NAMA PENULIS:
NILA SARI
SANRIANI
LUWU UTARA
2013
DAFTAR ISI
iii
ABSTRAK
Puntung rokok adalah limbah dari rokok yang ternyata banyak mengandung
nikotin yang berpotensi sebagai pestisida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui cara pengolahan insektisida nabati berbahan baku puntung rokok.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Prosedur
pelaksanaan penelitian ini adalah : 1. persiapan bahan baku; 2. Pencabikan
puntung rokok;3. Perendaman selama 30 menit; 4. Penyaringan ekstrak; 5. Uji
coba insektisida. Uji coba insektisida yang telah dibuat dilakukan sebanyak dua
kali. Pada uji coba I, berdasarkan hasil ekstrak yang diperoleh, insektisida
puntung rokok dengan pelarut etanol yang disemprotkan pada populasi semut,
ternyata dapat mematikan semua semut yang disemprotkan selama 10 detik dan
pada uji coba ke II selama 20 detik.Pada uji coba insektisida puntung rokok
dengan menggunakan pelarut kloroform,waktu yang dibutuhkan untuk mematikan
semut hanya 5 detik dan pada uji coba II adalah 7 detik. Ini berarti insektisida
dengan pelarut etanol dan kloroform berhasil. Selain itu, insektisida dengan
menggunakan pelarut kloroform tenyata sangat ampuh dalam mematikan populasi
semut.
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rokok adalah daun tembakau yang telah dicacah lalu dibungkus
dengan kertas atau dimasukkan dalam cerutu untuk dibakar dan dibiarkan
digunakan untuk keperluan ritual untuk memuja Dewa atau roh. Pada abad
ke-16 ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para
Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk di negara-negara Islam
termasuk Indonesia.
lagi para perokok dikalangan anak dan remaja pun meningkat setiap
disebabkan oleh pergaulan atau interaksi yang tidak baik sehingga para
ke-empat setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Berbeda dengan jumlah
dalam sepuluh tahun terakhir meningkat empat kali lipat dari 1,3 persen
menjadi 4,2 persen. Hal yang lebih mengkhawatirka menuru Nafsiah adalah
fakta bahwa perokok aktif dari kalangan remaja juga terus meningkat. Dalam
sepuluh terakhir jumlah perokok aktif remaja laki-laki meningkat tiga kali
lipat, dan lima kali lipat pada remaja perempuan( Harian Umum
Tebengan,2013).
akan mencapai 240 milyar batang. Sebagai gambaran, produksi total rokok
dunia pada tahun 2004 saja sudah mencapai 5.5 triliun rokok atau kira-kira
10.5 juta rokok per menit. berdasarkan data yang dirilis oleh Riset Kesehatan
persen. Sekitar 52,3 persen perokok di Indonesia mengisap 1-10 batang per
hari. Sisanya, 41 persen mengisap 11-20 batang per hari, 4,7 persen mengisap
21-30 batang per hari dan hanya 2,1 persen yang sanggup menghabiskan
31 batang per hari, Bangka Belitung mengungguli provinsi lain dengan 16,2
persen. Provinsi ini juga menempati urutan kedua untuk jumlah perokok yang
mengonsumsi 21-30 batang per hari dengan 8,5 persen, di bawah Aceh
kurang lebih 287.300 dengan rata-rata konsumsi 10,6 batas per hari. Sekitar 3
dan ramah lingkungan sehingga dapat membantu para petani dalam mengatasi
nikotin(Putra,2012).
Ternyata nikotin ini tidak hanya racun untuk manusia, tetapi juga
cepat. Nikotin berperan sebagai racun kontak bagi serangga sehingga efektif
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari karya tulis ini adalah bagaimana cara
ramah lingkungan?
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari karya tulis ini adalah mengetahui pemanfaatan
dan pengolahan limbah puntung rokok menjadi insektisida nabati murah dan
ramah lingkungan.
.
D. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah
1. Manfaat Teoritis
b. Penulisan karya tulis ilmiah ini dapat menjadi bahan referensi bagi
penulis lain yang ingin membuat tulisan dengan tema yang sama.
5
2. Manfaat Praktis
lingkungan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEMBAKAU
bukan untuk makanan tetapi sebagai pengisi waktu luang atau "hiburan",
yaitu sebagai bahan baku rokok dan cerutu. Tembakau juga dapat dikunyah.
diliputi oleh zat perekat. Pohonnya berbatang tegak dengan ketinggian rata–
rata mencapai 250 cm, akan tetapi kadang–kadang dapat mencapai tinggi
kurang dari 1 tahun. Daun mahkota bunganya memiliki warna merah muda
berbentuk lonjong pada ujung runcing, dan kedudukan daun pada batang
tegak.
B. ROKOK
1. Gambaran Umum Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70
pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
merupakan racun syaraf yang bereaksi cepat. Nikotin berperan sebagai racun
juga serangga seperti: ulat perusak daun, aphids, triphs, dan pengendali jamur
(fungisida)(Anonim,2013).
C. PESTISIDA
Pestisida adalah substansikimia dan bahan lain seta jasad renik dan
penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus,
Pestisida juga diartikan sebagai substansi kimia dan bahan lain yang
kimia merupakan bahan beracun yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan
radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh seperti mutasi
gen dan gangguan syaraf pusat. Disamping itu residu kimia yang beracun
tertinggal pada produk pertanian dapat memicu kerusakan sel, penuaan dini
8. Mengusir serangga
kimia(Sasmuto,2012).
11
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimen.
C. FOKUS KAJIAN
Fokus kajian dalam penelitian ini adalah bagaimana pengolahan
D. MATERIAL PENDUKUNG
Material pendukung dalam penelitian ini adalah limbah puntung
rokok, kloroform, etanol, kertas saring, ember dan botol sebagai wadah serta
beberapa alat atau bahan lain yang mendukung proses pembuatan insektisida
E. INDIKATOR/PARAMETER KEBERHASILAN
Penelitian ini dikatakan berhasil jika penelitian ini menghasilkan
insektisida yang ampuh dan efektif dalam mengatasi masalah hama serangga.
12
ditimbang sebanyak 10 g.
3. Perendaman
mana yang bekerja maksimal. Pelarut yang digunakan adalah 100 mL etanol
4. Penyaringan
5. Uji coba
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Hasil ujicoba insektisida puntung rokok yang telah dibuat dan
B. PEMBAHASAN
puntung rokok sebagai bahan utama pun tidaklah sulit karena bahan ini
berpotensi pada puntung rokok bersifat sedikit polar sehingga pelarut tersebut
Uji coba dilakukan sebanyak dua kali. Pada uji coba I, berdasarkan
hasil ekstrak yang diperoleh, insektisida puntung rokok dengan pelarut etanol
15
semut yang disemprotkan selama 10 detik dan pada uji coba ke II selama 20
berhasil.
puntung rokok dengan menggunakan pelarut etanol. Hal ini karena pada uji
coba I, waktu yang dibutuhkan untuk mematikan semut hanya 5 detik dan
pada uji coba II adalah 7 detik. Ini berarti, pembuatan insektisida dengan
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa:
cabik, lalu direndam selama 30 menit dengan pelarut kloroform atau etanol.
B. SARAN
rokok.
17
DAFTAR PUSTAKA