PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mereka juga dihadapkan pada tugas-tugas yang berbeda dari tugas pada masa
fase berikutnya.
transisi menuju dewasa. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa
kelompok umur yang tidak termasuk kanak-kanak tetapi bukan pula dewasa.
khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan cepat yang
reproduksi yang mulai matang dan berfungsi (Krummel dan Kris Etherton,
1996).
dari yang bukan seksual menjadi seksual. Pubertas pada laki-laki terjadi di usia
yang lebih tua yaitu 9-14 tahun, sedangkan pubertas perempuan umumnya
reproduksi seperti pematangan seksual menjadi salah satu masalah besar yang
Menurut Mussen dkk., (1979) sekitar dua tahun pertumbuhan berat dan
remaja putri mulai mengalami pertumbuhan tubuh pada usia rata-rata 8-9
tahun, dan mengalami menarche rata-rata pada usia 12 tahun. Pada anak
remaja putra mulai menunjukan perubahan tubuh pada usia sekitar 10-11
tahun, sedangkan perubahan suara terjadi pada usia 13 tahun (Katchadurian,
makanan. Selain itu adanya siklus menstruasi setiap bulan merupakan salah
satu faktor penyebab remaja putri mudah terkena anemia defisiensi besi.
Remaja putri juga memerlukan zat gizi yang lebih tinggi termasuk zat besi
Anemia gizi besi adalah keadaan dimana kadar zat merah darah atau
hemoglobin (Hb) lebih rendah dari nilai normal karena kekurangan zat besi.
Menurut WHO (2000), indikator anemia pada anak usia 12-14 tahun adalah <
12,0 g/dl. Anemia gizi besi ditandai dengan lesu, lemah, letih, lelah dan lalai
bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat (Supariasa, dkk, 2001).
Akibat dari anemia pada remaja antara lain dapat menurunkan daya tahan
berkaitan dengan kemampuan kerja fisik dan prestasi belajar serta menurunkan
Di samping itu, anemia yang terjadi pada remaja putri merupakan risiko
terjadinya gangguan fungsi fisik dan mental, serta dapat meningkatkan risiko
remaja putri antara lain menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena
pertumbuhan yang sangat cepat, kekurangan zat besi pada masa ini akan
Di Indonesia prevalensi anemia pada remaja putri tahun 2006, yaitu 28%.
Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004 menyatakan bahwa
prevalensi anemia defisiensi pada balita 40,5%, ibu hamil 50,5%, ibu nifas
45,1%, remaja putri usia 10-18 tahun 57,1% dan usia 19-45 tahun 39,5%.
Pada wanita kebutuhan zat besi setelah menstruasi sangat tinggi karena
jumblah darah yang hilang, rata-rata 20mg zat besi tiap bulan, akan tetapi pada
beberapa individu ada yang mencapai 58mg. Penggunaan obat kontrasepsi oral
menurunkan jumblah darah yang hilang selama menstruasi, sementara itu alat-
defisiensi besi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Permaesih dkk (2000)
menunjukkan bahwa persentase penderita anemia pada kelompok wanita
terjadinya anemia. Oleh karena itu diperlukan informasi masalah gizi pada
sebagai dasar penetapan strategi program perbaikan kesehatan dan gizi pada
kelompok remaja.
B. Rumusan Masalah
Membahas :
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Manfaat Ilmiah
2. Manfaat Praktis
3. Manfaat Institusi
TINJAUAN PUSTAKA
1. Anemia
pada wanita. Kriteria ini digunakan untuk evaluasi anemia pada penderita
tepi dari nilai normal. Dikatakan anemia jika pada wanita Hb < 11,5 gr/dl
atau hematokrit < 36 % atau jumlah eritrosit < 3,9x101²/l. Untuk laki-laki
bila Hb < 13,5 gr/dl atau hematokrit < 40% atau jumlah eritrosit
a. Anemia hipokromik mikrositer, bila MCV< 80fl dan MCH < 27pg
perdarahan akut)
Zat ini dibuat di dalam sel darah merah, sehingga Anemia dapat terjadi
maupun karena jumlah sel darah yang tidak cukup. Sel-sel darah merah
dan otot. Gejala akan mencakup kelesuan, konsentrasi yang buruk dan
yang lebih rendah dibandingkan laki-laki. Begitu juga dengan orang yang
sangat tua atau yang sangat muda. Jangan pernah menganggap bahwa
jika anda lelah, maka kondisi ini bisa diatasi dengan cukup
mengkonsumsi suplemen besi. Asupan besi yang berlebihan belum tentu
tulang membuat sel darah merah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
yang kaya zat besi, contohnya: daging sapi atau kambing, buncis,
Tidak ada pengobatan spesifik untuk anemia jenis ini. Dokter akan
d. Anemia Aplastik
kematian disebabkan oleh infeksi dan perdarahan. Pada tipe berat ini
tetap berulang.
e. Anemia Hemolitik
Anemia Hemolitik adalah anemia yang terjadi karena meningkatnya
merah mempunyai waktu hidup 120 hari. Jika menjadi tua, sel
normal bentuk sel darah merah fleksibel dan bulat, sedangkan pada
penderita sickle cell anemia sel darah merah menjadi kaku &
kondisi kekurangan sel darah merah yang kronik. Kasus ini terutama
asupan makanan
besi ±1,3 mg per hari, sehingga kebutuhan zat besi lebih banyak dari
pada pria
terjadi karena:
mencukupi kebutuhan
ayam),
hijau tua, yang walaupun kaya akan zat besi, namun hanya
e. Pada masa hamil kebutuhan zat besi meningkat karena zat besi
sendiri.
penderita:
keadaan anemianya
Dampak dari anemia defisiensi besi ini sangat luas, antara lain terjadi
putri ialah:
optimal.
Pada anemia berat, gagal jantung kongestif dapat terjadi karena otot
jantung yang meningkat. Pada anemia berat dapat juga timbul gejala-
gejala saluran cerna seperti anoreksia, mual, konstipasi atau diare, dan
(Price, 2005).
adalah:
tidak sempurna
(daging, ikan, ayam, hati, dan telur); dan dari bahan nabati (sayuran
dan nanas.
mengalami haid.
pengobatan.
yang tingkat pendidikan dan factor sosial ekonominya yang rendah yaitu
daging dan penjelasan tentang bahan –bahan makanan apa saja yang
suplementasi besi pada ibu hamil dan anak balita. Pada ibu hamil
dan pemberian sayur, buah/ jus buah saat usia 6 bulan. (Cielsa B, 2007)
2. Remaja
masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia 10 hingga 12 tahun dan
perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang
perjalanan hidup kita adalah suatu proses transisi yan memiliki rentang
dari masa kanak-kanak yang bebas dari tanggung jawab samapi pada
sosial, dan emosional kaum muda. (Anna dan Ailsa, 2006). Lebih Lanjut
perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu –isu
moral.Lebih lanjut dijelaskan bahwa segmen perkembangan individu
masa transisi anatara anak dan dewasa dimana terjadi pacu tumbuh
akan kasih sayang; kebutuhan akan iku serta dan diterima dalam
kelompok; kebutuhan berdiri sendiri (mandiri); kebutuhan untuk
B. Kerangka Konsep
Pola menstruasi
Kebiasaan makan
Kejadian Anemia
Pengetahuan
Sumber makanan
Sosial ekonomi
Keterangan :
: Variabel Dependen
: Variabel Independen
1. Anemia
Anemia ialah kondisi dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gram %.
Pemeriksaan kadar Hb menggunakan metode Hb sahli.
Kriteria Objektif
a. Anemia : jika kadar hemoglobin < 11 gr %
b. Tidak anemia : jika kadar hemoglobin ≥ 11 gr %
2. Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui dan dipahami responden
tentang anemia dan bahan makanan yang mengandung zat besi (Fe).
Kriteria Objektif
tentang pengetahuan.
tentang pengetahuan.
3. Pola Menstruasi
Pola menstruasi adalah siklus atau proses pendarahan secara periodic dari
Kriteria Objektif
yang terpola.
teratur
4. Kebiasaan Makan
lakukan.
Kriteria Objektif
tidak ideal
5. Sosial Ekonomi
Kriteria objektif
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
pengukuran variable penelitian hany dilakukan satu kali saja dan pada saat
1. Lokasi Penelitian :
Luwu Utara
2. Waktu Penelitian :
1. Populasi :
Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh siswi atau remaja Putri
158 siswa.
2. Sampel :
Yamane yakni :
N
n=
Nd 2+ 1
Dimana :
N : Jumlah Populasi
dari rumus Yamane diatas maka dapat dihitung sampel yang akan
158
n=
158 x ( 0,05 )2+1
158
n=
( 158 x 0,0025 )+ 1
158
n= =113 responden
0,395+ 1
D. Hipotesis Penelitian
Utara
Utara
Utara
Utara
Utara
b. Tidak ada hubungan kebiasaan makan dengan kejadian anemia
Luwu Utara
Utara
Luwu Utara
Utara
1. Data Primer
secara langsung. Data primer ini berupa hasil wawancara, FGD dengan
diberikan
2. Data sekunder
dengan penelitian ini. Data tersebut berupa jumlah siswa, jumlah remaja
adalah:
a. Analisis Univariat
proporsi.
b. Analisis Bivariat
(Hastono, 2007).
