Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DENGAN

KEBERSIHAN ORGAN REPRODUKSI PADA SAAT MENSTRUASI


DI SMP NEGERI 27 MAKASSAR

Andi Tenri Angka1, Marlina2, Oktaviani Datuan3 dan Greflin Fenianti Tunde4
1,2,3
Dosen Universitas Indonesia Timur
4
Mahasiswa Universitas Indonesia Timur
1
Email:anditenriangka121189@gmail.com
2
Email: marlina_0917038701@uit.ac.id
3
Email: vindatuan88@gmail.com
4
Email: greflin96@gmail.com

ABSTRAK
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa. Olehnya itu
kebersihan organ reproduksi pada saat menstruasi harus lebih dijaga karena kuman mudah masuk
dan dapat menimbulkan Infeksi Saluran Reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah ada hubungan pengetahuan dan sikap remaja dengan kebersihan organ reproduksi pada
saat menstruasi di SMP Negeri 27 Makassar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari s.d
Maret 2019. Jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini sebanyak 94 orang. Sampel diambil dengan simple random sampling, jumlah sampel
diperoleh sebanyak 47 siswa. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner. Berdasarkan hasil
analisis dengan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan
pengetahuan diperoleh nilai p value= 0,001 <0,05 dan dan sikap diperoleh nilai p value = 0.000
< 0.05. Dari hasil yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara pengetahuan dan sikap remaja dengan kebersihan organ reproduksi pada saat menstruasi
di SMP Negeri 27 Makassar. Peneliti menyarankan agar pihak sekolah dapat memberikan lebih
banyak informasi dengan melaksanakan kegiatan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan
siswi tentang bagaimana menjaga kebersihan organ reproduksi pada saat menstruasi sehingga
siswi lebih sepenuhnya mengaplikasikan dalam diri mereka cara menjaga dan membersihkan
organ reproduksinya saat menstruasi.

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Remaja, Organ Reproduksi Remaja, Menstruasi.

I. PENDAHULIAN
A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi adalah Remaja perlu mengenal tubuh dan organ
keadaan sehat secara fisik, mental dan reproduksi, perubahan fisik dan
sosial yang berkaitan dengan sistem, psikologis, agar dapat melindungi diri dari
fungsi dan proses produksi (Depkes RI, resiko yang mengancam kesehatan dan
2010). Masalah kesehatan reproduksi remaja berasal keselamatan fungsi organ
remaja di Indonesia perlu mendapat reproduksi. Pelayanan kesehatan remaja
perhatian yang cukup karena masalah relatif langka atau kurang mendapat
kesehatan reproduksi remaja seperti juga perhatian, karena akses dan bahan
masalah kesehatan lainnya tidak semata- informasi masih rendah, terutama alat
mata menjadi urusan kalangan medis. berkaitan dengan kesehatan reproduksi
Masalah kesehatan reproduksi tidak hanya juga yang bersifat preventif dan promotif.
sebatas proses kehamilan dan melahirkan Untuk mencapai reproduksi yang sehat
sehingga termasuk masalah kaum remaja. perlu diidentifikasi pemahaman tentang

