Anda di halaman 1dari 16

NAMA : IMAN KADARISMAN

NPM : 072621011

1. Lakukan analisis terhadap kurikulum 2013 mata pelajaran IPA


SMP/Kimia SMA/Biologi SMA/ Fisika SMA. Bandingkan dengan
kurikulum sebelumnya, kemudian uraikan elemen perubahan yang
terjadi dalam perubahan kurikulum tersebut mencakup struktur,
konten, proses pembelajaran, dan penilaian.

Memperhaitkan konteks global dan kemajemukan masyarakat Indonesia,


misi dan orientasi kurikulum 2013 diterjemahkan dalam praktik pendidikan
dengan tujuan khusus agar siswa memiliki kompetensi yang diperlukan bagi
kehidupan masyarakat di masa kini dan di masa mendatang. Ilmu
Pengetahuan Alam atau sains dalah upaya sistematis untuk
menciptakan,membangun, dan mengorganisasikan pengetahuan tetnang
gejala alam. Upaya ini berawal dari sifat dasar manusia yang penuh dengan
rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu itu kemudian ditindaklanjuti dengan
pengeyelidikan dalam rangka mencari penjelasan yang paling sederhan
namun akurat dan konsisten untuk mnejelaskn dan memprediksi gejala-gejala
alam.

Dalam kurikulum 2013 revisi 2018 mata pelajaran Ilmu Pengetahuan


Alam di SMP/MTs menerapkan pembelajaran sains terpadu. Kegiatan
pembelajaran ilmu alam di dasarkan pada metode ilmiah yang mencakup:

1. Mengamati
2. Merumuskan masalah
3. Merumuskan hipotesis
4. Merancang percobaan
5. Mengumpulkan data
6. Menganalisis
7. Menyimpulkan dan memberikan rekomendasi
8. Mengkomunikasikan

Kompetensi setelah mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam di SMP/MTs


adalah:

1. Menjalani kehidupan dengan sikap positif, jujur dan terbuka; dengan


daya pikir kritis, kreatif, dan inovatif; serta berkolaborasi, berdasarkan
hakekat ilmu alam
2. Memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil
pembelajaran ilmu alam melalui bidang-bidang spesifiknya yaitu
fisika, kimia dan biologi
3. Mengevaluasi produk pemikiran yang ada di tengah masyarakat
berdasarkan prinsip-prinsip ilmu alam dan etika
4. Menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan dalam kehidupan
berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah dan etika
5. Mengenali dan berperan dalam upaya memecahkan permasalahan umat
mausia, seperti permasalahan ketersediaan pangan, kesehatan, kritis
energy, dan lingkungan hidup.
6. Memahami dampak dari perkembangan ilmu alam terhadap
perkembangan teknologi dan kehidupan manusia di masa lalu, masa
kini maupun potensi dampaknya di masa depan bagi dirinya, orang
lain, dan lingkungannya.

Aspek Kompetensi Ilmu Pengetahuan Alam

Pengetahuan Keterampilan Sikap Ilmiah


 Fakta, konsep,  Mengamati  Rasa ingin tahu
prosedur dan  Membandingkan  Kreatif
metakognitif  Mengelompokkan  Jujur
 Kerja ilmiah dan  Menggunakan  Teliri
keselamatan kerja berbagai alat dan  Tekun
 Makhluk hidup dan bahan  Disiplin
proses kehidupan  Mengkomunikasikan  Objektif
(tumbuhan, hewan,  Mengasosiasi  Toleran
dan manusia)  Memprediksi  Kerjasama
 Energy dan  Menganalisis  Terbuka
perubahannya  Membuat kesimpulan  Bertangung
 Bumi dan antariksa  Menyelesaikan jawab
 Sains, lingkungan, masalah  Peduli
teknologi, dan  Membuat keputusan lingkungan
masyarakat  Melakukan percobaan

Kerangka pengembangan kurikulum Ilmu Pengetahuan Alam


SMP/MTs.