DAFTAR PUSTAKA
Anna dan Ailsa. 2006. Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi. EGC;
Jakarta
Andin dan Hendri. 2012. Mengenal, Mencegah, Menangani berbagai penyakit
berbahaya bayi dan balita. Jakarta; Penerbit Dunia Sehat
Arisman, 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. EGC; Jakarta.
Wa Ode dkk. 2011. Sistem Hematologi; Kurang darah. Modul Kuliah Fakultas
Kedokteran Unhalu: Kendari
Mansur, Herawati. 2009. Psikologi ibu dan anak untuk kebidanan. Jakarta;
Penerbit Salemba Medika
Schrier SL. Approach to the adult patient with anemia. January 2011. [cited 2011,
June 9 ]. Available from: www.uptodate.com
Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2003. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi
Jilid I. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat.
Supariasa, I Dewa Nyoman, Bachyar Bakri, dan Ibnu Fajar. 2001. Penilaian
Status Gizi. Jakarta: EGC.
Sumiati, dkk. 2009. Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling. Jakarta; Trans Info
Medika
Yusuf, Syamsu. 2012. Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung;
Penerbit Rosda karya
http://www. Psikologizone.com/fase-fase-perkembangan-manusia/06511465.html
diakses pada tgl 17 Maret 2014 pukul 20.30 wita.
Lampiran I
KUESIONER PENELITIAN*
ANALISIS FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN STATUS ANEMIA
REMAJA PUTRI
Peneliti,
A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Umur :
Pekerjaan ayah :…………………Pendidikan ayah:………………
Pekerjaan ibu :…………………Pendidikan ibu :………………
B. POLA MENSTRUASI
1. Frekuensi menstruasi:
a. Sebulan sekali c. 2-3 bulan sekali
b. Dua bulan sekali d. Lain-lain, sebutkan
2. Lama haid :
a. < 3 hari b. 3-6 hari c. > 6 hari
3. Haid pertama umur berapa? ............ tahun
C. KEBIASAAN MAKAN
4. Berapa kali frekuensi makan dalam sehari :
a. 3 kali
b. 2 kali
c. 1 kali, alasannya, ......................................................
5. Apakah setiap hari mengkonsumsi lauk pauk hewani?
a. Ya, sebutkan (menu kemaren) .................................................
b. Tidak, alasannya ......................................................................
6. Apakah setiap hari mengkonsumsi sayuran hijau?
a. Ya, sebutkan (menu kemaren) .................................................
b. Tidak, alasannya ......................................................................
7. Apakah ada pantangan terhadap makanan tertentu?
a. Ya, sebutkan ..................................................
b. Tidak
D. PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA
8. Apakah anda mendangar tentang anemia ? (kurang darah) ?
a. Pernah
b. Tidak pernah
9. Jika pernah, apakah yang dimaksud dengan anemia ?
a. Kurang kadar Hb dalam darah
b. Darah rendah dalam tubuh
c. Tidak tahu
10. Menurut anda, apa penyebab anemia ?
a. Kurang makan sayur
b. Kurangnya zat besi dalam tubuh
c. Terlalu banyak makan makanan berlemak
11. Apa saja gejala dari anemia (kurang darah) ?
a. Diare, kejang
b. Lemah, lesu
c. Pegal, kaki kram
12. Menurut anda, siapa yang beresiko terkena anemia ?
a. Wanita
b. Laki-laki
13. Menurut anda, berapa kadar Hb remaja putri dikatan anemia ?
a. Bila Hb ≥ 12 g /dl b. Bila Hb ≤ 12 g /dl
14. Sumber makanan apa yang paling banyak mengandung zat
besi (Fe)?
a. Protein Hewani
b. Protein nabati
c. Sayur dan Buah
15. Faktor apa yang menyebabkan wanita kehilangan zat besi yang
berlebihan dalam tubuh ?
a. Menstruasi dan sering melahirkan
b. Kurang komsumsi makanan bergizi
c. Tidak tahu
16. Jika seseorang menderita anemia dapat diobati dengan apa ?
a. Vitamin C
b. Kalsium
c. Tablet Zat besi
E. PENGAMBILAN DARAH
1. Apakah anda bersedia diambil darahnya ?
2. Hasil pemerikasaan darah : Hb : .... g %
3. Hasil pengukuran BB : ......... kg
4. TB : ......... cm
5. LILA : ......... cm