Junal Ilmiah Media Bidan Volume 4 Nomor 2, Desember 2019 72


aspek-aspek yang berpengaruh terhadap diluar kandungan dikarenakan terjadi
alat reproduksi. Pengabaian kesehatan penyumbatan pada saluran tuba,
reproduksi dapat menimbulkan infeksi keputihan juga bisa merupakan gejala
alat reproduksi dan berpengaruh terhadap awal dari kanker leher rahim yang
infertlitas atau kemandulan (Kusmiran E, merupakan pembunuh nomor satu bagi
2011). wanita dengan angka insiden kanker
Bila saat menstruasi tidak menjaga servik mencapai 100 per 100.000
hygienitas yang baik akan berisiko penduduk pertahun yang bisa berujung
mengalami infeksi alat reproduksi. Hal ini dengan kematian (Allaily, 2016).
disebabkan oleh peristiwa menstruasi Data statistik Indonesia tahun 2012,
yang mengeluarkan darah kotor, Pada saat menunjukkan bahwa dari 43,3 juta jiwa
menstruasi, pembuluh darah dalam rahim remaja berusia 15-24 tahun di Indonesia
sangat mudah terkena infeksi karena berperilaku tidak sehat. Sehingga pada
darah dan keringat keluar serta menempel usia remaja, harus mendapatkan informasi
pada vulva dapat menyebabkan daerah terkait kesehatan reproduksi remaja untuk
genetalia menjadi lembab Jika pada saat menunjang perilaku pesonal hygienenya.
itu tidak menjaga kebersihan genetalia Informasi tersebut ada yang berasal dari
dengan benar, maka dalam keadaan orang tua, teman sebaya, pendidikan,
lembab, jamur dan bakteri yang berada di media massa, dan terdapat juga dalam
daerah genetalia akan tumbuh subur ajaran agama (Dahlan, 2010).
sehingga menyebabkan rasa gatal dan Data dari kesehatan Sulawesi
infeksi pada daerah tersebut. Salah satu Selatan, pada tahun 2010 penduduk yang
keluhan yang dirasakan pada menstruasi berusia 0 – 14 tahun sebesar 30.81 %,
adalah rasa gatal yang disebabkan oleh sedangkan pada tahun 2011 sebesar 31,51
jamur kandida yang akan subur %. Berdasarkan data dari Biro Statistik
tumbuhnya pada saat haid serta dapat Sulawesi Selatan tahun 2012 remaja yang
menyebabkan keputihan yang bisa berusia 13-15 tahun terdiri dari 23.905
disebabkan karena pemakaian pantyliner remaja laki-laki dan 21.686 remaja
yang tidak berkesinambungan (Andira, perempuan sedangkan menurut data dari
2010). BKKBN Sulawesi Selatan penduduk yang
Menurut (WHO, 2010) bahwa berusia 7-15 tahun terdiri dari 67.936 laki-
sekitar 75% perempuan remaja di Dunia laki dan 66.664 perempuan.
pasti akan mengalami keputihan paling Meningkatnya proporsi penduduk usia
tidak sekali seumur hidupnya, dan mudah tersebut merupakan indikator
sebanyak 45% akan mengalami dua kali bahwa telah terjadi peningkatan tingkat
atau lebih, sedangkan wanita Eropa yang kelahiran yang cukup berarti. Sebanyak
mengalami keputihan sebesar 25% 151 terkena kanker serviks penyebab
(Linda, 2014). Dari Data Badan Kordinasi utamanya karena kurangnya pengetahuan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN, tentang Kesehatan Reproduksi khususnya
2009), di Indonesia sebanyak 75% wanita pada saat Menstruasi sehingga terjadi
pernah mengalami keputihan minimal infeksi (Profil Dinkes Sul-Sel 2011).
satu kali dalam hidupnya dan 45% Data dari SMP Negeri 27 Makassar
diantaranya bisa mengalami keputihan tahun 2016, bahwa jumlah yang
sebanyak dua kali atau lebih kejadian menstruasi sebanyak 71 siswa, tahun 2017
keputihan banyak disebabkan oleh bakteri sebanyak 85 siswa, tahun 2018 jumlah
candiadosis vulvavagenitis (Sartje, 2014). sebanyak 94 siswa yang mengalami
Akibat dari keputihan sangat fatal menstruasi. Dari hasil wawancara awal
bila lambat ditangani. Tidak hanya bisa yang dilakukan peneliti ada beberapa
mengakibatkan kemandulan dan hamil keluhan yang dialami siswi pada saat

Junal Ilmiah Media Bidan Volume 4 Nomor 2, Desember 2019 73


menstruasi diantaranya gatal-gatal pada tentang “Hubungan Pengetahuan dan
organ reproduksinya dan juga Sikap Remaja Putri Dengan Kebersihan
menimbulkan aroma tidak sedap serta Organ Reproduksi Pada Saat Menstruasi
mengalami keputihan setelah menstruasi. di SMP Negeri 27 Makassar”.
Berdasarkan hal tersebut diatas,
maka penulis tertarik untuk meneliti

II. METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian survey simple random sampling. Simple random
analitik dengan pendekatan cross adalah tehnik pengambilan sampel yang
sectional (Notoatmodjo, 2012). diambil dari anggota populasi yang
Papulasi dalam penelitian ini adalah dilakukan secara acak tanpa
Semua siswi SMP Negeri 27 Makassar memperhatikan strata dalam populasi itu
dengan Jumlah sebanyak 94 siswi. Sampel (Sugiyono, 2013).Dalam penelitian ini
dalam penelitian ini adalah semua siswi diperoleh 47 siswa yang bersedia menjadi
SMP Negeri 27 Makassar. Sampel diambil responden.
secara probability sampling yaitu dengan

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan di Maret Tahun 2019 dengan menggunakan


SMP Negeri 27 Makassar yang terletak di data primer. Jumlah sample yang disurvei
Jl.Dg. Tata Komp. Hartaco Indah Blok II adalah 47siswa. dengan hasil yang
A No. 2 Makassar pada bulan Januari s.d diperoleh sebagai berikut:

1. Analisis Univariat
a. Kebersihan Organ Reproduksi Remaja Putri Saat Menstruasi

Tabel 1
Distribusi Frekuensi remaja putri tentang Kebersihan Organ Reproduksi
Saat Menstruasi di SMP Negeri 27 Makassar Tahun 2019
Kebersihan Organ
Frekuensi Presentase (%)
Reproduksi
Baik 28 59,6
Kurang Baik 19 40,4
Total 47 100
Sumber: Data Primer Tahun 2019

Berdasarkan pada tabel 1 dijelaskan menjaga kebersihan organ reproduksinya


bahwa dari 47 responden, terdapat pada saat menstruasidi SMP Negeri 27
sebanyak 28 (59,6%) dalam kategori baik Makassar.
dan 19 (40,4%) yang kurang baik dalam

Junal Ilmiah Media Bidan Volume 4 Nomor 2, Desember 2019 74


b. Pengetahuan

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Remaja Putri
Tentang Kebersihan Organ Reproduksi Pada Saat Menstruasi di SMP
Negeri 27 Makassar Tahun 2019
Pengetahuan Frekuensi Presentase (%)
Tahu 33 70,2
Tidak Tahu 14 29,8
Total 47 100
Sumber: Data Primer Tahun 2019

Berdasarkan pada tabel 2 dijelaskan tentang kebersihan organ responden pada


bahwa dari 47 responden, terdapat saat menstruasi di SMP Negeri 27
sebanyak 33 (70,2%) responden yang tahu Makassar
baik dan 14 (29,8%) yang tidak tahu

c. Sikap

Tabel 3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Remaja Putri Tentang
Kebersihan Organ Reproduksi Pada Saat Menstruasi
di SMP Negeri 27 Makassar Tahun 2019
Sikap Frekuensi Presentase (%)
Baik 28 59,6
Kurang Baik 19 40,4
Total 47 100
Sumber: Data Primer Tahun 2019

Berdasarkan pada tabel 3 dijelaskan dalam menjaga kebersihan organ


bahwa dari 47 responden, terdapat reproduksinya pada saat menstruasi di
sebanyak 28 (59,6%) dengan sikap baik SMP Negeri 27 Makassar.
dan 19 (40,4%) dengan sikap kurang baik

Junal Ilmiah Media Bidan Volume 4 Nomor 2, Desember 2019 75


2. Analisis Bivariat
a. Pengetahuan

Tabel 4
Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Dengan Kebersihan Organ Reproduksi
Pada Saat Menstruasi di SMP Negeri 27
Makassar Tahun 2019
Kebersihan Organ Reproduksi
Pada Saat Menstruasi
Pengetahuan Total α=0,05
Baik Kurang Baik
f % f % f %
Tahu 25 53,2 8 17,0 33 70,2
Tidak Tahu 3 6,4 11 23,4 14 29,8 p=0,001
Total 28 59,6 19 40,4 47 100
Sumber: Data Primer Tahun 2019