Kerangka pengembangan Kompetensi Dasar (KD) Ilmu Alam mengacu


pada Kompetsni Inti (KI) sebagai unsur pengorganisasi KD secara vertika dan
horizontal. Organisasi vertikal KD berupa keterkaian KD antar kelas harus
memenuhi prinsip belajara, yaitu terjadi akumulasi yang berkesinambungan
antar-kompetensi. Organisasi horizontal berupa keterkaian anatara KD suatu
mata pelajaran dengan KD mata pelajaran lain dalam tingkat kelas yang sama
sehingga terjadi proses saling memperkuat dan memperkaya. Semua
kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai KI

Kompetensi Inti terdiri atas 4 (empat) aspek, yaitu: KI-1 (sikap spiritual),
KI-2 (sikap sosial), KI-3 (pengetahuan), KI-4 (keterampilan). KI-1 dan KI-2
pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tidak dirumuskan, tetapi hasil
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) dari pengetahuan dan
keterampilan, sehingga perlu direncanakan pengembangannya. KI-3
pengetahuan dan KI-4 keterampilan dirinci lebih lanjut dalam KD mata
pelajaran. Pengembangan KD tiak dibatasi oleh rumusan Kompetensi Inti
(KI), tetapi disesuaikan dengan karakteristik mata pelajran, kompetensi,
lingkup materi, psikopedagogi. Namun demikian, perumusan KD harus
mengacu ke kompetsni INsti. Kompetsni Inti di SMP/MTs disajikan dalam
tabel berikut:

Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti


Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
1. Menghargai dan 1. Menghargai dan 1. Menghargai dan
menghayati ajaran menghayati ajaran menghayati ajaran
agama yang agama yang agama yang
dianutnya dianutnya dianutnya
2. Menunjukkan 2. Menunjukkan 2. Menunjukkan
perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur,
disiplin, tanggung disiplin, tanggung disiplin, tanggung
jawab, peduli jawab, peduli jawab, peduli
(toleransi, gotong (toleransi, gotong (toleransi, gotong
royong), santun, royong), santun, royong), santun,
percaya diri, dalam percaya diri, dalam percaya diri, dalam
berinteraksi secara berinteraksi secara berinteraksi secara
efektif dengan efektif dengan efektif dengan
lingkungan sosial lingkungan sosial lingkungan sosial
dan alam dalam dan alam dalam dan alam dalam
jangkauan jangkauan jangkauan
pergaulan dan pergaulan dan pergaulan dan
keberadaannya keberadaannya keberadaannya
3. Memahami 3. Memahami dan 3. Memahami dan
pengetahuan menerapkan menerapkan
(faktual, pengetahuan pengetahuan
konseptual, dan (faktual, konseptual, (faktual, konseptual,
prosedural) dan prosedural) dan prosedural)
berdasarkan rasa berdasarkan rasa berdasarkan rasa
ingin tahunya ingin tahunya ingin tahunya
tentang ilmu tentang ilmu tentang ilmu
pengetahuan, pengetahuan, pengetahuan,
teknologi, seni, teknologi, seni, teknologi, seni,
budaya terkait budaya terkait budaya terkait
fenomena dan fenomena dan fenomena dan
kejadian tampak kejadian tampak kejadian tampak
mata mata mata
4. Mencoba, 4. Mengolah, menyaji, 4. Mengolah, menyaji,
mengolah, dan dan menalar dalam dan menalar dalam
menyaji dalam ranah konkret ranah konkret
ranah konkret (menggunakan, (menggunakan,
(menggunakan, mengurai, mengurai,
mengurai, merangkai, merangkai,
merangkai, memodifikasi, dan memodifikasi, dan
memodifikasi, dan membuat) dan ranah membuat) dan ranah
membuat) dan abstrak (menulis, abstrak (menulis,
ranah abstrak membaca, membaca,
(menulis, membaca, menghitung, menghitung,
menghitung, menggambar, dan menggambar, dan
menggambar, dan mengarang) sesuai mengarang) sesuai
mengarang) sesuai dengan yang dengan yang
dengan yang dipelajari di sekolah dipelajari di sekolah
dipelajari di sekolah dan sumber lain dan sumber lain
dan sumber lain yang sama dalam yang sama dalam
yang sama dalam sudut pandang/ teori sudut pandang/ teori
sudut pandang/
teori

Kompetensi Inti pengetahuan dan keterampilan lebih lanjut dalam KD


mata pelajran. Rumusan kata kerja pada KD mata pelajaran IPA disuse sebgai
tingkatan kompetensi yang disesuaikan dengan ruang lingkup materi Ilmu
Pengetahuan Alam. Ruang lingkup materi pelajaran Ilmu Pengetahuan ALam
di SMP disajikan pada tabel berikut ini:

Ruang LIngkup Materi


Kerja Ilmiah dan Keselamatan Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja
Kerja
Makhluk Hidup dan Sistem Gejala alam. Lingkungan dan
Kehidupan perubahannya, tumbuhan, hewan dan
manusia secara mikro
Energi dan perubahannya Gerak dan Gaya
Usaha (kerja) dan Pesawat sederhana
Ttekanan
Gelombang dan Optik
Kelistrikan dan Kemagnetan
Teknolog ramah lingkungan
Materi dan Perubahannya Penggolongan dan perubahan materi
Zat aditif dan adiktif
Partikel materi
Bumi dan ANtariksa Lapisan Bumi
Tata Surya
Sains, LIngkungan, Teknologi dan Pemanasan Global
Masyarakat Teknologi Ramah LIngkungan
Tanah

Peta Materi Ilmu Pengetahuan ALam SMP/MTs

Ruang Lingkup Materi Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs


Kerja Ilmiah dan Keselamatan Kerja, Makhluk Hidup dan Proses
Kehidupan, Energi dan Perubahannya, zat dan Sifatnya, BUmi dan ALam
Semesta, Serta Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Objek ilmu lam dan Gerak dan Gaya Sifat Bahan
pengamatannya Usaha dan Pesawat Kelistrikan
Klasifikasi Makhluk Sederhana Kemagnetan
Hidup Rangka dan Otot Teknologi Ramah
Sistem Organisasi Tekanan Zat Lingkungan
Kehidupan Getaran, Gelombang, Reproduksi
Energi dan Bunyi Perkembanganbiakan
Interaksi antarMakhluk Cahaya Hewan dan tumbuhan
Hidup Struktur dan Fungsi Pewarisan sifat
Pencemaran Lingkungan Jaringan Tumbuhan Bioteknologi
Perubahan Iklim Sistem Pencernaan Tanah
Lapisan BUmi dan Sistem Peredaran Darah
Bencana Sistem Pernapasan
Tata Surya Sistem Ekskresi
Unsur, senyawa dan Zat Aditif dan Adiktif
campuran

Pembelajajaran

Pembelajaran dikembangkan berdasarkan dua proses yaitu proses pembelajaran


langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung
adalah proses pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan, kemampuan
berpikir dan keterampilan psikomotorik siswa melalui interaksi langsung dengan
sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa pembelajaran
berbasis aktivitas.
Karakteristik pemeblajaran berbasis aktivitas meliputi:

 Interaktif dan inspiratif


 Menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi
aktif
 Kontekstual dan kolaboratif
 Memebrikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
siswa
 Sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta
psikologis siswa

Dalam pembelajaran langsung siswa melakukan berbagai kegiatan antara lain


mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis
dan mengkomunikasikan. Kegiatan-kegiatan tersbut dapat dilakukan tapa harus
berurutan.

Pada proses pembelajaran dapat menggunakan berbagai macam model


pembelajaran. Beberapa contoh diantaranya adalah Discovery Based Learning
(Pembelajran Berbasis Penemuan), Problem Based Learning (Pembelajaran
berbasis masalah/PBL), dan Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis
Projek/PjPL). Selain menggunakan model-model pembelajaran tersebut,
pembelajran Ilmu Pnegetahuan ALam dapat menggunakan metode pembelajran
sebgai berikut:

 Eksperimen/percobaan
 Resitasi
 Diskusi
 Demonstrasi
 Penugasan
 Tanya jawab, dan lain-lain
 Pengamatan langsung

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat dibantu dengan menggunakan


media antara lain:

a. Media visual; grafik, diagram, carta, poster, bagan, gambar/foto,


kartun/komik
b. Media audio; tape recorder
c. Projector still media : lcd projector
d. Projector motio media; film, televise, video, omputer (Teknologi
INformasi dan Komunikasi).
Media pembelajaran berupa alat peraga dapat berupa benda alami, benda
buatan dan model. Contoh media benda alami antara lain: preparat awetan, hewan,
dan tumbuhan segar. Contoh media buatan antara lain: torso, dan model simulasi;
Contoh media model adalah terarium sebagai model ekosistem. Dalam proses
pembelajarannya, Ilmu Pengetahun Alam tidak hanya mempelajari konsep-konsep
tetapi juga diperkenalkan aspek dan peran teknologi di masyarakat serta
pengaruhnya pada lingkungan. Pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) adalah pembelajaran yang berasaskan konsep pembelajaran
komputer dan multimedia yang berkembang pesan di masyarakat. Kebutuhan
teknologi informasi mengharuskan guru untuk mampu mengimbangi perubahan
yang terjadi.

Guru dituntut menjadi kreatif dalam mengembangkan model pembelajaran


maupun media yang digunakan. Selain sebagai sarana untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa, pembelajaran berbasis TIK juga dapat mempermudah guru
dalam mempersiapkan materi/bahan ajar. Beberapa manfaat bahan ajar berbasis
TIK antara lain: guru dan siswa dapat berkomunikasi dengan relatif lebih mudah,
memanfaatkan pertukaran data, memanfaatkan teknologi multimedia sehingga
suasana pembelajaran menjadi lebih menarik Proses pembelajaran tidak langsung
merupakan proses yang terjadi selama pembelajaran langsung tetapi tidak
dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan
pengembangan nilai dan sikap. Pengembangan sikap sebagai proses
pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan
dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Hasil akhir
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah adanya keseimbangan antara
penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan (hard skillss) dengan kemampuan
berinteraksi sosial dan sikap religius (soft skill).

Penilaian
Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/bukti tentang capaian pembelajaran siswa dalam aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar.
Pendidik melakukan penilaian dengan tujuan sebagai berikut:
 Penilaian atas pembelajaran (assessment of learning), yaitu mengukur capaian
siswa terhadap kompetensi yang telah ditetapkan
 Penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning), yaitu memperoleh
informasi tentang kondisi siswa agar pendidik dapat memperbaiki
pembelajaran.
 Penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning), yaitu agar siswa
melihat capaian dan kemajuan belajarnya untuk menentukan target belajar.
Kurikulum 2013 mempersyaratkan penggunaan penilaian autentik dan
nonautentik dalam menilai hasil belajar.
a. Penilaian autentik
Dalam penilaian autentik, siswa menerapkan pengetahuan dan keterampilan
yang telah dipelajari untuk memecahkan masalah dalam kehidupan nyata.
Penilaian autentik:
- menuntut siswa mengembangkan jawaban, tidak sekedar memilih dari pilihan
jawaban yang telah disediakan.
- mendorong siswa untuk berpikir tingkat tinggi (higher order thinking).
- secara langsung mengevaluasi dengan holistik aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilan, yang dinilai dari penerapannya dalam situasi nyata.
- tidak hanya mengukur tingkat pengetahuan, tetapi juga mengukur apa yang
mampu dilakukan oleh siswa.
- menggunakan berbagai bentuk dan teknik penilaian, seperti unjuk
kinerja/praktik, produk, proyek, portofolio dan/atau teknik lain sesuai dengan
kompetensi yang dinilai

b. Penilaian non-autentik

Penilaian non-autentik mencakup tes, ulangan, dan ujian. Penilaian hasil


belajar oleh pendidik mencakup kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan dengan berbagai teknik dan instrumen penilaian.

1. Penilaian kompetensi sikap dilakukan melalui pengamatan sebagai sumber


informasi utama, sedangkan penilaian diri dan penilaian antarteman
digunakan sebagai informasi pendukung. Hasil penilaian sikap oleh
pendidik disampaikan dalam bentuk predikat yang dilengkapi dengan
deskripsi, dan digunakan sebagai pertimbangan pengembangan karakter
siswa lebih lanjut.
2. Penilaian pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Penilaian pengetahuan
juga dapat dilakukan melalui penilaian autentik.
3. Penilaian keterampilan dilakukan melalui penilaian autentik seperti: unjuk
kerja/praktik, produ, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan
kompetensi yang dinilai. Dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengolah penilaian hasil belajar, pendidik mengacu pada Panduan
Penilaian yang berlaku.

Perbandingan kurikulum 2006 dengan kurikulum 2013 mata pelajaran IPA


SMP
Substansi Kurikulum 2006 Kurikulum 2013
Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan merupakan merupakan kompetensi yang harus
pengembangan dari dicapai oleh setiap peserta didik
Kurikulum Berbasis ditiap tingkatan kelas yang terdiri
Kompetensi yang dari 4 Kompetensi Inti yaitu: KI-1
dikembangkan dari Standar (sikap spiritual), KI-2 (sikap
Isi dan Standar Kompetensi sosial), KI-3 (pengetahuan), KI-4
Lulusan kemudian diturunkan (keterampilan). KI-1 dan KI-2 pada
lagi menjadi Standar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Kompetensi dan Kompetensi Alam tidak dirumuskan, tetapi hasil
Dasar pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching) dari
pengetahuan dan keterampilan,
sehingga perlu direncanakan
pengembangannya. KI-3
pengetahuan dan KI-4
keterampilan dirinci lebih lanjut
dalam KD mata pelajaran
Alokasi Jumlah jam pelajaran Jumlah jam pelajaran per minggu 5
waktu perminggu 4 jam pelajaran jam pelajaran
Kompetensi Lebih menekankan kepada Aspek Kompetensi lulusan ada
lulusan aspek pengetahuan keseimbangan soft skills dan hard
skills yang meliputi aspek
kompetensi sikap, pengatahuan dan
keterampilan
Proses Standar proses pembelajaran Proses pembelajaran dilakukan
pembelajar terdiri dari eksplorasi, dengan pendekatan ilmiah (saintific
an elaborasi dan konfirmasi approach) yaitu satandar proses
dalam pembelajran terdiri dari
mengamati, menanya, mengolah,
menyajikan, menyimpulkan, dan
mencipta
Penilaian Penilaian lebih dominan pada Standar penilaian menggunakan
aspek pengetahuan penilaian otentik, yaitu mengukur
semua kompetensi sikap,
keterampilan dan pengaetahuan
berdasarkan proses dan hasil
2. Bandingkan kurikulum mata pelajaran IPA SMP/Kimia SMA/Biologi
SMA/ Fisika SMA di Indonesia dan dan salahsatu kurikulum IPA di
negara lain. Uraikan terkait dengan Filosofis (rasional), konten,
pedagogic, dan Strategi yang diterapkan dalam pembelajarannya.

Perbandingan Kurikulum Mata Pelajaran IPA di Indonesia dan China

Substansi Indonesia China


Filosofis Pendidikan dan agama terjalin Konfusianisme sebagai landasan
erat sekali dan terdokumentasi falsafah pendidikan di Cina.
dalam dokumen-dokumen Konfusisnismelah mengajarkan
kurikulum. Menurut undang- bahwa antara teori dan praktek
undang RI No. 20 Tahun 2003 tidak dapat dipisahkan dalam
peserta didik “menjadi manusia kehidupan individu atau
beriman dan bertaqwa kepada masyarakat. Dalam Konfusianisme,
Tuhan Yang Maha Esa, seperti dalam banyak falsafah Cina
berakhlak mulia, sehat, yang lain, pemikiran diarahkan
berilmu, cakap, kreatif, sebagai pemecahan masalah-
mandiri, dan menjadi warga masalah praktis . Karena itu
negara yang demokratis serta falsafah Cina cenderung menolak
bertanggung jawab”. kemutlakan atau pandangan hitam
Dijelaskan pula bahwa: putih secara berlebihan. Kebenaran
1. Pendidikan adalah usaha harus diuji dalam peristiwa-
sadar dan terencana untuk peristiwa aktual dalam panggung
mewujudkan suasana kehidupan, dan baru setelah teruji
belajar dan proses ia dapat diakui sebagai kebenaran
pembelajaran agar peserta dengan demikian landasan filosofis
didik secara aktif pendidikan di China menjadi:
mengembangkan potensi 1. Kurikulum pendidikan
dirinya untuk memiliki harus didasari oleh hasil
kekuatan spitirual penelitian yang empiris
keagamaan, pengendalian bukan karena pengaruh
diri, kepribadian, ideology atau kehendak
kecerdasan, akhlak mulia, pemimpin yang berkuasa
serta keterampilan yang 2. Salah satu filsuf Hsun Tzu
diperlukan dirinya, bangsa yang terkenal dengan
dan negara ajarannya “Belajar terus
2. Pendidikan nasional adalah sampai mati dan hanya
pendidikan yang kematianlah yang
berdasarkan Pancasila dan menghentikannya” menjadi
Undang-undang Dasar 1945 semboyan Kementrian
yang berakar pad nilai-nilai Pendidikan Cina sekarang
agama, kebudayaan
nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan
perubahan zaman
Konten Metode Ilmiah dan Secara umum materi pembelajaran
Keselamatan Kerja Gejala IPA di SMP dibagi menjadi Fisika,
alam kimia dan biologi
Lingkungan dan
perubahannya, tumbuhan,
hewan dan manusia secara
mikro
Gerak dan Gaya
Usaha (kerja) dan Pesawat
sederhana
Tekanan
Gelombang dan Optik
Kelistrikan dan Kemagnetan
Teknolog ramah lingkungan
Penggolongan dan perubahan
materi
Zat aditif dan adiktif
Partikel materi Lapisan Bumi
Tata Surya Pemanasan Global
Teknologi Ramah LIngkungan
Tanah
Pedagogic Proses pembelajaran dilakukan Para pendidik mempersiapkan
dengan pendekatan ilmiah pelajar mengembangkan dirinya
(saintific approach) yaitu dalam dimensi moral, intelektual,
satandar proses dalam fisik, dan estetika sesuai dengan
pembelajran terdiri dari bidang pekerjaannya kelak agar
mengamati, menanya, menjadi pekerja sosialis yang
mengolah, menyajikan, memiliki idealism, terdidik dan
menyimpulkan, dan mencipta berbudaya serta memiliki karakter
yang kuat dan disiplin
Standar penilaian
menggunakan penilaian
otentik, yaitu mengukut semua
kompetensi sikap,
keterampilan dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil
Strategi yang Pembelajaran dikembangkan Pembelajaran dikembangkan
diterapkan berdasarkan dua proses yaitu dengan memperhatikan
dalam proses pembelajaran langsung keseimbangan antara aktivitas otak
pembelajaran dan proses pembelajaran tidak dan aktivitas fisik dengan
langsung. Proses pembelajaran memebrikan porsi yang cukup
langsung adalah proses besar untuk pendidikan jasmani
pembelajaran yang dan pelajran seni. Sebelum
mengembangkan pengetahuan, memulai pelajaran siswa SD dan
kemampuan berpikir dan SMP terlebih dahulu diajak
keterampilan psikomotorik berolahraga untuk menjaga
siswa melalui interaksi kesehatan dan kesegaran tubuh.
langsung dengan sumber Pendidikan jasmani diberlakukan
belajar yang dirancang dalam mulai TK hingga perguruan tinggi
silabus dan RPP berupa bahkan untuk mahasiswa magister
pembelajaran berbasis dan doktoral
aktivitas. Pendidikan karakter untuk siswa
SD-SMP diawali dengan melatih
tingkah laku pribadi dan
keterampilan hidup sehari-hari,
dilanjutkan dengan sikap dan
tanggung jawab sebagai anggota
sosial masyarakat, serta rasa cinta
dan rela berkorban demi negara
3. Berdasarkan karakteristik pengembangan kurikulum Sekolah di
Indonesia (ambil satu kurikulum saja), model pengembangan kurikulum
seperti apa yang diterapkan dalam pengembangan kurikulum tersebut.

Model pengembangan kurikulum yang telah ditempuh di Indonesia pada


Kur ikulu m 2013 adalah perpaduan ant ar a Roger int erper so na l
relat io ns model dan emerging technical model

Roger’s Interpersonal Relations Model

Muriel Grosby Rogers dalam bukunya yang berjudul Who Changes


The Curriculum dalam (rusman, 2012) mengungkapkan bahwa “perubahan
kurikulum adalah perubahan manusia”. Menurut Rogers (1970: 338)
manusia berada dalam proses perubahan (becoming, developing, changing).
Sesungguhnya ia mempunyai kekuatan dan potensi untuk berkembang
sendiri, tetapi karna ada hambatan-hambatan tertentu ia membutuhkan orang
lain untuk memperlancar atau mempercepat perubahan tersebut. Guru serta
pendidik lainnya hanyalah pendorong dan pemberi kemudahan terhadap
perkembangan anak.
Ada empat langkah pengembangan kurikulum menurut Rogers (1967:
722) yaitu pemilihan target dari sistem pendidikan, partisipasi guru dalam
pengembangan kelompok imtensif, pengembangan pengalaman kelompok
yang intensif bagi kelas, dan partisipasi orang tua dalam kegiatan kelompok
(rusman, 2012).
Kelebihan dari model ini diperuntukan bagi semua pihak yaitu (1)
bagi pejabat pendidkan, dapat membangun suasana rileks dan komunikasi
lebih jelas serta realistis terhadap atasan, bawahan dan sesama anggota,
serta lebih mudah menerima ide pembaruan dan mengurangi kekuasaan
birokratis; (2) bagi guru atau administrator pendidikan lebih mampu
mendengar keluhan siswa dan mampu membangun suasana belajar yang
harmonis dan adil; (3) bagi siswa, merasa bebas mengemukakan pendapat
dan tidak merasa tertekan serta memiliki tenggang rasa antara siswa; dan (4)
bagi orangtua, memudahkan pemecahan masalah yang bersifat pribadi
maupun akademis karena paritisipasi antara orangtua dengan administrator
pendidikan (rusman, 2012).

Emerging technical Model

Model ini dicetuskan oleh Kirst dan Walker. Kirst dan Walker seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta nilai-nilai
bisnis dalam budaya industri. Mereka mengemukakan bahwa
kecenderungan-kecenderungan baru tumbuh berdasarkan tiga orientasi
berikut.
a. Model Analisis Tingkah laku
Model analisis tingkah laku berisi tentang sistem intruksional yang
menekankan pada penguasaan tingkah laku atau kemampuan yang dimiliki
siswa. Penerapan model ini menuntut kemampuan atau kekuatan
administratif organisasi.
b. Model Analisis Sistem
Model ini memulai kegiatannya dengan cara menjabarkan tujuan-
tujuan secara khusus (output), menyusun alat-alat ukur untuk menilai
keberhasilannya, kemudian mengidentifikasi faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap proses penyelenggaraannya.
c. Model Berdasarkan Komputer

Model pengembangan kurikulum dengan cara memberdayakan komputer.


Pengembangan model ini dimulai dari identifikasi semua unit kurikulum,
dan masing masing unit kurikulum memiliki rumusan tentang hasil belajar
yang diharapkan. Para siswa dan guru diminta melengkapi pertanyaan-
pertanyaan yang berkenaan dengan unit-unit kurikulum tersebut, kemudian
jawaban serta hasil belajar siswa diolah melalui proses komputer dan
disimpan dalam komputer (rusman, 2012).

Kurikulum yang saat ini digunakan di Indonesia yaitu kurikulum 2013.


Kurikukulum 2013 ini lebih ditekankan pada kompetensi dengan pemikiran
kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Ciri kurikulum
2013 yang paling mendasar ialah menuntut kemampuan guru dalam
berpengetahuan dan mencari tahu pengetahuan sebanyak-banyaknya karena
siswa zaman sekarang telah mudah mencari informasi dengan bebas melalui
perkembangan teknologi dan informasi.

Siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada lingkungan,


kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki kemampuan
berpikir kritis. Tujuannya adalah terbentuk generasi produktif, kreatif,
inovatif, dan afe

Anda mungkin juga menyukai