Anda di halaman 1dari 17

KERNIKTERUS

1. DEFINISI
Kernikterus adalah sindrom neurologis akibat pengendapan bilirubin tak terkonjugasi di
dalam sel-sel otak.
Kernikterus ialah kerusakan otak akibat perlekatan bilirubin indirek pada otak terutama
 pada korpus striatum, thalamus, nucleus subtalamus, hipokampus dan nucleus pada dasar 
ventrikel IV.
2. ETIOLOGI
Kernik
Kernikter
terus
us terjad
terjadii akibat
akibat peninggi
peninggian
an kadar
kadar blirubi
blirubin
n indire
indirek
k sehing
sehingga
ga mencapa
mencapaii
keadaan yang disebut sebagai hiperbilirubinemia, yaitu bila kadar bilirubin mencapai 12
mg% untuk bayi cukup bulan dan 1 mg% untuk bayi kurang bulan.

!tiologi hiperbilirubin antara lain "

2.1.#eningkatan produksi

#enyaki
#enyakitt hemoli
hemolitik
tik atau
atau peningk
peningkata
atan
n laju
laju destru
destruksi
ksi eritr
eritrosi
ositt merupak
merupakan
an penyebab
penyebab
tersering dari pembentukan bilirubin yang berlebihan. Ikterus yang timbul sering disebut
sebagai ikterus hemolitik. Konjugasi dan trans$er pigmen empedu berlangsung normal,
tetapi suplai bilirubin tak terkonjugasi melampaui kemampuan hati. al ini mengakibatkan
 peningkatan kadar bilirubin tak terkonjugasi dalam darah. &eskipun demikian, pada
 penderita hemolitik berat, kadar bilirubin serum jarang melebihi  mg'dl dan ikterus yang
timbul bersi$at ringan serta ber(arna kuning pucat. )ilirubin tak terkonjugasi tidak larut
dalam air, sehingga tidak dapat di ekskresi dalam urin dan tidak terjadi bilirubinuria.
 *amun demikian terjadi peningkatan pembentukan urobilinogen +akibat pen ingkatan beban
 bilirubin terhadap hati dan peningkatan konjugasi serta ekskresi, yang selanjutnya
mengakibatkan peningkatan ekskresi dalam $eses dan urine. rine dan $eses ber(arna lebih
gelap.

)eberapa penyebab laim ikterus hemolitik adalah hemoglobin abnormal +hemoglobin


/ pada anemia sel sabit, eretrosit abnormal + verositosis herediter, antibodi dalam serum
+inkompatibilitas 0h atau trans$usi atau akibat penyakit hemolitik autoimun, pemberian
 beberapa obat, dan peningkatan hemolisis. /ebagian kasus ikterus hemolitik dapat
disebabkan oleh suatu proses yang disebut sebagai eritropoiesis yang tidak e$ekti$. #roses
ini meningkatkan dekstruksi eritrosit atau prekursornya dalam sumsum tulang + talasemia,
anemia pernisiosa, dan por$iria.

#ada orang de(asa, pembentukan bilirubin berlebihan yang berlangsung kronis dapat
menyebabkan terbentuknya batu empedu yang mengandung sejumlah besar bilirubin 
diluar itu, hiperbilirubinemia ringan umumnya tidak membahayakan. #engobatan langsung
ditujukan untuk memperbaiki penyakit hemolitik. kan tetapi, kadar bilirubin tak 
terkonjugasi yang melebihi 23 mg'dl pada bayi dapat menyebabkan terjadinya kernikterus.

)eberapa penyebab peningkatan produksi bilirubin "

• emolisis, misalnya pada inkompalibilitas yang terjadi bila terdapat ketidaksesuaian


golongan darah dan anak pada penggolongan rhesus dan )4.
• #erdarahan tertutup misalnya pada trauma kelahiran
• Ikatan bilirubin dengan protein terganggu seperti gangguan metabolic yang terdapat
 pada bayi hipoksia atau asidosis
• 5e$isiensi 67#5 +6lukosa 7 #hostat 5ehidrogenase
• )reast milk jaundice yang disebabkan oleh kekurangannya pregnan 8 +al$a, 23 +beta,
diol +steroid, 6alaktosemia
• Kurangnya enim glukoronil trans$erase, sehingga kadar bilirubin indirek meningkat
misalnya pada ))90 
• Kelainan congenital

2.2.6angguan ambilan bilirubin

mbilan bilirubun tak terkonjugasi terikat-albumin oleh sel hati dilakukan dengan
memisahkan dan mengikatkan bilirubin terhadap protein penerima. anya beberapa obat
yang telah terbukti berpengaruh dalam ambilan bilirubin oleh hati " asam $lavaspidat
+dipakai untuk mengobati cacing pita, novobiosin, dan bebrapa at (arna kolesistogra$i.
iperbilirubinemia tak terkonjugasi dan ikterus biasanya menghilang bila obat pencetus
dihentikan. 5ahulu, ikterus neonatal dan beberapa kasus sindrom gilbert dianggap
disebabkan oleh de$isiensi protein penerima dan gangguan ambilan oleh hati. *amun pada
sebagian besar kasus ditemukan adanya de$isiensi glukoronil trans$erase, sehingga keadaan
ini paling baik dianggap sebagai de$ek konjugasi bilirubin.

2.8.6angguan konjugasi bilirubin

iperbilirubinemia tak terkonjugasi ringan +:12,; mg'133ml yang timbul antara hari
kedua dan kelima setelah lahir disebut sebagai ikterus $isiologis neonatus. Ikterus neonatal
yang normal ini disebabkan oleh imaturitas enim glukoronil trans$erase. ktivitas
glukoronil trans$erase biasanya meningkat beberapa hari hingga minggu kedua setelah
lahir, dan setelah itu ikterus akan menghilang.

pabila bilirubin tak terkonjugasi pada bayi baru lahir melampaui 23 mg'dl, terjadi
suatu keadaan yang disebut kernikterus. Keadaan ini dapat timbul bila suatu proses
hemolitik +seperti eritroblastosis $etalis terjadi pada bayi baru lahir dengan de$esiensi
glukoronin trans$erase normal. Kernikterus +atau bilirubin ense$alopati timbul akibat
 penimbunan bilirubin tak terkonjugasi pada daerah ganglia basalis yang banyak 
mengandung lemak. )ila keadaan ini tidak diobati maka terjadi kematian atau kerusakan
neurologis yang berat. <indakan pengobatan terbaru pada neonatus dengan
hiperbilirubinemia tak terkonjugasi adalah dengan $oto terapi. =oto terapi adalah
 pemajanan sinar biru atau sinar $luoresen +panjang gelombang >83->?3 nm pada kulit
 bayi. #enyinaran ini menyebabkan perubahan struktural bilirubin +$oto-isomerisasi
menjadi isomer terpolarisasi yang larut dalam air, isomer ini diekskresikan dengan cepat
kedalam empedu tanpa harus dikonjugasi terlebih dahulu.

<iga gangguan herediter yang menyebabkan de$isiensi progresi$ enim glukoronil


trans$erase adalah " sindsrom 6ilbert dan sindrom @rigler-*ajjar tipe I dan tipe II. /indrom
6ilbert merupakan suatu penyakit $amiliar ringa yang dicirikan dengan ikterus dan
hiperbilirubinemia tak terkonjugasi ringan +2- mg'ml yang kronis. #enelitian terbaru
telah mengidenti$ikasi adanya dua bentuk sindrom 6ilbert. )entuk pertama pasien dengan
 bukti hemolisis dan peningkatan penggantian bilirubin. )entuk kedua memiliki bersihan
 bilirubin yang menurun dan tidak terdapat hemolisis. Kedua bentuk ini dapat terjadi pada
 pasien yang sama dan dalam (aktu yang sama. #ada sindrom 6ilbert, derajat ikterus
 berubah-ubah dan sering kali memburuk pada puasa lama, in$eksi, stres, oprasi, dan asupan
alkohol yang berlebihan. (itan paling sering terjadi semasa remaja. /indrom 6ilbert
sering terjadi dan menyerang sampai  % penduduk pria. ji $ungsi hati serta kadar 
urobilinogen urin dan $eses , normal. <idak ada urobilinuria . #enelitian mengungkapkan
 bah(a penderita ini mengalami de$isiensi parsial glukorinil trans$erase. Keadaan ini dapat
diobati dengan $enobarbital, yang merangsang aktivitas enim glukoronil trans$erase.

/indrom @rigler najjar tipe 1 merupakan gangguan herediter yang jarang terjadi.
#enyebabnya adalah suatu gen resesi$, dengan tidak adanya glukoronil trans$erase sama
sekali sejak lahir . 4leh karena itu tidak terjadi konjugasi bilirubin sehingga empedu tidak 
 ber(arna dan kadar bilirubin tak terkonjugasi melampaui 23 mg'133ml. al ini
menyebabkan terjadinya kernikterus. =ototerapi dapat mengurangi hiperbilirubinemia tak 
terkonjugasi untuk sementara (aktu, tetapi biasanya bayi meninggal pada usia satu tahun .
/indrom @iglerA*ajjar tipe II adalah bentuk penyakit yang lebih ringan , di(ariskan
sebagai suatu si$at genetik dominan dengan de$isiensi sebagian glokorinil transerase .
Kadar bilirubin tak terkonjugasi serum lebih $rendah +7-23 mg'dl dan ikterus mungkin
tidak terlihat sampai usia remaja. =enobarbital yang meningkatkan aktivitas glukoronil
trans$erase seringkali dapat menghilangkan ikterus pada pasien ini.

2.>.#enurunan ekskresi bilirubin terkonjugasi

6angguan ekskresi bilirubin, baik yang disebabkan oleh $aktor $ungsional maupun
obstrukti$, terutama menyebabkan terjadinya hiperbilirubinemia terkonjugasi. )ilirubin
terkonjugasi larut dalam air, sehingga dapat diekskresi dalam urine dan menimbulkan
 bilirubinuria serta urine yang gelap. robilinogen $eses dan urobilinogen urine sering
menurun sehingga $eses terlihat pucat. #eningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat
disertai bukti-bukti kegagalan ekskresi hati lainnya, seperti peningkatan kadar $os$atase
alkali, /<, kolesterol, dan garam empedu dalam serum. Kadar garam empedu yang
meningkat dalam darah menimbulkan gatal-gatal pada ikterus. Ikterus akibat
hiperbilirubinemia terkonjugasi biasanya lebih kuning dibandingkan akibat
hiperbilirubinemia tak terkonjugasi. #erubahan (arna berkisar dari oranyeAkuning muda
atau tua sampai kuningAhijau muda atau tua bila terjadi obstruksi total aliran empedu.
#erubahan ini merupakan bukti adanya ikterus kolestatik, yang merupakan nama lain
ikterus obstrukti$. Kolestatis dapat berupa intrahepatik +mengenai sel hati, kanalikuli, atau
kolangiola atau ekstrahepatik +mengenai saluran empedu diluar hati. #ada kedua keadaan
ini terdapat gangguan biokimia yang serupa.

#enyebab tersering kolestasis intrahepatik adalah penyakit hepatoselular dengan


kerusakan sel parenkim hati akibat hepatitis virus atau berbagai jenis sirosis pada penyakit
ini, pembengkakan dan dis organisasi sel hati dapat menekan dan menghambat kanalikuli
atau kolangiola. #enyalit hepato selular biasanya mengganggu semua pase metabolisme
 bilrubin-ambilan, konjugasi, dan ekskresi-tetapi ekskresi biasanya paling terganggu,
sehingga yang paling menonjol adalah hiperbilirubinemia terkonjugasi. #enyebab
kolestasis intrahepatik yang lebih jarang adalah pemakaian obat-obat tertentu, dan
gangguan herediter 5ubin-Bohnson serta sindrom 0otor +jarang terjadi. #ada keadaan ini
terjadi gangguan tras$er bilirubin melalui membran hepatosik yang menyebabkan
terjadinya retensi bilirubin dalam sel. 4bat yang sering mencetuskan gangguan ini adalah
halotan +anastetik, kontrasepsi oral, estrogen, steroid anabolik, isoniait, dan klorpomain.

#enyebab tersering kolestasis ekstrahepatik adalah sumbatan batu empedu, biasanya


 pada ujung ba(ah duktus koledokus  karsinoma kaput pankreas menyebabkan tekanan
 pada duktus koledokus dari luar  demikian juga dengan karsinoma ampula Vateri.
#enyebab yang lebih jarang adalah striktur paska peradangan atau setelah operasi, dan
 pembesaran kelenjar lim$e pada porta hepatis. 9esi intrahepatik seperti hepatoma kadang-
kadang dapat menyumbat duktus hepatikus kanan atau kiri.

2..6angguan transportasi

kibat penurunan kapasitas pengangkutan misalnya hipoalbuminemia atau karena


 pengaruh obat-obat tertentu misalnya sul$adiaine.

2.7.6angguan $ungsi hati

Cang disebabkan oleh beberapa mikroorganisme atau toksin yang dapat langsung
merusak sel hati dan darah merah seperti in$eksi, toksoplasmosis, syphilis, hepatitis
neonatus.

2.?.#eningkatan sirkulasi enterohepatik,

&isalnya pada ileus obstrukti$ 

2.D. ipotiroidisme.
=aktor risiko untuk timbulnya hiperbilirubinemia"

1. =aktor &aternal

• 0as atau kelompok etnik tertentu +sia, Native American,Cunani


• Komplikasi kehamilan +5&, inkompatibilitas )4 dan 0h
• #enggunaan in$us oksitosin dalam larutan hipotonik.
• /I

2. =aktor #erinatal

• <rauma lahir +se$alhematom, ekimosis


• In$eksi +bakteri, virus, protooa

8. =aktor *eonatus

• #rematuritas
• =aktor genetik 
• #olisitemia
• 4bat +streptomisin, kloram$enikol, benyl-alkohol, sul$isoEaol
• 0endahnya asupan /I
• ipoglikemia
• ipoalbuminemia

3. PATOFISIOLOGI
Ikterus adalah (arna kuning pada kulit, konjungtiva dan selaput akibat penumpukan
 bilirubin. /edangkan hiperbilirubinemia adalah ikterus dengan konsentrasi bilirubin serum
yang menjurus ke arah terjadinya kernikterus atau ense$alopati bilirubin bila kadar bilirubin
yang tidak dikendalikan.

 *eonatal  jaudince + kuning pada bayi baru lahir dapat dibagi menjadi 2 katagori
 berdasarkan penyebabnya "

8.1.=isiologis
/ebagian besar bayi baru lahir mengalami peningkatan kadar bilirubin inderek pada
hari A hari pertama kehidupan + biasanya hari ke 2 A 8 , mencapai puncaknya pada hari ke
?, kemudian akan menurun kembali pada hari ke 13A1> . kadar bilirubin pun biasanya tidak 
melebihi 12 mg'dl. #roses tersebut antara lain karena bayi baru lahir mempunyai kadar b
yang tinggi +1DA1; g'dl yang diperlukan selama masa janin untuk memba(a oksigen.
/etelah bayi lahir dan dapat bernapas +menghirup oksigen, kadar b yang tinggi tidak 
diperlukan lagi sehingga b mulai turun. #enurunan b sampai sekitar 11A12 g'dl ini
terjadi pada minggu pertama kehidupan dan pemecahan ini menyebabkan unconjugated 
bilirubin +bilirubin inderek meningkat dalam darah. /elain itu belum matangnya $ungsi
hati bayi baru lahir. #ada keadaan ini peninggian bilirubin masih dianggap normal dan
karenanya disebut ikterus $isiologis.
<eori lain mengatakan bah(a sel-sel darah merah yang telah tua dan rusak akan
dipecah atau dihidrolisis menjadi bilirubin +pigmen (arna kuning, yang oleh hati akan
dimetabolisme dan dibuang melalui $eses. 5i dalam usus juga terdapat banyak bakteri yang
mampu mengubah bilirubin sehingga mudah dikeluarkan bersama $eses. al ini terjadi
secara normal pada orang de(asa. #ada bayi baru lahir, jumlah bakteri yang melakukan
metabolisme bilirubin ini masih belum mencukupi sehingga ditemukan bilirubin yang
masih beredar dalam tubuh tidak dibuang bersama $eses. )egitu pula dalam usus bayi
terdapat enim glukoronil trans$erase yang mampu mengubah bilirubin dan menyerap
kembali bilirubin ke dalam darah sehingga makin memperparah akumulasi bilirubin dalam
 badannya. kibatnya pigmen tersebut akan disimpan di ba(ah kulit, sehingga jadilah kulit
 bayi kuning. )iasanya dimulai dari (ajah, dada, tungkai dan kaki menjadi kuning.

8.2.#atologis
&asalah akan timbul apabila produksi bilirubin terlalu berlebihan atau konyugasi hati
menurun sehingga terjadi kumulasi bilirubin di dalam darah. #eningkatan kadar bilirubin
yang berlebihan dapat menimbulkan kerusakan sel otak apabila bilirubin tadi menembus
sa(ar darah otak. Kelainan pada otak ini disebut kernikterus.
<ingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan e$ek patologik tersebut tidak selalu
sama pada tiap bayi tergantung usia gestasi, berat badan bayi dan usia bayi saat terlihat
kuning. #enyebab yang sering adalah hemolisis akibat inkompatibilitas golongan darah
atau 0h +biasanya kuning sudah terlihat pada 2> jam pertama, de$isiensi enim 67#5.
emolisis dapat pula timbul karena perdarahan tertutup seperti ce$al hematom. )ilirubin
inderek akan lebih mudah melalui sa(ar darah otak pada bayi berat lahir rendah,
immaturitas, hipoksia, hipoglikemia dan in$eksi.
#ada derajat tertentu bilirubin ini akan bersi$at toksik dan merusak jaringan tubuh.
<oksisitas terutama ditemukan ada bilirubin indirek yang bersi$at sukar larut dalam air tapi
mudah larut dalam lemak. /i$at ini memungkinkan terjadinya e$ek patologis pada sel otak 
apabila bilirubin tadi dapat menembus darah otak. Kelainan yang terjadi pada otak disebut
 Kernikterus. #ada umumnya dianggap bah(a kelainan pada syara$ pusat tersebut mungkin
akan timbul apabila kadar bilirubin indirek lebih dari 23 mg'dl. &udah tidaknya kadar 
 bilirubin mele(ati darah otak ternyata tidak hanya tergantung pada keadaan neonatus.
)ilirubin indirek akan mudah mele(ati darah otak apabila bayi terdapat keadaan )erat
)adan 9ahir 0endah, hipoksia, dan hipolikemia.
)eberapa keadaan ikterus yang cenderung menjadi patologik"

a. Ikterus klinis terjadi pada 2> jam pertama kehidupan


 b. #eningkatan kadar bilirubin serum sebanyak mg'd9 atau lebih setiap 2> jam
c. Ikterus yang disertai proses hemolisis +inkompatabilitas darah, de$isiensi 67#5, atau
sepsis
d. Ikterus yang disertai oleh"
o )erat lahir :2333 gram
o &asa gestasi 87 minggu
o s$iksia, hipoksia, sindrom ga(at napas pada neonates +/6**
o In$eksi
o <rauma lahir pada kepala
o ipoglikemia, hiperkarbia
o iperosmolaritas darah
e. Ikterus klinis yang menetap setelah bayi berusia FD hari +pada *@) atau F1> hari
+pada *K).

4. GEJALA KLINIS
<anda-tanda dan gejala kernikterus biasanya muncul 2- hari sesudah lahir pada bayi
cukup bulan dan paling lambat hari ke-? pada bayi premature, tetapi setiap saat
hiperbilirubinemia dapat menyebabkan sindrom setiap saat selama neonatus. <anda-tanda
a(al bisa tidak dapat dibedakan dengan sepsis, as$iksia, hipoglikemia, perdarahan
intracranial, dan penyakit sistemik akut lainnya pada neonatus.

6ejala-gejala a(al pada Kernikterus "

• 9esu
•  *a$su makan jelek 
• 0e$leks &oro hilang
• )ayi tampak sangat sakit
• 0e$leks tendo +-
• Kega(atan perna$asan
• 4pistotonus
• =ontanela mencembung
• &uka dan tungkai berkedut
• <angisan melengking +high pitch cry

#ada kasus yang lanjut dapat terjadi konvulsi dan spasme, kekakuan pada bayi dengan
lengan yang terekstensi dan berotasi ke dalam serta tangannya menggenggam. 0igiditas
 jarang terjadi pada stadium lanjut.

5. DIAGNOSA

)erbagai teknik diagnostik telah digunakan untuk menilai ikterus pada bayi baru lahir.
#engukuran bilirubin serum dianggap sebagai metode paling tepercaya, tetapi memiliki
keterbatasan karena bersi$at invasi$ dan juga keterbatasan dalam hal peralatan dan biaya.
#emeriksaan langsung secara visual tidak dapat dipercaya sepenuhnya dan dapat
menyebabkan kesalahan diagnosis. &etode pemeriksaan non-invasi$ lain seperti
transcutaneus bilirubinometry +<c) merupakan alternati$ pemeriksaan +skrining
 pengukuran bilirubin serum.

#emeriksaan penunjang yang dilakukan adalah "

1. Kadar bilirubin serum +total

2. 5arah tepi lengkap dan gambaran apusan darah tepi

8. #enentuan golongan darah dan 0h dari ibu dan bayi

>. #emeriksaan kadar enim 67#5

. #ada ikterus yang lama, lakukan uji $ungsi hati, uji $ungsi tiroid, uji urin terhadap
galaktosemia.

7. )ila secara klinis dicurigai sepsis, lakukan pemeriksaan kultur darah, urin, I< rasio
dan pemeriksaan @ reakti$ protein +@0#.

?. #emeriksaan $ungsi otak" !!6


)ertujuan untuk mengetahui sejauh mana kerusakan otak yang telah terjadi.

Derajat Ikterus a!a "e#"atus $e"urut Kra$er

Ikterus dimulai dari kepala, leher dan seterusnya. 5an membagi tubuh bayi baru lahir 
dalam lima bagian ba(ah sampai tumut, tumit-pergelangan kaki dan bahu pergelanagn
tangan dan kaki seta tangan termasuk telapak kaki dan telapak tangan.

@ara pemeriksaannya ialah dengan menekan jari telunjuk ditempat yang tulangnya
menonjol seperti tulang hidung, tulang dada, lutut dan lain-lain. Kemudian penilaian
kadar bilirubin dari tiap-tiap nomor disesuaikan dengan angka rata-rata didalam tabel di
 ba(ah ini

<abel " derajat ikterus menurut kramer 

%#"a &a'(a" tu)u* +a"' ku"("' Rata,rata seru$ )(-(ru)(" ("!(rek


u$#-/L0
1 Kepala dan leher 133
2 #usat A leher 13
3 #usat A paha 233
4 9engan G tungkai 23
5 <angan G kaki F 23

. PENATALAKSANAAN
)erdasarkan pada penyebabnya maka manajemen bayi dengan hiperbilirubinemia
diarahkan untuk mencegah anemia dan membatasi e$ek dari hiperbilirubinemia.
#engobatan mempunyai tujuan "

1. &enghilangkan anemia
2. &enghilangkan antibody maternal dan eritrosit teresensitisasi
8. &eningkatkan badan serum albumin
>. &enurunkan serum bilirubin
&etode terapi hiperbilirubinemia meliputi " $ototerapi, trans$use pangganti, dan
therapi obat.
7.1.=ototherapi
=ototerapi dapat digunakan sendiri atau dikombinasi dengan trans$use pengganti untuk 
menurunkan bilirubin. &emaparkan neonatus pada cahaya dengan intensitas yang tinggi
akan menurunkan bilirubin dalam kulit. =ototerapi menurunkan kadar bilirubin dengan cara
mem$asilitasi ekskresi bilirubin tak terkonjugasi. al ini terjadi jika cahaya yang diabsorpsi
 jaringan merubah bilirubin tak terkonjugasi menjadi dua isomer yang disebut $otobilirubin.
=otobilirubin bergerak dari jaringan ke pembuluh darah melalui mekanisme di$usi. 5i
dalam darah $otobilirubin berikatan dengan albumin dan di kirim ke hati. =otobilirubin
kemudian bergerak ke empedu dan di ekskresikan kedalam duodenum untuk di buang
 bersama $eses tanpa proses konjugasi oleh hati. asil $otodegradasi terbentuk ketika sinar 
mengoksidasi bilirubin dapat dikeluarkan melalui urine.

=ototerapi mempunyai peranan dalam pencegahan peningkatan kadar bilirubin, tetapi


tidak dapat mengubah penyebab kekuningan dan hemolisis dapat menyebabkan anemia.
/ecara umum $ototerapi harus diberikan pada kadar bilirubin indirek >- mg'dl. *oenatus
yang sakit dengan berat badan kurang dari 1333 gram harus di$ototerapi dengan
konsentrasi bilirubin  mg'dl. )eberapa ilmu(an mengarahkan untuk memberikan
$ototerapi pro$ilaksasi pada 2> jam pertama pada bayi resiko tinggi dan berat badan lahir 
rendah.

)ilirubin menyerap cahaya secara maksimal pada kisaran biru +dari >23->?3 nm.
&eskipun demikian cahaya putih berspektrum luas dan biru, biru +super berspektrum
sempit khusus, dan hijau e$ekti$ menurunkan kadar bilirubin.

Komplikasi $ototerapi pada bayi meliputi tinja lembek, ruam macular eritematosa,
kepanasan dan dehidrasi +peningkatan kehilangan air yang tidak terasa Hinsensible (ater 
loss, diare, menggigil karena pajanan, dan sindrom bayi perunggu +perubahan (arna kulit
yang coklat keabu-abuan dan gelap. =ototerapi merupakan kontraindikasi bila ada por$iria.
Bejas mata atau oklusi hidung karena pembalut tidak laim terjadi.

7.2.<rans$usi <ukar
<rans$usi tukar adalah suatu tindakan pengambilan sejumlah kecil darah yang
dilanjutkan dengan pengembalian darah dari donor dalam jumlah yang sama yang
dilakukan berulang-ulang sampai sebagian besar darah penderita tertukar.
#ada hiperbilirubinemia, tindakan ini bertujuan mencegah terjadinya ense$alopati
 bilirubin dengan cara mengeluarkan bilirubin indirek dari sirkulasi. #ada bayi dengan
isoimunisasi, trans$usi tukar memiliki man$aat tambahan, karena membantu mengeluarkan
antibodi maternal dari sirkulasi bayi. /ehingga mencegah hemolisis lebih lanjut dan
memperbaiki anemia.
&unculnya tanda-tanda klinis yang memberikan kesan kernikterus merupakan indikasi
untuk melakukan trans$usi tukar pada kadar bilirubin berapapun.

7.8.<erapi 4bat
#henobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enim yang meningkatkan
konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya. 4bat ini e$ekti$ baik diberikan pada ibu hamil
untuk beberapa hari sampai beberapa minggu sebelum melahirkan. #enggunaan
#henobarbital pada post natal masih menjadi pertentangan karena e$ek sampingnya
+letargi. @oloistrin dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya le(at urine
sehingga menurunkan siklus enterohepatika.

#emberiannya #henobarbital akan membatasi perkembangan ikterus $isiologis pada bayi


 baru lahir bila diberikan pada ibu dengan dosis ;3 mg'2> jam sebelum persalinan atau pada
saat bayi baru lahir dengan dosis 13 mg'kg'2> jam. &eskipun demikian #henobarbital tidak 
secara rutin dianjurkan untuk mengobati ikterus pada bayi neonatus karena "

a. #engaruhnya pada metabolisme bilirubin baru terlihat setelah beberapa hari pemberian.
 b. !$ektivitas obat ini lebih kecil daripada $ototerapi dalam menurunkan kadar bilirubin.
c. &empunyai pengaruh sedative yang tidak menguntungkan.
d. <idak menambah respon terhadap $ototerapi.

#emberian <imah +/n-#rotopor$irin +atau timah-mesopor$irin juga telah diusulkan


untuk mengurangi kadar bilirubin. <imah tersebut dapat menghambat konversi biliverdin
menjadi bilirubin melalui heme oksigenase. Jalaupun kadar bilirubin dapat turun,
 pengaruhnya tidak lebih besar daripada yang dicapai dengan $ototerapi. Komplikasinya
meliputi eritema sementara jika bayi sedang menjalani $ototerapi.

. K#$-(kas(

• @erebral palsy
• <uli nada tinggi
• #aralisis dan displasia dental
• Koreoatetosis bilateral dengan spasme otot involunter
• 0etardasi mental
• Kuadriplegia spastis

. Pe"e'a*a"
a. #encegahan #rimer "
/I sedini mungkin dan sering +D-12 kali'hari selama hari-hari pertama. indari
suplementasi rutin dengan air atau dekstrosa pada bayi yang diberi /I yang tidak 
mengalami dehidrasi. 0endahnya asupan kalori dan atau keadaan dehidrasi berhubungan
dengan proses menyusui dan dapat menimbulkan ikterus neonatorum. &eningkatkan
$rekuensi menyusui dapat menurunkan kecenderungan keadaan hiperbilirubinemia yang
 berat pada neonatus. 9ingkungan yang kondusi$ bagi ibu akan menjamin terjadinya proses
menyusui yang baik.
# juga melarang pemberian cairan tambahan +air, susu botol maupun dekstrosa
 pada neonatus nondehidrasi. #emberian cairan tambahan tidak dapat mencegah terjadinya
ikterus neonatorum maupun menurunkan kadar bilirubin serum.

 b. #encegahan /ekunder"


5okter harus melakukan pemeriksaan sistematik pada neonatus yang memiliki risiko
tinggi ikterus neonatorum.

• #emeriksaan 6olongan 5arah

/emua (anita hamil harus menjalani pemeriksaan golongan darah )4 dan 0hesus
serta menjalani skrining antibodi isoimun. )ila ibu belum pernah menjalani pemeriksaan
golongan darah selama kehamilannya, sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan
golongan darah dan 0hesus. pabila golongan darah ibu adalah 4 dengan 0h-positi$, perlu
dilakukan pemeriksaan darah tali pusat. Bika darah bayi bukan 4, dapat dilakukan tes
@oombs.

• #enilaian Klinis

5okter harus memastikan bah(a semua neonatus dimonitor secara berkala untuk 
menga(asi terjadinya ikterus. 0uang pera(atan sebaiknya memiliki prosedur standar tata
laksana ikterus. Ikterus harus dinilai sekurang-kurangnya setiap D jam bersamaan dengan
 pemeriksaan tanda-tanda vital lain.
#ada bayi baru lahir, ikterus dapat dinilai dengan menekan kulit bayi sehingga
memperlihatkan (arna kulit dan subkutan. #enilaian ini harus dilakukan dalam ruangan
yang cukup terang, paling baik menggunakan sinar matahari. #enilaian ini sangat kasar,
umumnya hanya berlaku pada bayi kulit putih dan memiliki angka kesalahan yang tinggi.
Ikterus pada a(alnya muncul di bagian (ajah, kemudian akan menjalar ke kaudal dan
ekstrimitas. Bika ibu yang belum diketahui golongani darahnya atau 0h-negati$, harus
dilakukan uji @oombs, golongan darah, dan jenis 0hesus +5 pada darah plasenta bayi. Bika
terdapat kemungkinan tidak dilakukannya surveilans, penilaian risiko sebelum pulang dan
$ollo( up yang adekuat, maka jika golongan darah ibu 4 dianjurkan dilakukan
 pemeriksaan golongan darah bayi dan uji @oombs. /emua bayi harus dimonitor secara
rutin untuk melihat adanya ikterus.

. PROGNOSIS
5engan menggunakan kriteria patologis, sepertiga bayi +semua umur kehamilan yang
 penyakit hemolitiknya tidak diobati dan kadar bilirubinnya lebih dari 23 mg'dl, akan
mengalami kernikterus. <anda-tanda neurologis yang jelas mempunyai prognosis yang
 jelek, ada ?% atau lebih bayi-bayi yang demikian meninggal, dan D3% yang bertahan
hidup menderita koreoatetosis bilateral dengan spasme otot involunter. 0etardasi mental,
tuli, dan kuadriplegia sapstis laim terjadi. )ayi yang berisikio harus menjalani skrining
 pendengaran.
DAFTAR PUSTAKA

1. bdurachman /ukadi, li sman, /yarie$ idayat !$endi. 2332. Ikterus


 *eonatorum. #erinatologi. )andung. )agian'/&= Ilmu Kesehatan nak 
=K#'0//. 7>-D>.

2. 6arna erry, dkk. 2333. Ikterus *eonatorum. #edoman 5iagnosis dan <erapi Ilmu
Kesehatan nak. !disi kedua. )agian'/&= Ilmu Kesehatan nak =K#'0//. ;?-
138

8. http"''re$erensikedokteran.blogspot.com'2313'3?'kern-icterus.html

>. http"''medicastore.com'penyakit'8;2'iperbilirubinemia.html
TASK READING
“KERNIKTERUS”

49! "

KELO6POK 31

erliana /u$iyanti 311.37.332D

Jahyu !ka &aulyani 311.37.3382

=K9</ K!54K<!0*

*IV!0/I</ I/9& 9 A 0 &<0&

231>

Anda mungkin juga menyukai