Berdasarkan pada tabel 4 dijelaskan Sedangkan terdapat sebanyak 19 (40,4%)


bahwa dari 47 responden, terdapat responden yang kurang baik dalam
sebanyak 28 (59,6%) responden baik menjaga organ resproduksi pada saat
dalam menjaga organ resproduksi pada menstruasi. Namun ada sebanyak 8
saat menstruasi. Namun terdapat sebanyak (17,0%) yang tahudan 11 (23,4%) yang
25 (53,2%) yang tahu dan 3 (6,4%) yang tidak tahutentang kebersihan organ
tidak tahu tentang kebersihan organ responden pada saat menstruasi. di SMP
responden pada saat menstruasi. Negeri 27 Makassar.

b. Sikap

Tabel 5
Hubungan Sikap Remaja Putri Dengan Kebersihan Organ Reproduksi Remaja
Putri Saat Menstruasi di SMP Negeri 27 Makassar
Tahun 2019
Kebersihan Organ Reproduksi
pada saat menstruasi Total
α=0,05
Sikap Baik Kurang Baik
f % f % f %
Baik 24 51,1 5 10,6 29 61,7
Kurang Baik 4 8,5 14 29,8 18 38,3 p=0,000
Total 28 59,6 19 40,4 47 100
Sumber: Data Primer Tahun 2019

Berdasarkan pada tabel 5 dijelaskan dalam menjaga organ resproduksi pada


bahwa dari 47 responden, terdapat saat menstruasi. Namun terdapat sebanyak
sebanyak 28 (59,6%) responden baik 24 (51,1%) yang bersikap baik dan 4

Junal Ilmiah Media Bidan Volume 4 Nomor 2, Desember 2019 76


(8,5%) yang bersikap kurang dalam ada sebanyak 5 (10,6%) yang bersikap
menjaga kebersihan organ responden pada baik dan 14 (29,8%) yang bersikap kurang
saat menstruasi. Sedangkan terdapat baik dalam menjaga kebersihan organ
sebanyak 19 (40,4%) responden yang responden pada saat menstruasi di SMP
kurang baik dalam menjaga organ Negeri 27 Makassar.
resproduksi pada saat menstruasi. Namun

B. Pembahasan menstruasi dan sesudah menstruasi,


1. Pengetahuan sehingga dapat memberikan kontributor
Dengan pengetahuan manusia dapat terhadap tingkat pengetahuan pada remaja
menjawab permasalahan dan untuk tetap menjaga, merawat dan
memecahkan masalah yang dihadapi. membersihkan organ reproduksinnya.
Seseorang yang memiliki pengetahuan Selain itu responden mendapatkan
yang baik dan tinggi, maka ia akan informasi dari luar seperti pada media
mampu untuk berfikir lebih kritis dalam masa, media elektronik maupun pada
memahami segala sesuatu. Seseorang buku-buku tentang pemeliharaan organ
yang berpengetahuan baik tidak reproduksi pada wanita. Sehingga dari
menjamin akan mempunyai sikap dan informasi tersebut responden aktif untuk
perilaku yang positif. Karena seseorang menjaga kesehatan reproduksinya.
dalam menentukan sikap dan perilaku Berdasarkan uji chi square
yang utuh selain ditentukan oleh diperoleh nilai hitung p (0,001) < α (0,05
pengetahuan, juga dipengaruhi oleh yang menunjukkan bahwa Ho ditolak dan
pikiran, keyakinan dan emosi yang Ha diterima yang berarti bahwa ada
memegang peranan penting hubungan pengetahuan dengan
(Notoadmodjo, 2010). kebersihan organ reproduksi remaja putri
Berdasarkan pada tabel 4 dijelaskan pada saat menstruasi di SMP Negeri 27
bahwa dari 47 responden, terdapat Makassar.
sebanyak 28 (59,6%) responden baik Hal ini sesuai dengan teori yang
dalam menjaga organ resproduksi pada dikemukakan oleh Notoatmodjo (2011)
saat menstruasi. Namun terdapat yang mengatakan bahwa pengetahuan
sebanyak 25 (53,2%) yang tahu dan 3 seseorang biasanya diperoleh dari
(6,4%) yang tidak tahu tentang pengalaman yang berasal dari berbagai
kebersihan organ responden pada saat sumber, misalnya media masa, media
menstruasi. Sedangkan terdapat sebanyak elektronik, buku petunjuk, petugas
19 (40,4%) responden yang kurang baik kesehatan, media poster, kerabat dekat
dalam menjaga organ resproduksi pada dan sebagainya. Pengetahuan ini dapat
saat menstruasi. Namun ada sebanyak 8 membentuk keyakinan tertentu sehingga
(17,0%) yang tahu dan 11 (23,4%) yang seseorang berperilaku sesuai keyakinan
tidak tahu tentang kebersihan organ tersebut. Pengetahuan merupakan resultan
responden pada saat menstruasi. di SMP dari akibat proses penginderaan terhadap
Negeri 27 Makassar. suatu objek. Penginderaan tersebut
Hal ini didukung oleh remaja putri yang sebagian besar berasal dari penglihatan
aktif mendengarkan penyuluhan atau dan pendengaran.
informasi dan teman sebaya dan atau dari Penelitian ini sejalan penelitian
senior-seniornya yang lebih yang dilakukan oleh Maidartati (2016),
berpengalaman dalam menjaga didapatkan bahwa pada siswi kelas VIII
kebersihan organ reproduksi baik dan IX di SMPN 30 Bandung, penelitian
sebelum, ketika memasuki saat ini menemukan hampir setengahnya

Junal Ilmiah Media Bidan Volume 4 Nomor 2, Desember 2019 77


mempunyai pengetahuan baik (39,75%), terhadap orang, obyek atau situasi
setengahnya mempunyai pengetahuan tertentu. Selain bersifat positif atau
cukup (50%), dan sebagian kecil negatif, sikap memiliki tingkat kedalaman
responden mempunyai pengetahuan yang berbeda-beda, misalnya sangat
kurang (11,25%). Dilihat dari hasil benci, agak benci, dan sebagainya. Sikap
penelitian terhadap 80 responden remaja seseorang dapat berubah dengan
putri usia 13-15 tahun tentang diperolehnya tambahan informasi tentang
pengetahuan vulva hygiene menunjukan obyek tersebut, melalui persuasi serta
bahwa setengahnya 50% remaja putri tekanan dari kelompok sosialnya. Sikap
memiliki pengetahuan cukup yang ada dalam diri seseorang
Menurut Notoatmodjo (2010), memerlukan unsur respon dan stimulus.
pengetahuan dapat diperoleh baik dari Kepuasan merupakan respon dari
pengalaman langsung maupun melalui stimulus yang diterima. Output sikap
pengalaman orang lain. Pengetahuan pada seseorang dapat berbeda, jika suka
merupakan hasil tahu yang terjadi setelah maka seseorang akan mendekat, mencari
orang melakukan pengindraan terhadap tahu, dan bergabung, sebaliknya jika tidak
suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi suka, maka seseorang akan menghindar
melalui panca indra manusia yang terdiri dan menjauh (Budiman & Riyanto,
dari indera penglihatan, pendengaran, Agus,2013).
penciuman, rasa dan raba. Sebagian Berdasarkan pada tabel 5 dijelaskan
diperoleh melalui penglihatan dan bahwa dari 47 responden, terdapat
pendengaran. Pengetahuan merupakan sebanyak 28 (59,6%) responden baik
dominan yang sangat penting dalam dalam menjaga organ resproduksi pada
terbentuknya tindakan seseorang jadi saat menstruasi. Namun terdapat
besar kecilnya pengetahuan yang dimiliki sebanyak 24 (51,1%) yang bersikap baik
seseorang akan sangat berpengaruh pada dan 4 (8,5%) yang bersikap kurang dalam
tingkah lakunya (Notoatmodjo, 2010). menjaga kebersihan organ responden
Jika menstruasi disertai dengan pada saat menstruasi. Sedangkan terdapat
pengetahuan yang benar, remaja putri sebanyak 19 (40,4%) responden yang
akan merespon menstruasi dengan hal-hal kurang baik dalam menjaga organ
atau perilaku yang positif. Kurangnya resproduksi pada saat menstruasi. Namun
pengetahuan tentang personal hygiene ada sebanyak 5 (10,6%) yang bersikap
saat menstruasi pada sebagian remaja baik dan 14 (29,8%) yang bersikap
putri mengindikasikan bahwa selayaknya kurang baik dalam menjaga kebersihan
para remaja putri memperoleh informasi organ responden pada saat menstruasi di
tentang menstruasi. Pendekatan yang bisa SMP Negeri 27 Makassar.
dilakukan diantaranya melalui keluarga, Berdasarkan hasil uji chi-square
kelompok sebaya, institusi sekolah, serta doperoleh nilai p=0,000) < α = 0,05
kelompok kegiatan remaja yang peduli dengan ini Ho ditolak dan Ha diterima.
terhadap masa puber. Hal ini menunjukkan bahwa ada
hubungan sikap dengan kebersihan organ
2. Sikap reproduksi remaja putri pada saat
Sikap yang dimiliki seseorang adalah menstruasi di SMP Negeri 27 Makassar.
suatu jalinan atau suatu kesatuan dari Penelitian ini sejalan dengan
berbagai komponen yang bersifat penelitian yang dilakukan oleh
evaluasi. Secara umum sikap dapat Handayani, Hani. (2011) didapatkan
dirumuskan sebagai kecenderungan untuk bahwa ada hubungan yang signifikan
berespons (secara positif atau negatif) antara sikap dengan personal hygiene

Junal Ilmiah Media Bidan Volume 4 Nomor 2, Desember 2019 78


pada remaja putri. Adanya hubungan wanita. Mereka tidak mengetahui hal-hal
sikap dengan personal hygiene menstruasi yang mendasar yang berkaitan dengan
disebabkan karena sikap remaja putri menstruasi antara lain adalah pengertian,
yang baru mau beranjak dewasa masih mekanisme terjadinya menstruasi, dan
sangat tertutup dan pemalu jika siklus menstruasi. Sikap tertutup tersebut
membicarakan tentang menstruasi. menyebabkan mereka kurang mendapat
Menurut Kusmiran (2011) informasi mengenai menstruasi,
mengatakan bahwa kebersihan alat Seharusnya remaja putri memiliki sikap
kelamin pada saat menstruasi harus lebih terbuka supaya dapat menerima berbagai
dijaga karena kuman mudah sekali masuk informasi mengenai kesehatan reproduksi
dan dapat menimbulkan lnfeksi Saluran khususnya menstruasi (Tarigan, W.J,
Reproduksi (ISR). Kebersihan organ 2013).
reproduksi pada saat menstruasi adalah Personal hygiene saat menstruasi
cara yang sangat penting bagi wanita dapat dilakukan dengan cara mengganti
untuk memelihara tingkat higienitas pembalut setiap 4 jam sekali atau 4
selama periode menstruasi. Higiene pada sampai 5 kali dalam sehari, cuci pembalut
saat menstruasi merupakan komponen sebelum di buang dan pakai pembalut
higiene perorangan yang memegang yang nyaman dan aman atau pembalut
peranan penting dalam status perilaku herbal, setelah mandi atau buang air,
kesehatan seseorang, termasuk membasuh vagina dengan arah depan
menghindari adanya gangguan pada kebelakang anus, vagina dikeringkan
fungsi organ reproduksi. dengan tisu atau handuk agar tidak
Remaja putri umumnya kurang lembab. Pemakaian celana dalam yang
memahami bahwa menstruasi adalah baik terbuat dari bahan yang mudah
peristiwa yang normal yang terjadi pada menyerap keringat (Elmart, 2012)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Ada hubungan yang signifikan antara 2. Ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan remaja putri dengan sikap remaja putri dengan kebersihan
kebersihan organ reproduksi pada saat organ reproduksi pada saat menstruasi di
menstruasi di SMP Negeri 27 Makassar SMP Negeri 27 Makassar tahun 2019
tahun 2019 dimana pengetahuan diperoleh dimana pengetahuan diperoleh nilai p =
nilai p = 0,001 < α = 0,05. 0,000 < α = 0,05.
B. Saran
1. Agar pihak sekolah dapat memberikan 2. Remaja putri lebih aktif
lebih banyak informasi dengan mendengarkan penyuluhan atau informasi
melaksanakan kegiatan penyuluhan untuk dari teman sebaya yang lebih
meningkatkan pengetahuan siswi tentang berpengalaman dalam menjaga
bagaimana menjaga kebersihan organ kebersihan organ reproduksi baik
reproduksi pada saat menstruasi sehingga sebelum, ketika memasuki saat
siswi lebih sepenuhnya mengaplikasikan menstruasi, dan sesudah menstruasi.
dalam diri mereka cara menjaga dan Sehingga dari Informasi tersebut siswa
membersihkan organ reproduksinya saat aktif untuk menjaga kebersihan organ
menstruasi. repoduksinya.

Junal Ilmiah Media Bidan Volume 4 Nomor 2, Desember 2019 79


DAFTAR PUSTAKA

Allaily. (2016). Gambaran Tingkat Maidartati, (2016). Hubungan


Pengetahuan Remaja Tentang Pengetahuan dan Perilaku Vulva
Kebersihan Organ Genitalia Hygiene Pada Saat Menstruasi
Eksterna Di SMAN 90 Jakarta. Remaja Putri. Jurnal Ilmu
Skripsi Diterbitkan. Jakarta: Keperawatan, Vol. IV No.1 April
Universitas Islam Negeri Syarif 2016
Hidayatullah. Notoatmodjo, S. (2010). Konsep Perilaku
Andira, D. (2010). Seluk Beluk Kesehatan Kesehatan. Dalam: Promosi
Reproduksi Wanita. Yogyakarta: Kesehatan Teori & Aplikasi edisi
APluss. Books; 2010. revisi. Jakarta: Rineka Cipta
Budiman & Riyanto, Agus. (2013). Notoatmodjo S., (2012). Pendidikan dan
Kapita Selekta Kuesioner: Perilaku Kesehatan. Cetakan 2.
Pengetahuan dan Sikap dalam Renika Cipta, Jakarta.
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Sugiono, (2013). Statistika untuk
Salemba Medika. penelitian. Bandung. Cetakan ke 22.
Dahlan M.S, (2010). Statistik Untuk Alfabeta.
Kedokteran Dan Kesehatan. Edisi Sartje. (2014). Gambaran Tingkat
Penerbit Salemba Medika, Jakarta Pengetahuan Ibu Tentang Keputihan
Elmart. (2012). Gambaran Pengetahuan Di Poliklinik Obstetri/Ginekologi
Remaja Putri Tentang Vulva RSU. Pancaran Kasih Gmim
Hygiene Pada Saat Menstruasi Di Manado Tahun 2014. Jurnal
Madrasah Aliyah Negeri 1 UNSRAT.
Surakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Tarigan, W.J., (2013). Gambaran tentang
Surakarta Hubungan Pengetahuan dan Sikap
Handayani, Hani. 2011. Hubungan dengan Praktek Hygiene Menstruasi
Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Pada Remaja kelas VII dan VIII di
Remaja putri Tentang Kebersihan SMPN 141 Jakarta Selatan, Skripsi
Organ genitalia Eksterna Di Jakarta: FKM UI, 2013.
Madrasah Tsanawiyah
Pembangunan Tahun 2011.
Universitas Islam negeri Syarif
Hidayatullah: Jakarta.
Kemenkes Kesehatan RI. (2012). Profil
Kesehatan Indonesia. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Ri, 2013
Kusmiran E, (2011). Kesehatan
Reproduksi Remaja dan Wanita.
Penerbit Salemba Medika, Jakarta.
Linda. (2014). Hubungan Tingkat
Pengetahuan Dan Tindakan Remaja
Putri Smk Tentang Keputihan Di
SMP Assanadiyah Palembang
Tahun 2014. Jurnal
Ilmupendidikan.(online),(http://dow
nload.assanadiyah.ac.id/files/journal
/.pdf). Diakses 15 Febuari 2019.

Junal Ilmiah Media Bidan Volume 4 Nomor 2, Desember 2019 80

Anda mungkin juga menyukai