Anda di halaman 1dari 13

Nama kelompok II

evi kristiani
reka maulana
muhammad amar naufal
wahdaniah humairah
sri indah septianinggsi
baiq musdalifah
Pengertian

Pemerkosaan adalah suatu tindakan pemaksaan


hubungan seksual dari laki-laki kepada perempuan.
Pemaksaan hubungan seksual tersebut dapat
berupa ancaman fisik maupun psikologis.
Organisasi Kesehatan Dunia mengartikan
pemerkosaan sebagai penetrasi vagina atau anus
dengan menggunakan penis, anggota-anggota tubuh
lain atau suatu benda-benda jika dangkal dengan
cara pemaksaan baik fisik atau non-fisik.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PEMERKOSAAN
Pengkajian

Pengkajian
 Aktivitas atau istirahat : Masalah tidur (misalnya tidak padat tidur
atau tidur berlebihan, mimpi burukm, berjalan saat tidur, tidur di
tempat yang asing, keletihan
 Integritas ego
 Pencapaian diri negatif, menyalahkan diri sendiri/meminta ampun karena
tindakannya terhadap orang tua.
 Harga diri rendah (pelaku/korban penganiayaan seksual yang selamat.)
 Perasaan bersalah, marah, takut dan malu, putus asa dan atau tidak berdaya
 Minimisasi atau penyangkalan signifikasi perilaku (mekanisme pertahanan
yang paling dominan/menonjol)
 Penghindaran atau takut pada orang, tempat, objek tertentu, sikap
menunduk, takut (terutama jika ada pelaku)
 Melaporkan faktor stres (misalnya keluarga tidak bekerja, perubahan
finansial, pola hidup, perselisihan dalam pernikahan)
 Permusuhan terhadap/objek/tidak percaya pada orang lain
Lanjutan

 Eliminasi
 Enuresisi, enkopresis.

 Infeksi saluran kemih yang berulang

 Perubahan tonus sfingter.

 Makan dan minum : Muntah sering, perubahan selera makan (anoreksia),


makan berlebihan, perubahan berat badan, kegagalan memperoleh berat
badan yang sesuai .
 Higiene
 Mengenakan pakaian yang tidak sesuai dengan kondisi cuaca (penganiayaan seksual)
atau tidak adekuat memberi perlindungan.
 Mandi berlebihan/ansietas (penganiayaan seksual), penampilan kotor/tidak
terpelihara.
 Neurosensori
 Perilaku ekstrem (tingkah laku sangat agresif/menuntut), sangat amuk atau pasivitas
dan menarik diri, perilaku tidak sesuai dengan usia
 Status mental : memori tidak sadar, periode amnesia, laporan adanya
pengingatan kembali. Pikiran tidak terorganisasi, kesulitan konsentrasi/membuat
keputusan. Afek tidak sesuai, mungkin sangat waspada, cemas dan depresi.
 Perubahan alam perasaan, kepribadian ganda, cinta, kebaikan dan penyesalan
yang dalam setelah penganiayaan seksual terjadi.
 Kecemburuan patologis, pengendalian impuls yang buruk, ketrampilan koping
terbatas, kurang empati terhadap orang lain.
 Membantung. Menghisap jempol atau perilaku kebiasaan lain : gelisah (korban
selamat).
 Manifestasi psikiatrik (misal : fenomena disosiatif meliputi kepribadian ganda
(penganiayaan seksual), gangguan kepribadian ambang (koeban inses dewasa)
 Adanya defisit neurologis/kerusakaan SSP tanpa tanda-tanda cedera eksternal
 Nyeri atau ketidaknyamanan
 Bergantung pada cedera/bentuk penganiayaan seksual
 Berbagai keluhan somatik (misalnya nyeri perut, nyeri panggul
kronis, spastik kolon, sakit kepala)
 Keamanan
 Memar, tanda bekas gigitan, bilur pada kulit, terbakar (tersiran
air panas, rokok) ada bagian botak di kepala, laserasi,
perdarahan yang tidak wajar, ruam/gatal di area genital, fisura
anal, goresan kulit, hemoroid, jaringan parut, perubahan tonus
sfingter.
 Cedera berulang, riwayat bermacam kecelakaan, fraktur/
cedera internal.
 Seksualitas
 Perubahan kewaspadaan/aktivitas seksual, meliputi masturbasi
kompulsif, permainan seks dewasa sebelum waktunya,
kecenderungan mengulang atau melakukan kembali pengalaman
inses. Kecurigaan yang berlebihan tentang seks, secara seksual
menganiaya anak lain.
 Perdarahan vagina, laserasi himen linier, bagian mukosa berlendir.
 Adanya PMS, vaginitis, kutil genital atau kehamilan (terutama pada
anak).
 Interaksi sosial
Merikan diri dari rumah, pola interaksi dalam keluarga
secara verbal kurang responsif, peningkatan penggunaan
perintah langsung dan pernyataan kritik, penurunan
penghargaan atau pengakuan verbal, merasa rendah diri.
Pencapaian restasi dis ekolah rendah atau prestasi di
sekolah menurun.
Diagnosa Keperawatan pertama

