapangan.
Pencetus dalam penggunaan fakta menjadi pedoman pelaksanaan praktek dalam
memutuskan untuk mengintegrasikan keahlihan klinikal individu dengan fakta yang
terbaik berdasarkan penelitian sistematik.
Evidence Based Practice atau EBP adalah salah satu komponen penting dalam praktek
keperawatan dewasa ini.
EBP membantu menggeser paradigm keperawatan dari praktik berbasis tradisi atau
kebiasaan menjadi berbasis bukti ilmiah.
Dalam penerapan EBP diperlukan komitmen, kritical thingking, kreatifitas dan keinginan
untuk berubah. Evidence yang digunakan pada EBP dapat dari penelitian kuantitatif atau
kualitatif atau bahkan dari laporan kasus, namun masing-masing memiliki kekuatan yang
berbeda-beda.
Evidence Based Practice perkembangan ilmu dan pengetahuan teknologi dalam dunia
kesehatan yang pesat harus dapat dimanfaatkan oleh tenaga kesehatan untuk peningkatan
kualitas pelayanan yang diberikan. Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
terutama keperawatan yang berkualitas tinggi semakin meningkat. Perawat sebagai
begian dari pelayanan kesehatan harus mampu memanfaatkan perkembangan ilmu dan
teknologi dalam meningkatkan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.
1) Ada gap antara apa yang perawat ketahui dan apa yang perawat lakukan. Apa yang
diketahui dari hasil riset tidak diaplikasikan dalam praktik klinis. Ini yang dinamakan
research practice gap.
2) Praktik keperawatan dapat dan harus diubah dari berbasis tradisi menjadi berbasis bukti.
3) Praktik keperawatan yang efektif memerlukan informasi, keputusan, dan keterampilan
4) EBP memberdayakan dan memperluas keterampilan perawat.
2.3. Langkah-langkah melakukan EBP menurut AMSN (2013) dan Melnyk dan Overholt
(2005)
1. Mengkaji kondisi praktik dan merumuskan pertanyaan yang berasal dari masalah yang
ditemukan dari hasil pengkajian.
2. Mencari dan mengumpulkan most relevance and best evidence untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan. Evidence yang dicari adalah hasil penelitian yang tersedia dan
dapat dipercaya dan relevan dengan masalah yang ditemukan.
3. Menilai dan mengkritisi evidence yang sudah ditemukan.
4. Membuat perencanaan penerapan evidence yang ditemukan diintegrasikan dengan
keahlihan klinis dan disesuaikan dengan nilai-nilai dan kesukaan pasien.
5. Mengimplementasikan perencanaan yang telah dibuat.
6. Mengevaluasikan keefektifan/dampak/outcome dari hasil implementasikan.
Terkait tingkat evidence, ada 6 level evindence Menurut Melnyk dan Overholt (2005)
Level I, atau level tertinggi, berupa systematic reviews atau meta analysis of multiple
RCT”s
Level II, berupa oe wel designed RCT
Level III, yaitu Quasi experimental studies
Level IV, yaitu non experimental studies, dapat berupa deskriptif atau kualitatif
Level V, yaitu dapat berupa case reports, program evaluation, narrative literature review
Level VI, yaitu opinion of respected authorities level I merupakan level tertinggi dimana
hasil dari evidence tersebut dapat dianggap paling kuat, sedangkan level VI merupakan
level terendah tingkat dimana evidence dilevel ini dianggap paling lemah untuk
digunakan dalam EBP.
Praktik berbasis bukti dapat dianggap sebagai memerlukan integrasi penelitian bukti terbaik
dengan keahlihan klinis dan pasien dinilai nilai yang unik dan kami keadaan. Untungnya,
berbasis bukti praktek adalah suatu pendekatan yang memungkinkan dokter untuk
memberikan kualitas tertinggi perawatan dalam memenuhi kebutuhan multifaset pasien dan
keluarga mereka.
Tujuan EBP adalah untuk menyediahkan perawat berlatih dengan data berbasis bukti
menyelesaikan masalah dalam pengaturan klinis mencapai keunggulan dalam perawatan
pengiriman mengenalkan inovasi mengurangi variasi keperawatan perawatan membantu
dengan pengambilan keputusan yang efektif dan efisien menggunakan bukti terbaik untuk
menerapkan peraturan perawat menyelesaikan masalah regulasi yang mencapai keunggulan
dalam peraturan mengenalkan peraturan inovasi.
BAB III
PENUTUP
4.1 .kesimpulan
Salah satunya adalah Evidence Based Nursing (EBN), merupakan pendekatan yang dapat
digunakan dalam praktik perawatan kesehatan, yang berdasarkan evidence atau fakta,
menurut (Gerrish dan Clayton, 1998).
EBP sebagai intervensi dalam perawatan kesehatan yang berdasarkan pada fakta terbaik
yang didapatkan. EBP merupakan proses yang panjang, ada fakta dan produk hasil yang
membutuhkan evaluasi berdasarkan hasil penerapan pada praktek lapangan. EBP
menyebabkan terjadinya perubahan besar pada literature, merupakan aplikasi berdasarkan
fakta terbaik untuk pengembangan dan peningkatan pada praktek lapangan.
Dalam penerapan EBP diperlukan komitmen, kritical thingking, kreatifitas dan keinginan
untuk berubah. Evidence yang digunakan pada EBP dapat dari penelitian kuantitatif atau
kualitatif atau bahkan dari laporan kasus, namun masing-masing memiliki kekuatan yang
berbeda-beda.
4.2 .Saran
Sebagai seorang perawat nantinya, kita diharapkan mampu memahami konsep praktik
keperawatan berbasis bukti sehingga nantinya kita dapat menerapkan konsep tersebut
ketika kita sudah bekerja dan makalah ini masih banyak kekurangan maka saya
mengharapkan kritik dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
http://muhsakirmsg.blogspot.co.id/2013/02/konsep-praktik-keperawatan-berbasis-bukti.html