Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWTAN

Tn. M dengan Demam Typoid diruang Flamboyan Rumah sakit Bhayangkara


Semarang
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama                                                 : Tn. M
Jenis Kelamin                              : Laki-laki
Umur                                           : 33 tahun
A g a m a                                           : Islam
Pendidikan                                   : SLTA
Alamat                                      : Kedung Jangan Rt 04/Rw 02
Pekerjaan                                       : Karyawan Swasta
Ruangan Rawat                                 : Flamboyan
Dianosa medis                                   : Demam Typoid
Tanggal Masuk                                  : 15 Juli 2019
Tanggal Pengkajian                          : 15 Juli 201
  
2. Riwayat Kesehatan Klien
a. Kesehatan Masa Lalu :
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit seperti maag
dan malaria apalagi penyakit menular.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Klien mengatakan demam menggigil, nafsu makan berkurang, mual
dan muntah, nyeri pada ulu hati saat bergerak.
P : Nyeri pada abdomen
Q : ditusuk-tusuk
R : Nyeri pada epigastrium
S : 6 (sedang)
T : Berkala tak menentu
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan bahwa di dalam keluarganya tidak ada yang
mempunyai riwayat penyakit keturunan.

tn. M

Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal dunia

---------------- : Tinggal serumah


3. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum       :  Klien lemah
2. Kesadaran          :  Compos Mentis
GCS =   15             E : 4        M : 5            V : 6
3. Tanda-tanda vital   : 
TD : 110/80 mmHg        RR : 20 x/menit   N : 102 x/menit
S : 38 0C           BB : 46 kg
4. Pemeriksaan Persistem :
a) Sistem Pernafasan
Inspeksi        :     Bentuk simetris, tidak ada massa dan
sputum pergerakan paru kanan dan kiri normal
dengan frekuensi 20 kali/ menit .
Palpasi          :    Tidak ada nyeri tekan,  pada sinus prontalit maksilanus
nyeri tekan tidak ada
Perkusi          :    Bunyi resonan pada lapang dada.
Auskultasi     :    Normal
b) Sistem Kardiovaskuler:
Inspeksi        :    Dada simetris, tidak ada pembesaran dada kanan atau
kiri
Palpasi          :    Tidak ada nyeri tekan, dengan frekuensi nadi 102 x/
menit
Perkusi          :    Tidak terdengar suara pekak
Auskultasi    :    Terdengar suara jantung S1 (lub) dan S2 (dub), Gallop
(-), Murmur (-).
c) Sistem Persyarafan
1) Nervus olfaktorius               : Penciuman Normal
2) Nervus optikus                  : Penglihatan klien normal dan jelas
3) Nervus okulomotorius.            :   Pergerakan bola mata klien normal
dan klien tidak juling
4) Nervus trochlearis            : Normal
5) Nervus trigeminus          : Normal
6) Nervus abdusen                   : Sensasi wajah baik dan normal
7) Nervus fasialis                 : Gerakan otot wajah klien baik
8) Nervus vestibulokoklealis      : Normal
9) Nervus glasofaringius           : Rasa ; Normal
10) Nervus vagus                         : Reflek menelan baik
11) Nervus aksesorius                : Gerakan otot baik
12) Nervus Hipoglosus               : Gerakkan lidah baik
d) Sistem Pencernaan
Inspeksi     : Bentuk mulut simetris, mukosa bibir lembab, tidak
ada stomatitis
Palpasi     :  Terdapat nyeri tekan pada abdomen atas atau bagian
ulu hati skala 5
Perkusi    :    Timpani
Auskultasi   :    Bising usus 20 x/m
e) Sistem Perkemihan
Inspeksi     :    Klien mengatakan bentuk alat kelaminnya normal.
Palpasi       :    Tidak ada nyeri tekan pada vesita urinaria
f) Sistem Pengindraan
(1) Mata
Inspeksi   :    Bentuk simetris, konjungtiva berwarna merah muda
penglihatan baik, tidak ada alat bantu penglihatan.
Palpasi     :  Tidak terdapat nyeri tekan
(2) Hidung
Inspeksi   :    Bentuk simetris, tidak ada massa dan sputum
Palpasi     :   Tidak terdapat nyeri tekan
(3) Pendengar
Inspeksi   :    Bentuk simetris terdapat serumen, dengan
pendengaran baik
Palpasi     :    Tidak terdapat nyeri tekan
(4) Pengecap
Inspeksi   :    Mukosa bibir lembab, bibir simetris dan tidak terlihat
bercak putih atau kotor.
Palpasi     :    Tidak ada nyeri tekan pada leher dan reflek menelan
(5) Peraba
Inspeksi   :    Tidak ada kelainan
Palpasi     :    Klien bisa membedakan antara panas dan dingin

g) Data Penunjang (Laboratotium, Radiologi)


Jenis pemeriksaan Hasil Normal
Hemoglobin 14,0 13-18 g/dl
Eritrosit 4,82 4,5-5,5 Juta/mm3
Trombosit 265.000 150.000-450.000/mm3
Leukosit 10.600 4.000-11.000 /mm3

Widal
Salmonella Typhi O 1/320 Negatif
Salmonella Typhi H 1/320 Negatif
S Paratyphi A-H 1/60 Negatif

h) Pengobatan
 RL                        : 20 tetes/menit
 Ceftriaxone                : 2 x 1 gr/iv
 Ranitidin                    : 3 x 50 mg/iv
 Paracetamol                : 3 x 1 tablet
 Domperidom : 3 x 10 mg
B. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 Ds :  Klien mengatakan demam Proses Hipertermi
sudah  6 hari perjalanan
TTV : penyakit
TD : 110/80 mmHg               
RR : 20 x/menit         
N : 102 x/menit
S : 38 0C
Do : Klien terlihat lemah dan gelisah
2 Ds : Klien mengatakan nyeri pada ulu Peningkatan Nyeriepigastrium
hati asam lambung
P : Nyeri pada abdomen
Q : ditusuk-tusuk
R : Nyeri pada epigastrium
S : 6 (sedang)
T : Berkala tak menentu
Do:
          Klien terlihat meringis
          Klien gelisah
3 Ds : Klien mengatakan nafsu makan Anoreksia Perubahan  pola
berkurang, terasa mual dan nutrisi kurang
muntah dari kebutuhan
Do :  - Klien tampak mengeluh dan tubuh
meringis
- BB sebelum masuk 48 kg
- BB Sesudah masuk 46 kg
- Klien hanya menghabiskan 4-6
sendok  makan

C. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan proses perjalanan penyakit
Do : Klien terlihat lemah dan gelisah
Ds :  Klien mengatakan demam sudah  6 hari
TTV :
TD : 110/80 mmHg            
RR : 20 x/menit     
N : 102 x/menit
S : 38 0C
2. Nyeri epigastrium berhubungan dengan asam lambung yang meningkat
Ds : Klien mengatakan nyeri pada ulu hati
Do:
-   Klien terlihat meringis
-   Klien gelisah
3. Anoreksia berhubungan dengan perubahan pola nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Ds : Klien mengatakan nafsu makan berkurang, terasa mual dan muntah
Do :-  Klien tampak mengeluh dan meringis
- BB sebelum masuk 48 kg
- BB Sesudah masuk 46 kg
- Klien hanya menghabiskan 4-6 sendok  makan
D. Intervensi
Tujuan dan
No Diagnosa Keperawatan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1 Hipertermi berhubungan dengan Setelah dilakukan perawatan 1. Berikan kompres hangat 1. Untuk menurunkan
proses perjalanan penyakit selama 1 x 24 jam basah panas klien
Do : Klien terlihat lemah dan diharapkan suhu tubuh klien 2. Monitoring tetesan infuse 2. Untuk membantu
gelisah normal dengan kriteria 20 tetes per menit kebutuhan nutrisi tubuh
Ds :  Klien mengatakan demam hasil : 3. Kolaborasi pemberian 3. Untuk membantu
sudah  6 hari -  Suhu tubuh obat Piresik dan menurunkan panas klien
0
TTV : 36  C Antibiotik
TD : 110/80 mmHg -  Klien terlihat tenang
RR : 20 x/menit      
N : 102 x/menit
S : 38 0C
2 Nyeri epigastrium  berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji skala nyeri 1. Untuk mengetahui
dengan asam lambung yang keperawatan selama 3 x 24 2. Berikan posisi nyaman tingkat skala nyeri
meningkat jam. Diharapkan nyeri klien 3. Kolaborasi dengan 2. Untuk membantu
DS : Klien mengatakan nyeri pada hilang dengan criteria hasil : dokter pemberian obat mengurangi nyeri
ulu hati -       Skala nyeri 1 analgesik 3. Untuk mengurangi
DO :      -       Klien terlihat santai nyeri
-       Klien terlihat meringis
-       Klien gelisah
3 Anoreksi berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji pola nutrisi 1. Agar mengeathui porsi
perubahan pola nutrisi kurang dari keperawatan 2. Kolaborasi makan klien
kebutuhan tubuh 3 x 24 jam diharapkan klien menganjurkan makan 2. Agar makan klien
DS : Klien mengatakan nafsu makan tidak mual dan muntah sedikit tapi sering kembali normal
berkurang, terasa mual dan muntah dengan criteria hasil : 3. Kolaborasi dengan 3. Agar pemberian gizi
DO : -  Klien tampak mengeluh dan -       Klien mau makan dokter untuk pemberian sesuai kebutuhan tubuh
meringis -       Klien terlihat lahap saat obat suplemen
- BB sebelum masuk 48 kg makan
- BB Sesudah masuk 46 kg
- Klien hanya menghabiskan 4-6
sendok  makan
E. Implementasi
N Hari/Tanggal TTD
o / Implementasi Respon
Dx JAM
I 15/07/2019 1. Berikan kompres DS: Klien mengatakan demam
15.00 hangat basah sudah 6 hari
2.  Monitoring DO :
tetesan infuse 20 − Tampak lemah dan terlihat
tetes per menit agak pucat
3. Kolaborasi
pemberian obat − Wajah pasien terlihat
anti piretik dan kemerah- merahan
Antibiotik 0
− Tn. M demam, Temp: 38 C

− Akral hangat

− Mukosa bibir kering,


sedikit pecah-pecah

− Lesi lidah pucat

− Pemeriksaan tanda- tanda


vital
TD: 110/70 mmHg

RR: 24 x/i

HR: 94x/i

II 15/07/2019 1. Kaji skala nyeri DS: Klien mengatakan nyeri pada


16.00 2. Berikan posisi ulu hati
nyaman           
3. Kolaborasi DO:
dengan dokter           Klien terlihat tenang dan
pemberian obat nyaman
analgesik           Klien tidak gelisah
III 15/07/2019 1. Kaji pola nutrisi DS: Klien mengatakan nafsu
17.00 2. Kolaborasi makan berkurang, terasa
menganjurkan mual dan muntah
makan sedikit DO:
tapi sering           Klien terlihat santai dan tenang
3. Kolaborasi           Klien ridak mual lagi
dengan dokter          Klien bisa makan secukupnya
untuk pemberian
obat suplemen
4. BB klien 46 kg
I 16/07/2019 1. Melanjutkan DS: Klien mengatakan demam ,
16.00 tindakan Suhu tubuh klien 38 0C
memberikan DO:
kompres hangat          Klien tidak demam lagi
dingin           Klien terlihat santai
2. Kolaborasikan           Suhu tubuh 36 0C
pemberian obat
anti demam