No. Diagnoas Luaran intervensi


1 Harga diri Setelah dilakukan Manajemen perilaku
rendah intervensi selama 3 hari Observasi
kronik b.d maka harga diri -Identifikasi harapan untuk
kegagalan meningkat dengan mengendalikan perilaku
berulang d.d kriteria hasil : Terapeutik
menilai diri -Penilaian diri positif -Diskusikan tanggung jawab
negatif meningkat terhadap perilaku
-Perasaan tidak mampu -Jadwalkan kegiatan terstruktur
melakukan apapun -Ciptakan dan pertahankan
Menurun lingkungan dan kegiatan
-perasaan memiliki perawatan konsisten setiap dinas
kelebihan atau Edukasi
kemampuan positif -Informasikan keluarga bahwa
meningkat keluarga sebagai dasar
pembentukan kognitif
Diagnosa ke dua
No Diagnosa Luaran Intervensi
1. Sindrom Setelah dilakukan Terapi trauma Anak
Pasca intervensi selama 1 jam, • Observasi
Trauma b.d maka Ketahanan Personal Identivikasi trauma dan
Riwayat meningkat, dengan kriteria maknanya pada anak
Korban hasil : • Terapeutik
Perilaku • Verbalisasi harapan yang - Gunakan bahasa yg sesuai
kekerasan d. positif perkembangan untuk
d Merasa •Menggunakan trategi bertanya
Cemas koping yang afektif tentang trauma
•Menunjukkan harga diri - Gunakan prosedur relaksasi
yang positif dan
•Mangambil tanggung desensitilisasi untuk
jawab mencari dukungan menfasilitasi
emosional anak menggambarkan
•Menganggap kesulitan kejadian
sebagai tantangan • Edukasi
-Jelaskan tujuan dan prosedur
terapi
-Jelaskan respon anak
terhadap trauma
Implementasi

1. Disesuaikan rencana tindakan keperawatan


2. Tulis yang di validasi (masih sesuai dan
dibutuhkan oleh klien saat ini ), perawat
mempunyai kemampuan (interpersonal, intelektual,
dan tehnikal untuk melakukan tindakan), aman
untuk klien.
3. Informasi kontak (apa yang akan dilaksanakan
dan peran klien)
4. Dokuntasikan
Evaluasi

1. Proses berkelanjutan untuk menilai efek dari


tindakan keperawatan pada klien.
2. Evaluasi proses (formatif), dilakukan setiap selesai
melaksanakan tindakan, dan evaluasi hasil (
sumatif), membandingkan antara respon klien dan
tujuan khusus umum yang telah di tentukan.
3. Mengunakan S,O,A,P
Sekian Dan Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai