Anda di halaman 1dari 3

Nama : Wahyu Kurniawan

NPM : 1314121186
Subjek : Tugas Mata Kuliah Bioekologi Penyakit Tumbuhan

“ Penyakit Kudis (Sphaceloma fawcetti ) “

A. Pendahuluan

Jeruk (Citrus sp) merupakan salah satu tanaman hortikultura


komoditas buah-buahan yang sangat disukai oleh masyarakat dan
dapat dikonsumsi baik dalam bentuk buah segar maupun hasil
olahan. Buah jeruk kaya akan vitamin dan mineral yang baik
untuk kesehatan tubuh. Pada jeruk manis terdapat kalori 51 kal,
protein 0.9 g, lemak 0.2 g, karbohidrat 11.4 g, mineral 0.5 g,
kalsium 33 mg, fosfor 23 mg, besi 0.4 mg dan asam askorbat 49
mg (Utomo, 2006). Tingginya minat masyarakat untuk lebih
menyukai buah- buah impor menjadi peluang masuknya buah-
buah impor termasuk jeruk.
Hal ini selanjutnya dapat mengakibatkan masuknya penyakit-
penyakit pasca panen dari luar daerah dan negara lain. Masuknya
penyakit-penyakit tersebut berpotensi untuk menambah jumlah
jenis penyakit-penyakit pascapanen di Indonesia, sehingga dapat
menjadi sumber inokulum di lapangan dan dapat menyebabkan
kerusakan secara kuantitatif dan kualitatif. Sehingga perlu
dilakukan pengenalan terhadap beberapa jenis penyebab penyakit
pada buah jeruk kepada masyarakat khususnya petani jeruk.
Salah satu penyakit yang biasanya ditemukan pada buah jeruk
yang menyebabkan kerusakan pada buah, penurunan produksi
dan mutu hasil adalah penyakit kudis oleh Sphaceloma fawcetti
Jenkins, dan pada makalah ini akan dijelaskan mengenai penyakit
kudis oleh Sphaceloma fawcetti Jenkins.

1
Nama : Wahyu Kurniawan
NPM : 1314121186
Subjek : Tugas Mata Kuliah Bioekologi Penyakit Tumbuhan

B.Bioekologi Penyakit

1. Penyebab penyakit kudis yaitu Sphaceloma fawcetti Jenkins

2. Inang Jeruk-jerukan (Citrus sp.)


3. Gejala
Gejala berupa kutil kecil-kecil berwarna kuning yang
menyerang daun, buah, dan ranting. Kutil yang berkembang
berubah menjadi cokelat kelabu, keras, dan bergabus, bersatu
membentuk kerak yang keras. Daun yang terinfeksi berat
cendawan ini menjadi berkerut dan gugur. Buah yang
terserang akan berhenti pertumbuhannya dan mengalami
malformasi.

4. Deskripsi
Cendawan ini mempunyai aservulus yang terpisah dan bersatu,
berbentuk agak bulat, dan umumnya berukuran kurang dari 1
mm. Konidiofor berbentuk tabung dan sangat rapat, ujungnya
meruncing, terdiri atas 1-3 sel, berukuran 12-22 x 3-4 µm,
berwarna hialin dan dapat menjadi keruh. Konidium berbentuk
bulat panjang, berukuran 5-10 x 3-5 µm. Spora rata-rata
dipencarkan oleh angin dan serangga.

5. Bagian tanaman yang diserang adalah daun, tangkai atau


buah.

6. Pengendalian
Pemangkasan secara teratur, penyemprotan menggunakan

2
Nama : Wahyu Kurniawan
NPM : 1314121186
Subjek : Tugas Mata Kuliah Bioekologi Penyakit Tumbuhan

fungisida berbahan aktif makozeb, propineb, Benomyl atau


simoksanil. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.

Utama, I.M.S. 2006. Pengendalian Organisme Pengganggu


Pascapanen Produk Hortikultura dalam Mendukung GAP.
Disampaikan pada Pemberdayaan Petugas dalam Pengelolaan
OPT Hortikultura dalam Rangka Mendukung GAP. 3-8 Juli
2006. Dept. Pertanian, Dirjen Hortikultura, Direktorat
Perlindungan Tanaman, Bali.

Anda mungkin juga menyukai