II 16/07/2019 1. Mengkaji skala DS : Klien mengatakan nyeri pada


17.00 nyeri ulu hati
2. Memberi posisiA :- DO :
yang nyaman     Skala nyeri klien 4-6 (sedang)
3. Kolaborasi     Posisi semi fowler telah diberikan
pemberian obat    Klien merasa tenang
analgesik
III 16/07/2019 1. Mengkaji pola DS: Klien mengatakan masih
18.00 nutrisi belum ada nafsu makan dan tidak
2. Mengkolaborasi mual muntah lagi
makan sedikitA :
tapi sering DO:
3. Menganjurkan      Klien klien hanya menghabiskan
klien untuk 5-6 sendok saja
bayak minum      Klien masih mual muntah
air gula      BB klien 46 kg

I 17/07/2019 1. Melanjutkan DS : Klien mengatakan sudah


16.00 tindakan tidak demam lagi, suhu
memberikan tubuh klien 36 0C
kompres hangat DO:
dingin           Klien tidak demam lagi
2. Kolaborasikan           Klien terlihat santai
pemberian obat          Suhu tubuh 36 0C
anti piretik

II 17/07/2019 1. Mengkaji skala DS: Klien mengatakan masih


18.00 nyeri nyeri pada ulu hati
2. Memberi posisi DO:
yang nyaman      Skala nyeri klien 4-6 (sedang)
3. Mengkolaborasi-    Posisi semi fowler telah diberikan
pemberian obat-    Klien merasa tenang
analgesic

III 17/07/2019 1. Mengkaji pola DS:   Klien mengatakan sudah


19.00 nutrisi mau  makan dan tidak mual
2. Mengkolaborasi muntah lagi
makan sedikit DO:
tapi sering           Klien terlihat lahap saat makan
3. Menganjurkan           Klien tidak mual muntah lagi
klien untuk           BB klien naik jadi 47 kg
bayak minum air
gula

F.     Evaluasi
No Ttd
Tanggal/jam Perkembangan SOAP
Dx
I 15/07/2019 S : Klien mengatakan demam sudah 6 hari
15.00 O:
          Klien terlihat lemah dan gelisah,
          S = 38 0C
A : Masalah teratasi
P : Intervensi ditentukan
-    Memberikan kompres hangat basah
-    Memonitoring tetesan infuse 20 tetes per menit
-     Mengkolaborasi pemberian obat Anti piretik dan Antibiotik
15/07/2019 S : Klien mengatakan tidak nyeri ulu hati
II 16.00 O:
          Klien terlihat santai
          Skala nyeri 6
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
-   Kaji skala nyeri
- Berkolaborasi dalam pemberian obat analgesik
-   Memberikan posisi yang nyaman
E: -   Skala nyeri klien 6
15/07/2019 S : klien mengatakan mual muntah lagi dan tidak nafsu makan
III 17.00 O :  - Klien terlihat lemah
- BB sebelum masuk 48 kg
- BB Sesudah masuk 46 kg
- Klien hanya menghabiskan 4-6 sendok  makan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
I :-        - Mengkaji pola nutrisi
          Mengkolaborasi menganjurkan makan sedikit tapi sering
         Mengkolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat
suplemen
          Menganjurkan minum air gula secukupnya
I 16/07/2019 S : Klien mengatakan masih demam
16.00 O :        
          Klien terlihat pucat,
          S = 37 0C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
II 16/07/2019 S :   Klien mengatakan tidak nyeri ulu hati
17.00 O:
          Klien terlihat santai
          Skala nyeri 4
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
III 16/07/2019 S : klien mengatakan kurang nafsu makan
18.00 O : - klien masih mual BB sebelum masuk 48 kg
 - BB Sesudah masuk 46 kg
 - Klien hanya menghabiskan 4-6 sendok  makan
A : masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I 17/07/2019 S : klien mengatakan sudah tidak demam lagi
16.00 O :        
          klien terlihat tenang dan terbaring santai,
          S = 360C
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
III 17/07/2019 S : Klien mengatakan tidak mual muntah lagi dan nafsu makan
18.00 sudah ada
O:-  Klien terlihat lahap pada saat makan
- BB Sesudah naik ± 47 kg
- Klien hanya menghabiskan  makannya
A : masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai