A. Defibrilasi
- Definisi:
o Merupakan pemberian nonsynchronized random of shock pada jantung untuk
menghentikan ritme jantung yang sangat cepat dan ireguler dan mengembalikan
jantung pada ritme normal dilakukan setelah teridentifikasi mengalami
aritmia + tidak adanya pulsasi dan respon + EKG mengalami aritmia
o Pasien yang mengalami serangan jantung harus segera didefibrilasi segera.
o Sebaiknya defibrilasi dilakukan dalam waktu 3 menit (+ 1 menit) setelah
serangan.
o Peluang keberhasilan defibrilasi menurun 7-10% setiap menit setelah serangan.
- Prinsip defibrilasi:
o Kejutan memberikan energi dalam jumlah banyak dalam waktu yang sangat
singkat (beberapa detik)
o Aliran listrik yang sangat singkat ini akan mendepolarisasi semua otot jantung
dan menyebabkan asistol.
o Pace maker akan repolarisasi secara spontan
o Siklus ini memungkinkan jantung untuk mengoordinasi miokardium untuk
memulai aktivitas kontraksi kembali.
- Indikasi:
o Ventricular fibrillation
o Ventricula tachycardia tanpa nadi
- Kontraindikasi:
o Pasien sadar
o Pasien dengan denyut nadi bisa cardiac arrest dan berbahaya
- Komplikasi:
o Luka bakar
o Gagal napas
o Hipotensi
o Nekrosis atau disfungsi miokardium karena tdk ada aliran darah ke coroner
o Hipoksia serebral sampai dengan kematian otak
o Kematian
- Tipe
o Biphasic
o Monophasic
- Alat defibrillator
o AED/ Automated External Defibrilator
o Manual External Defibrilator (MED)
- Cara penggunaan defibrillator
o Jika korban tidak berespon dan tidak bernafas normal -> minta pertolongan
o Mulailah melakukan resusitasi jantung paru (RJP) sesuai dengan panduan
o Segera setelah AED tiba:
Nyalakan AED dan pasang elektroda. Jika terdapat lebih dari satu orang
penolong, tetap lanjutkan RJP sementara penolong yang lain
mempersiapkan AED
Ikuti panduan yang tersedia; pastikan tidak ada yang menyentuh korban
selagi AED menganalisis jantung korban
o Jika AED mengindikasikan untuk dilakukan kejut listrik:
Pastikan tidak ada yang bersentuhan dengan korban pada saat dilkukan
kejut listrik
Evaluasi EKG kembali
Lanjut ke RJP
o Jika tidak ada indikasi kejut listrik
Teruskan RJP
- Pemasangan elektroda AED atau MED
o paddle sternum di upper right sternal border (tepat di bawah klavikula); paddle
apex di lateral dari nipple kiri dengan ujung atas paddle beberapa inci di bawah
aksila
B. Kardioversi
- Definisi
o Kardioversi adalah proses mengubah irama jantung yang tidak normal dan
berpotensi berbahaya menjadi irama sinus normal
o Kardioversi secara umum diartikan sebagai terminasi aritmia, biasanya
takiaritmia, baik dengan cara elektrik, farmakologi, atau manual/surgikal
o Kardioversi tersinkronisasi adalah prosedur yang mirip dengan defibrilasi, di
mana arus listrik transtoraks menuju anterior toraks untuk menghentikan
aritmia takikardi tidak stabil
- Tujuan mengembalikan ritme jantung menjadi sinus Kembali secara cepat dan aman.
Digunakan dalam kasus yang kurang mendesak atau efektif
- Penggunaan
o kardioversi tersinkronisasi dilakukan pada pasien yang masih memiliki denyut
nadi tetapi secara hemodinamik (sirkulasi darah dan fungsi jantung) tidak stabil
atau kardioversi farmakologi telah gagal atau tidak mungkin menjadi sukses.
o Kardioversi digunakan untuk mengobati ritme ventrikel dan supraventrikular
yang tidak stabil secara hemodinamik
- Indikasi Kardioversi Elektrik
o Takikardi tdk stabil yang tdk bisa dikonversi menjadi irama sinus dengan obat-
obatan
o Atrial fibrilasi detak jantung sangat cepat, napas pendek, sangat kelelahan
o Atrial flutter
o VT dengan nadi
o SVT
- Indikasi Pharmacologycal cardioversion kondisi hemodinamik harus stabil
o SVT
o AF
- Kontraindikasi Kardioversi elektrik
o Tidak ada kontraindikasi untuk kardioversi tersinkronisasi. Kehadiran alat pacu
jantung atau defibrilator jantung implan otomatis tidak mengubah indikasi atau
kinerja prosedur.
- Kontraindikasi Phamacologycal kardioversi
o Kardioversi farmakologis ideal untuk pasien yang stabil. Bagi mereka yang secara
hemodinamik tidak stabil, kardioversi listrik segera diindikasikan.
- Prinsip kardioversi
o Diberikan aliran listrik ke miokardium pada puncak gelombang R
o Menyebabkan terjadinya depolarisasi seluruh miokardium, dan masa refrakter
memanjang menghambat dan menghentikan terjadinya re-entry
o Memungkinkan nodus sinus mengambil alih irama jantung menjadi irama sinus
- Persiapan kardioversi:
o Tidak makan minum minimal 8 jam sebelum prosedur
o Tidak menggunakan perhiasan
o Lanjutkan obat-obatan di bawah petunjuk dokter
o Tidak mengoleskan losion/salep pada dada atau punggung agar shocking pad
bisa menempel
o Pemberian antikoagulan pada AF kronik seperti warfarin selama dua minggu
sebelum tindakan, untuk menghindari terjadinya emboli sistemik.
Transesophageal echocrdiography (TEE) digunakan untuk melihat trombus
o Nilai lab preoperatif baik
- Prosedur Kardioversi
o Sedasi sebelum mulai prosedur
o Tempelkan pad pada dada/punggung
Paddle I diberi jelly dan diletakkan di anterior dada bagian sternum
kanan pada ICS III
Paddle II diberi jelly dan diletakkan di anterior dada bagian apeks kordis
o Hubungkan dengan monitor EKG
o Nyalakan alat defibrillator dan pilih mode “synchronize” sehingga monitor
mendeteksi gelombang R.
o Pilih tingkat energi dan tekan dan tahan tombol untuk melepaskan gelombang
o Defibrilator akan otomatis memberikan kejut ketika gelombang R muncul
- Komplikasi
o Depresi miokardium transien
o Aritmia pascasyok c/ VF (akibat sinkronisasi inadekuat); mayoritas transien dan
menghilang spontan
o Emboli arteri (left-sided clot)
o Bradiaritmia